NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Sang Pembantu

Terjerat Cinta Sang Pembantu

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:27.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Irna Mahda Rianti

Arini Syafira, ia adalah wanita berusia 23 tahun mahasiswi jurusan kedokteran di sebuah universitas swasta. Dia memiliki wajah natural tetapi sangat cantik, tubuhnya yang semampai dan rambutnya yang terurai panjang menambah aura kecantikannya.

Ketika ia masih semester 2, Ayahnya meninggal. Ia pontang-panting mencari pekerjaan di Rumah sakit dan instansi kesehatan lainnya. Tetapi, hasilnya nihil. Ia bingung harus bekerja dimana lagi, karena ia harus membiayai kedua adiknya yang masih duduk di bangku sekolah.

Ketika Arini sedang duduk di halte busway, ada seorang Ibu berusia sekitar 40 tahun, menawarinya pekerjaan. Seminggu lagi, ibu itu harus pulang kampung karena anaknya sakit. Ibu itu menawari Arini bekerja di Rumah Keluarga Raharsya.

Ia harus melayani Tuan muda pewaris tahta keluarga Raharsya, yaitu Tuan Davian Raharsya. Sikapnya yang sombong dan angkuh, membuat semua orang takut padanya. Semua asisten yang pernah bekerja dengannya tak akan kuat bertahan lama. Akankah Arini sanggup menjalani pekerjaannya sebagai pembantu di rumah Davian?

Tunggu kisah selanjutnya di Noveltoon ya, selamat membaca 💋

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irna Mahda Rianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gaun cantik

Tiba-tiba...

"Kenapa kamu berlari ketika melihatku? Kenapa kamu tak menghampiriku?"

Davian berada tepat didepan Arini, membuat jantung Arini berdebar semakin kencang. Arini tak menyangka, bahwa didepannya adalah lelaki yang tadi ia hindari.

Jantung Arini berdebar lebih cepat. Tubuh Davian berada tepat dihadapannya. Tangannya menempel pada tembok gang. Davian menatap Arini tanpa berkedip. Hati Davian berdebar di samping Arini.

"Ke, kenapa Tuan bisa ada disini?" Arini gugup dan gemetar

"Aku melihatmu berlari keluar dari restoran. Kenapa kamu harus lari?" tanya Davian

"Sa, saya buru-buru karena Alif sangat menginginkan ayam goreng ini. Maaf, Tuan. Saya permisi dulu."

Arini menepis tangan Davian yang menghalanginya. Namun, dengan siap Davian memegang kedua tangan Arini lalu menempelkannya di dinding gang kecil tersebut. Tangan Arini terangkat di cengkeram tangan Davian.

"Kenapa menghindari ku?" tanya Davian

"Saya tidak menghindari Tuan, saya buru-buru." jawab Arini

"Lu lihat gue sama Tasya kan? Lu cemburu liat gue sama Tasya, iya?" Davian mulai emosi

"Nggak, Tuan. Sedikitpun saya tak menaruh rasa cemburu terhadap Tuan dan wanita Tuan. Saya hanya sedang buru-buru."

"Jujurlah Arini."

"Saya sudah jujur, untuk apa sayang berbohong? Lagipula, tak asa alasan bagi saya harus cemburu pada Tuan, saya tak menaruh perasaan apapun pada Tuan." jawab Arini

Davian terdiam. Ucapan Arini benar-benar menghujam jantungnya Davian berpikir, untuk apa Arini cemburu, karena Arini telah memiliki kekasih. Davian harus mengerti, pernikahan ini hanyalah sebuah settingan. Davian tak boleh jatuh terlalu dalam.

"Kenapa harus berlari? Kenapa tak menghampiriku?" tanya Davian

"Untuk apa? Saya tidak mau mengganggu kemesraan Tuan bersama kekasih Tuan." ucap Arini sedikit jealous

"Hahahahaha!" Davian tertawa

"Kenapa Tuan tertawa?" tanya Arini bingung

"Lu gimana sih Rin? Kalau gue punya pacar, ngapain gue minta lu buat nikah sama gue?" Davian tergelak

"Tuan kelihatannya romantis sekali dengan wanita itu, sampai pegangan tangan pula! Apalagi namanya kalau bukan pacaran?" Arini kesal

Kenapa rasanya gue seperti dicemburui oleh Arini? Kenapa rasanya hangat sekali? Arini, apa lu bener-bener cemburu melihat gue sama Tasya? Jawab iya Arini, gue bahagia sekali kalau lu emang bener cemburu! Gumam Davian dalam hati.

"Nggak, dia mohon-mohon terus sama gue biar gue mau minjemin duit ke dia."

"Oh, begitu." Arini sedikit tenang

Gue tahu, lu cemburu kan Rin? Biarlah kita seperti ini. Gue nggak akan terlalu berharap pada kisah kita, bisa seperti ini denganmu saja, itu sudah kebahagiaan tersendiri buat diri gue. Arini, calon istriku, besok kau pasti SAH menjadi milikku.

