NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pewaris (Gleen Fernando)

Kembalinya Sang Pewaris (Gleen Fernando)

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: DF_14

Gleen Fernando, sosok pria yang selalu terlihat ceria, padahal hatinya menyimpan banyak luka. Dari kecil, dia tak pernah mendapatkan kebahagiaan, karena dia adalah korban penculikan saat dirinya masih bayi. Sehingga dia dikira telah mati.

Setelah dewasa, dia tumbuh sebagai seorang penipu ulung, memanfaatkan ketampanannya untuk mendapatkan uang dengan cara menipu para korban. Kemudian dia bergabung dengan seorang detektif dalam mengungkapkan banyak kasus.

Sebuah insiden saat dirinya dalam melakukan sebuah penyamaran, membuat dia akhirnya bertemu dengan keluarganya yang sesungguhnya.

Siapa sangka dia ternyata adalah seorang pewaris yang telah kembali, dia pasti akan menghancurkan siapapun yang telah terlibat ke dalam peristiwa penculikan atas dirinya dan juga pembunuhan terhadap ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

30 menit sebelum Salman dan anggota Tengkorak yang lain pergi ke rumah Milea...

Robert saat itu sedang berada di mansion, dia tertawa puas ketika melihat acara berita yang sedang memberitakan tentang dirinya, betapa kerennya dia saat memperlihatkan kebaikan hatinya di depan kamera, memberikan uang kepada ke tujuh orang tua renta yang ada disana.

"Semua orang begitu mengagumiku, sebentar lagi aku akan berkuasa di negeri ini. Tapi sebelum itu, aku harus bisa membuat Gerrad Group menjadi milikku."

Robert tertawa kembali, "Arsen, kamu adalah sepupuku yang paling bodoh. Kamu sama sekali tidak menyadari bahwa anak yang sudah kamu besarkan bukan darah dagingmu. Anak kandungmu sudah mati hahaha..."

Salman beserta beberapa anggota Tengkorak terlihat sedang berdiri di belakang Robert, karena Robert menyuruh mereka untuk datang ke mansion. Saat ini mereka sedang berada di ruang tengah.

Robert sama sekali tidak menyadari bahwa tangan Salman saat ini sedang gemetaran, mungkin karena dia takut ketahuan bahwa sebenarnya putra kandungannya Arsen masih hidup. Saat ini Salman pun sedang berusaha untuk melenyapkan Gleen, sayangnya dia belum juga menemukan keberadaan anak angkatnya itu.

"Salman!"

Perkataan Robert mengejutkan Salman yang sedang melamun. Salman segera berjalan mendekati sang tuan besar. "Ya, Tuan?"

"Apa kamu sudah memberikan uang tutup mulut kepada tujuh orang tua bangka itu?" Rupanya ketujuh orang tua miskin yang berdatangan meminta sumbangan dibayar oleh Robert. Robert sengaja ingin terlihat baik di depan kamera.

"Sudah, Tuan." jawab Salman dengan suara seraknya.

"Baguslah." Robert selalu puas dengan pekerjaan Salman.

"Kalau ada waktu luang, aku ingin datang ke pemakaman bayi itu, putra kandungannya Arsen. Apa kamu masih ingat dimana kamu mengubur jasadnya?"

Salman terkejut, mengapa Robert tiba-tiba ingin berkunjung ke pemakaman Gleen? Bagaimana bisa ada kuburan putra kandungannya Arsen, karena sebenarnya Gleen masih hidup, belum mati.

Salman mencoba mencari akal agar Robert tidak curiga kepadanya, "Maaf, Tuan. Saya tidak mengubur jasadnya, begitu saya membunuh bayi itu, jasadnya saya kasih makan ke anjing peliharaan saya."

Robert menyeringai, dia rasa keputusan Salman sangat tepat agar tidak ada jejak bayi itu. "Baguslah, pekerjaanmu memang tidak diragukan lagi."

Pembicaraan mereka terhenti begitu mendengar suara langkah seseorang yang sedang turun dari tangga, rupanya dia adalah Alvin.

"Papa!" Alvin bergegas menunduk hormat kepada sang ayah.

"Apa kamu sudah menemukan kalung tengkorak itu?" tanya Robert dengan tatapannya yang dingin.

"Belum, Pa. Tapi aku yakin kalau kalung itu ketinggalan di rumah Milea." Alvin berkata dengan gugup, dia sudah berbuat kesalahan lagi.

Robert menghela nafas panjang, dia terlihat sangat kecewa sekali, lalu dia berdiri dan menghampiri Alvin.

Plakk!

Robert menampar wajah Alvin.

Alvin mengigit bibir bawahnya, berusaha untuk tidak meringis, dia merasa memang pantas mendapatkan hukuman dari sang ayah atas keteledorannya.

"Apa kamu tahu berapa banyak uang yang sudah aku keluarkan untuk menutupi kesalahanmu itu? Dan sekarang kamu sudah membuat masalah lagi?" Robert terlihat marah sekali kepada putra kandungannya itu.

