Tamat...
Ini novel hanya karya Fiksi belaka, Author masih banyak belajar jadi Maklumi jika ada Kesalahan ya😊
Shena Shanaya Mahardinata, Wanita asia yang memiliki wajah cantik Blasteran dari ayah dan ibunya, ia punya aura memikat yang luar biasa membuat siapapun tak akan bisa lama berhadapan dengannya.
Namun, Kesempurnaan Fisik itu tak seindah Kehidupan Rumah Tangganya, ia harus menelan pil pahit saat mengetahui suami yang ia cintai itu, malah menjualnya ke Pria Pishycopat gila yang tak pernah menganggap wanita sebagai manusia.
"Kau Tega Vian! hiks hiks!" isakan kepiluan itu lolos dari mulut cantik Shena, ia menatap sendu wajah Tampan Suaminya yang di gandeng kekasih lamanya itu.
"Ma..Maafkan aku!" lirih Vian bergetar, sumpah demi apapun, ia tak sanggung dan tak berniat menjual istrinya sendiri.
Tapi, akibat desakan sang kekasih, ia akhirnya menyetujui itu, apalagi benih cinta itu sudah muncul sejak lama.
"Itu akibatnya jika kau berani bersaing denganku!" geram Ketty yang sungguh iri dengan Kesempurnaan yang Shena miliki.
Dari situlah, penderitaan Shena dimulai, Siksaan fisik dan batin sekaligus menghantuinya setiap saat.
Pria kasar, emosi, perbedaan kepercayaan dan tradisi keluarganya yang tak masuk akal membuat hidup Shena bagai di neraka.
Sungguh, saat sang ilahi berkata lain, akhirnya Shena berusaha melepas bebannya dengan kepergian meninggalkan luka.
Apa Shena akan tetap hidup? apa dia bisa mengemban setiap luka yang menyiksanya?
........
Baca ya say..Author Love Readers dah😂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wilia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Ketty!
Tatapan sendu wanita paruh bayah itu terlihat berair dengan isakan halus yang muncul dari bibirnya, ia hanya bisa memeluk Foto yang berderet dikamar putrinya.
Selama setahun ini semaunya berubah, Suaminya hanya diam tanpa banyak bicara, Mashion besar ini sudah tak lagi beraura seperti biasanya.
Tak ada tawa si cantik yang biasa menyebarkan aura kegembiraan dan Keceriaan didalam rumah ini.
"Sayang!"
Tuan Mahardinata melangkah masuk kedalam kamar kosong ini, lantai yang dingin dengan kesunyian yang mendalam, hanya tangis pilu wanita itu yang terdengar di telinga manusia yang melewati pintu kamar ini.
"Shena, hiks!"
"Suzan! kau jangan...!"
"Jangan apa.ha?" bentak Nyonya Suzan yang lansung bangkit dari ratapan penuh lukanya, ia berdiri berhadapan dengan suaminya seraya mata yang terus dialiri cairan bening itu.
"Kau mengusir putriku Dinata! kau mengusirnya!"
"Dia itu bersalah Suzan, dia yang membuat kita seperti ini!" bentak Tuan Mahardinata, ia tak sanggup jika harus bertengkar setiap hari dengan istrinya sendiri.
Dulu keluarga mereka sangatlah rukun dan damai, tapi, karna Perbuatan Shena yang menikah secara diam- diam dan menyebarkan berita mencengangkan itu membuat nama keluarga mereka tercoreng buruk.
"Putriku Shena tak mungkin melakukan itu!"
"Tapi Dunia sudah tahu kalau dia wanita hina!"
Plakkk..
Untuk pertama kalinya. Nyonya Suzan yang memiliki etikat lembut dan Feminim itu melakukan hal seperti ini.
Tuan Mahardinata tertegun ditempatnya menatap dalam wajah penuh luka istrinya.
"Jaga bicaramu!"
"Sa..Sayang! aku..!"
