Bagaimana perasaan mu jika atasan mu tiba-tiba mengajak mu menikah ?
Syok tentu nya , hal itu juga dirasakan oleh wanita cantik bernama Renjana Ayudhisa atau yang biasa dipanggil Echa .
"Ayolah Cha , menikahlah denganku .. akan ku limpahi hidupmu dengan kekayaan ku" - Pandu Aksara Malik
"Daripada menikah dengan anda lebih baik saya menjadi perawan tua "- Renjana Ayudhisa
Bagaimana kisah kehidupan keduanya ? Lika-liku apa yang harus mereka hadapi ?
Simak kelanjutan ceritanya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30 . Restu Dari Bunda
"Bunda , kedatangan saya kemari pertama-tama ingin bersilaturahmi dan yang kedua ..." Pandu menjeda ucapannya melirik Echa sekilas setelah itu mengalihkan pandangannya menatap Bunda Nara dengan tatapan yang tegas .
"Saya pribadi ingin meminta restu pada Bunda , karena dua minggu lagi kami akan melangsungkan pernikahan ". Ucapnya dengan lugas
Mendengar itu Bunda Nara tersenyum bahagia .
"Bunda merestui pernikahan kalian berdua nak , semoga menjadi keluarga yang sakinah sampai ke Jannah ya nak Pandu - Echa ". Do'a Bunda Nara untuk kedua nya dan diaminkan serius oleh Pandu , sedang Echa hanya tersenyum tipis dalam hati nya .
"Bunda gak nyangka anak sulung Bunda udah mau jadi istri orang aja ". Gurau Bunda Nara
"Echa .." panggilnya
"Iya Bunda ?" sahut Echa
"Setelah kamu menikah , harus nurut apa kata suami . Dan jadilah istri yang berbakti ", Nasehat Bunda Nara pada Echa
"Insya Allah Bunda , Echa akan mengingat nasihat Bunda ". Kata Echa
Kemudian Bunda Nara beralih menatap Pandu . "Nak Pandu ..." panggilnya
"Nggih Bunda ?" sahut Pandu sopan
"Nak Pandu asal Jawa ya ? Kok bisa bahasa Jawa ?" tanya Bunda Nara terkejut
"Iya Bunda , ibu saya asli orang Jawa . Beliau yang mengajari saya bahasa Jawa ". Jawab Pandu
"Sinten Nami ibu e sampean le?(Siapa nama ibu kamu nak ?" ujar Bunda Nara
Pandu membulatkan mata nya kaget ."Loh Bunda saget basa Jawi to?( Loh Bunda bisa bahasa Jawa to?" ucapnya dengan logat Jawa sopan
"Bunda nggih asli Jawa nak ". Kata Bunda
"Duh halah Gusti ..." sahut Pandu seraya menepuk dahi nya .
Bunda Nara terkekeh pelan melihat tingkah calon suami Echa , sedang Echa sendiri hanya terbengong bingung mendengar pembicaraan kedua nya karena cuma dia sendiri yang tak paham apa yang mereka bicarakan .
Setelah puas berbincang-bincang , kini Echa dan Pandu berpamitan pulang karena hari sudah sore . Echa pun juga sudah puas melepas rindu dengan Bunda dan juga anak-anak Panti .
"Bunda Echa sama mas Pandu pamit pulang dulu , lain kali Echa bakal mampir kesini lagi ". Ucap Echa berpamitan seraya tangannya masih menggendong Bara .
Tadi saat mereka tengah asyik mengobrol , Bibi Jumi ART yang membantu Bunda mengurus anak-anak panti itu menghampiri mereka bertiga sambil menggendong Bara yang menangis karena mencari Bunda . Dengan sigap Echa mengambil alih Bara dari gendongan bibi Jumi dan langsung menenangkan bayi itu . Seketika tangis Bara berhenti ketika merasakan nyaman dalam dekapan Echa hingga ia tertidur.
"Iya hati-hati dijalan ya ". Sahut Bunda sembari meminta Bara dari gendongan Echa .
Echa terlihat enggan menyerahkan Bara pada Bunda , rasanya dia ingin membawa bayi itu pulang .
"Kenapa sayang ?" tanya Pandu seraya merangkul pinggang calon istri nya .
"Rasanya Echa pengen bawa Bara pulang mas ". Kata Echa lirih
"Mas bolehin aja kalo mau bawa Bara pulang , tapi tanya dulu sama Bunda . Boleh atau tidak ". Ucap Pandu lembut
"Bunda boleh Echa bawa pulang Bara ?" Ujar Echa meminta izin pada Bunda Nara .
Bunda menggeleng pelan ."Tidak bisa Cha , Bunda gak mau nanti Bara bikin repot kalian . Kalo kangen kesini saja ya ". Tutur Bunda lembut seraya mengambil Bara dari gendongan Echa .
