NovelToon NovelToon
Mendadak Dinikahi Brondong

Mendadak Dinikahi Brondong

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Berondong
Popularitas:588.2k
Nilai: 5
Nama Author: Hafidza Asyifa

Nur Hayati, seorang gadis Desa yang sudah memasuki usia 36 tahun, namun belum mau menikah, karna Ia harus merawat Ayahnya yang sedang sakit .

Namun, kehadiran Baim, pemuda berusia 20 tahun, yang tiba-tiba menikahinya membuat perubahan dalam hidup Nur.

"Mbak Nur, jangan kawatir, Aku tidak akan meminta hak ku sebagai suami sebelum Mbak mengijinkannya" Ujar Baim.

"Ya iya lah, Aku kan tidak tahu siapa kamu, mendadak datang dan mendadak juga menikahiku, pokoknya , malam ini kamu tidur di ruang tamu, di Dipan itu, sama seperti malam tadi kamu tidur disana " Nur menunjukkan tempat tidur Baim yang baru saja menjadi suaminya itu, sementara Baim hanya bisa menelan Salivanya, sebab Dipan kecil di ruang tamu itu hanya beralaskan tikar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafidza Asyifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesan Bapak

Setelah sholat subuh, Nur yang masih mengenakan mukena berwarna putih, mencoba membangunkan Baim, yang tidur di atas Dipan itu secara perlahan, tapi belum juga bergeming.

"Hey...bangun, waktunya sholat subuh !"Nur membangunkannya dengan suara agak keras.

Karna posisi Baim berada di atas Dipan, sedang di sisinya terdapat kursi, apalagi Nur yang sedang mengenakan mukena, membuat nya tersandung dan tubuhnya terjatuh menimpa Tubuh Baim yang masih tidur terlentang itu.

Wajah Nur berada sangat dekat dengan wajah Baim, sepersekian detik, detak jantung Nur berpacu lebih kencang.

'Ternyata wajah nya tampan juga' batin Nur, sementara Baim terlihat akan membuka kelopak matanya, setelah berhasil membuka matanya, seharusnya yang terjadi adalah mereka terlibat adegan romantis, tapi Baim malah berteriak histeris.

"Po-pocong....!!!!"

Nur segera berdiri dari posisinya yang menindih Baim.

"Hey hey, enak aja di bilang pocong , cepat bangun, sholat subuh, kamu muslim kan ?" Guman Nur yang sedikit sewot.

"Aku kira pocong, karna tadi malam Aku mimpi di kejar-kejar pocong, pas buka mata ternyata mbak tepat berada di atas ku pake mukena putih, bagaimana Aku tidak kaget, eh bentar, mbak tadi ada di atasku? Emang lagi Ngapain ?" awalnya suara Baim ngos ngosan karna terkejut dan takut, setelah menyadari kalau Nur ada di atasnya tadi, prasaan takutnya berubah penasaran.

"Tadi , Aku mau bangunin kamu untuk sholat subuh, tapi gak bangun-bangun, tidur kok kayak kebo, terus Kakiku tersandung kursi, jatuhnya ke kamu, udah gitu aja !" Nur menjelaskan agak malu tapi gengsi.

"Beneran cuma kesandung? Atau ada penyebab yang lain? Terpesona gitu ?"

"Sudah ya jangan pikir yang macem-macem , Aku sibuk, setelah ini Aku harus ngurus Bapak !" Nur segera berlalu..

Dan Baim pun segera menuju ke kamar mandi, sewaktu menuju kamar mandi, Ia menyadari sesuatu, yaitu ada sebuah kamar lagi di Rumah itu, yang berarti Dia bisa tidur di kamar itu, bukannyan malah tidur di ruang tamu dengan Dipan kecil yang hanya beralaskan tikar, pikir Baim.

Setelah mengurusi Bapaknya, Nur pamit ke Baim yang baru melaksanakan Sholat subuh yang hampir kesiangan itu.

"Hey, Aku mau ke Pasar dulu, tolong jaga Bapak sebentar ya, oh iya, takut Aku kesiangan, nanti ada orang yang akan kesini, mau mencabut singkong, tolong kamu temenin Dia "

"Baik istriku !" Baim tersenyum senang, karna merasa sudah di anggap ada.

"Assalamualaikum "ucap Nur

"Waalaikumsalam "Baim mengulurkan tangannya.

