Eklusif hanya di Noveltoon, jika ada di tempat lain berarti plagiat
Jangan lupa like, komen, Vote dan hadiah.
Seorang pria bernama SULTAN. Ia hanya anak miskin dan tinggal dengan ibunya di rumah kecil, namun tiba-tiba ia mendapatkan sistem dan sistem tersebut merubah hidupnya, yang dulunya hanya anak lemah dan hidup miskin kini menjadi kuat dan kaya raya dan sistem itu membantu ia menjadi kuat dan kaya raya.
Ia harus mengerjakan misi dan juga membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
"Ah... dia hanya beruntung, taruhkan semua uangmu," kata pria itu tak terima.
"Baiklah, Tedi keluarkan semua uangnya," perintah Sultan.
"Siap," Tedi mengeluarkan uangnya dan meletakkan 3 juta di atas meja.
"Oke! Aku juga bertaruh 3 juta," kata pria itu melemparkan uangnya diatas meja.
"Saya akan mengocokkan dadunya kembali," perempuan itu mengocok kembali dan meletakannya di meja.
"Aku tebak angka 1 dan 6," kata pria itu.
Sultan:
Sistem, berapa angkanya.
Sistem:
3 dan 3
"Angka 3 dan 3," jawab Sultan.
"Mari kita buka... dan Tuan yang baju kuning menang lagi," teriak gembira dari perempuan tersebut.
"Taruhan lagi, kalian jangan ikut, hanya aku dan dia saja, aku tak percaya jika kau benar terus," kata pria itu geram.
"Taruhan 2 juta," ujarnya melempar uangnya di meja. Tedi juga mengeluarkan uang 2 juta dari tasnya.
"Ayo di pilih angkanya," kata perempuan itu setelah mengocok dadu tersebut.
"Angka 3 dan 3," jawab pria itu.
Sultan:
Berapa angkanya.
Sistem:
3 dan 4
"Angka 3 dan 4," jawab Sultan.
"Benar, Anda menang lagi."
"Aku tak percaya, ayo taruh 10 juta, apa kau berani," Tantang pria itu geram
"Letakkan di sana," kata Sultan kepada Tedi. Tedi meketakkan semua uang yang di dapatkannya dan itu kurang 2 juta lagi
"Uangku kurang 2 juta," kata Sultan.
"Jika kau menang, ambil semua uangnya, jika kau kalah, bersiaplah! Tinggalkan kakimu sebelah di sini," ancam pria tersebut.
"Baiklah," jawab Sultan santai.
"Apa? Kenapa kami menerimanya Sultan, bagaimana jika kita kalah, kau tidak mungkin meninggalkan kakimu kan?" Tanya Tedi ketakutan.
"Tenang saja kita takkan kalah," ujar Sultan menenangkan Tedi.
"Janji ya, kamu harus menang," kata Tedi khawatir.
"Kamu jangan ketakutan begitu, nanti aku malah ikut takut dan salah menebak angkanya," kata Sultan menenangkan Tedi. Tedi berusaha tidak gemetaran lagi.
Sultan:
Sistem, kau harus benar-benar bekerja, kalau tidak nyawaku di pertaruhkan di sini.
Sistem:
Siap Tuan.
"Baiklah kita kocok dan... silakan tebak."
"Angka 3 dan 6," kata pria itu mantap.
Sultan:
Sistem, ada angka berapa?
Sistem:
.......
Sultan:
Hey... apa yang sedang kau lakukan sehingga tidak menjawabku.
Sistem:
.......
Sultan:
Sistem, di sini nyawaku di pertaruhkan, kau jangan bermain.
"Kenapa tidak di jawab, kau tak berani? Mengaku kalah?" pria itu tersenyum sinis.
Sultan:
Ayo donk sistem, kamu kemana aja? Apa kau rela melihat Tuanmu mati begitu saja nanti.
Sistem:
6 dan 1
"Agka 6 dan 1," jawab Sultan dengan mengelus dada.
"Mari kita lihat dan... Tuan baju kuning menang lagi," kata perempuan itu lagi.
"Kurang ajar! Kau pasti pakai trikkan? Atau kau bekerja sama dengan mereka," kata pria itu marah mencengkam baju Sultan.
"Maaf Tuan, Anda tidak di perbolehkan membuat keributan di dalam, jika tidak senang silakan keluar, pihak kami tidak menerima kerja sama apa pun dari orang luar," jelas pemilik tempat tersebut.
"Lihat saja nanti, aku akan menghabisimu jika kita ketemu lagi," ancam pria itu dan pergi.
"Wah...... kita menang banyak...," teriak Tedi senang.
"Simpan uangnya," kata Sultan.
"Hehehe... dengan senang hati," ujar Tedi memasukan uangnya dalam tas.
