Damned ... I Love You !!!

Perlahan Lucas membuka matanya , sinar matahari yang menembus dari jendela kamarnya menandakan jika hari sudah siang . Pria itu meringis kesakitan ketika merasakan kepalanya terasa pusing sekali . Akhirnya pria itu duduk bersandar di kepala ranjang untuk menetralisir dahulu rasa pusingnya .

Dilihatnya jam di atas nakas , sepertinya hari ini dia akan sangat telat pergi ke kantor . Puluhan panggilan tak terjawab dari Darius terlihat di layar ponselnya , pria itu pasti akan marah marah karena seharusnya pagi ini dia berangkat lebih pagi karena ada rapat divisi yang harus ia hadiri . Tapi sesaat kemudian ia dikejutkan dengan keadaan dirinya yang masih t*lanjang bulat . Tubuhnya hanya tertutup oleh selembar selimut tebal .

Samar ia ingat mimpinya tadi malam , sepertinya ia sudah memimpikan istrinya . Dia seperti bermimpi bermesraan dengan istrinya dan bahkan nyaris saja mereka bercinta . Bercinta .... Lucas meremat rambutnya karena tak bisa mengingat secara utuh kepingan kejadian dalam mimpi itu . Dan apakah dia sudah menjadi gila karena sudah mempreteli pakaiannya sendiri hingga kini ia telanjang seperti ini ?

" Akkhhh sial ! Kenapa aku jadi gila begini !! " gerutu Lucas kemudian bangkit dan memakai baju rumahan yang sudah ada di bawah ranjangnya .

DEGGHHH ... DEGGHHHH

Baju ... siapa yang sudah berani lancang masuk kamar dan menyiapkan baju untuknya , padahal keadaannya sedang seperti ini . Dan ketika melihat ke samping ia bisa melihat sebuah nampan berisi makanan yang tergeletak di meja sofa .

Karena memang sudah sangat lapar akhirnya ia mendekat , wangi daging dan kentang tumbuk di nampan itu menggoda perutnya . Segelas susu coklat hangat juga terlihat disamping piring steak yang terhidang .

Lucas memejamkan matanya saat menikmati seiris daging yang masuk ke dalam mulutnya . Sajian ini mengingatkannya pada sosok yang sangat di bencinya . Tiba tiba pria itu meletakkan sendok dan garpunya kemudian dengan langkah terhuyung keluar dari kamarnya .

Lucas yakin jika semuanya adalah buatan sang istri , itu artinya semua kejadian semalam yang membuat tubuhnya polos adalah nyata . Dia sudah bercinta dengan istrinya !!!!

" Pelayan !!! Pelayan ... !! "

Mendengar teriakan dari tuannya seorang pelayan terlihat berlari mendekat dan berdiri dengan wajah tertunduk .

" Mana dia !?? Mana istriku ?? Panggil dia kesini ... Aku ingin bertemu dengannya !! "

Tapi kepala sang pelayan bertambah tertunduk seakan takut untuk menjawab bertubi tubi pertanyaannya .

" Kenapa diam !!! Panggil dia !! " pekik Lucas meringis kesakitan karena kepalanya terasa pusing saat dirinya berteriak dengan sangat keras .

" M-maaf Tuan , tapi Nyonya Muda baru saja keluar dari mansion . Semalam ia sempat tidur di kamar tamu. Tadi Nyonya juga bilang untuk mengganggu istirahat Tuan karena Tuan sedang tidak enak badan . Beliau juga sempat memasak sarapan tadi " kata sang pelayan dengan terbata .

Ada rasa kecewa ketika mendengar istrinya sudah keluar dari mansion , padahal ada banyak pertanyaan yang ingin ia ajukan pada wanita itu .

" Buatkan aku kopi seperti biasanya ! Dan buang semua makanan yang ada di dalam kamar . Lain kali jangan pernah kalian mengijinkan perempuan itu masuk ke dalam mansion ini lagi . Mengerti !!?? "

" M-mengerti Tuan ... saya mengerti ! "

Pelayan didepannya segera masuk ke dalam kamar untuk mengambil makanan uang ia maksud . Tapi kemudian perhatian Lucas berpindah pada notif pesan di ponsel yang sudah ia pegang sejak keluar kamar tadi .

