Siapa yang akan menyangka, bahwa seorang gadis cupu yang telah mengubah pandangan seorang ceo yang super misterius dan arogan.
Pria itu adalah Son yan, pria muda yang usianya hampir 30 tahun dan belum menikah, dimana dia terpaksa menerima perjodohan yang telah dibuat oleh kakeknya.
Dimana jodoh son yan, adalah Nania seorang gadis belia yang baru saja menginjak usia ke -17 tahun, dan dia seorang siswi SMA di sekolah swasta milik keluarga son yan.
Sampai pernikahan itu benar-benar terjadi, dan membuat nania merasakan betapa menyakitkan sebuah ikatan pernikahan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwik Mayasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hadiah Ulang Tahun
Tepat di akhir tahun 2024 nania berulang tahun, dimana dimomen special ini gilang sengaja datang bersama kedua orang tuanya dari luar negeri untuk membicarakan pernikahannya dengan nania.
" apa menikah ?" nania sangat terkejut saat mendengar penjelasan dari gilang.
" iya sayang ... aku janji ... aku tidak akan mempermasalahkan hubungan jarak jauh kita, kamu bisa mengurus ibu dan aku bisa melanjutkan kuliah di luar negeri " jawaban gilang sungguh bijak bahkan membuat ibu jihan terkesan.
" kenapa kamu termenung nania ?" sahut rena yang mendadak datang bersama ibunya.
" kak rena ... " nania terkejut.
" nia ... gilang adalah pasangan yang pas untuk kamu ... dan dia juga sangat kaya " imbuh rena sembari memeluk nania.
nania tidak memberi jawaban apapun, ia terlihat gugup dan bingung.
" apa jangan- jangan kamu sudah ada cowok lain dibelakang gilang ?" rena mulai memprovokasi.
" nak rena ... " ibu jihan sedikit menegur rena.
" ups ... maaf saya hanya menerka- nerka saja " sahut rena.
Saat suasana sedang tegang, mendadak son yan datang sembari membawa banyak bingkisan untuk anak-anak panti.
" lho mas ... kamu kok ada disini?" rena terkejut dengan kedatangan son yan.
" ren ... kamu juga ada disini ?" tanya balik son yan.
" aku sedang membawa kado untuk merayakan ulang tahun nania ... kalau kamu ?" rena sedikit curiga.
" kebetulan perusaan aku menang vendor ... jadi aku ada bingkisan kecil-kecilan untuk anak- anak panti " jelas son yan.
" bukankah kamu tidak suka berkunjung ke panti mas ?" tanya rena lagi.
" sudahlah ... mumpung son yan juga ada disini sekalian saja ... kita ajak dia untuk merayakan ulang tahun calon istri kamu lang "sahut seorang wanita paruh baya yang kesehariannya berpenampilan muslimah.
" bibi ... "son yan memeluk wanita yang tak lain adalah ibu kandung gilang.
" yan ... bibi harap kamu bisa membantu gilang untuk segera menikah dengan nania ... karena pacaran lama-lama tidak baik " wanita itu seakan memancarkan sorot mata penuh kecurigaan pada son yan.
***
Keesokan harinya, nania terkejut saat melihat setangkai bunga mawar dan sebuah bingkisan ada di atas meja kerjanya.
" selamat ulang tahun istriku yang cantik, yang lembut ... maaf saya terlambat mengucapkannya ... "
Nania dibuat tersenyum oleh ucapan yang di tulis son yan untuk dirinya, ia rasanya tidak sabar ingin membuka bingkisan tersebut akan tetapi mendadak gilang dan ibunya datang.
" mas ... " nania segera menggeser bingkisan dan bunga itu ke laci mejanya.
" kamu kok senyum- senyum ... kado dari siapa ?" tanya wanita yang akrab disapa ibu halima itu.
" ini ... dari via mas " jawab nania berbohong.
karena penasaran, ibu halima menerobos masuk dan membuka laci milik nania.
" selamat ulang tahun istri ku yang cantik ... masak teman kamu panggil kamu istri ?" tanya ibu halima.
" iya bu ... itu sapaan akrab kami "jawab nania berbohong.
" mana ada ? teman memanggil seperti ini " protes ibu halima.
" jujur pada saya nania ... siapa teman kamu ini ?" ibu halima mencecar pertanyaan yang membuat nania kesulitan untuk menjawab.
Tak lama kemudian via datang bersama putra, ia segera memeluk nania sambil berteriak sangat keras.
"selamat ulang tahun istriku yang cantik " teriak via sembari memeluk nania dengan erat.
Nania sebenarnya juga sangat terkejut, akan tetapi ia melihat son yan dari kejauhan yang sedang tersenyum padanya.
Akhirnya untuk hari itu nania bisa bernafas lega, akan tetapi ia tidak tahu lagi jika ibu halima akan menemukan kebenaran tentang dirinya dan son yan.