"Maksudnya?" Nur Heran,

"Biasanya, kalau istri ijin keluar, Dia mencium tangan suaminya dulu kan ?!"

"Nanti saja kalau sudah waktunya " Nur pun segera berlalu setelah menepis tangan Baim.

Nur terpaksa meninggalkan Bapaknya sendirian bersama orang asing, karna pampers untuk Bapaknya Habis, bahan masakan juga sudah habis, serta bahan untuk jahit juga yang sangat mendesak, Ia sangat terpaksa membiarkan Bapaknya bersama orang asing meskipun telah menjadi suaminya.

Beberapa saat setelah Nur pergi, Baim menghampiri Pak Munif Di Kamarnya, Tampak Pak Munif duduk dengan posisi kaki di luruska di atas kasur, karna memang Ia lumpuh.

"Bagaimana keadaan Bapak, Bapak butuh apa, biar nanti saya ambilkan !" Sapa Baim ramah.

"Saya tidak butuh apa-apa, Tadi Nur sudah menyuapiku dengan bubur, Dia merawatku dengan sangat Baik dan tulus" ucap Pak Munif dengan kata-kata yang kurang lancar.

"Iya, Saya juga dapat melihat mbak Nur memang tulus" Baim akhirnya duduk di kursi dekat ranjang nya Pak Munif.

"Dia bahkan rela tidak menikah, demi agar bisa merawat Bapak, sebab dulu pernah ada yang melamarnya, tapi Syarat nya Dia harus ikut ke Rumah suaminya, serta tidak boleh merawatku, karna itulah Dia bertekad untuk tidak menikah" Pak Munif menangis.

Baim memperhatikan perkataan mertuanya itu dengan seksama.

"Saya tidak mengenalmu, tapi Saya yakin kamu adalah suami untuk Nur yang Aku pinta pada Allah di setiap doaku , Saya titip Nur ya Nak, jaga Dia dengan sepenuh hatimu "

"Bapak jangan bicara seperti itu, Nur akan tetap merawat Bapak, Saya akan berusaha menjadi suami yang baik untuknya "

"Terimakasih ya nak !"

Tok tok

Suara pintu yang terbuat dari triplek itu di gedor lagi, membuat Baim sedikit kesal dengan suara brisiknya.

"Maaf ya Pak, Baim permisi dulu"Baim pamit sopan.

"Assalamualaikum"

"Waalaikjmsalam, hmmm mbak ini pasti yang mau beli singkong kan ya , mari Saya anter ke kebunnya, ini ada di sebelah rumah ini "

"Saya bukan mau beli singkong "

"Oh iya, berarti mau ambil jahitan kan ya?"

"Bukan, Saya kesini mau meng introgasi anda, tolong tunjukkan ktp anda !"

"Ktp ? Sebenarnya Anda siapa ?"

"Saya kepala desa disini, Saya harap Mas mau menunjukkan ktp dan stnk motor ini, karna di kawatirkan, anda seorang begal yang sedang kabur"

"Eh, ternyata Bu lurah toh, maaf bu, iya, sebentar Saya cari dulu ya, mari silahkan duduk bu !"Baim merasa malu karna Yang datang adalah lurah.

Baim berusaha mengingat ktp nya yang berada di dompetnya, yang ia taruh di saku celananya , dan terakhir Baim melihat celananya kemarin di jemur oleh Nur, Ia pun berpikir, pasti celananya ada di kamar Nur.

Untuk pertamakalinya Baim memasuki kamar istrinya, Ia mengedarkan pandangannya pada seluruh isi kamar.

'Sederhana, tapi tertata sangat rapi, kasurnya pun tampak keras, tidak terasa empuk, dan make up nya...cuma segini, kok Aku jadi lupa tujuanku, bentar ! dimana ya mbak Nur menaruhnya?'Baim bingung sendiri, hingga akhirnya Ia menemukan dompet nya di meja dekat ranjang Nur.

Di bukanya perlahan, dompet itu, ternyata, uangnya masih tetap sama , sisa selembar uang seratus ribuan, itupun mahar untuk Nur dipernikahan kemarin, kemudian, Baim meletakkan uang itu di meja, kemudian membawa dompetnya ke Bu Lurah.

"Oke, Saya terima ini, kalau mas memang serius dan tidak ada niat buruk, sebaiknya Mas ini daftarkan pernikahan kalian ke KUA secepatnya." pinta Bu lurah.