Jika tak suka maka jangan buang makanannya ! Kau harus tetap mengisi perutmu , jadi minta pelayan untuk membuatkan makanan yang kau inginkan

" Dasar wanita tua !! Jangan sok perhatian padaku !! " batin Lucas kesal , wanita itu pasti sudah memanfaatkan keadaannya . Amy menyentuhnya saat dia dalam keadaan mabuk dan pasti akan memanfaatkan kejadian ini untuk semakin mengikatnya . Wanita yang licik dan menjijikkan , di lain sisi Amy sudah menjeratnya tapi di sisi lain wanita itu juga berhubungan dengan rival abadinya Alan Macgregor .

Tapi perutnya sangat lapar dan daging yang tadi ia cicipi sangat enak . Lucas berdiri termangu , ia hanya berpikir bukannya Amy tak akan tahu jika dirinya sudah memakan makanan buatannya .

" Pelayan !! "

Lucas berteriak pada pelayan yang barusan keluar dari kamarnya dan sepertinya sudah turun ke arah dapur . Dengan tergesa ia juga turun ke bawah , ia bisa memakan sarapan dan segera pergi ke perusahaan . Nyatanya ia memang butuh tenaga setelah menguras tenaga mabuk semalaman .

" Ya Tuan , ada yang bisa saya buat lagi ? lni kopi yang anda minta ... "

" Mana steak dan susu hangatnya !!? "

" Sudah saya buang Tuan , sesuai perintah anda " sahut sang pelayan meletakkan kopi yang diminta Lucas di atas meja makan .

BRAKKKKKK ...

Lucas menggebrak meja makan dengan keras hingga semua pelayan yang ada di sekitar dapur menghentikan aktifitasnya . Mereka tertunduk takut karena tahu sifat tuan muda mereka yang walau sangat dingin tapi sangat temperamental .

" Kenapa dibuang !!!? "

*

Amy mendesah kasar ketika melihat Alan sudah menunggunya di depan pintu lift yang dikhususkan hanya dipakai oleh CEO dan wakilnya . Pagi ini pasti akan ada segudang pertanyaan yang akan ditujukan padanya . Jika saja tak mengingat pekerjaan maka dipastikan ia masih nyaman tidur di bawah hangatnya selimut .

" Kau tak apa apa say ... maksudku Amy ?! Apa Lucas sudah berbuat kasar padamu !? Kenapa kau berpakaian seperti ini ? Apa yang sedang kau tutupi ?! "

Amy memutar bola matanya malas karena bingung pertanyaannya yang harus ia jawab lebih dulu . Dan ia pun bingung dengan jawaban yang harus dia berikan . Semua tanda keunguan di tubuhnya sangat mengganggu penampilannya dan naasnya tak semua bisa ia tutupi dengan fondation dan bedak miliknya . Alhasil ia harus mengenakan syal walau ini masih musim panas .

" Kita naik sekarang ... Kita harus bersiap siap karena semua divisi pasti sudah menunggu kita di ruang meeting " sahut Amy masuk ke dalam lift kemudian menekan lantai teratas gedung .

" Kau belum menjawab pertanyaanku "

" Kau bisa lihat sendiri jika aku sangat baik baik saja . Dan aku berpakaian seperti ini karena sedang tidak enak badan , kau tak ingat jika semalam aku harus memisahkan dua anak kecil yang nyaris baku hantam !? " sindir Amy hingga pria disampingnya terlihat salah tingkah .

" Tapi dia keterlaluan ... Dia tak bisa begitu saja membawamu pergi seperti itu ! Aku tahu dia tak menyukaiku tapi bukan berarti dia bisa membawa pegawaiku seenak jidatnya !! Lagipula kenapa semalam kau harus repot repot membawanya pergi ?! "

" ltu memang sudah menjadi tugasku ! "

" Kau bekerja padaku ... bukan bekerja untuknya ! " sahut Alan , dia tak akan melepas Amy untuk bekerja pada perusahaan Sergei apapun alasannya .

" Tapi aku adalah istrinya ! "

" Hahhhh ??????! "