Penyesalan Suami : Psychopath Husband
Plakkk.
Suara tamparan yang menggema diruangan luas yang tampak ramai itu, Tubuh indah wanita cantik dengan rambut sepinggang itu tampak tersungkur dengan sisa memar di bibirnya.
"Apa kau sudah gila ha?" bentak Tuan Mahardinata menyala-nyala, ia tak habis pikir pada Shena putrinya yang ternyata sudah menikah dengan seorang pria yang sampai sekarang tak pernah menemuinya.
"Ayah!!" Ibu Suzan yang menangkap tangan suaminya yang ingin kembali menampar Shena.
"Kenapa kau malah membela Wanita hina ini! jangan-jangan dia memang sudah kotor sejak lama!"
"Tidak!!!"
Shena yang menagispun semakin terisak mendengar ucapan ayahnya, ia baru saja pulang untuk menerangkan segalanya tentang kejadian itu, tapi, para sepupu dan adiknya tak membiarkan ia bicara.
"Kau masih bisa menjawab ha?"
"Ayah! Shena tak pernah ingin menikah diam-diam! Shena hanya..!"
"Hanya membohongi kita semua!"
Anjani yang merupakan Adik dari Shena pun menjawab lantang, ia sangat membenci Shena yang lebih sempurna darinya itu, bahkan, Shena lebih dari segi apapun dibanding dirinya.
"A..Adik hiks! sumpah Kakak tak pernah berniat begitu! Kakak..!"
"Ayah! kalau dia masih ada disini, maka aku tak ingin tinggal di rumah ini!"
Duarrr..
Shena semakin tersambar petir, ia menatap sendu wajah ayahnya yang selama ini menyayanginya lebih dari apapun, tatapan yang dulunya sendu dan penuh kasih sayang itu berubah menjadi jijik dan tak ada cinta atara ayah dan anak didalamnya.
"Mulai sekarang! kau bukan lagi putriku!"
Deggg..
Shena meneggang ditempatnya dengan Ibu Suzan yang luruh disamping suaminya, wanita paruh bayah itu tak sanggup menahan rasa sakit akan apa yang menimpa putrinya.
"A..Ayah hiks! Aku mohon jangan berkata seperti itu hiks, Shena bisa jelaskan ayah!"
"Pergi dari sini!"
"Ayah!!"
"Pergi dari sini!!!!" bentak Tuan Mahardinata keras begitu menggelegar, pria itu melangkah pergi mengambil Koper Shena dan melemparnya keluar.
Ibu Suzan hanya bisa menangis menatap iba putrinya, ia yakin Shena tak akan berbuat serendah itu, ia tahu sifat putrinya.
"Jangan hiks! aku mohon jangan usir putriku!"
"Jika kau ingin ikut bersamanya, maka pergilah!"
Shena menggeleng menatap ibu nya yang terlihat tak mempertimbangkan lagi, wanita itu bangkit dan melangkah mendekati Shena.
"Ibu ikut!"
Anjani dan Fasnya pun mengetatkan rahangnya erat, Wanita itu selalu membuat ulah dan mengambil segalanya.
"I..Ibu!"
"Ibu ikut Nak! Hiks, kau tak boleh keluar sendirian lagi!"
Shena menggeleng lemah, ia memeluk wanita itu penuh kasih sayang, dengan tetesan air bening yang terus keluar.
"Ibu tak boleh pergi!"
"Tapi..!"
"Ibu!"
Shena menangkup pipi wanita itu lembut dengan senyuman cantiknya yang begitu memikat, ia selalu mengatakan kalau ia baik-baik saja lewat lengkungan indah itu.
"Shena kuat bu! Shena terbiasa hidup diluar, Ibu punya ayah dan Adik Shena yang lain. mereka butuh ibu!" ucapan bijak wanita mampu membuat hati siapapun luluh.
Tuan Mahardinata mengepalkan tangannya erat menahan gejolak rasa yang membuncah didadanya, ia sangat menyayangi Shena, tapi dengan Berita Pernikahan itu membuat ia tak bisa tinggal diam.
"Ayah!"
Tuan Mahardinata melengos kan wajahnya ketempat lain, ia tak sanggup menatap wajah penuh luka Putrinya, Pelayan dan para anggota Mashion lain juga terlihat menangis menatap apa yang terjadi pada Nona Muda berhati malaikat itu.
"Ayah!"
Shena ingin mengambil tangan pria itu tapi, sayangnya, Tuan Mahardinata menepisnya kasar membuat kedua manusia dibelakang sana tersenyum senang.
"Ayah jangan lupa minum obat! jangan terlalu lelah bekerja, ini!"
