NovelToon NovelToon
Seniman Jalanan Ternyata CEO

Seniman Jalanan Ternyata CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO
Popularitas:32.1k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Cerita ini lanjutan Aku Yang Tidak Sempurna.

Bakat yang di milikinya adalah warisan dari sang mama yang seorang pelukis terkenal.

Namun ia lebih memilih menjadi pelukis jalanan untuk mengisi waktu luangnya. Berbaur dengan alam itu keinginannya.

Dia adalah Rafan Nashif, seorang pelukis jalanan dan sekaligus seorang CEO di perusahaan.

Namun tidak banyak yang tahu jika dirinya seorang CEO, bahkan pacarnya sendiri pun tidak tahu.

Sehingga ia di hina dan di selingkuhi karena di kira hanya seorang seniman jalanan yang tidak punya masa depan.

Bagaimana kisah selanjutnya? Jika penasaran, mampir yuk!

Cerita ini hanyalah fiksi belaka, jika nama tempat, nama orang ada yang sama itu hanya kebetulan semata dan tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 27

"Sudahlah, kamu juga tidak salah," ujar Rafan.

Ibu panti tersenyum melihat keduanya. Kemudian memintanya untuk masuk. Rafan membawa barang yang ia beli di negara P.

"Apa kabar Bu?" tanya Rafan lalu menyalami dan mencium tangan ibu panti.

"Kabar baik Nak," jawab ibu panti.

Rafan menyerahkan barang bawaan nya untuk di bagikan kepada anak-anak panti. Tentu saja mereka senang dan mengucapkan terima kasih kepada Rafan.

Lestari ke dapur untuk membuat minuman untuk Rafan. Lestari tersenyum melihat adik-adiknya bahagia.

Setelah beberapa saat dia kembali ke ruang tamu dengan membawa minuman.

"Silakan Mas," ucap Lestari.

Rafan belum kembali ke rumah, dari bandara langsung ke tempat Lestari. Tadinya ingin mengajak Lestari ke panti bersama, tidak tahu nya Lestari sudah ada di sini.

"Mas, kenapa menatapku seperti itu?" tanya Lestari karena Rafan melihat ke arah dirinya terus.

"Tidak ada apa-apa," jawab Rafan. Lestari tersipu karena di tatap terus.

"Ibu ke dalam dulu ya, anak-anak pasti membutuhkan ibu," kata ibu panti, lalu meninggalkan mereka berdua.

"Oh ya, kamu sudah tahu belum? Ningsih jadi gila," ujar Rafan.

"Hah...! Kok bisa Mas?" tanya Lestari kaget.

Rafan pun menceritakan kejadian seminggu yang lalu. Dari ia pulang ke rumah hingga pagi hari saat neneknya menelepon.

"Gak nyangka ya Mas. Terlihat baik dan polos, ternyata hanya luarnya saja," ucap Lestari setelah mendengar cerita Rafan.

"Kita tidak tahu hati manusia seperti apa? Terlihat baik belum tentu baik, terlihat jahat tidak selamanya jahat," ucap Rafan.

Lestari tidak bisa bayangkan jika Rafan terkena sihir dari dukun itu. Tapi beruntung lah, sihir nya tidak mempan pada Rafan.

Setelah merasa cukup, Rafan pun berpamitan kepada ibu panti. Tidak lupa Rafan memberikan amplop kepada ibu panti.

Begitulah Rafan setiap kali berkunjung ke sini. Ia tidak hanya sekedar datang. Pasti ada saja yang di bawa nya untuk anak-anak panti.

"Sayang, kamu mau ikut pulang?" tanya Rafan.

"Tapi aku bawa motor Mas sendiri Mas," jawab Lestari.

"Aku akan ikuti kamu dari belakang," kata Rafan. Lestari menoleh ke ibu panti, ibu panti pun mengangguk.

Akhirnya Lestari pun ikut pulang bersama Rafan dengan kendaraan masing-masing. Keduanya mencium tangan ibu panti sebelum pulang.

"Hati-hati," ucap ibu panti berpesan.

"Iya Bu," sahut keduanya serentak.

Rafan mengikuti motor Lestari dari belakang, hanya untuk memastikan jika Lestari baik-baik saja.

Hingga keduanya tiba di tempat tinggal Lestari. Rafan mengeluarkan barang yang di belinya di negara P.

"Ini untukmu, aku harap kamu suka," kata Rafan menyerahkan tiga bingkisan seperti kado.

