NovelToon NovelToon
Malam Petaka Party 17 Tahun

Malam Petaka Party 17 Tahun

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan
Popularitas:41.3k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

"Argggghhh!" suara teriakan kencang yang terdengar.

"Tolong!"

"Lepaskan aku!"

"Jangan aku mohon! jangan!"

Aurora yang terus berteriak memohon ampun saat seorang pria yang tidak tahu siapa menyeretnya memasuki sebuah gudang yang sangat gelap yang membuat Aurora yang tidak tahu siapa itu.

"Tidak!" teriak Aurora dengan sekencang-kencangnya saat merasa sakit di area sensitifnya.

Air matanya yang jatuh saat kehormatannya di renggut paksa. Oleh Pria yang tidak bisa di lihatnya. Pria itu dengan bejat memperkosa gadis 17 tahun itu.

Malam Petaka Party saat merayakan ulang tahun sahabatnya yang membuatnya kehilangan kehormatannya. Pesta yang harusnya penuh dengan kebahagiaan berujung petaka. Kehilangan kehormatan, di temukan mayat dan berurusan dengan Polisi dengan kasus besar dan masa depan yang hancur.

Saksikan penuh dengan misteri di Novel terbaru saya?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 30 Akhirnya terungkap

Pasangan kekasih yang masih remaja itu melakukan pergemulatan panas di atas ranjang. Keduanya yang sudah sama-sama polos dan melakukan penyatuan yang panas. Di penuhi dengan keringat dan sama-sama menikmati satu sama lain.

Steffie tidak masalah sama sekali melakukan itu dengan Bryan. Di justru berharap Bryan tetap bersamanya dan juga putus dengan Rora. Walau Bryan sudah menegaskan kepada Steffie. Jika dia tidak mungkin putus.

Padahal Steffie dan Bryan baru saja berpacaran. Tetapi dengan entengnya Steffie memberikan kehormatannya pada Bryan kekasihnya.

Tidak lama setelah kejadian itu akhirnya Steffie hamil dan mengatakan semua ke pada Bryan.

"Kamu bilang apa. Kamu hamil!" pekik Bryan dengan wajah kagetnya.

"Bryan pelankan suara kamu. Bagaimana, anak-anak mendengar. Aku tidak mau 1 sekolah tahu," ucap Steffie dengan panik yang melihat di sekitarnya.

"Ya namanya juga aku kaget. Ini beneran atau kamu bohong?" tanya Bryan.

"Aku nggak mungkin bohong. Aku memang hamil. Ini lihat," Steffie juga menunjukkan bukti tespek yang sudah di cobanya.

"Lalu bagaimana sekarang. Kita tidak mungkin menikah. Kita masih sekolah dan kita terlalu ceroboh sampai tidak memikirkan harus sejauh ini," Bryan menjadi frustasi sendiri dengan apa yang terjadi.

"Bryan sudahlah kamu jangan panik seperti itu. Aku bukan cewek lebay yang akan heboh dan sibuk meminta pertanggung jawaban kepada kamu. Aku juga tahu. Kita berdua sama-sama masih sekolah dan tidak mungkin kita berdua menikah," ucap Steffie.

"Maksud kamu?" tanya Bryan.

"Biar aku yang mengurus kandungan ini. Aku hanya memberitahu kamu, ingin menguji kamu. Apa kamu benar-benar bertanggung jawab dan peduli atau kamu cuek dan ternyata kamu tidak cuek, bahkan sangat panik. Jadi kamu jangan khawatir. Aku akan mengurusnya sendiri," ucap Steffie dengan tersenyum dan Steffie yang memeluk Bryan.

Steffie ternyata tidak mempermasalahkan kehamilannya dan juga tidak ingin merepotkan Bryan akan mengurus semuanya sendiri.

Flashback off.

Bryan memukul setir mobil yang mengingat semua yang terjadi antara dirinya dan Steffie. Ternyata kehamilan Steffie berhubungan dengan Bryan.

"Karena kematian Steffie semuanya jadi kacau, semuanya terbongkar dan sekarang aku akan dikaitkan dengan semua ini," umpat Bryan tidak pernah menduga akan terjadi sejauh ini.

"Argggghhh!" Bryan mengumpat dengan penuh kekesalan yang berkali-kali memukulkan kepalanya ke setir mobil.

Bryan setelah ini memang akan berurusan dengan Polisi.

********

Kantor Polisi.