Echa menghela nafas kecewa .
"Nanti kita bisa kesini lagi sayang , Bara juga gak kemana-mana kok . Bara aman sama Bunda hm?" Tukas Pandu
"Ya sudah kalo begitu , Bunda kami pamit pulang ". Ucap Echa lalu menyalimi tangan Bunda Nara dan Pandu juga melakukan hal yang sama .
Setelah itu Echa berjalan duluan meninggalkan Pandu .
"Nak Pandu ..." panggil Bunda Nara
"Iya Bunda ". Sahut Pandu seraya membalikkan badan .
"Bunda titip Echa ya , tolong jaga dia . Echa gak punya siapa-siapa disini selain Bunda dan Mitha ". Pinta Bunda pada Pandu .
"Siap Bunda , Pandu akan jaga Echa seperti yang Bunda amanatkan ". Ucap Pandu tulus
"Terimakasih nak Pandu ".
"Sama-sama Bunda ".
Setelah itu Pandu segera berpamitan dan menyusul Echa yang sudah menunggu nya di mobil .
"Sayang , kenapa murung begitu hm?" ucap Pandu lembut sambil mengelus surai panjang Echa
Echa menggeleng pelan.
"Ya sudah , ayo kita pulang atau sayang mau mampir kemana dulu ". Tawar nya sembari membukakan pintu mobil untuk Echa .
"Mau pulang aja mas ". Ujar Echa lalu masuk kedalam mobil
"Ya sudah kalo begitu , ayo kita pulang ".
Setelah mengatakan itu , Pandu segera menutup pintu dan langsung mengitari mobil masuk kedalam kursi kemudi . Tak lupa dia membantu Echa memasang seatbelt terlebih dahulu .
Pandu bisa menatap jelas wajah cantik Echa yang terlihat sendu.
"Ada apa hm? Jangan banyak memikirkan hal-hal yang tidak penting ". Ucap Pandu saat kembali ketempat duduknya dan memasang sendiri seatbelt nya .
"Mas ". Panggil Echa lirih
"Dalem sayang , kenapa ?" sahut Pandu lembut
Echa menoleh menatap dalam-dalam mata tajam calon suaminya .
"Ada apa sayang ? Kenapa diam saja ". Ujar Pandu membuyarkan lamunan Echa .
"Boleh Echa minta sesuatu ?" kata Echa
Pandu mengerutkan kening nya bingung , menatap wajah Echa yang terlihat serius .
"Mau minta apa sayang ?"
Echa menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan . Dirinya ragu-ragu untuk mengatakan permintaannya ini pada Pandu .
"Katakan , apa yang mau kamu minta sayang . Kalo mas bisa turutin , insya Allah akan mas turuti". Ucap Pandu lembut
"Boleh Echa ketemu sama orang tua Echa mas , bisa Echa minta tolong sama mas Pandu buat cari tau dimana keberadaan mereka . Echa pengen meminta restu sama mereka sebelum acara pernikahan kita mas ". Pinta Echa penuh harap .
Pandu diam tak membalas ucapan calon istrinya . Sebenarnya bisa saja Pandu menuruti permintaan Echa , hanya saja hal ini baru ia akan bahas dengan kedua orang tua setelah bertemu dengan Bagas . Pria itu mengatakan ingin bertemu dengan Pandu karena ingin mengatakan tentang keberadaan kedua orang tua Echa .
"Echa gak memaksa mas kalo memang mas Pandu keberatan ". Ucap Echa sendu
"Nanti mas pikirkan dulu sayang , mas usahakan cari dimana mereka hm.." sahut Pandu
"Makasih mas ".
"Sama-sama sayang , jangan terlalu dipikirkan . Fokus dulu dengan persiapan pernikahan kita , oke ?" Ujar Pandu lembut
"Iya mas " balas nya sambil menganggukkan kepala .
"good girl". Puji Pandu seraya mengacak-acak puncak kepala Echa .
"Oh iya mas , Echa lupa ..." pekik Echa lalu meraih tas nya dan mencari sesuatu didalam nya .
"Apa sayang ?"
"Ini , Echa mau kembalikan ini sama mas ". Ucap Echa sembari menyodorkan kartu debit milik Pandu .
"Kamu pegang saja kartu itu sayang ..." kata Pandu
"Tapi mas , ini kartu tanpa batas loh ". Ujar Echa menolaknya
"Memang dan itu sengaja mas berikan buat kamu ".
"Gak usah mas ,Echa masih punya kartu debit sendiri kok ". Tolak nya
"Punya mu simpan saja , pakai kartu itu untuk membeli keperluan yang kamu butuhkan . Dan jangan lagi membantah Cha ". Tegas Pandu
Echa tak lagi membantah dan hanya menurut pasrah .
.
.
.
Haiii , jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen .. Terimakasih 🌹♥️
