Nadia seorang istri yang rela kembali pada suaminya yang berkali-kali selingkuh
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayunda nadhifa akmal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30
POV AUTHOR
beberapa hari ini aku tidak bertemu dengan Nadia,aku ingat aku bisa memantaunya dari cctv
Aku tak nampak Nadia di mana mana,aku memutar cctv yang beberapa hari lalu, nampak Nadia membawa koper dan pergi
aku bergegas menuju apartemen,aku mengemudi mobil dengan kecepatan tinggi
banyak orang yang mencaci maki aku
Sesampainya di sana,aku terkejut semua barang dan pakaian Nadia tak ada
Aku melihat semua perlengkapan bayi masih utuh tertata rapi, stroller bayi yang kami beli dulu masih ada di pojok kamar kami
Aku menangis sejadi jadinya,aku menghubungi nomor papaku,aku takut Nadia melakukan hal hal yang tidak di inginkan
Tak lama kemudian papaku datang,
"ada apa Bram, kenapa begini"
"Nadia pergi,terpaksa aku menuruti kemauan mama yang ingin bunuh diri jika aku tidak menceraikan istriku dan kembali pada Luna" ucapku terisak
Papaku tampak geram mendengarnya
"Bram,istrimu sebentar lagi melahirkan anak untukmu, bagaimana jika hal konyol istrimu lakukan"
Aku memeluk papaku,aku menangis di bahunya
"kalau ada apa apa bilang dengan papa,jangan sembarangan memutuskan,istrimu membutuhkanmu"
"tapi bagaimana mama pah"
"kamu sadar,kamu mengorbankan dua orang,anakmu dan istrimu,biar mama menjadi urusan papa Bram"
aku terisak,dadaku terasa begitu sesak
"kenapa mama mu ingin kamu kembali dengan Luna"tanya papaku saat aku mulai terlihat tenang
"aku tak ingat kenapa aku bisa menidurinya,Luna berkata hamil anakku,tapi entah kenapa dia tak pernah mau memeriksa kondisi kehamilannya denganku"
"papa akan menyelidikinya,papa akan menyuruh orang untuk mencari istrimu,kapan kira kira Nadia melahirkan Bram"
Aku mengusap wajahku dengan kasar, begitu sakit dadaku
"awal bulan depan pah"
"sekitar dua Minggu lagi Bram"ucapnya sambil menarik nafas dalam-dalam
Papa pergi meninggalkanku sendirian di apartemen,
Mataku tiba tiba menatap boks susu Nadia yang rutin aku buat untuknya
aku memandangi boks susu Nadia,air mataku menetes begitu saja
Kamu di mana Nadia batinku berkecamuk
aku harus tetap waras dan sehat agar bisa menemukan Nadia dan anakku dalam keadaan apapun
tiba-tiba aku menemukan secarik kertas yang nampak ada sebuah pesan di sana,aku membacanya
Aku menangis sejadi jadinya,aku benar-benar merasa sangat bersalah pada Nadia
Andai saja aku tak gegabah mengambil keputusan mungkin aku masih bersama Nadia,mungkin aku bisa mendampingi saat Nadia melahirkan
Aku terlelap memeluk surat dari Nadia,aku bermimpi mendengar tangisan bayi
Nadia tampak cantik di sana,dia pergi membawa bayi tersebut dalam gendongan entah kemana
Aku memanggilnya tapi Nadia menghilang entah kemana,aku terbangun keringat dingin membasahi tubuhku
nafasku tersengal sengal,aku nampak syok dengan mimpi tersebut,aku takut Nadia kenapa kenapa
Aku mencoba menghubungi nomor Nadia,tampaknya dia tidak mengaktifkan gawainya
Aku begitu sangat panik,aku mencoba menghubungi nomor papaku,aku menceritakan tentang mimpiku semalam
Nomor Nadia yang tidak aktif membuat aku benar-benar khawatir dengan Nadia
Papa berjanji akan mencari keberadaan anak dan istriku dalam keadaan apapun
dalam beberapa hari ini aku tak bernafsu untuk makan dan minum
Akhirnya aku di rawat di sebuah rumah sakit, papaku merawatku dengan sangat telaten
Beliau menyemangati diriku agar tetap sehat dan bisa berkumpul dengan istri dan anakku