"Iya, nanti saya bicarakan dulu dengan istri saya Bu"

"Ingat, Aku tidak segan-segan untuk bertindak jika kamu macem-macem dikampung ini atau hanya ingin mempermainkan Nur, anak Saya seorang polisi, dan Aku akan mengawasi gerak gerikmu "

"Baik bu, Saya mengerti, "sepulangnya Bu lurah, kemudian ada tamu, sepasang muda mudi berboncengan dengan naik sepeda motor bebek dengan ramahnya, tamu itu bertanya pda Baim.

"Mas, kebun singkong nya mbak Nur yang ini kan?"tanya nya

"Oh iya dek, mari Saya anter , sini !" Mereka pun mengikuti langkah Baim.

"Nama Mas siapa?"tanya Baim.

"Namaku Dayat" jawabnya.

"Cewek ini apanya Mas?"

"Ini istri ku "

"Pasti masih pengantin baru ya ?"

"Tidak mas, kami sudah 3 tahun, menikah dan sudah punya 1 anak" jawab Dayat.

"Benarkah !! memangnya berapa umurnya Mas?"

"23 tahun "jawab Dayat singkat.

"Waahh luar bjasa, Aku kira masih berusia 19 tahunan, tapi hebat mas, masih muda tapi penuh semangat !"Baim kagum.

Setelah sampai di kebun, pemuda itu pun langsung mengerjakan pekerjaannya nya , mencangkul bagian pinggir pohon singkong, kemudian memotong batang bagian atas menyisakan sedikit batang bagian bawah, kemudian menarik sisa batang ubi jalar itu sampai tercabut singkongnya yang tumbuh di dalam tanah .

1
bhunshin
cih suami pecundang braninya maen tangan Ame bini .....😡😡😡
bhunshin
cih najong si Dewi persis bgt sama mantan selingkuhan tetangga cih
bhunshin
cie yg dah belah duren gimn rasanya legit gak gurih gurih nyoooooyyyyy🤣🤣🤣
bhunshin
njiiiiiirrrrr sumpeh deh ini Thor bikin ngakak si Baim kuliah jurusan kedokteran disuruh jualan sayuran keliling keren kamu Baim sukses terus 🥰🥰🥰🥰
bhunshin
wiiiiihhhhhh maen kode kodean
bhunshin
buseng deh aku lagi minum es teh didepan misua nyampe nyebur baca Mbah Rono dah meninggal berarti jin koriny kasihan sama jiwanya si roso biar kg nambah siksaannya 🤣🤣🤣🤣
bhunshin
makan yg banyak Baim kan kau dalam masa pertumbuhan biar cepat gede atas bawah
bhunshin
wiiiiihhhhhh brondong super ini mah beda 16thn manap kau Nur🤣🤣🤣
Samsudin
Luar biasa
Samsudin
Lumayan
Siti Nina
oke
Anjelie Sharma
ceritanya lucu😀
suci saipul
anjiiirrr ngakak bengeek aku 🤣🤣🤣
𝑯𝒂𝒓𝒓𝒖ᵉᶜ
kerennya
Mmh Ibam Nda
sangat bagus
N Wage
ooooo...gitu toh ceritanya...
ternyata pak bambang ...ah mau ngomong jelek orangnya sdh modar.
N Wage
ternyata bu suci bukan ibu kandung aisyah😢
N Wage
lah othornya plin plan...dulu yg menolak menikah pak burhan krn dia minder krn miskin.pak burhan t8dak mau memperjuangkan cintanya kpd sandra,itu membuat sandra kecewan
lah,sekarang kok dibilang sandra yg gak mau hidup susah dg burhan dan memilih laki2 kaya si suryo.
kemudian ada jg pengakuan alexa bahwa yg kaya adalah mamanya bukan si suryo.
gimana nih,thor?
N Wage
di novel ini banyak banget konfliknya,tp yg bikin aku gak bosan konfliknya gak berlarut2,cepat selesai baru nongol konflik yg baru.goodjob othor👍👍👍👍👍❤❤❤❤❤💪💪💪💪💪
N Wage
aduh maknya si aisyah ternyata keong beracun,pantas jd gelandang begitu,pasti emang diusir anak tirinya krn julid dan gak tau diri itu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!