NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Mr Billionare

Jerat Cinta Mr Billionare

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:40.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

"Jangan terlalu berlebihan Alya, ingat pernikahan kita ini hanya pura-pura. Kita menikah bukan karena keinginan kita, jalani saja sewajarnya. Jangan berharap aku akan menjamahmu!"

Alya Adelia Wijaya. Gadis muda yang statusnya masih pelajar, harus merelakan masa mudanya untuk menikah dengan seorang pria yang menjadi pilihan orang tuanya.

Tanpa sepengetahuannya, orang tuanya sudah menjodohkannya semenjak mereka masih kecil dan Alya sendiri tidak pernah tahu kalau dirinya ternyata sudah dijodohkan.

Setelah menikah, ia merasakan kehidupannya berubah drastis. Awalnya dimanja oleh orang tuanya, kini harus mengabdikan hidupnya pada suaminya yang selalu bersikap dingin dan jutek.

Mampukah Alya membuat pria jutek itu berubah sikap dan bisa menerimanya dengan baik?

Atau mungkin dia putuskan untuk meninggalkan pria yang tidak pernah menganggapnya sebagai pasangan?

Cover: free licence, freepik.com

Edit : sampul buku written by Ika Dw.



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30. Mertua terlalu ikut Campur

"Hah! Fero?"

Rivaldo dan Tarisa membelalakkan tatapannya pada Beni. Mereka refleks terkejut saat nama Fero disebut.

"Papa ingin menjodohkan Alya dengan Fero? Sudah gila rupanya Papa!"

Tarisa tidak setuju meskipun hubungan Alya dengan Rivaldo kandas, lantas memberikan Fero sebagai penggantinya.

"Fero itu siapa, Pa?" tanya Alya.

Alya mengerutkan keningnya menoleh pada mertua laki-lakinya.

"Fero itu keponakan Papa, sepupu dari Rivaldo sendiri. Dia sangat baik, Alya. Sejak masih kecil, Papa sama Mama lah yang merawatnya."

"Gila! Papa benar-benar sudah gila! Papa itu sebenarnya waras nggak sih, ngomong kayak gitu. Alya ini istriku, dan Papa ingin menjodohkannya dengan Fero. Papa sadar nggak?! Papa sudah merendahkan martabatku di sini. Papa yakin, tak akan malu jika menikahkan Alya dengan Fero?"

Rivaldo langsung tersulut emosi. Ia menarik tangan Alya dan mengajaknya keluar kamar.

Tarisa langsung memukul lengan suaminya. Tidak tahu suaminya memiliki rencana yang begitu buruk.

Sebagai orang tua, harusnya membuat kedamaian buat anak-anaknya, bukan malah memperkeruh keadaan.

"Pa! Papa itu benar-benar sudah gila! Apa Papa pikir dengan menikahkan Fero dengan Alya bisa membuat Alya bahagia? Yang ada kau hanya akan membuatnya semakin menderita."

"Membuatnya menderita bagaimana?! Jelas-jelas di sini anakmu lah yang sudah membuatnya menderita. Dikasih perempuan yang baik-baik, dia malah memilih model perempuan macam Tara. Kurasa tidak ada salahnya, kalau kita menikahkan Alya dengan Fero, jika memang Rivaldo tidak bisa berubah."

Tarisa memutar bola matanya. Dia akui memang Fero sudah dianggap seperti anak kandungnya sendiri, tapi bukan berarti melemparkan menantunya pada sepupu Rivaldo.

"Sampai matipun Mama nggak akan setuju dengan pendapat Papa. Walaupun Mama udah menganggap Fero seperti anak sendiri, tapi Mama tidak bisa memberikan kebahagiaan Rivaldo buat Fero. Rivaldo anak kandung kita sendiri, sedangkan Fero? Fero itu hanya keponakan. Dia masih punya orang tua. Dan Papa nggak bisa bersikap berlebihan seperti ini. Kasian Aldo Pa, dia akan sakit hati jika sampai Papa memisahkan Alya dengannya dan menggantikannya dengan Fero. Alya juga belum tentu mau."

Beni terkekeh mendengar omelan istrinya. Dikira serius akan memisahkan Rivaldo dengan Alya dan menjadikan Fero sebagai penggantinya.

"Ma, apa kamu pikir aku benar-benar serius akan memisahkan mereka dan menggantikannya dengan Fero? Ya mana mungkin Papa tega sama anak sendiri. Papa hanya memberikan pelajaran buat Rivaldo. Kalau Papa tidak memancingnya, maka dia akan sulit untuk mengakui jika dirinya sebenarnya tidak ingin berpisah dengan Alya. Anakmu itu sudah sangat keterlaluan. Bagaimana dia tega menyakiti hati istrinya dengan mengatakan hanya menganggapnya sebatas adik, dan hatinya masih belum bisa move on dari orang lain. Andai saja Mama ada di posisi Alya, memangnya Mama tidak sakit hati?"

"Ya jelas sakit hati lah. Orang nggak dihargai. Untung aja Alya masih punya kesabaran menghadapi Aldo. Kalau dia tidak nyaman, sudah pasti Aldo bakalan ditinggalkan."

Tarisa sangat menyayangi Alya, walaupun dia tidak begitu tahu kepribadiannya. Baru mengenal sehari saja membuatnya nyaman, dan ia yakin pilihannya tidak meleset, Alya benar-benar gadis yang baik, walaupun agak sedikit bar-bar.

"Apapun masalahnya, Alya nggak boleh sampai pergi dari sini. Mama udah terlanjur suka sama gadis itu. Dia emang agak bar-bar, tapi hatinya baik. Mama rasa Tara nggak sebanding dengan Alya Pa. Wanita itu hanya memanfaatkan uangnya Aldo saja. Buktinya saja waktu kita bilang semua yang dimiliki oleh Aldo kita yang kendalikan, dia langsung ninggalin Aldo, itu artinya dia emang nggak serius menyukai Aldo."