"Kau brengsek! hiks!" teriak Nyonya Suzan meluapkan segalanya, ia sangat muak menatap wajah pria ini.
"Suzan, sadarlah..kau!"
"Kau apa ha? seharusnya kau sebagai ayah tahu apa yang benar atau tidak putrimu lakukan Dinata hiks hiks!"
"Tapi semua bukti mengatakan kalau Shena itu bersalah sayang! aku tak menginginkan semua ini, aku sangat menyayangi putriku!" ucap Tuan Mahardinata yang juga tak bisa berbuat apa-apa, semua tuduhan lansung menuju atas nama Shena.
"Kembalikan dia padaku hiks! aku mohon!" isak Nyonya Suzan luruh dan bersujud di kaki suaminya, sudah satu tahun ia terus meminta untuk mencari wanita itu, tapi, semua orang malah tak ingin tahu masalahnya
Tuan Mahardinata memeluk tubuh rapuh istrinya, ia juga tak tahu harus apa, Keberadaan Shena-pun tak pernah ia temui lagi setelah kejadian itu.
"Tenanglah sayang, dia pasti akan baik-baik saja, kau jangan menagis terus!"
"Aku ..aku hanya mau Putriku hiks!!!"
"Ibu!"
Mereka menatap wanita yang menatap mereka marah dari ambang pintu sana.
"An..Anjani!"
"Aku juga putri kalian kan? lalu kenapa kalian hanya menghawatirkan Shena saja?" bentak Anjani menyala-nyala, ia tak tahan lagi melihat kedua orang tuanya yang bersedih akibat kepergian wanita itu.
"Bukan begitu sayang!"
"Lalu apa? kalian hanya memikirkan dia saja!"
.............
Netra indah wanita itu menatap dalam Foto kedua orang taunya yang selalu ia simpan rapi didalam lemarinya, ia meneteskan air mata kepiluan dan kerinduan secara bersamaan.
Mentari sana udah naik sepenggalan tangan, tapi, wajah cantik wanita itu masih engan untuk melepas tatapan dari lembaran benda itu.
"Sayang!"
"Eh!" Shena tersentak saat tangan seseorang membelit pinggang rampingnya lembut, ia menghapus lelehan bening yang jatuh dari pelupuk netranya.
"Sayang, kau sudah bangun?"
"Hmm! sedang apa?"
Shena menghela nafas lembut, ia tersenyum menunjukan lesung pipi diwajah cantiknya itu.
"Hanya rindu ayah dan ibu!"
Vian tersentak kaget, ia lansung menatap benda yang dipeggang wanita itu. jantungnya berdegup kencang dengan hati yang berdenyut.
"Aku hanya takut mereka Terpecah belah hanya karna aku!"
"Tenanglah, mereka pasti baik-baik saja sayang!"
"Sayang!"
"Yah! ada apa?"
Shena aggak ragu mengucapkan ini, ia takut Vian tersinggung dan marah padanya, padahal hibungan mereka baru mengalami kemajuan semalam.
"Sayang, kau bisa tidak pulang kenegaraku dan menemui ayah?"
Degg..
Vian kembali meneggang ditempatnya, bagaimana bisa aku menemui keluargamu jika aku saja yang menjadi awal kehancuranmu Shena, pikir Vian keras.
Melihat Vian yang diam dengan guratan yang tak menentu itu, hati Shena jadi dilanda kegelisahan.
"Sayang! kalau kau tak mau tak apa, kau jangan marah, ya?"
"Maaf!"
"Tak apa! aku mengerti, lagi pula kita bisa menemui mereka ketika kau siap!"
Vian hanya tersenyum mengangguk saja, sejujurnya makna ucapan 'maaf' nya itu berbeda, ia tak tenang jika terus membohongi wanita ini.
