Masjid Berhantu

Sudah sebulan berlalu semenjak kepergian teman baiknya. Daud masih mengenang kejadian di pagi dini hari itu.

Setelah Daud menerima kabar duka meninggalnya Edo. Daud langsung bertolak ke rumah sakit. Di tengah jalan raya yang lengang itu untuk pertama kalinya Daud dengan Vespa tuanya berkendara dengan mengebut. Ugal-ugalan seperti anak sekolah dan emak-emak yang tidak peduli rambu-rambu keselamatan.

Daud tiba di rumah sakit kota di ruang ICU. Daud masih belum terlambat. Di sana keluarga Edo sedang tangis-tangisan. Daud juga bertemu beberapa kawan lama yang datang.

Daud tidak pernah tahu. Ternyata selama ini Edo berjuang untuk sembuh melawan penyakit kanker hati. Sampai teman baiknya itu menghembuskan nafas terakhir hanya keluarga dekatnya saja yang tahu.

Pantas saja Edo tidak membalas chat atau pun email dari Daud. Ternyata sebelum meninggal Edo sudah menjalani perawatan intensif selama hampir satu minggu.

Berakhir sudah cerita Mata Edo. Tidak akan ada lagi kelanjutan kisah tentang masjid berhantu yang sudah didapatkan penghubung kisahnya oleh Daud. Tapi itu tidak apa-apa. Semua sudah ada jalannya masing-masing.

Daud pun menghapus email terakhir yang ia kirim ke Edo.

Itu sudah sebulan yang lalu. Daud tetap harus tersenyum untuk orang-orang yang masih ada dan peduli kepadanya.

Sore ini putri semata wayang Daud akan main ke rumah kecil ayahnya di kota W. Dari ibu kota baru Desember akan naik motor scooter sendiri. Sepeda motor yang berbentuk seperti vespa itu baru didapatkan oleh Desember bertepatan dengan hari ulang tahunnya beberapa hari yang lalu. Daud dan ibu Desember patungan untuk membelikan anak mereka sepeda motor matic. Yang tidak lama lagi akan selalu anak mereka pakai untuk pergi menuntut ilmu ke sekolah yang lebih tinggi.

Hari ini adalah bertepatan dengan hari Senin tanggal 31 Desember 2029. Itu artinya malam nanti adalah malam tahun baru. Daud akan merayakan tahun baru 2030 bersama sang anak Desember yang sedang dalam perjalanan ke kota W.

Seharusnya Desember akan sampai di rumah siang hari. Anak itu masih terlalu malu-malu (berhati-hati) ketika melaju di jalanan seorang diri.

Nanti malam bapak dan anak itu akan merayakan tahun baru di stadium kota. Akan ada konser dan pesta kembang api di sana. Desember mau menghabiskan malam pergantian tahun dengan Daud di kota W karena malam nanti yang menjadi penampil utama di pertunjukan musiknya adalah artis favorit Desember.

Tidak main-main penyanyi yang akan bernyanyi bersama warga kota W nanti malam adalah seorang diva muda yang karirnya sedang meroket. Berasal dari negeri yang lain nama solois perempuan yang beraliran musik keras itu adalah Luciferania. Yang terkenal dengan hits lagu-lagunya seperti Handsome Demon, Only Needed one Night, Psycho Psycho dan Princes of Hell.

Daud sama sekali tidak mengerti dan tidak juga mengikuti selera musik anak masa sekarang. Dahulu Daud sendiri mendengarkan musik dari band-band tahun 70's dan 80's yang beraliran pure sounds seperti The Glowing Hand, Vramus dan Black Crocodile.

Namun sudah dari sejak lama Daud mengambil keputusan untuk tidak lagi mendengarkan musik. Karena Daud sudah memilih bahwa musik itu adalah haram. Tidak baik dan tidak bermanfaat. Termasuk alat-alat yang dimainkannya seperti gitar, bernyanyi dan yang lain-lain.

Daud mau pergi ke konser malam tahun baru ini pun karena demi Desember.

Desember sampai di rumah ayahnya ketika hari sudah sore. Wajar karena jalanan ramai di penghujung tahun. Orang-orang pergi ke tempat pilihannya masing-masing untuk bersenang-senang bersama orang-orang tersayang.

"Kamu tidak mau sholat asar dulu?",

"Sudah tadi",

"Dimana?",

"Di masjid besar di pinggir jalan raya yang berada di seberang jalan",

"Aku baru tahu kalau di sana ada masjid yah",