"Ayo kita pergi ketempat yang lebih besar," aja Sultan.
"Ayo," kata Tedi bersemangat.
Sultan:
Sistem, ada apa denganmu tiba-tiba menghilang.
Sistem:
Sistem mengenal data seseorang, tapi data tersebut tidak akurat.
Sultan:
Begitu ya, aku pikir kau melihat wanita seksi di depan dan langsung terpesona.
Sistem:
Sistem tidak tertarik dengan manusia, sistem hanya tertarik dengan sistem.
"Dasar homo," ejek Sultan.
"Siapa homo Sultan?" Tanya Tedi heran dengan ucapan Sultan.
"Eh bukan apa-apa, bagaimana jika kita makan dulu, biar punya tenaga buat mencari uang," ajak Sultan.
"Wah... benar itu, tapi ngomong-ngomong sejak kapan kamu punya mata tebus pandang?" Tanya Tedi penasaran.
"Aku tidak punya kemampuan tembus pandang, itu cuma tebakanku saja," jawab Sultan ngasal.
"Ah serius kamu, tapi taruhan tadi bikin aku ketakutan setengah mati jika kamu salah tadi, apa lagi pas kamu menjawabnya lama dan itu membuatku gemetaran, untung saja kamu menang, aku terus mengikutimu dan menjadi anak buahmu, hehehe... dengan mengikutimu aku juga kecipratan kaya juga," celoteh Tedi.
"Terserahmu saja," jawab Sultan.
"Sultan, kayaknya di sini enak makanannya," kata Tedi berhenti di kaki lima.
"Ya sudah ayo," ajak Sultan untuk duduk di tempat yang sudah ada.
"Mau makan apa Anak muda?" Tanya seirang ibu-ibu.
"Mie pangsit 2," jawab Sultan.
"Apa minumannya?" Tanya ibu itu lagi.
"Es teh saja Bu," jawan Sultan.
"Mohon di tunggu ya," kata Ibu itu, Sultan mengangguk.
Tak lama makanan tersebut datang.
"Silakan anak muda," kata ibu tersebut meletakan makanan di meja.
"Wah... makanannya enak sekali," kata Tedi menseruput mienya dengan cepat.
"Heh, bayar uang keamanan, kamu sudah 2 kali belum bayar," tagih seseorang yang berbadan besar kepada pedagang seberang. Semua orang memandang ke arahnya.
"Tapi saya belum punya uang, dagangan saya belum ada yang laku hari ini," kata seorang ibu penjual bunga.
"Saya tidak peduli, cepat mana uangnya," bentak pria itu.
"Saya benar-benar tidak punya uang," ujar ibu itu kasihan.
Sultan:
Berapa persentasi jika aku melawan pria itu.
Sistem:
20%
Sultan:
Kenapa kecil sekali?
Sistem:
Tuan belum mempunyai kekuatan apa pun, tubuh Tuan hanya seperti orang biasa.
Sultan:
Jadi bagaimana aku bisa menolongnya.
Sistem:
Anda bisa meminjam kekuatan, jika Anda menang poin tersebut akan di potong, jika Anda kalah, uang yang Anda bawa akan berkurang 50%.
Sultan:
Jika aku meminjam kekuatannya, berapa persen kemenanganku.
Sistem:
Lakukan dengan cepat, besar kemungkinan kemenangan Anda 80%.
Sultan:
Baiklah, berikanku kekuatan.
Mencari kekuatan yang sebanding dengan poin yang di dapatkan nanti...
Sultan:
Hey... kenapa kamu pelit sekali. Kekuatan yang melebihi poin kamu tak rela memberikanya.
Sistem:
Sistem harus berhemat.
Sultan:
Aaahhh... ya sudahlah.
Mentransfer kekuatan di mulai...
Ztztztztztz...ztztztztz...
Selesai...
"Wah... begini ya punya kekuatan, seluruh badanku berisi energi panas dengan kekuatan," kata Sultan tersenyum.
"Hey Sultan, kamu mau kemana?" Tanya Tedi melihat Sultan berjalan ke arah pria tersebut.
Sultan berlari ke arah pria berbadan besar tersebut, lalu menghajarnya dengan 1 pukulan hingga pria itu meringgis, Sultan tak mau menyia-nyiakan kekuatannya, ia juga menghajar temannya hingga terbaring di lantai, pria berbadan besar itu bangun dan mau meninju ke arah Sultan, namun Sultan menagkap tinjunya lalu menghajar perut pria itu beberapa kali hingga ia tak berdaya.
"Siapa... siapa kamu?" Tanya pria itu ketakutan.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE DAN SARAN
TERIMA KASIH
duit 1 milyar di tumpuk di atas meja aja udah kek mana. 1 triliun di tumpuk 🥴