Transmigrasi Menjadi Figuran Posesif Para Raja

Mobil draco sampai di sekolah. "Hubby, aku pamit ya?" Pamit zamora mengecupi pipi kanan dan kiri draco membuat draco tersenyum tipis.

Draco mengecup bibir zamora. "Iya sayang, nanti setelah selesai aku akan menjemputmu." Ucapnya mengecup bibir zamora kembali.

"Hmm." Zamora bangkit dari pangkuan draco. Dia keluar dari dalam mobil.

Zamora langsung disambut nindy. Mereka berjalan masuk. Mobil draco pergi setelah zamora masuk ke dalam sekolah.

"Deon, apa kamu juga tahu ada orang lain yang melindungi kekasih ku selain tiga raja tanya?" Tanya draco dengan nada dingin.

"Hmm, iya tuan muda dan aku rasa orang itu bukan orang sembarangan. Maaf tuan muda, lebih baik anda secepatnya menikahi nona zamora. Karena banyak sekali orang-orang yang mengincarnya. Jika anda menikahinya. Anda bisa melindunginya kapanpun." Usul deon.

"Hmm, benar deon. Aku pun sudah merencanakan seperti itu, aku akan menikahinya besok. Setelah urusan di sini selesai, aku akan membawanya ke Negera ku, ke istana ku."

***

Sedangkan di sebuah istana besar.

Seorang pria tampan sedang melihat sebuah tayangan. Tayangan tiga orang pria sedang di hadang dua puluh lima penyerangan. Diantara tiga pria. Matanya hanya terfokus kepada dua pria, satu pria yang memakai kacamata topeng dan satu lagi pria dengan wajah cantik. Pria itu tersenyum dikala melihat pria cantik bertarung.

"Hmm, aku benar-benar ingin segera menemuimu my queen. Rasanya aku tidak sabar memelukmu. Hmm, disamping mu banyak sekali orang-orang hebat ya? Seperti raja kematian yang sangat terkenal, dan hebat bisa berada disisi mu dan terlihat posesif. Membuat aku cemburu my queen. Seharusnya yang menggendong mu itu aku." Sarkasnya tajam mengeluarkan aura sangat dingin yang mencekam. Dia mengepalkan tangannya. Sorot matanya sangat tajam penuh obsesi.

***

Sedangkan zamora sedang di kelasnya. Dia sudah mendengar pengumuman kelulusan. "Mora, setelah lulus kamu mau kuliah di mana?" Tanya nindy penasaran.

"Di tempat yang bagus pastinya." Jawabnya santai.

Tiba-tiba senna datang. Senna terkejut melihat zamora masih bersekolah. "Mora, kenapa kamu ada di sini?" Tanyanya dengan wajah terkejut.

Zamora tersenyum menyeringai. "Memangnya menurutmu aku harus ada dimana?" zamora bangkit dari duduknya. "Semua milikmu itu milikku, dan aku pastikan kembali ke padaku. Margaretha itu ibumu, jangan sampai orang mengetahuinya. Hmm, tetapi jika semua orang tahu bagaimana ya??"Zamora menepuk punggung senna. Wajah Senna memucat.

"Jika semua orang tahu, maka akan--" Zamora memotong ucapannya.. Kemudahan dia melanjutkan kata-katanya."Boom, Suaranya akan seperti itu Senna" Zamora mengagetkan senna.

Membuat sena terkejut dan air matanya tiba-tiba mengalir, karena rasa takut yang mendera. Ketiga sahabat senna terkejut. Begitu juga dengan nindy, tetapi nindy mendukung apapun yang dilakukan zamora.

Teman-teman senna langsung menghadang zamora yang ingin keluar kelas. "Apa yang kamu perbuat kepada sahabat kami?" Tanya Imel.

Zamora menatap dingin imel dan ketiga kedua teman senna. "Jangan ikut campur, kalian tidak tahu apa-apa. jangan sampai kalian menyesal menolong orang yang tidak baik." jawabnya dingin lalu pergi.

Teman-teman senna baru kali ini melihat zamora yang berbeda. Dan entah kenapa melihat mata zamora, mereka merasakan apa yang dikatakan zamora benar.

Senna lngsung pergi. Dia menuju tempat sepi. Dia ingin memberikan kabar kepada margaretha. Dia berjalan tanpa tahu ketiga sahabatnya mengikutinya.

Senna sampai di belakang sekolah. Teman-teman senna terdiam, ingin tahu apa yang dilakukan senna. mereka takut senna menyakiti dirinya sendiri.

Senna menelpon margaretha. Panggilannya langsung tersambung.

