NovelToon NovelToon
Sebatas Wanita Bayaran

Sebatas Wanita Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Obsesi / Bad Boy / Dark Romance / Sugar daddy
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Melia Andari

Luna Evelyn, gadis malang yang tidak diinginkan ayah kandungnya sendiri karena sang ayah memiliki anak dari wanita lain selain ibunya, membuat Luna menjadi gadis broken home.

Sejak memutuskan pergi dari rumah keluarga Sucipto, Luna harus mencari uang sendiri demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Hingga suatu malam ia bertemu dengan Arkana Wijaya, seorang pengusaha muda terkaya, pemilik perusahaan Arkanata Dinasty Corp.

Bukannya membaik, Arkana justru membuat Luna semakin terjatuh dalam jurang kegelapan. Tidak hanya menginjak harga dirinya, pria itu bahkan menjerat Luna dalam ikatan rumit yang ia ciptakan, sehingga membuat hidup Luna semakin kelam dan menyedihkan.

"Dua puluh milyar! Jumlah itu adalah hargamu yang terakhir kalinya, Luna."
-Arkana Wijaya-

Bagaimana Luna melewati kehidupan kelamnya? Dan apakah ia akan berhasil membalas dendam kepada keluarga Sucipto atau semakin tenggelam dalam kegelapan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melia Andari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kau yang Datang Kepadaku

"Arkammphh."

Luna merasa tidak bisa melawan. Permainan bibir Arkana terlalu mengunci dirinya. Bahkan ia tidak dapat bergerak dengan leluasa. Arkana berhasil membuatnya kembali tak berdaya.

Pria itu terus menikmati bibir Luna hingga mendorong tubuh seksi itu menyentuh dinding ruang kerjanya. Dengan lihai, tangan Arkana pun menyentuh leher Luna yang jenjang.

"Katakan, apakah dia adalah pengganti ku?" tanya Arkana dengan nada penuh penekanan.

"Itu bukan urusanmu!"

Arkana semakin mencengkram leher Luna hingga seperti sedang mencekik nya.

"Jangan buat kesabaranku habis, Luna. Apa saja yang telah kamu lakukan dengannya hmm?"

"Lepas Arkana! Kau menyakitiku!" teriak Luna mencoba melepaskan tangan Arkana yang mulai terasa mencekik.

"Menyakitimu? Kalau begitu jawab apa yang aku tanyakan Luna!"

"Uhukk...Uhukkk...."

"Bunuh saja aku, jika itu bisa membuatmu puas, Arkana."

Luna pun pasrah. Ia tidak lagi memberontak. Ia diam dan menatap Arkana dengan dingin. Mati pun tak jadi masalah. Toh selama ini hidupnya juga sudah hancur.

Dibuang oleh ayah kandungnya sendiri, dicaci maki oleh keluarga tirinya. Hingga ia bertemu dengan Arkana yang malah membuat hidupnya semakin hancur.

Direnggut kesuciannya, dijadikan pemuas nafsu, lalu ditinggalkan begitu saja. Dan kini, pria itu bagaikan iblis tanpa hati yang selalu menghantui Luna.

Luna tak memiliki alasan lagi untuk hidup. Semua ketidakadilan membuatnya muak.

Melihat Luna yang terdiam dan pasrah, membuat Arkana semakin marah. Ia mengeratkan rahangnya dan melepas cengkraman tangannya di leher Luna.

Tetapi tidak sampai disitu, meskipun cengkraman itu telah terlepas, Arkana menarik tangan Luna hingga tubuh mereka berdekatan.

"Wangi tubuhmu tidak berubah, Luna," bisiknya seraya mengendus tubuh Luna.

Luna tidak menjawab, ia terlalu lelah dan muak dengan pria di hadapannya itu.

"Jika kau begitu pasrah bahkan rela mati di tanganku. Bagaimana jika kau pasrah berada di bawah ku seperti dulu hmm?"

Mendengar itu Luna pun tercekat dan lansung mendorong tubuh Arkana hingga terhuyung ke belakang.

"Dasar bajingan!" umpat Luna lalu ia berbalik badan dan kembali berjalan menuju pintu.