"Maafkan aku, Pa. Aku janji tidak akan berbuat ulah lagi. Aku akan fokus ke rencana pernikahan aku bersama Felicia." Alvin berkata sambil mengusap pipinya yang nampak merah.

Waktu Alvin mencekik leher Milea, saat itu dia sangat marah begitu Milea mengaku dirinya sedang hamil dan menuduh Milea hamil oleh pria lain, Milea memberontak sehingga tidak sengaja menarik kalungnya Alvin.

Robert tak merespon permintaan maaf dari anaknya, dia hanya takut kecerobohan Alvin akan menghancurkannya. Robert membalikkan badan, dia memandangi Salman dan sembilan anak buah lainnya, "Cepat cari kalung tengkorak di rumah Milea!"

"Baik, Tuan." kata Salman dan sembilan anggota Tengkorak.

Kini Giliran Alvin yang memberikan perintah. "Di kamarnya Milea ada sebuah boneka berwarna biru, Milea suka menyimpan barang-barangnya di boneka itu, siapa tahu Milea menyimpannya disana."

...****************...

Setelah sampai di rumah Milea, Salman dan sembilan anak buahnya sama sekali tidak menyadari bahwa di dalam rumah itu ada dua orang manusia yang memiliki tujuan yang sama, yaitu mencari bukti.

Mungkin karena Gleen memarkirkan mobilnya jauh dari rumah Milea dan juga dia membobol jendela dengan sangat rapi, sehingga tidak kelihatan jendela tersebut rusak ataupun telah dibobol.

Salman sudah tahu password kunci rumahnya Milea dari Alvin, karena Milea mungkin dulu begitu mencintai Alvin, sehingga dia memberitahu password kunci rumahnya.

Begitu mereka telah berada di dalam rumah yang begitu gelap gulita tersebut, Salman memerintahkan kepada para anggota Tengkorak yang lainnya untuk berpencar.

"Kita berpencar!" Titah Salman.

"Baik, Bos."

Salman memang dipanggil bos oleh para anggota Tengkorak, karena dia adalah sang eksekutor di klan mafia tersebut.

Salman dan tiga anggota Tengkorak naik ke lantai atas.

Ceklek!

Salman masuk ke kamarnya Milea, dia berjalan dengan hati-hati, siapa tahu ada orang di dalam kamar tersebut sambil mengarahkan cahaya senter ke depan dan juga pisau untuk berjaga-jaga. Lalu dia menekan earpiece untuk memberikan laporan kepada Alvin.

"Aku sudah berada dikamarnya Milea, Tuan. Baiklah, aku akan mencari boneka itu."

Salman sama sekali tidak menyadari bahwa di belakang pintu kamar itu terdapat Gleen dan Felicia.

1
Phoenix
Luar biasa
Lintong
sontoloyo... menyesatkan
Yurika23
aku mampir ya Thor....
kapan2 mampir di karyaku juga yah...
Ipehmom Rianrafa
mksih Thor 💪💪💪
herlin meigo
keren
Hidan
ikut membaca ya...gabut soal nya😁
yusri M
🅚🅔🅡🅔🅝
Moms Raka
lope u thoorrr
Paulina Mujiwati
God job author. ceritanya sat set ga berbelit Belit, penyelesaian konflik cepat & ga bertele2-tele.
Moms Raka
pembunuh bayaran kok melarat thooorr
AN
Lumayan
Mutia 1964
Saat lahir ibu kandungnya memberi nama Manda
Masliah Masliah
membosankan terlalu bertele
Roulysa Marluna
Lumayan
ahmad sudrajat
Luar biasa
Rita Juwita
kereenn Thor ceritanya seruu...👍👍
Fie Lian
bagus ceritany
guntur moch
SANGAT ANEH AYAH DAN ANAK KANDUNG TIDK ADA KEMIRIPIN SAMA SEKALI DARI SEGI FISIK MAUPUN KELAKUAN ATAUPUN GERAK-GERIK PADAHAL SI GLEEN ANAK TUNGGAL YG OTOMATIS FISIK DAN TINGKAH LAKU ANAK AKAN MIRIP ORANG TUANYA
guntur moch
BIASANYA ANAK PERTAMA FISIK/FOSTUR TUBUH LAINNYA SEPERTI MATA,HIDUNG,BIBIR GAYA BERJALANNYA AKAN SANGAT MIRUP DEGN IBU/AYAH KANDUNG,APAKAH GLENN ITU GK ADA KEMIRIPANNYA DGN ARSEN ATAU ANDIN SEHINGGA SI FELICIA BIASA-BIASA AJA PERTAMA MELIHAT GLENN
guntur moch
Sangat Aneh dan Janggal Rumah Kontrakan tapi Ada Ruang BAWAH TANAH,SIAPA YG BIKIN RUANG BAWAH TANAH /BUNKER ITU,kalau yg Ngontrak gak Mungkin lah gimana cara buat dan membuang tanahnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!