"Ya makanya Papa katakan sampai kapanpun, Papa nggak kasih restu Aldo menjalin hubungan dengan Tara. Papa masih sakit hati sudah dibohongi oleh orang tuanya. Uang kita raib dibawa minggat, dan sekarang anaknya mendekati Aldo, aku yakin sekali kalau tujuan wanita itu hanya untuk menghancurkan Rivaldo. Untung Papa segera bertindak, kalau Papa diam saja, mungkin harta Rivaldo udah habis dikuras sama dia."

Mereka tersadar, saat Rivaldo tak  ada bersama mereka. Sedangkan keberadaan kedua paruh baya itu masih ada di dalam kamar putranya.

"Loh, mereka tadi ke mana ya? Apa mereka marah dengan ucapan Papa?"

Mereka pikir Rivaldo mengajak Alya menghindarinya, tapi tak taunya mereka tidak ada di rumah.

"Mereka sekarang pergi ke mana Pa? Mama khawatir kalau mereka kembali bertengkar."

Mereka keluar dan mencarinya di halaman, tapi tak juga didapatkan.

"Cari apa Tuan?"

Satpam penjaga rumah mereka yang tengah berkeliling menemui majikannya yang nampak mencari sesuatu di luar.

"Kamu tadi lihat anak saya dan menantu saya nggak?" tanya Beni.

"Loh, bukannya den Aldo keluar sama nona tadi."

"Keluar rumah maksudnya?"

"Ya iya Tuan, keluar rumah. Sekitar lima belas menit yang lalu. Kalau boleh tahu memangnya ada apa Tuan?"

Deni menggeleng. "Ya nggak ada apa-apa sih. Tadi kami ngobrol, nggak kerasa kalau mereka tiba-tiba menghilang. Kami pikir mereka ada di halaman, ternyata keluar rumah. Malem-malem gini memangnya mereka pergi ke mana?"

Deni khawatir Alya dan Rivaldo kembali bertengkar di luar dan mereka sama-sama tidak bisa meredam emosi dan bisa berakibat fatal.

"Ya sudah, saya masuk dulu. Mungkin mereka pergi cari makanan."

Deni pun kembali masuk ke dalam rumah menemui istrinya yang menunggunya di ruang keluarga.

"Pa, gimana? Apa mereka ada di luar?" Tarisa nampak begitu cemas.

"Iya, mereka keluar, entahlah pergi ke mana. Kita tunggu saja."

"Ini semua gara-gara Papa. Kalau Papa nggak bilang mau jodohin Alya dengan Fero, kejadiannya nggak bakalan seperti ini. Mereka nggak bakalan kecewa. Aku yakin sekali Alya maupun Aldo sangat kecewa dengan sikap Papa. Apalagi Aldo dengan Fero itu tidak pernah akrab. Mana ada sih, hanya demi keponakan mengorbankan perasaan anak sendiri. Apa kamu nanti kalau sudah tua mau dirawat sama keponakanmu? Fero itu masih punya orang tua, dia bisa kapan saja pergi dan pulang ke rumah orang tuanya. Jangan berlebihan gitu lah Pa."

Tarisa mengomel menyalahkan suaminya. Pasti anak dan menantunya bakalan ilfeel dengan ulahnya yang ingin ikut campur urusan rumah tangga mereka.

"Ma, Papa sudah katakan tadi sama Mama. Papa nggak serius mau jodohin Alya dengan Fero. Apa yang akan terjadi jika Papa memisahkan Alya dengan Aldo dan menggantinya dengan Fero, tentunya Wijaya akan sangat marah besar padaku. Dia sudah memberikan kepercayaan padaku dan juga pada Aldo untuk menjaga Alya, bagaimana aku akan mengabaikan perasaannya?"

"Lain kali jangan bilang yang aneh-aneh yang akan menyakiti hati mereka. Aku tidak suka dengan sikap Papa yang seperti itu. Bisa-bisanya di saat ada masalah, Papa nambahin masalah dengan kata yang memperkeruh suasana. Bikin kesel aja. Jika sampai mereka berpisah, memangnya mau ditaruh di mana muka kita?"

1
Nur Hayati
Buruk
Nur Hayati
isinya bagus,tp keduanya jutek
Ika Dw
oke👍
Gabutz
lanjuut
muna aprilia
lnjutt
muna aprilia
lnjut
weny aptini
semangat Alya.. /Kiss/
Ika Dw: haha ... makasih kak, 🤭😊 🥰
total 1 replies
Ika Dw
thank you ☺️☺️
Ika Dw
thanks kak🙏🤗
Ika Dw
haha .. bener 😁
Kanaya yasmine
Pedofil lebih tepat nya 😂😂
Kanaya yasmine
Anjaaayyy… applause 👏 buat loee
Kanaya yasmine
Deggg…bar bar jg loe alya🤭😆..gue suka gaya loe 💃🏻💃🏻
Ika Dw
tunggu sebentar kak, masih diketik 🙏🤗
Mustafik
lanjutannya mana tor
Isma Hany
episode nya gantung,gak ada sambungan nya
Yuno
Cerita ini keren banget, susah move on!
Ika Dw: terimakasih sudah mampir kak, selamat membaca🙏🤗
total 1 replies
Stefhany Anhai Rivera Maco
Karakter keren! 😍
Ika Dw: terimakasih sudah mampir kak, selamat membaca🙏🤗
total 1 replies
Ika Dw
Bab Awal sudah panas dingin, bagaimana kedepannya ya?? jadi penasaran, jangan takut sama suami galakmu Alya!! /Bye-Bye/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!