Namun ternyata pintu itu telah terkunci dan Luna tidak bisa membukanya.

"Brengsek!"

Luna memutar tubuhnya kembali, dan menatap Arkana.

"Buka pintunya, Arkana!"

Arkana menautkan alisnya menatap Luna.

"Kenapa aku harus menurutimu, Luna Evelyn?"

"Karena aku ingin keluar!" sentak Luna muak.

Arkana berjalan mendekatinya dan menarik pinggang Luna untuk berdekatan dengannya.

"Memangnya aku sudah mengizinkanmu keluar hmm? Ingat, kita sedang wawancara, Luna. Bersikap baiklah karena disini aku bosnya," bisik Arkana seraya mengigit halus telinga Luna.

"Arkana!!" Luna kembali mendorong tubuh Arkana.

"Kenapa? Bukankah kau menyukainya?"

"Aku muak denganmu, Arkana. Bukankah kau ingin aku pergi menghilang dari pandanganmu hah??" teriak Luna jengah.

"Benar, aku mengatakan itu beberapa minggu lalu," ucap Arkana seraya mendekati Luna.

Tangannya terulur menyentuh sisi rambut Luna sebelah kanan.

"Tetapi lihat, kau bahkan datang sendiri kepadaku dan menunjukkan dirimu di hadapanku, Luna," ucap Arkana setengah berbisik dengan senyum seringainya.

"Menjauh lah!" sentak Luna, namun Arkana malah semakin mendekap tubuhnya.

"Kau yang membawa tubuhmu di hadapanku, Luna. Kenapa hmm? Apa kau tidak bisa melupakan aku?"

"Arkana, cukup!! Aku tidak tahu jika kau adalah Om yang dimaksud Radika. Jika aku tahu, aku tidak akan menerima tawarannya untuk magang di sini dan bertemu dengan mu!"

"Oh ya? Tapi sayangnya kau sudah di sini."

"Hari ini juga aku akan mengundurkan diri! Buka pintunya dan aku akan pergi. Kau tidak akan pernah melihatku lagi," ucap Luna.

"Hmm begitu?"

Luna merasa risih. Ia berusaha melepaskan dirinya dari Arkana yang semakin menekan tubuhnya. Bahkan tangan pria itu mulai bergerak menelusuri tubuhnya dengan perlahan, seperti seseorang yang sedang melampiaskan sesuatu yang tertahan, membuat darahnya seolah berhenti berdesir.

"Arkana...!"

Pria itu tidak menghiraukan panggilan Luna dan tetap menelusuri tubuh indah itu dengan tangannya.

"Arkana!! Aku akan mengatakan pada Maya bagaimana perilaku mu kepadaku!" sentak Luna.

Mendengar itu Arkana pun menghentikan usapan jarinya. Matanya menatap Luna dengan tajam.

"Kau berani melakukannya?"

"Kenapa tidak? Kau melecehkan aku di hari pertamaku magang, kau pikir ini bukan tindak kri minal?"

Arkana menarik sudut bibirnya sedikit.

"Wanita jalang sepertimu mengatakan dilecehkan? Apa aku tidak salah dengar?"

Apa??

Kata-kata Arkana benar-benar menusuk relung hatinya. Padahal Luna hanya melakukan hubungan itu bersama Arkana. Ia tak pernah menjadi jalang kecuali hanya bersama pria itu.

Tapi..mengapa Arkana dengan mudahnya menyebut dirinya jalang?

Rasanya Luna ingin menangis, tetapi ia tak ingin terlihat lemah di hadapan Arkana.

"Benar, aku memang jalang! Tidak sepantasnya anda menyentuh wanita sepertiku, Tuan Arkana Wijaya yang terhormat!"

"Sekarang juga aku minta buka pintunya atau—"

"Atau apa, hmm? Kau mau mengancam ku apa Luna?"

Luna mengedarkan pandangannya di seluruh ruangan, mencari sesuatu yang mungkin bisa ia gunakan untuk mengancam Arkana.

Tapi apa?

Pandangan Luna pun terpaku pada benda kecil yang ada di tepi meja kerja Arkana.