Pukul 19.00 malam nania baru keluar dari tempat dinasnya, ia sudah melihat son yan memakai jaket ojek online lengkap dengan motor matic yang kemungkinan disewanya.
" mas ... " nania menghampiri son yan.
" hanya dengan begini ... kamu akan aman " kata son yan sambil memberikan sebuah isyarat bahwa ada yang sedang memata-matai nania.
" astaga ... itu bukannya ibu halima ... !" nania sungguh terkejut saat melihat mobil calon mertuanya diseberang jalan.
" sudahlah ... jangan panik ... cepat naik " ajak son yan.
" tapi aku bawah mobil ... dan ..." nania mulai gugup.
" sayang ... saya sudah meminta putra menaruh paku di ban mobil kamu ... lihat saja " son yan meminta nania untuk memeriksa ban mobilnya.
" sungguh keterlaluan ... " nania mulai mengeluh.
" ayo ... cepat ... saya sudah kepanasan sedsri tadi " keluh son yan sembari tersenyum.
Nania segera mengikuti arahan son yan, meskipun sebenarnya ia juga sangat takut jika ibu halima akan semakin mencurigainya.
Nania sebenarnya juga kasihan, pada son yan karena terlihat sangat kelelahan.
Beberapa saat kemudian, son yan menghentikan mobilnya di sebuah salon kecantikan, dimana ibu halima sangat membenci tempat itu.
" lihatlah ... sebentar lagi ... bibi halima akan segera pergi " kata son yan sembari memarkir motor yang di rentalnya pada driver ojek online.
Dan benar saja, hanya dalam hitungan menit ibu halima langsung melajukan mobilnya untuk pergi.
Setelah kepergian ibu halima, son yan segera melepas helm dan masker yang ia pakai untuk menutup wajahnya.
" kamu masuk dulu ya ... saya sudah janjian sama teman saya didalam " kata son yan memberikan perintah pada istrinya.
Dimana saat nania masuk kedalam salon kecantikan itu, ia melihat sebuah gaun ulang tahun yang sangat indah sudah menunggu dirinya.
" selamat ulang tahun mbak nania " sapa seorang wanita muda yang tak lain adalah sahabat son yan.
" mari silahkan ... " wanita itu mulai mengajak nania untuk segera berdandan.
Saat nania sibuk berdandan son yan mulai sibuk mempersiapkan dekorasi yang sangat indah di rumah mereka, son yan juga sudah menyiapkan mobil baru untuk nania.
***
Pukul 21.00 tepat nania sampai di depan rumah mereka, dimana ia sudah di sambut oleh kakek nenek son yan, bahkan via dan juga putra juga ada dirumahnya.
" selamat ulang tahun " teriak mereka berempat secara bersamaan.
Nania sangat bahagia dengan perlakuan manis itu, ia berjalan penug keanggunan saat keluar dari mobil yang menjemput dirinya.
Nania sungguh tidak menyangka, bahwa son yan yang dulu sangat alergi terhadapnya, kini begitu memperlakukannya seperti seorang ratu.
" Selamat ulang tahun ... maaf ... cakenya gosong" bisik son yan sembari mengulurkan kue ulang tahun yang sebagian telah gosong.
" astaga ... " nania tersenyum tipis sembari meniup lilin yang di bawah oleh son yan.
" sungguh romantis " via mulai memuji sahabatnya.
" kami tidak mengganggu kalian deh ... " kata putra kemudian mengajak kakek dan nenek son yan untuk istirahat di belakang.
Nania tidak bisa berkata-kata, kedua matanya mulai berbinar dan air matanya mulai jatuh.
" hei ... kamu kenapa nangis ?" tanya son yan sembari menatap nania.
akan tetapi nania tidak membalas pertanyaan son yan, ia mulai mencium pipi son yan, bahkan kini ia mulai melingkarkan kedua tangannya pada leher son yan.
" terimakasih mas " nania mulai mengucapkan terimakasih sembari menangis.
" bukan hanya ini ... masih ada kado untuk kamu "kata son yan kemudian menutup kedua mata nania dengan kain penutup, ia juga segera mengajak nania untuk berjalan ke garasi.
" Tara ... " son yan melepas kain penutup mata iti sambil berteriak untuk menunjukkan mobil sedan sport impian nania.
" mas ... ini " nania terkejut.
" jika uang tidak bisa menebus rasa bersalah saya pada kamu untuk lima tahun yang lalu, setidaknya ini bisa menjadi bukti bahwa aku benar-benar serius mencintai kamu nia " kata son yan sembari menatap kedua mata nania yang semakin sembab.
" tapi ... ini ... " nania kesulitan untuk mengungkapkan isi hatinya.
" aku mencintai kamu nania ... maukah kamu manjadi istri saya sepenuhnya " kata son yan sembari berlutut di kaki nania.
Dimana hal ini membuat nania semakin terpesona dan jatuh cinta pada son yan.