Shena mengantar Vian menuju pintu utama sana, seperti biasa ia membekalkan makanan untuk pria itu, Vian tak menolaknya karna ia melihat sendiri bagaimana Shena memasaknya dengan sangat lelah dan penuh keringat, ia tak setega itu untuk menyakiti wanita ini.
Cup..
"Jaga diri baik-baik sayang, jangan terlalu lelah bekerja!" ucap Shena mengecup punggung tangan suaminya.
Vian tersenyum lembut, ia spontan mengecup kening wanita itu membuat Shena semangkin bahagia.
"Kau juga jaga diri!"
"Itu pasti, sayang!"
"Aku pergi!"
"Yah! dada!!!" ucap Shena melambaikan tangannya pada Vian yang juga tak kalah senang darinya.
Mereka tak menyadari ada satu pasang mata yang menatapnya penuh angkara murka yang nyata.
"Berbahagialah selagi aku membiarkanmu!" gumam nya lalu melajukan Mobilnya menyusul Mobil Vian yang baru saja keluar dari gerbang Mashionnya.
Titttt...Tittt..
"Senor!" panggil Asisten Roman yang melihat Mobil merah mengikuti mereka dari arah belakang sana.
Vian menautkan alisnya bingung melihat Mobil Ketty yang terlihat melaju sehingga beriringan dengannya.
Titttt..Titttt..
Klakson mobil wanita itu begitu nyaring membuat Vian pusing dan memerintahakan Roman menghentikan mobilnya.
"Ada apa, ha?"
"Tunggu sayang!"
Ketty keluar dari Mobilnya, Vian menggeleng jengah melihat pakaian yang dikenakan Ketty selalu Sexsi dan kurang bahan.
"Apa uang yang ku berikan kurang hingga kau memakai Bikini seperti ini?" geram Vian pada Ketty yang masa bodoh dan tetap masuk ke Mobil pria itu.
"Sayang!"
"Hmm!"
"Aku punya rencana baru?"
Vian merotasi malas, entah apa lagi yang wanita ini rencanakan, ia pun sudah lelah untuk selalu membodohi Shena.
"Sayang, kau bisa berhentikan! Shena tak seperti yang kau pikirkan!"
Ketty mengepalkan tangannya erat, sorot mata wanita itu sudah sangat murka dengan gertakan gigi yang beradu nyaring.
"Apa kau mulai mencintainya, ha?"
"Kau..! Haiss, Ket, aku tak bermaksud apapun tapi aku.."
"Aku berencana menjualnya!"
Brakkk..
Vian meninju Body Mobilnya keras. ia sudah menggeram dengan kepalan tangan yang menguat, Ketty sedikit gemetar dengan tatapan amukan itu.
"Sa..Sayang!"
"Apa kau sudah gila ha?"
"Yah! aku sudah gila!" bentak Ketty membuat Asisten Roman geram, ia ingin sekali menguliti wanita itu.
"Apa lagi yang ingin kau lakukan?"
"Aku sudah menjual Shena keseorang Pedagang manusia!"
"Ketty!!!!" bentak Vian tak habis pikir, wanita ini begitu serakah dan tak puas dengan apapun yang dia punya.
"Terserah kau setuju atau tidak! yang jelas, Shena Shanaya Mahardinata itu, sudahku daggangkan dan laku besar!" tekan Ketty menyeringai licik dan melangkah pergi keluar mobil itu.
"Ketty!!! heyyy..Hentikan semua itu!!! Ketty!!!"
Brakk..
Ketty menutup pintu Mobilnya keras, ia menurunkan kaca jendelanya menatap Vian yang masih terkejut bukan main.
"Kau ingat Vian! kau itu hidup sampai saat ini karna aku yang menyelamatkanmu, jadi jangan membantahku!"
ucap Ketty lalu melajukan Mobil Sportnya kencang, Vian lansung masuk kemobilnya untuk memastikan semua ini.
.......
Vote and Like Sayang..
semangat berkarya ya kak Author 👍👍👍
nti tk bc lg kry2mu disni..