Diharapkan bijak dalam memilih bacaaan
Rosaline Malorie adalah seorang wanita sederhana, tidak suka pakaian terbuka, cantik, rendah hati, tapi selalu diabaikan oleh kedua orang tuanya. Dalam hidupnya tidak sekalipun mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya dan kakak satu- satunya, bahkan dijadikan jaminan untuk mempertahankan perusahaan ayah yang tidak mengangapnya.
Tapi semua penderitaan Rosaline berubah, ketika dia secara tak sengaja bertemu dengan seorang CEO dari perusahaan terkenal di Spanyol dan termasuk jajaran orang terkaya di Eropa. Pria itu mengklaim bahwa Rosaline adalah wanitanya.
Rhadika Browns adalah seorang CEO berkedok Mafia. Jarang orang yang mengetahui wajah dari ketua Black Sky ini.
Bagaimana kisah pertemuan mereka?
Apakah Rosaline besedia menjadi milik Rhadika, dan menjalani takdir yang mempermainkannya ketika masa lalu pria itu muncul kembali?
Apa alasan Adijaya selalu mengabaikan Rosaline?
So,Yuk kita baca selanjutnya di cerita Mafia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon The Winner Purba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adegan Panas Live
Sesampainya di rumah, Ros membersihkan seisi rumah, mandi, dan makan malam. Rosaline menjatuhkan dirinya dan memikirkan kepulangannya nantinya. Rosaline sekarang berada di London. Semoga kepulangannya tidak diabaikan oleh sang ayah, ibu dan kakak.
Terkadang dia bingung, apakah dia anak kandung dari ayahnya. Dia merasa tidak karena diperlakukan sangat berbeda dengan kakaknya. Seperti anak tiri atau semacamnya. Dia larut dalam lamunannya dan akhirnya tertidur pulas.
Begitu juga Rhadika dia sudah berada di tempat tidur king size miliknya. Dia melihat email yang masuk dan melihat isi email itu.
Adijaya Malorie, istrinya Bilkis Malorie memiliki 2 orang putri, Kaylen Malorie dan Rosaline Malorie.
Karena penasaran dengan wajah anak bungsu Adijaya karena namanya sama dengan wanita yang diklaim miliknya. Setelah melihat detail informasi kedua email itu, dia tersenyum tipis.
"Menarik, kau ditakdirkan untukku baby girl," serunya. Dia menutup teleponnya dan meletakkan di meja samping tempat tidurnya dan merebahkan diri.
Paginya Rosaline bangun kesiangan lagi. Sedangkan Rhadika bangun sangat pagi karena harus menandatangani beberapa kontrak kerjasama yang harus tuntas pagi ini. Kontak itu harus selesai agar proyek dapat berjalan.
"Sial, aku terlambat, alarm ini." Ros bangun dengan cepat dan melemparkan alarm itu ketempat sampah. Dia benar-benar terlambat kali ini. Masih dua hari kerja, minta cuti untuk pulang. Ah, dia merasa kesialan bertubi-tubi hari ini.
Tidak sampai disitu dia juga ketinggalan bus dan harus menunggu taksi online yang dipesannya untuk datang ke halte bus tempat dia berdiri .
Sedangkan Rhadika yang sudah sampai di kantor. Dia berjalan melewati meja resepsionis dan melihat wanita rakus nya tidak ada di sana. Dia tetap berjalan dan menuju lift . Sampai di ruangan, Dika duduk di kursi kebesarannya.
"Siapkan keberangkatan kita ke Indonesia nanti malam!" Dika memberikan perintah tanpa melirik max yang ada dihadapannya.
"Baik Tuan."
"Dan satu lagi, jika kelinci rakus itu datang suruh dia ke ruangan ku." Perintah itu hanya diangguki Max dan keluar dari ruangan tuannya.
