NovelToon NovelToon
Ketika Suamiku Jatuh Cinta

Ketika Suamiku Jatuh Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hasriani

Dinda memilih untuk menikah dengan seorang duda beranak satu setelah dirinya disakiti oleh kekasihnya berkali-kali. Siapa sangka, awalnya Dinda menerima pinangan dari keluarga suaminya agar ia berhenti di ganggu oleh mantan pacarnya, namun justru ia berusaha untuk mendapatkan cinta suami dari hasil perjodohannya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 29

"Kamu juga tidur saja dulu, kamu juga pasti lelah." Kata Indra pada Dinda yang duduk disebelahnya.

"Aku mau tunggu kabar Papa dari Dokter kak." Jawab Dinda yang terlihat begitu lelah, wajah cantiknya sudah terlihat begitu lusuh dengan mata sembabnya.

"Nanti aku bangunkan." Indra masih berusaha membujuk Dinda karena tidak tega melihat Dinda seperti itu.

"Aku tidak mengantuk kak." Dinda bersikeras ingin menunggu operasi Ayahnya selesai.

Mata mereka bertemu saat yang satu menyuruh beristirahat dan satunya lagi menolak dan masih ingin menunggu, mata Indra lalu tertuju pada pakaian berbahan kain lumayan tipis yang membalut tubuh Dinda, dengan segera ia membuka jaket yang ia kenakan dan memasangkannya untuk Dinda.

"Kalau begitu kamu pakai ini saja, kamu pasti kedinginan." Indra kemudian membalutkan jaketnya ke tubuh Dinda.

Ditengah situasinya, jantung Dinda malah berdebar menerima perlakuan Indra yang begitu perhatian padanya.

"Terima kasih kak Indra." Ucap Dinda lalu segera memalingkan wajahnya.

***

Setelah hampir kurang lebih lima jam menunggu dan pagi pun datang, pintu ruang operasi akhirnya terbuka.

Melihat Dokter yang keluar dari ruangan tersebut membuat Dinda bergegas menghampirinya, Indra pun juga turut mengikuti Dinda menghampiri Dokter tersebut.

"Bagaimana keadaan Papa saya Dok?." Tanya Dinda penuh harap.

"Operasinya berjalan lancar, Ayah anda juga berhasil melewati masa kritisnya dan akan di pindah ke ruang rawat nantinya." Jawab Dokter tersebut dengan senyum tulusnya karena sudah berhasil menyelamatkan pasiennya.

Rasa lega langsung menyelimuti Dinda, rasanya semua kesedihannya seketika menghilang.

"Terima kasih banyak Dokter." Ucap Dinda begitu bersyukur dan berterima kasih atas kerja keras Dokter tersebut.

"Sama-sama, saya permisi dulu." Jawab sang Dokter lalu beranjak dari sana.

"Terima kasih Dokter." Indra pun turut mengucapkan terima kasih pada Dokter tersebut.

Rasa lega yang menghampiri Dinda membuat kakinya seketika lemas, hampir saja ia jatuh di lantai tapi dengan cepat Indra memegangi lengannya.

Dinda menatap Indra dengan mata yang berkaca-kaca, dalam benak Indra ia tau rasa takut itu sudah menghilang berganti dengan rasa syukur.

"Kamu tidak apa-apa?." Tanya Indra memastikan Dinda bisa berdiri dengan baik sebelum ia melepas tangannya.

"Kak Indra." Dinda langsung menghambur memeluk Indra yang terkejut karena Dinda tiba-tiba memeluknya.

Tangis Dinda pecah didalam pelukan Indra, ia menghilangkan semua rasa takut yang menyelimutinya kemarin mendengar kondisi Ayahnya yang semakin membaik.

Indra yang mengerti situasinya langsung membalas pelukan Dinda, ia bahkan menepuk punggungnya untuk memberikan semangat pada Dinda.

"Dinda.." Mata Rindu mengerjap perlahan.

Rindu yang baru saja bangun terkejut melihat pemandangan didepan ruang operasi, ia mengira sesuatu yang buruk sudah terjadi, dengan cepat Rindu bangun dan menghampiri Dinda yang masih memeluk Indra dengan erat.

"Din.." Panggil Rindu dengan pelan berharap semuanya baik-baik saja.

Dinda yang mendengar suara Rindu langsung melepas pelukannya dari Indra, ia lalu tersenyum dengan mata sembabnya menatap Rindu.

"Rindu, operasi Papa berhasil." Ucapnya lalu menghambur memeluk Rindu.

"Syukurlah, aku turut bahagia Dinda." Kata Rindu merasa begitu lega, ia balas memeluk Dinda dengan erat.

"Aku tidak tau bagaimana jadinya kalau sampai terjadi sesuatu pada Papa Rin." Dinda masih terbayang kondisi Papanya kali pertama dibawa ke rumah sakit.

"Aku yakin Om Tama kuat, dia tidak mungkin tinggalkan kamu sendirian." Ucap Rindu yang selalu meyakinkan Dinda bahwa Ayahnya akan baik-baik saja.

