Pertemuan yang membuat jatuh hati perempuan bernama Maharani Adhitama yang belum pernah mendapatkan restu dari sang ayah dengan pacar-pacar terdahulunya.
Baskara, pria yang awalnya dilirik oleh Maharani sebagai model untuk koleksi terbaru Hera -fashion brand milik Maharani- dekat sebagai lunch mate, kemudian rasa suka itu tumbuh di hati Maharani.
Namun, semuanya tidak bisa berjalan mulus seperti pertemanan mereka. Baskara masih "tersangkut" dalam masa lalunya.
Bagaimana dengan akhir kisah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Laila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Acara pertunangan Baskara dan Maharani berlangsung 3 bulan kemudian. Sederhana, hanya keluarga dan kerabat dekat, di halaman belakang rumah Adhitama. Setelah acara tersebut pun, kedua belah pihak keluarga mengadakan pertemuan mengenai tanggal pernikahan mereka mengingat kakaknya Maharani, Miranda, yang akan menggelar acara pernikahan di dalam waktu dekat.
Ditengah kesibukan Maharani membantu pernikahan kakaknya, Maharani dan Baskara pun mempersiapkan acara pernikahan mereka. Mulai dari undangan, venue, make up artist, the dresses for her and Baskara also for the whole family. Menu makanan, dekor, sampai fotografer untuk pre-wedding dan segala macam printilannya. Tak lupa dress untuk bridesmaid dan jas untuk groomsman, para sahabat mereka yang sudah membantu semua proses sejak pertunangan mereka.
Maharani memesan dressnya di salah satu designer wedding dress. Wanita cantik yang juga menjadi gurunya saat memulai bisnis di bidang fashion. 2 dress, yang satu berwarna rose gold dan satu lagi hitam.
Untuk souvenirnya sendiri, satu box akan berisis card wallet dari rounn, parfum alien object ‘Love’ atau ‘Fufu’, dan tumblr snow peak. Tentu tanpa engrave nama ataupun tanggal pernikahan seperti kebanyakan souvenir pernikahan.
Selama proses persiapan pun, Baskara menyiapkan rumah yang akan mereka tempati nanti. Beruntung, kontrak sewa rumah itu habis di akhir tahun ini sehingga dia bisa melakukan sedikit renovasi untuk menyesuaikan dengan keinginan sang calon istri dan kebutuhan mereka nantinya. Untuk pertama kalinya, Baskara juga mengajak Maharani melihat rumah mereka. Rumah yang dibeli Baskara itu memang tipe rumah 2 lantai. Di lantai bawah hanya ada carport yang bisa menampung 2 mobil, sedikit taman di bagian depan, living room sekaligus ruang tamu, dapur, ruang makan, kamar tamu dan kamar mandi. Tidak banyak yang diubah. Hanya pengecatan ulang, pembongkaran plafond dan penyesuaian lighting, pembongkaran dapur, menyesuaikan dengan permintaan Maharani yang menginginkan adanya build-in oven dan microwave, cabinet berwarna emerald green dengan perpaduan lantai kayu, table top marmer, dan kulkas side by side.
Berhubung Baskara dulu membeli rumah di bagian hook, dia masih mempunyai lahan yang lumayan besar di sisi kiri rumahnya yang menyambung dengan halaman belakang. Di halaman belakang yang masih luas itu pun, dia menambahkan area service untuk kamar asisten rumah tangga mereka lengkap dengan kamar mandi dan area cuci dan dapur kotor yang bisa diakses dengan tampilan tersembunyi di belakang dapur bersih mereka.
Di lantai 2 kamar tidur, kamar tidur utama dengan kamar mandi di dalam, dan kamar mandi luar. Di sini, Maharani meminta tambahan ruang kerja yang nantinya digunakan untuk mereka berdua sehingga lebih maksimal. Mengubah fasad dengan menambahkan secondary skin di depan balkon kamar mereka, sehingga mereka akan tetap memiliki privasi saat bersantai di balkon atau saat pintu kaca dari kamar menuju balkon di buka.
Baskara beruntung bisa mendapatkan rumah ini dengan harga sekitar 900 juta pada saat itu mengingat luas lahan, lokasi, dan luas bangunan rumah ini yang cukup besar. Membayar DP 40% dari harga rumah dengan menjual beberapa saham dan logam mulia yang dia miliki, ditambah 20% uang pemberian dari Fany, Baskara tidak terlalu terbebankan dengan cicilan KPR. Bahkan, selama rumah itu di sewakan oleh Baskara, rumah itu membayar sewanya sendiri, Baskara hanya perlu menambahkan sehingga dia bisa menyelesaikan cicilan itu kurang dari 20 tahun.
Di acara pernikahan Miranda, untuk pertama kali, Baskara diperkenalkan kepada seluruh keluarga besar Adhitama. Untuk pertama kalinya juga, Baskara bertemu dengan Kakek dan Nenek Adhitama dan Kakek-Nenek Widjaya yang ceritanya sering dia dengar dari sang kekasih. Kagetnya adalah, dia seperti mendapatkan kakek dan nenek baru. The granddads and grandmoms from Adhitama and Widjaya really fond of him. Selalu mengajaknya dalam setiap percakapan, menceritakan berbagai macam hal tentang Maharani sewaktu kecil, dan menarik pria tinggi itu kemana-mana. Mengenalkan kepada seluruh kerabat dan kolega bisnis mereka.
...♥...
Di hari sabtu, saat Maharani dan Baskara selesai dengan fitting kedua mereka, Baskara membawa Maharani ke rumahnya. Fany meminta mereka untuk makan malam di rumah. Di sana lah mereka, Baskara memarkirkan mobilnya di carport rumah, berjalan beriringan dengan Maharani masuk ke dalam rumah.
“Gimana tadi fittingnya? *All good*?” tanya Fany mengajak calon menantunya untuk duduk di sampingnya sementara Baskara mengambilkan minuman dingin untuk mereka berdua.
“All good, Ma,” Maharani tersenyum kemudian menghembuskan nafasnya lega, “takut banget mesti bongkar jahitan karena belakangan aku makannya gak ke control. Stress berat,” kekehnya. Fany mengusap punggung Maharani dengan senyuman hangatnya.
Maharani menceritakan bagaimana dia dan Baskara bingung saat tadi mencicipi berbagai macam rasa kue untuk wedding cake mereka. Tentang persiapan pernikahan mereka yang akan berlangsung 3 bulan lagi.
“Ara, Mama punya sesuatu buat kamu,” Fany berdiri dari duduknya, masuk ke dalam kamar tidurnya dan beberapa saat kemudian, dia kembali dengan senyuman di wajahnya dan sebuah kotak kayu di tangan kirinya.
Fany membuka kotak itu. Menunjukkan satu set perhiasan Mutiara air laut yang cantik.
“This are Mama’s family heirloom,” ucap Fany mengambil gelang dan meraih pergelangan tangan calon menantunya dan memasangkannya di sana, “kamu akan menjadi bagian keluarga Mama juga sebentar lagi, dan Mama mau memberikan ini ke kamu.”
“Ma..,” Maharani merasa haru dengan hal besar yang diberikan calon mertuanya itu. “This is so pretty,” ucapnya memuji perhiasan cantik itu.
“Mama gak punya anak perempuan, tapi kamu akan jadi anak perempuan Mama.”
“Aku akan ngejaga ini dengan sebaik-baiknya, Ma,” ucap Maharani dengan hatinya yang hangat dan memeluk Fany.
Baskara pun ikut tersenyum melihat dua wanita yang dia sayang itu.
...♥
...