Kisah seorang Wanita bernama Sherlly Yuliana atau Ratih, ketegarannya menjalani hidup dengan berbagai masalah yang datang silih berganti.Perselingkuhan,perselisihan mewarnai kehidupannya.Akankah dia mendapatkan kebahagiaan yang diharapkan semua wanita??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Dinozzo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30
Semenjak pertengkaran ku dengan Rere waktu itu,aku malas sekali untuk ke kantor.Kalau aku menurutkan ego,bisa saja aku menyuruh Hrd untuk memecat Rere,tentu saja dengan campur tangan Papi.Tapi aku bukan anak kecil lagi,aku tak ingin urusan sepele seperti ini membuatku jadi orang jahat.Walau bagaimanapun Rere adalah teman dekatku,aku tau dia orang baik hanya dia belum tau yang sebenarnya.
Hubungan kami pun renggang,aku tak lagi melihat Rere di kantor.Wita bercerita kalau Rere minta dipindahkan ke cabang lain dan kantor menyetujui.Huftt..syukurlah,aku juga belum bisa untuk sering bertemu.Kata-katanya tempo hari sangat melukai ku,bahkan sebelum dia tau kebenarannya dia sudah menuduhku yang tidak-tidak.
"Jangan ikut campur urusanku,karena kita bukan siapa-siapa lagi",ku membaca sebuah pesan dari nomor yang tak ku kenal.
Tidak lain tidak bukan,ini pasti Danu.
"Aku akan masa bodoh kalau Rere orang lain,tapi Rere temanku."Lagipula,kamu sudah punya istri.Kelakuanmu memang tak pernah berubah",balasku.
"Kamu harus sadar anakmu perempuan,apa kamu tidak takut kelakuanmu akan berimbas baginya di kehidupannya kelak,tulisku panjang.
Dia hanya mengirimkan emoticon tertawa,mengejek rupanya dia.Dasar bajing loncat,aku menggaruk kepala yang tak gatal.
Aku melihat pembaruan story di aplikasi warna hijau,Rere menulis "Cemburu yang berlebihan,padahal statusnya hanya mantan.
Di story lain dia menulis "Gimana gak jadi janda,kelakuan minus.Jadi buang-buang waktu selama ini udah berteman dengan orang kayak gitu".
Oke sepertinya Rere udah keterlaluan,entah Danu bicara apa sampai Rere jadi seperti itu.Ku blokir nomor Rere,biarlah daripada aku ribut dengannya.Tambah besar kepala aja tuh biang kerok.
Dadaku terasa sesak sekali,baru saja aku merasakan ketenangan tiba-tiba Danu datang mengganggu kehidupanku lagi.Aku bingung antara harus ikut campur atau masa bodo.Sore ini aku menjemput Liana dirumah orang tuaku,kulihat dia begitu senang main bersama mami.
"Lesu banget sih nak,ada apa?Capek masalah kerjaan,kan mami udah bilang pegang salah satu perusahaan kita.Biar kamu kerja dirumah aja,gak kayak sekarang, pulang-pulang muncung aja tuh mulut",mami merepet panjang.
Belum sempat aku menjawab, Liana sudah sibuk meminta ijin untuk menginap disini.Suaranya nyaring memekakkan telinga,aku yang sedang dalam kondisi bad mood tiba-tiba berteriak kepadanya,
"Diemmmm...,ujarku.Mami terkejut begitu juga dengan Liana,dia langsung menangis memeluk mami.Mami menatapku tajam,lalu pergi meninggalkan ku sendirian.
Aku menangis di ruang tamu,aku menyesal sudah berteriak pada Liana.Padahal dia tidak tau apa-apa,astaga gara-gara Danu dan Rere aku jadi ibu yang jahat.Aku menangis sejadi-jadinya,entah apa yang kutangisi.Akupun tak tau,tapi seperti ada batu besar menimpa dada ini,sesak sekali.
Tiba-tiba Papi keluar dari ruang kerjanya,menghampiriku.Papi hanya diam, melihat aku menangis seperti orang tak waras.Tanpa bertanya tanpa melakukan apapun,mungkin Papi menungguku berhenti menangis dan berteriak.
Mami pun terlihat turun setelah mengantar Liana ke atas.Dia menatapku dari ujung tangga dan ikut tergugu tanpa tau apa yang ku alami,karena aku belum bicara apapun padanya.Salah satu asisten dirumah ini keluar membawa segelas air,mungkin mami yang minta atau inisiatif dia sendiri.
Suasana rumah gaduh,karena semua asisten mengintip dari segala penjuru rumah.Mereka ingin tau apa yang sedang terjadi,ahh Sherlly kamu sudah gila,batinku..
beraaaat...