"Ayo, kita pulang." ajak Davian

"Kita?" Arini mengernyitkan dahinya

"Gue anterin lu pulang."

"Tapi, rumah saya dekat. Hanya 100 meter lagi dari sini. Tuan tak perlu mengantar saya." ucap Arini

"Lu calon istri gue, besok adalah hari sakral kita. Gue gak mau terjadi sesuatu sama lo. Udah, gue antar pulang!"

Davian mengambil bungkusan ayam goreng yang dipegang Arini. Dia berjalan lebih dulu. Arini bengong mendengar ucapan Davian.

Ada apa dengannya? Kenapa tiba-tiba jadi perhatian seperti itu? Apa dia salah minum obat? Calon isti? Gak mau terjadi sesuatu sama aku? Hahaha! Lucu sekali Tuan Davian. Gumam Arini dalam hati.

"Tuan, tunggu! Ih, malah ditinggalin!" Arini berjalan mengejar Davian

Arini tersenyum. Entah kenapa dirinya bahagia sekali dengan perkataan yang dilontarkan oleh Davian. Arini sendiri merasa ada rasa hangat yang mengalir dalam tubuhnya, namun Arini tak mau berharap. Arini sudah yakin, tak akan tergoda oleh bualan Davian.

Setibanya di rumah Arini, Davian langsung disambut oleh Alif. Alif langsung memeluk Davian. Alif senang sekali, ternyata orang yang dia harapkan bisa berada dirumahnya lagi.

"Kak Davian kok bisa datang sih? Kak Davian tahu ya, kalau Alif ingin makan ayam goreng? Jadi kak Davian kesini." ucap Alif girang

"Iya, Alif. Kak Dav dengar, Alif ingin ayam goreng ya? Nih, ini dari kak Arini, ini dari kak Davian. Alif makan sepuasnya." ucap Davian

"Wah, banyak sekali. Kak Davian baik sekali, Alif bahagia sekali kalau bersama kak Davian. Tak seperti kak Arin, pelit! Huh!" Alif mengumpati kakaknya

"Alif! Kamu jangan gitu sama kak Arin, ya?" ucap Davian

"Iya deh, iya! Alif makan dulu ya ayamnya." ucap Alif

Arini hanya cemberut melihat adik bungsunya malah lebih dekat dengan Davian. Arini kesal, lalu pergi ke dapur memanggil Ibunya dan berkata Davian ada di rumahnya.

Ibu Arini yang sedang sibuk kaget mendengar kedatangan Davian. Ibunya segera menuju ruang tamu dan menghampiri calon menantunya tersebut.

"Nak Davian, sudah lama?" tanya Ibu Arini

"Baru sampai kok, Bu. Davian sedang ada perlu didekat sini, jadi memutuskan untuk menemui Arini dulu." jawab Davian diiringi senyuman manisnya

Arini melirik kesal pada Davian. Pintar sekali dia berbohong. Jelas-jelas aku melihatnya sedang bergandengan tangan dengan seorang wanita, sekarang alasannya malah bilang ada perlu. Huh, dasar lelaki!

"Ya sudah, silahkan diminum teh dan cemilannya ya. Yang betah saja, santai saja. Ibu sedang sibuk mempersiapkan untuk besok." ucap Ibu

"Iya, Bu. Terima kasih." Davian tersenyum sopan

Davian melihat ekspresi Arini yang menunjukkan rasa tidak suka melihat dirinya. Davian pun merasa terganggu dengan pandangan tak sedap Arini.

"Kenapa kamu? Liatin aku dengan ekspresi seperti itu?" tanya Davian

Davian merubah gaya bahasanya ketika di rumah Arini, dari yang biasanya gue-elu, jadi aku-kamu, karena Davian malu oleh semua keluarga Arini

"Tau lah! Dasar lelaki pintar bersilat lidah!"

Arini masuk kedalam kamarnya. Davian menemani Alif makan ayam goreng sendiri. Alif tak ditemani Mita, karena Mita sedang ekskul di sekolahnya.

Tiba-tiba, sekretaris Dika dan manager Linka datang di rumah Arini, manager Linka membawa beberapa asistennya. Davian kaget bukan main, karena Davian tak bicara pada Dika akan ke rumah Arini hari ini.

Bisa habis dimaki-maki oleh Dika karena Davian berada di rumah Arini.