"Terima kasih Rin, kamu selalu ada buat aku." Dinda mempererat pelukannya pada Rindu sebelum melepasnya.

"Itu tugasnya saudara." Jawab Rindu merapikan rambut Dinda dengan penuh perhatian, Dinda pun tersenyum terlihat begitu lega.

"Terima kasih kak Indra, kak Indra sudah banyak menolong aku." Ucapnya kemudian pada Indra.

"Sama-sama Dinda." Jawab Indra tersenyum turut merasa bahagia karena Ayahnya Dinda sudah membaik.

***

Setelah operasinya selesai, Ayah Dinda pun sudah dibawa ke ruang perawatan. Dinda, Rindu dan juga Indra sudah berada disana.

"Rindu, kak Indra. Kalian pulang saja dulu, kalian pasti lelah." Kata Dinda sudah merasa sangat tidak enak pada mereka yang menemaninya semalaman.

"Kamu yang lelah, semalam aku temani kamu sambil tidur, sedangkan kamu tidak pernah tidur sama sekali." Ucap Rindu yang tau pasti bagaimana Dinda kalau sedang khawatir.

"Aku bisa tidur nanti." Jawab Dinda meyakinkan Rindu.

"Kamu saja yang pulang buat ambil barang keperluan Om Tama selama dirawat disini." Rindu pun menyuruh Dinda untuk pulang mengambil barang-barang Ayahnya.

"Kamu benar juga Rin." Ucap Dinda yang baru mengingat ia tidak membawa apapun kemari.

"Biar aku yang jaga Om Tama, nanti kalau kamu sudah kembali baru aku pulang juga." Kata Rindu kemudian, Dinda pun mengangguk menyetujui.

"Kalau begitu aku temani kamu pulang yah." Indra pun berinisiatif untuk menemani Dinda pulang ke rumahnya.

"Aku jadinya merepotkan kak Indra lagi." Dinda pun merasa tidak enak terus merepotkan Indra.

"Tidak sama sekali, aku sekalian pulang juga ke rumah Mama buat lihat Ciara." Kata Indra, Dinda pun menyetujuinya karena Indra mengatakan akan pulang ke rumah Ibunya.

"Ya sudah kak." Jawab Dinda kemudian.

"Sebentar aku pesan taksi dulu." Indra segera mengeluarkan handphonenya dari kantong celananya.

Kemarin Ia ke rumah sakit bersama Ibunya dan diantar oleh supir, dan semalam Ibunya sudah pulang duluan.

"Iya kak."

Setelah memesan taksi, Indra kembali memasukkan handphonenya ke dalam kantong celananya.

"Taksinya sudah ke menuju kesini, katanya lokasinya tidak jauh dari sini." Ucapnya pada Dinda.

"Aku titip Papa yah Rindu, aku bakal cepat kok." Pinta Dinda meminta tolong pada Rindu.

"Tidak usah buru-buru, jangan lupa mandi juga." Jawab Rindu yang sama sekali tidak keberatan jika harus menunggu Dinda dalam waktu yang cukup lama.

"Aku pergi yah." Kata Dinda berpamitan.

"Hati-hati dijalan." Ucap Rindu berpesan.

Indra dan Dinda pun beranjak keluar dari ruangan tempat Ayah Dinda dirawat.

Saat mereka keluar dari rumah sakit, taksi yang dipesan oleh Indra tadi pun sudah ada disana.

Mereka berdua lalu masuk ke dalam taksi dan duduk dibangku belakang, supir taksi lalu menyalakan mesin mobilnya dan membawa mereka berdua pergi meninggalkan rumah sakit tersebut.

***

Taksi melaju dengan kecepatan normal, Dinda yang semalaman tidak tidur nampaknya sudah mulai kelelahan, belum lama ia di taksi tersebut, Dinda sudah tertidur di samping Indra.

Melihat Dinda yang tertidur dengan posisi duduk dan mobil yang sedang melaju membuat Indra yakin Dinda merasa tidak nyaman, dengan cepat Ia menggeser duduknya mendekat pada Dinda kemudian meraih kepala Dinda dengan sangat pelan dan menyenderkannya di pundaknya agar Dinda bisa tidur dengan nyaman.

"Jalannya pelan-pelan saja pak, jangan terlalu mengebut yah." Ucap Indra setengah berbisik pada supir taksi agar tidak mengganggu tidur Dinda.

Supir taksi itupun mengangguk dan mengurangi kecepatannya lagi sedikit.

1
Evi Lusiana
gk kebalik bkn dinda yg ngganggu,justru yuda anakmu yg ngganggu dinda
Titik Sofiah
awal yg menarik ya Thor
kalea rizuky
lanjut donk
Evi Lusiana
emng d rmh dinda gk ada ART dn satpam ny y kak?
Hasriani: Gak ada kak, Dinda sama Papanya cuma tinggal berdua.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!