Shena menyerahkan bungkusan kotak yang ia ambil dari Kopernya, Tuan Mahardinata masih setia dengan wajah dinginnya.
"Shena tak masalah jika Ayah membenci Shena! jangan tolak obat yang Shena cari untuk ayah, anggap saja ini..!"
Shena terhenti sejenak menghela nafas lembut, ia harus menormalkan suaranya yang mulai bergetar.
"Anggap saja ini salam terakhir dari Shena ayah!"
ucap Shena menyerahkan benda itu cepat dan menyeret kopernya pergi, mereka hanya bisa meneriaki nama Sang Malaikat itu.
Shena hanya memberi senyuman cantiknya membuat mereka bertambah luruh.
"Shena!!!! hiks, jangan tinggalkan ibu Nak!!"
teriak Ibu Suzan histeris, ia dipeggangi Tuan Mahardianata yang tak sanggup lagi menahan rasa sesak menatap kepergian putrinya.
"Shena!!!"
"Sudahlah sayang!"
"Kembalikan putriku!" bentak Nyonya Suzan menatap tajam suaminya, ia tak perduli lagi dengan citranya yang begitu lembut, sekarang begitu menggila akan masalah yang tak pernah usai ini.
"Sa..Sayang!"
"Aku mohon kembalikan Shena ku! hiks, aku mohon!"
Nyonya Suzan luruh dipelukan suaminya, Anjani dan Fanya terlihat saling pandang begitu geram.
........
Satu Tahun Kemudian..
Senyuman indah itu begitu memabukkan, netra indah kecoklatannya terlihat berbinar bukan main, tangannya meliuk memberi sentuhan terakhir pada tatanan makanan yang ia buat dengan sangat penuh rasa dan cinta.
Tubuh indahnya berjingkrat beberapa kali lalu menghapus lelehan keringat yang terus keluar akibat wajan penggorengan yang panas menyengat. Tapi, ia tak perduli yang ia tahu, masakannya yang ia buat ini harus dicicipi Pangeran tampan yang mendapat hatinya itu.
"Nyonya! Biarkan kami yang melakukannya!"
"Tidak usah! I can do it!"
"Ok Nyonya!"
Dialah Shena Shanya Mahardinata, seorang wanita berkebangsaan timur yang memiliki paras bak seorang ratu Yunani, wajahnya sangat cantik dengan bulu mata lentik dan mata bulat imutnya, tatapan Netra indah itu selalu sendu membuat siapa saja damai karnanya.
"Jam berapa ini Nani?"
"Jam 8 malam Nyonya!"
"Hm! baiklah, kalian bisa istirahat!" ucap Shena lembut dengan senyuman cantiknya, lesung pipit di pipi wanita itu tampak manis dengan gigi putih tertata rapi.
Sungguh, ia bukanlah orang Meksiko asli, dia adalah bangsa Asia yang mengadu nasib di negara orang.
"Senor tak pernah pulang jam segini, memangnya Senor kemana?"
"Sutt! diamlah, Kau bisa di bunuh Senor!"
Para Maid itu melangkah pergi meninggalkan Shena yang duduk diatas meja makannya. Ia beberapa kali melihat jam yang ada di pergelangan tangan mulusnya.
"Apa Vian masih kerja? tapi, ini sudah jam setengah 9!" gumam Shena begitu letih, tapi ia tak pernah menduga apa yang terjadi, ia hanya ingin setiap masakannya dicicipi pria tampan itu.
"Nyonya! anda istirahat saja, biar kami yang berjaga!"
Pelayan yang tadinya mengintip pun kembali datang karna tak Tega dengan Shena.
Shena hanya membalasnya dengan senyuman. Ia menggeleng yakin dengan tubuh yang tegak kembali.
"Tidak usah! Nani bisa istirahat, kalian sudah bekerja sejak pagi!" tolak Shena lembut.
"Tapi, sedari pagi kami hanya membantu sedikit saja Nyonya, selebihnya anda yang mengerjakan!"
"Tidak apa! selagi aku bisa, akan ku kerjakan!" ucap Shena meyakinkan.
Mereka hanya bisa pasrah lalu pamit pergi, begitulah Nyonya cantik satu ini, tak pernah mau terlihat lemah dan selalu bisa dalam berbagai hal.
Vote and Like Sayang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Nith Sitohang
Rela² Download apk ini karna candu sama cerita Othor diFizzo. Keren thor..
2024-08-18
0
Naya_Chan
hadirr will...
ini sudah yang keberapa kalinya aku baca cerita ini... sangking bagusnya kisah mark dan shena...❤
2024-07-20
1
hartatik hartatik
kmbli hdr thor kgn pingin bc lggg...sdh brp x aku bc lp tp
2024-06-07
0