Pisau Carter.

Dengan cepat Luna mengambil pisau itu dan menempelkan pada pergelangan tangannya.

"Atau kau akan melihat aku mati di hadapanmu, Arkana."

Arkana tercekat. Nafasnya menjadi begitu cepat melihat aksi nekat Luna.

Namun beberapa detik berikutnya Arkana tersenyum. Ia hanya menatap Luna dengan sikap yang tenang.

"Kau pikir kau bisa mengancam ku dengan itu, Luna Evelyn?" tanya Arkana dengan seringainya.

Luna pun tercekat. Ia menatap Arkana tidak percaya.

Dia begitu tenang.

Apakah Arkana benar-benar ingin aku mati di hadapannya?

1
zhelfa_alfira
coba deh lun ikuti alur si arka itu bikin dia juga bergantung pada mu bikin dia jatuh cinta..jangan bantah dia lun nurut aja sama dia sampai semua nya selesai magang dan selesai wisuda setelah itu boom tinggalkan dia...jika memang nanti berjodoh pasti akan balik lagi...semangat²
Ani Basiati
dasar arkani sdh gila
Ariany Sudjana
om kamu itu psikopat Radika, dia ingin Luna jadi penghangat ranjangnya saja, kapanpun dia mau, coba kamu cari tahu masalah sebenarnya Radika, kasihan luna, hidupnya hancur gara-gara om kamu
Bella syaf
ayo cari tahu Radika, om kamu tuh bermasalah
Ani Basiati: jahat banget om radika
mending pergi luna
total 1 replies
Ariany Sudjana
ga suka sama Arkana, CEO tapi bodoh, mau saja dimanipulasi Maya..kenapa Arkana bukannya mencari tahu kebenarannya seperti apa, bukannya ikut menghancurkan kehidupan Luna?
Ani Basiati
pergi aj luna thor ke LN
zhelfa_alfira
gerget nya aku sama arka..ayo lun nurut aja dulu sama arka sampai kamu lulus kuliah baru nanti pergi jauh dari mereka andai nanti kembali kamu sudah menjadi wanita yang kuat dan tangguh...semangat lun..
tekan kan juga sama arka kalau dia tidak boleh menikahkan maya selama kamu di sisi nya atau sampai kamu lulus kuliah...
Neneng Yensiana
pergi jauh atur balas dendam yg manis buat Arkana hingga dia menderita
Kurnia Damiasih
ayok tor di tunggu upnya ,buat Luna tetap semangat jangan menyarah ,setelah kuliamu kelar pergi jauh keluar negri biar si Arkana menyesali semuanya 💪💪💪
Neneng Yensiana
pergi Luna jauhhhhhh buat Arkana menyesal
Ani Basiati
lanjut thor
zhelfa_alfira
lanjut²..ayo lun semangat nanti setelah wisuda pergi lah menjauh dari si arka itu.😁
Ani Basiati
Hu'um mendung kabur ke LN daan semoga luna hamil
Neneng Yensiana
kabur biar km bahagia diluar buat Arkana menderita jgn mau di perbudak,buat dirimu bahagia dan buat keluarga mu menyesal ambil hakmu
Kurnia Damiasih
Luna kaburlah ke luar negri dulu ,biar si Arkana kelojotan mencari kamu ,kalau udah sukses barulah kembali dan lanjutkan balas dendam sama keluarga yg membuangmu.
dan buat Arkana mengejarmu sampe tergila2.
Bella syaf
psikopet banget Arkana ini
zhelfa_alfira
pergi aja lun keluar negeri biar kapok itu arka gerget aku loh......
zhelfa_alfira
semangat lun abaikan yang tak menginginkan mu raih kesuksesan mu lalu hancurkan mereka yang sudah jahat kepadamu..
Kurnia Damiasih
AQ sangat senang dg alur ceritanya,lanjut tor jangan di jedah jangan bikin penasaran ,AQ jajdi greget ingin mendukung Luna...😄😄😄
Ariany Sudjana
Arkana kamu CEO tapi mau saja dimanipulasi sama Maya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!