"Loh, Bos? Kenapa ada disini? Bukannya Bos ada perlu ya?" sekretaris Dika kaget melihat Bosnya berada di rumah Arini

"Eh, elu datang. Urusan gue udah selesai, gue tahu elu bakal kesini bawa perlengkapan untuk Arini kan? Jadi, gue inisiatif buat kesini juga." Davian berasalan

"Iya, Tuan muda. Kedatangan kita kesini mau mencoba beberapa pakaian untuk Nona Arini. Apa Nona Arini nya ada?" tanya manager Linka

Arini keluar dari kamarnya setelah mendengar ada suara berisik diruang tamunya. Arini kaget, ternyata sekretaris Dika tiba lebih cepat dari dugaannya.

"Eh, sekretaris Dika udah datang. Aku kira nanti sore kesini nya."

Arini melirik puas kearah Davian, Arini tahu, Davian malu karena kepergok berada di rumahnya oleh sekretaris Dika. Puas rasanya hati Arini melihat wajah merah padam Davian.

"Nona Arini, saya telah membawa beberapa baju. Karena ini pernikahan private, jadi kita fitting bajunya di rumah Nona Arini saja. Nona mengerti kan?" tanya manager Linka

"Iya, saya mengerti." jawab Arini

"Baiklah, dimana kita bisa mencoba gaunnya?"

"Dikamar saja saja, mbak." ucap Arini

"Karena kebetulan Tuan Davian ada disini, Tuan tunggu sebentar ya, nanti Tuan bisa menilai, gaun mana yang cocok dipakai untuk Nona Arini."

"Hah? Oh, gue? Iya-iya, tentu! Gue tunggu disini." Davian gugup

Arini dan manager Linka masuk kedalam kamarnya untuk mencoba beberapa gaun cantik yang akan dipakai untuk pernikahannya esok hari.

Sekretaris Dika melihat Tuannya yang tetap dingin namun masih terlihat rasa gugup didalam dirinya.

"Bos, lu malu ya?" tanya sekretaris Dika

"Apaan sih lu! Nggak, gue biasa aja."

Dika hanya cengengesan melihat Bosnya yang gugup dan malu karena ketahuan berada di rumah calon istrinya.

Tak lama, Arini keluar dengan gaun dan tatanan rambut yang digerai indah, manager Linka memilihkan gaun putih dengan kilauan yang bersinar agar menambah kecantikan pada diri Arini.

Arini keluar dari kamar dengan anggun dan menawan. Davian melihat Arini tak berkedip. Davian melihat betapa cantik Arini, menggunakan gaun yang mewah seperti ini.

"Bagaimana, Tuan?" tanya manager Linka

Davian tak menjawab. Davian hanya fokus melihat Arini. Davian takjub dengan kecantikan Arini. Calon istri sandiwaranya itu memang benar-benar cantik, apalagi kalau dipercantik.

Cantik sekali, Arini. Apa kamu memang Arini? Calon istriku? Apa kamu yang besok akan bersanding denganku dan mengucapkan ikrar sehidup semati didepan penghulu? Seandainya saja pernikahan ini adalah pernikahan yang tumbuh atas dasar cinta, mungkin aku akan menjadi laki-laki yang paling bahagia. Batin Davian dalam hati.

"Tuan Dav, bagaimana? Apa gaunnya cantik?" tanya manager Linka sekali lagi

"Ah, iya? Apa? Barusan kau bilang apa?" Davian kikuk

*Bersambung*

Hai sayang-sayangku.. Seperti biasa ya, setelah membaca, budayakan LIKE 🤗 Aku senang kalau kalian bersedia memberikan like nya, apalagi komentarnya. Itu buat aku tambah semangat menulis.

Yang punya banyak poin, boleh dong beri poinnya sedikit demi sedikit untuk cerita receh ku❤

Makasih ya teman-teman 🥰

1
echa purin
/Good//Good//Good/
Aura Chacha
Luar biasa
Yuli Ani
bisa. ga ka di setiap ceritanya ada foto pisualnya
Nadia
mudah"an tegas nympk Ending, soalnya aku suka karakter perempuan tegas, gak menye mnenye 😁🤭👍👍
Riza Atty
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Riza Atty
kasian davian Arini tersiksa
Riza Atty
ceritanya the best
Riza Atty
jangan sembunyikan apapun dengan pasangan kita dari pada tau dari orang lain lebih baik jujur
Riza Atty
huhuhu arini bagus kamu tegas
Riza Atty
good davian
Riza Atty
best cerita ini
Riza Atty
sudah mulai jatuh cinta
Riza Atty
bagus Arini sombong amat
Sovi Yana
lanjut seru nh ceritanya
Suharnik 01
lanjut thorrrt bagus cerita e....
Akastya
keren
Qorie Izraini
dasar kang Dav modus
Bellamoore
Baguss thor❤️❤️
🌺awan's wife🌺
davian ini pemimpin perusahaan tp gak punya sikap sama perempuan,,,suka tp gengsi kegedean
🌺awan's wife🌺
adiknya Arin koq ngomong gitu,,,kan gak sopan dan gak baik ngomong gitu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!