Bryan memenuhi panggilan polisi yang sekarang duduk berhadapan dengan Firman dengan pembatas meja di tengah mereka.

"Jadi kamu diam-diam punya hubungan special dengan Steffie di belakang Rora?" tanya Firman dengan santai menginterogasi Bryan.

"Iya," jawab Bryan jujur.

"Kamu kenapa melakukannya?" tanya Firman.

"Aku sama Rora baru berpacaran dan selingkuh dari seorang kekasih itu bukanlah hal yang lumrah," jawab Bryan dengan santai

"Oh iya. Bukan karena kamu tidak bisa mendapatkan sesuatu dari Rora dan sehingga kamu membutuhkan Steffie," tebak Firman. Bryan diam saja.

"Di hari ulang tahun Rora. Kamu bersamanya sampai ke lokasi party dan di saat Rora minum bersama teman-teman kamu yang lainnya. Kamu sibuk berduaan dengan Steffie. Apa itu benar?" tanya Firman.

"Iya," jawab Bryan jujur.

"Lalu setelah selesai bersama Steffie, kamu bersama Rora. Karena tidak bisa mendapatkan Rora seperti kamu mendapatkan Steffie dengan mudah kamu memaksa Rora melakukan hubungan itu?" tebak Firman.

"Itu tidak benar sama sekali. Aku mabuk berat saat itu, aku kembali ke tempat party dan aku masih melihat Rora bersama yang lainnya. Aku menidurkan diri di sofa. Karena kepalaku berat dan setelah itu aku tidak tahu. Kapan Rora pergi dan juga Steffie," jelas Bryan.

Wajah Firman antara percaya dan tidak Tentang mengenai penjelasan dari Bryan.

"Aku sama sekali tidak ada hubungannya dengan pemerkosaan Rora dan juga kematian Steffie. Silahkan cari bukti dan aku tidak bersalah," tegas Bryan.

"Lalu bagaimana dengan kehamilan Steffie. Apa kamu juga turut campur tangan menggugurkan kandungan Steffie?" tanya Firman.

"Tidak!".

"Steffie memang mengatakan kepadaku. Jika dia hamil dan aku tidak menyuruhnya untuk melakukan apa-apa. Aku juga tidak tahu jika saat di Bali Steffie sudah tidak hamil lagi," jawab Bryan.

"Apa kamu merasa diri kamu sangat beruntung Bryan. Di sisi lain kamu berpacaran dengan gadis polos yang sangat dijaga ketat oleh kedua orang tuanya dan di satu sisi kamu juga berpacaran dengan gadis yang mempunyai kebebasan. Apa kamu begitu merasa pria yang hebat?" tanya Firman. Bryan terdiam mendengar apa yang dikatakan Firman.

"Lalu bagaimana sekarang. Kamu sudah mengetahui apa yang terjadi kepada kekasih kamu. Apa kamu akan bersamanya lagi?" tanya Firman.

"Bukan aku yang tidak mau bersamanya. Aku tidak berani menemuinya dan menunjukkan wajahku yang sudah menyakitinya. Aku mengaku salah sudah mengkhianatinya dan aku menyesal telah melakukannya dan juga tidak menjaganya," jawab Bryan dengan wajah yang sangat sulit ditebak apakah ada kesedihan kekecewaan atau tidak.

"Huhhhh, kamu menjadi pemeran pria dalam kasus ini. Kekasih kamu yang satu telah dinodai orang lain dan yang satu lagi telah terbunuh. Bryan kita akan melakukan banyak pemeriksaan setelah ini," ucap Firman dengan mengendus.

"Silahkan!" sahut Bryan yang tidak masalah jika harus dipanggil beberapa kali ke kantor polisi.

Bryan memang tidak sendirian dalam pemanggilan Polisi. Masalah besar itu memerlukan seorang pengacara untuk mendampinginya. Orang tua Bryan juga dikenal sebagai seorang pengacara kondang. Jadi Bryan merasa terbantu dengan jabatan yang dimiliki orang tuanya untuk membelanya.

*********

"Arghhh!" Rora yang berteriak histeris dalam rumah sakit. Rora menarik selimut dan juga menyapu semua yang ada di atas nafas sehingga terdengar suara pecahan.

"Kamu penghiyanat. Kamu kurang ajar, kamu mengkhianati ku!" Rora akhirnya mendengar berita mengenai Steffie yang hamil dan itu adalah anak dari Bryan. Rora yang akhirnya tahu hubungan gelap kekasihnya dengan sahabatnya selama ini tanpa sepengetahuan dirinya membuatnya hancur dan meluapkan amarahnya.