Entah apa di dalamnya, Lestari juga tidak tahu. Namun dia tetap menerima nya karena itu pemberian Rafan.

"Banyak amat Mas?" tanya Lestari.

"Dari mama, Oma dan aku," jawab Rafan.

"Terima kasih Mas, bilang sama Oma dan mama nya Mas terima kasih," ucap Lestari.

Rafan mengangguk, karena sudah sore, Rafan pun pamit pulang. Setelah Rafan pergi, barulah Lestari masuk.

Lestari penasaran isi di dalamnya. Dengan tidak sabar dia pun membuka kotak tersebut. Lestari tercengang melihat isinya.

Ada tas, sepatu, baju, dan juga perhiasan. Sudah bisa di tebak jika harganya pasti semuanya mahal.

Lestari melihat merek tas nya sama dengan tas yang di jualnya. Hanya warna nya saja yang beda.

"Tas inikan seperti tas yang waktu itu," gumam Lestari.

Lestari pun menyimpan barang-barang nya, dia sayang untuk memakainya. Apalagi itu pasti barang-barang mahal.

Ponsel Lestari berdering, Lestari melihat nama pemanggil lalu segera mengangkatnya.

"Assalamualaikum Mas, Mas sudah sampai di rumah?"

"Waalaikumsalam. Belum, masih di perjalanan. Aku berhenti sebentar untuk menelepon. Apa barangnya sudah di lihat?"

"Sudah Mas, pasti harganya mahal, kan?"

"Tas dan baju Oma dan mama yang beli. Oh ya, kalungnya jangan lupa di pakai, aku yakin kamu akan lebih cantik nantinya."

Lestari tersenyum di puji cantik. Apalagi yang memuji si jantung hati. Kemudian Lestari pun menyudahi obrolannya. Dan panggilan telepon pun terputus setelah mengucapkan salam.

Lestari masih tersenyum sambil mendekap ponselnya. Kemudian ia membuka kembali kotak perhiasan.

Sebuah kalung cantik bertatahkan berlian. Walau pun terlihat sederhana, namun harganya tidak sesederhana bentuk kalungnya.

Sementara Rafan kini sudah tiba di rumah. Karena sudah hampir magrib, ia langsung ke kamar untuk mandi.

Kemudian ia kembali berkumpul dengan keluarga nya untuk melakukan sholat berjamaah.

"Bagaimana Nak, apa Lestari suka?" tanya Seruni setelah selesai sholat.

"Suka Ma, dia mengucapkan terima kasih ke mama dan Oma," jawab Rafan.

"Bagaimana, berhasil, kan?" tanya Jovan.

"Iya Pa, terima kasih Pa. Dengan begitu aku jadi tahu jika dia juga punya perasaan yang sama," jawab Rafan.

Setelah makan malam dan sholat isya. Rafan masuk ke kamar. Ia ingin istirahat karena belum istirahat sejak tadi.

Rafan membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Ia tersenyum mengingat kalau Lestari juga mencintainya.

Rafan berharap kali ini ia tidak kecewa lagi. Rafan berharap Lestari tidak sama seperti Renata.

Teringat dengan Renata, Rafan tidak perduli lagi dengan Renata. Rafan sempat mendengar kabar dari polisi jika Renata sudah di jamin oleh orang tuanya.

Dan sekarang Renata di kirim keluar negeri. Rafan sebenarnya cukup kecewa karena polisi mengizinkan Renata di jamin.

Tapi Rafan juga tidak bisa apa-apa, hanya ia berharap Renata tidak berbuat ulah lagi. Jika sampai itu terjadi, Rafan tidak akan melepaskan nya.

Mungkin karena capek, Rafan pun akhirnya tertidur. Namun tengah malam ia terbangun untuk sholat malam.

Keesokan harinya ...

Rafan sudah kembali ke perusahaan untuk bekerja. Selama satu minggu ia hanya bekerja di balik layar.

Dengan dokumen yang di kirim lewat email, Rafan mengerjakan nya tanpa perlu datang ke kantor.

"Tuan, Pak Suryo ingin bertemu," kata Ridho.

"Ada perlu apa? Kita tidak ada kerjasama dengannya," ujar Rafan.

"Mungkin ada urusan lain," jawab Ridho.

Rafan mengangguk lalu menyuruh Ridho untuk mempersilakan nya masuk. Rafan menatap Suryo dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Silakan duduk Pak," kata Rafan dengan nada dingin.

