Gadis yang harus terpaksa menikah dengan CEO muda kaya, karena Ayahnya terlilit hutang yang banyak. Namun, apa jadinya ketika dia baru tahu setelah menikah. Suami nya itu adalah seorang psikopat pembunuh berdarah dingin.
Tubuh Zizi bergetar hebat karena Kenzo mengarahkan pisau itu ke mulut mungilnya.
"Sssttt … jangan banyak bicara, apa kamu mau mulutmu yang kecil cerewet ini disobek?"
Kenzo semakin mendekatkan pisau itu ke mulut Zizi. "Sepertinya aku ingin melukis di atas kulitmu yang mulus ini, tapi aku tidak mempunyai tinta."
Zizi yang masih gemetaran memberanikan diri untuk bersuara.
"Tuan maafkan saya karena saya tadi begitu lancang."
Namun, Kenzo tidak menghiraukan Zizi. "Bagaimana kalau pisau ini sebagai kuas untuk melukis, sepertinya akan sangat indah."
Mau tahu kelanjutannya cuss ...Dibaca saja!!
Warning … . bisa membuat KECANDUAN.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4. Di Mansion
Zizi terdiam sejenak, setelah melihat gadis yang rambut nya pirang yang seperti nya seusia dengannya bernama Jesi. Ada yang berbeda Zizi melihat Jesi tidak seperti pelayan yang lain ia terlihat lebih ceria.
"Silahkan makan malam dulu nyonya!!"
Zizi sampai lupa untuk makan, padahal dari tadi perutnya terus saja berbunyi minta untuk segera di isi. "Nyonya Zizi sangat beruntung bisa menikah dengan Tuan Kenzo, apakah nyonya tahu Tuan Kenzo tidak pernah dekat dengan wanita mana pun."
[Beruntung kata mu Jesi, kamu belum tahu aku menikah dengan pria itu hanya karna hutang Ayah ku.]
Zizi terus saja mengunyah sambil mendengar Jesi. "Banyak yang mendekati Tuan Kenzo dan tergila-gila tapi Tuan tidak pernah melirik mereka." Tepat di suapan terakhir Zizi mendengar suara deru mobil masuk ke halaman mansion. "Itu pasti mobil Tuan Kenzo, kalau begitu saya keluar dulu nyonya. dan jangan lupa pakai yang ada di dalam paper bag itu!!"
[Bukan nya kata para pelayan tadi dia tidak akan pulang.] Jesi keluar dari kamar Zizi sambil membawa mapan yang berisi sisa makan tadi. Zizi penasaran apa isi paper bag yang tadi Jesi letak kan di atas meja, alangkah terkejut nya Zizi setelah melihat apa isi nya. [Apa aku tidak salah lihat baju ini, kenapa tipis sekali. Apa Jesi mengira aku tidak bawa baju ganti, dan baju ini hanya akan membuatku masuk angin.] Saat Zizi akan melangkah menutup jendela ia begitu terkejut melihat ke bawah. Seorang pelayan laki-laki di pukul habis-habisan oleh Kezo tanpa satu pun dari mereka mau menolong nya. Zizi yang takut pelayan itu akan mati dengan segera turun untuk menghentikannya.
......................
Setiba di mansion Kenzo langsung turun tanpa menunggu Niko terlebih dahulu untuk membukakan pintu untuknya, dengan langkah sempoyongan. Tanpa di duga Kenzo menyeret satu pelayan yang sedang berdiri di pintu. Buk...Buk...Buk...Buk....Kenzo memukul pelayan itu tanpa ampun. Namun, pelayan itu tidak melawan tetap diam saja meski di pukul sampe babak belur. Niko mencoba menyadarkan Kenzo. "Sudah Tuan, nanti nyonya Zizi melihat ini semua dia bisa menjadi takut." Tanpa memperdulikan ucapan Niko, Kenzo menodongkan pistolnya ke kepala pelayan itu saat akan menarik peletuk Zizi datang dengan membawa sedikit keberanian. "Nyonya sebaiknya masuk tidak usah ikut campur!" Niko mengatakan itu supaya Kenzo tidak semakin marah. Tetapi, Zizi malah nekat. "Kenapa kalian semua diam saja, tidak menghentikan Tuan Kenzo, pelayan ini bisa saja mati." Kenzo yang dalam keadaan mabuk malah mangarahkan pistol tepat di jantung Zizi , Niko terlihat semakin panik. "Niko singkirkan wanita murahan ini dari hadapanku sebelum aku membunuhnya!!" Niko sulit sekali menelan air liyur mendengar itu. Bukan sampai disitu Zizi malah menantang Kenzo.
"Apakah Anda tidak punya hati Tuan dia ini manusia sama seperti kita. Bunuh saja aku jika itu memang membuat Anda puas!!"
Pistol yang dari tadi terlempar begitu saja.
Kenzo menggenggam tangan Zizi menariknya dengan paksa, Niko dan beberapa bodyguard telah mencoba menghentikannya. Namun, itu semua tidak berhasil. Saking panik nya Niko sampai berteriak. "Tuan harus inggat bahwa sekarang ini nyonya Zifana adalah istri Anda."
"Aku tidak perduli Niko, akan ku beri pelajaran pada wanita yang lancang ini."
Kenzo membawa Zizi masuk kedalam kamar, dengan sanggat keras membanting pintu.
Braakkkkkk....
gak cocok jdi psikopat😂😂
jawabannya satu karena darel adalah PEBINOR hanya begitu dispesialkan disetiap novel yang novelisnya wanita,
kak tp q blm puas bgt mngkanya di bikin lg cerita anak2 mereka ya kak si arlon briana sm arlan aurora pasti g kalah seru dan bucin2.
kok q penasaran sm pria misterius yg ngaku klo aurora itu anaknya.mngkin kah itu darel tp kok bisa briana di panti sdang aurora sm ibu angkatnya mkin seru mkin penasaran lnjut kak.....