"Kalian berdua jahat!"

"Kalian sudah menusukku dari belakang!"

"Aku benci kalian!"

"Aku sudah tidak berharga lagi!"

"Argggghhh!"

"Kak Rora!" lirih Zeva yang memasuki kamar sang kakak dan betapa terkejutnya melihat sang kakak yang histeris dengan kamar yang sudah sangat berantakan.

"Kak hentikan!" Zeva yang berusaha untuk menghentikan Rora yang kembali melukai dirinya sendiri dengan mencakar-cakar tubuhnya.

"Kamu selama ini bohong dah diam saja. Kamu nggak tahu apa yang terjadi dan kamu tidak mengatakan apa-apa kepadaku. Kamu sama saja dengan semuanya," Rora yang malah menyalahkan Zeva yang sekarang memeluk tubuh Rora agar Rora berhenti menyakiti dirinya sendiri.

"Apa yang kakak katakan. Kakak tenang dulu dan jangan salah paham kak. Kakak harus tenang dan ada gunanya melakukan hal seperti ini," Zeva yang berusaha untuk menenangkan Rora.

"Diamlah!" teriak Rora yang mendorong tubuh Zeva dengan kuat sampai membuat Zeva terdorong ke dinding dan terduduk dengan kepalanya terbentur dinding begitu kuat.

Hal itu bersamaan dengan Askara, Handika dan Amanda yang memasuki ruangan Rora pernah mendengar suara teriakan Rora.

"Zeva!" lirih Askara dengan terkejut. Mereka bertiga langsung masuk. Amanda Handika mencoba untuk menenangkan Rora dengan Handika yang mengeluarkan suntikan dan Amanda yang memegang kedua tangan Rora.

"Lepaskan aku!"

"Lepas!"

"Lepaskan aku!" Rora yang berusaha untuk memberontak.

Bersambung

1
Alis Yudha
Luar biasa
Bivendra
duh laras jd nurunin ego bgtu tw askara bs berpaling dgn mudah nya berharap bgt lu ya askara yg gagal move on nyatanya elu yg gx bs move on 🤣🤣🤣🤣
Juni aja
Semoga pengakuan revald di rekam diam²
anak rantau
lanjut kak
anak rantau
lanjut kak, makin seru ceritanya
Bivendra
ya lah dlecehin nya dikamar cm krn ketahuan sm steffie jd mereka d bw k pantai biar aman, krn steffie pergokin ulah reval
dan Rora mulai sadar dgn kata² pelaku saat reval ulang kata² qm sangat cantik Rora
sm. marko reval blg dy sdh mendapatkan rora
Bivendra
smg zeva baik2 aja reval nya jg ter tangkap
Rora dah jd jahat krn terlalu d manja jd mw nya smw hrus bgt perhatian k dy s org jahat sombong mulut pedas mknya jd petaka tuk diri sndri bs nya nyakitin ht org pas d kena baru ngamuk
Iis Dawina
pelakunya reval deh
Bivendra
firman ni lah nuduh smw org tnp bukti
pada gx nyadar sm kelakuan n omongan reval nih
lm bgt lg terungkap
Bivendra
reval tu apa²an sih ud perkoas Rora terus masih mw jg sm zeva jg aneh
Bivendra
s reval itu koq ada dmn² sih
koq gx da pov dy sih
Bivendra
terang aja tebal bs ngmg gt org dy pelakunya
anak rantau
lanjut kak
Bivendra
zavier anaknya Samuel sm vio kan
ainuncepenis: tepat sekali
total 1 replies
Bivendra
tebal kah pelakunya
Bivendra
bnyk teks teki ya
Bivendra
wah wah jd steffie ngambek sm Bryan mknya keluar terus ketemu Rora yg d perkoas, steffie sm Bryan hubungan ud intim bgt lg
Iis Dawina
wah jng" si bryan yg bunuh sm perkosa ya
Bivendra
tggl Brian n reval
ky na sih reval ya krn dy yg pling tenang n merhatiin smwnya
Bivendra
pelakunya tmn² mereka jg krn dy tw Steffi yg mergoki pas lg perkoas Rora mknya gelap mata jd bunuh Steffi
antara Bryan, marko n reval ky na
apa mungkin reval?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!