Suryo duduk berhadapan dengan Rafan. Suryo terlihat canggung karena beberapa waktu yang lalu ia sempat menghina Rafan.

Flashback ...

"Pa, ini pacarku," ucap Renata memperkenalkan Rafan ke orang tuanya.

Suryo memandang Rafan yang terlihat seperti bukan orang kaya di matanya. Karena penampilan Rafan yang memang sederhana.

"Halo Pak, namaku Rafan," ucap Rafan.

"Apa pekerjaanmu?" tanya Suryo.

"Melukis Pak, pelukis jalanan," jawab Rafan.

"Yang begini kamu perkenalkan ke Papa?" Suryo marah kepada Renata. "Hanya seorang pelukis jalanan yang tidak punya masa depan!" imbuhnya.

Rafan terdiam, Renata tertunduk. Suryo kembali melihat penampilan Rafan. Suryo tidak tahu jika pakaian yang dikenakan oleh Rafan terlihat sederhana, namun harganya mahal.

"Pa, aku ...."

"Papa tidak setuju. Apa yang kamu banggakan dari seorang seniman jalanan?" potong Suryo.

Rafan tetap terdiam, ia belum siap membongkar identitasnya sebagai CEO. Dengan begitu ia bisa melihat siapa yang benar-benar tulus?

Rafan pun pamit. "Aku pergi dulu," ucap Rafan lalu meninggalkan tempat pertemuan mereka di sebuah cafe.

Rafan pergi tanpa menoleh, Renata juga tidak mengejar hanya untuk sekedar meminta maaf atas penghinaan papa nya.

Sejak saat itu, hubungan mereka mulai renggang. Renata jarang menerima panggilan telepon darinya.

Bahkan setiap di ajak ketemuan, Renata selalu beralasan sibuk dan tidak bisa. Hingga puncaknya Rafan melihat Renata berjalan dengan Jeremy.

Flashback end ...

1
Risma
lanjut kak
Sabaku No Gaara
huuftthh...akhirnya udh bisa FANS ...hihihi
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Fatkhur Kevin
akhirnya jadian juga
Azahra Rahma
waduh si Ningsih parah bgt,,ke Mbah dukun ,,untung rafan orangnya rajin sholat
kaylla salsabella
lanjut Thor
Sani Srimulyani
ternyata semua ini idenya Jovan, emang tokcer idenya
ciemountzz😛
nah gt dong.. sng aq.. next
suti markonah
wajar sih tari ga lgsg nerima cinta rafan~ dalam hidup hati² jg sangat di perlukan ketika mau pilih pasangan..apalagi rafan dari keluarga berada..
Sabaku No Gaara: betull kakk...
terkadang hati² aja bisa jatuh apalagi yg gk hati²...✌🏻😅😅😅
total 1 replies
ciemountzz😛
mk ny jgn jual mhl... aq jijik liat cwek gn
Azahra Rahma: bukan jual ,, lestari hanya merasa tidak pantas utk rafan yg nyaris sempurna,, paket komplit,,tampan, kaya, baik hati
ciemountzz😛: aaaa bnr kk💪💪
total 3 replies
ciemountzz😛
wuuih ngeri x... jauh" yg sprt ni ya allah
Heni Mulyani
lanjut
ciemountzz😛
dasr wnt gl... kk jgn sampai rafan kena ya... aq jijik..
suti markonah
semangat rafan..kejar tari sampe dapat..karna tari jg ada rasa ke kamu..hanya saja tari merasa minder...mungkin nanti di saat pergi ke negara p tanpa kabar dan ga pernh datang tari baru sadar arti kehilangan
kaylla salsabella
lanjut Thor
Risma
lanjut kak
Sani Srimulyani
biasanya kalo lama ga ketemu baru deh merasa kehilangan dan disitu kita akan sadar dengan perasaan kita sendiri.
Hana
malas kalau pakai ilmu ilmu hitam
Pa'tam: Maaf hanya untuk sedikit konflik saja, sebagai bumbu cerita bahwa masih ada orang yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu.
suti markonah: cuma sekedar lewat kak ilmu hitamnya..terkecuali klo rafan bener kesantet aku jg males baca..cerita di sini yg jahat mah ga lama²
total 3 replies
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Fatkhur Kevin
tari gk pd. di tinggal nyesel loh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!