Sesampainya di kantor Rosaline berlari menuju ke mesin absensi. Tanda merah tertera disana dan dia dia terlambat 30 menit
"Aish, terlambat lagi. Kamu sebenarnya niat gak sih kerjanya Ros?" ketus Clai yang melihat Rosaline tergesa-gesa. "Alarmnya Clai, huh huh huh," jawab Ros masih terengah-engah.
Tak lama berdiri di meja resepsionis ada seorang wanita seksi memakai jaket tebal dihadapannya
"Maaf Nona, ingin bertemu siapa?" tanya Ros dengan nada lembut dan tersenyum. Dia melakukan tugasnya sesuai aturan, menyambut tamu dan menanyakan tujuan kedatangannya.
"Apa ada Rhadika di dalam," tanya Maura dengan nada sombongnya.
Dia adalah Maura Victory. Wanita seksi dan sombong yang mampu membuat para pria tergila-gila pada tubuh wanita itu.
"Maaf Nona, apa sudah membuat janji?" tanya Ros dengan nada sopan. Clai yang baru saja mengambil kopi untuk mereka, terlihat berlari. Dia melihat Ros yang berani bertanya ke mantan kekasih bosnya itu.
"Maaf Nona, tuan ada didalam ruangannya," jawab Claire dengan nada tergesa-gesa.
Maura yang melihat keberanian Rosaline hanya menatap sinis Rosaline. Dia berjalan menuju lift khusus CEO.
"Dia mantan kekasih bos. Jangan berani membantahnya, dia seperti nenek lampir," seru Clai sambil mengingatkan Ros.
Ros hanya mengangguk mengiyakan tanda warning dari Clai.
Max turun kebawah tanpa menghiraukan keberadaan Maura yang keluar dari lift. Dia menekan lantai 1. Max akan menjalankan perintah tuannya untuk memanggil kelinci rakus milik tuannya.
Sesampainya dibawah, Max menuju meja resepsionis. "Nona Rosaline, anda dipanggil keruang CEO, sekarang!"
"Baik Pak." Ros merasa was-was, apa karena dia terlambat bekerja dihari kedua kerja? Apa dia akan dipecat. Atau mungkin karena menghentikan mantan kekasih bos nya?
Pikirannya tidak tenang dan memikirkan kesalahan mana yang akan ditanyakan bos nya nanti dan apa jawabannya. Hatinya berkecamuk, takut dipecat. Dia menuju lantai 40 dengan menggunakan lift CEO. Dia tidak melihat tulisan diatas lift KHUSUS UNTUK CEO.
Karyawan yang melihat itu pun merasa heran begitu juga dengan Max dan Clai. Ros memang tidak tau karena dia tidak pernah naik kelantai atas. Dia juga melihat Maura tadi menaiki lift ini.
Diruangan CEO, Maura mencium panas mantan kekasih nya itu. Dika yang merasa Maura memulai ciuman panasnya, hanya diam tanpa merespon. Maura yang melihat tidak ada reaksi dari lawan panasnya dia semakin agresif untuk meningkatkan gairah Dika, karena dia sudah sering melakukannya dengan pria-pria kaya diluaran sana.
Didepan sebuah pintu Rosaline yang sudah merasa bosan dan sakit tangannya mengetuk pintu, dia langsung membuka pintu dan melihat ada seorang wanita dipangkuan seorang pria. Dia melihat wanita itu begitu agresif dipangkuan sang pria. Tapi pria itu tidak menanggapinya. Dia terdiam melihat adegan itu.
Adegan panas, memang ini bukan pertamakali nya dia melihat adegan seperti itu, dia pernah melihat nya di acara TV , tapi tidak seintim ini. Hanya sebatas ciuman singkat dan ini live pula.
Setelah Maura yang merasa tidak direspon diapun berdiri. "Apa kamu akan diam seperti patung disana?" tanya Dika dengan nada dingin serta menatap Rosaline yang sudah mulai gemetaran didekat pintu.
"Keluar!"
"Tapi Sayang..."
Dukung yah Friend , jangan lupa like, Vote dan komennya.
Ada quotes untuk mu.
"Masih banyak yang menyayangi mu, jangan bersedih, oke!😊