"Hallo bi margaret. Zamora masih hidup." Ucapnya dengan nada marah.

Margaretha yang sedang bercermin terkejut. "Tidak mungkin, bagaimana bisa, dia masih hidup?" Tanya margaretha bingung.

"Bukan hanya masih hidup. Tetapi dia mengancam ku. sepertinya dia sudah berani. Karena dia bilang kepada ku, dia akan merebut miliknya kembali. Bagaimana jika semua orang tahu bi, aku bukan Senna asli dan zamora sekarang sebenarnya senna asli. Seharusnya tadi jangan sampai gagal membunuhnya. Bagaimana kakek baskara bisa gagal bi?" Tanya senna dengan nada kesal.

Deg..

Ketiga teman senna terkejut. Mereka benar-benar merasa lemas mendengar ucapan senna. Mereka bertiga langsung memutuskan pergi dari tempat itu. Karena jika senna tahu, mereka yakin mereka dalam bahaya.

Sedangkan zamora sedang asyik makan di kantin. Tiba-tiba ponselnya berdering tanda panggilan masuk. Dia langsung memencet icon berwarna hijau. Karena dia tahu siapa yang menghubunginya.

"Hallo hubby." Sapanya.

"Sayang, apa kabar, aku rindu kamu." Ucap raja gabriel dengan nada lembut.

"Jika rindu temui aku hubby, di mansion hubby draco." Jawab zamora di sela makannya.

"Aku ada di depan gerbang sekolah mu sayang. Kamu keluar ya?"

"Baiklah hubby."

Zamora langsung pergi menuju keluar gerbang dan dia melihat mobil Mercedes Benz. Dia yakin, itu raja gabriel memakai mobil yang berbeda.

Zamora langsung masuk ke dalam mobil raja gabriel. Raja gabriel menatap zamora. Dan zamora pun menatapnya. Pandangan mereka saling bertemu. "Hubby gabriel, bukankah sudah sepakat jika ingin bertemu harus sembunyi-sembunyi dulu." Ucap zamora menaikkan satu alisnya.

Raja gabriel menepikan mobilnya di tempat yang sepi. Dia mengangkat tubuh zamora kepangkuannya. "Aku rindu kamu sayang, aku tidak perduli. Untuk mendekati S?senna, aku tidak akan melakukannya." Desisnya tajam.

Zamora tahu sifat raja gabriel, begitu juga draco. "Tetapi hubby, kita butuh bukti dan kita butuh mengetahui siapa di balik semua ini, agar semua cepat kelar." Sambung zamora.

Raja gabriel langsung mencium bibir zamora tanpa aba-aba. Dia melumat bibir zamora penuh rasa rindu, zamora pun membalas ciuman raja gabriel. Mereka berciuman cukup lama hingga raja gabriel melepaskan ciumannya.

"Aku akan menyelidiki langsung sayang, aku tahu kak draco juga akan menyelidikinya langsung." Ucapnya dengan nada penuh keyakinan.

"Aku ikut hubby, kapan kamu ingin menyelidikinya?" Tanya zamora penasaran.

Raja gabriel mengelus bibir zamora. "Penyelidikan ini berbahaya sayang, aku akan menyusup ke mansion baskara malam ini." Ucap raja gabriel mengecup bibir zamora..

"Hubby, aku ikut. Jika aku tidak di ajak, aku akan marah sama kamu." Ucapnya dengan nada dingin.

Raja gabriel mengelus pipi zamora. "Baiklah malam ini aku akan mengajakmu. Kita menyusup kesana, karena aku yakin kemampuan kamu sayang." Jawab raja gabriel.

"Terimakasih banyak hubby." Jawab zamora memeluk raja gabriel erat.

"Malam ini, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan. Untuk mencari pria bernama marcus. Orang yang berada dibalik ini semua. Aku hanya ingin tahu wajahnya. Karena yang aku tahu, dia seumuran dengan daddynya tommy Daddy senna.." Batin zamora.

Raja gabriel mencium bibir zamora kembali melumat lembut dan penuh kasih sayang. Lidah raja gabriel berselancar di dalam mulut zamora. Menyesap penuh kehati-hatian dan kasih sayang.

***

Sedangkan draco mendapat pesan dari pengawal bayangannya. Zamora pergi bersama raja gabriel.

"Malam ini, biarkan raja gabriel bersama kekasihku. karena malam ini aku harus menyusup kemansion itu. Mereka terlalu lama hidup dalam kebahagiaan dan juga hidup dalam kekayaan. Sedangkan kekasihku di buat menderita. Baskara kamu akan menangis darah jika kamu tahu semuanya." Gumamnya kesal.