"harusnya kamu gak usah lahir ke dunia! mama nyesel lahirin anak iblis kayak kamu,"
satu tamparan mendarat di pipi mulus celin, ia tak bisa berhenti menangis karena mamanya selalu mengeluarkan kata kata pedih dari mulutnya.
"aku kan gak minta di lahirin ma," celin menangis memeluk kaki mamanya.
"hidup kamu gak bakalan bener kamu sama aja kayak kakak kamu cuma bisa jadi pelacur!!!" sentak mama celin sebelum pergi meninggalkan celin di pinggir jalan.
celin hanya duduk dan menangis di bawah guyuran hujan melihat mobil mamanya yang perlahan menjauhi dirinya.
selengkapnya>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 30
Celine tertegun saat mendengar panggilan yang di berikan oleh bima, "ce?" tanya celine.
"iya cece, mau mampir?" ulang bima.
"enggak deh gabriel tidur ini, jadi langsung mau pulang aja. Lain kali aja ya," ucap celine tersenyum pada bima.
"iya gak papa, lo sendiri kan tinggal di samping? Maksudnya sama gabriel aja, apa ada orang lain lagi?"
"gue cuma sama gabriel aja bim, kalau lo gimana?"
"sama mama tapi mama lagi deket sama pak ha jadi sering pergi," jelas bima mengingat mamanya yang tadi malam tak pulang dan baru pulang tadi pagi.
"pak ha? pemilik gedung?"
"iya kenalan mama, pulang yuk mulai dingin hawanya kasian gabriel," ajak bima
Bima makin leluasa berjalan karena beristirahat sebentar saja kakinya sudah membaik. Ia yakin sebentar lagi ia akan sembuh.
Sesampainya di depan pintu kamar unit celine, bima menaruh belanjaan celine dan berpamitan masuk terlebih dahulu. Ia harus bersikap normal seperti baru mengenal celine, ia tak ingin terlalu egois dan membuat celine makin sakit.
"kalau gitu gue masuk dulu ya, kalau ada apa apa bilang aja. Kalau mau di anterin keluar bilang aja, bahaya kalau sendiri," pamit bima.
"oh iya makasih ya bim, lain kali jadi bisa minta tolong kalau udah malem,"
"iya gue masuk dulu, lo juga masuk jangan lupa kunci pintu okey?"
"iya bima dada, makasih ya,"
Bima masih berdiri di ambang pintu menunggu celine masuk dan mengunci pintu baru dirinya masuk ke dalam.
"dari mana?" tanya winda.
"jalan jalan sama celine,"
"ganteng kan cucu mama?"
"iya lah orang ayahnya bima, mama tadi malem tidur diamana?" tanya bima kepo
"anak kecil gak usah tau,"
"helehhh bilang aja tidur di rumah pak ha, najis bet udah tua kayak abg aja pulang pagi,"
"ihhh dia itu temennya papa ternyata," ucap winda.
"lah terus mama mau?"
"mau lah, orang masih ganteng. Kaya lagi, cocok lah sama mama, lagian mama gak mau hidup sendirian di tinggalin kamu yang mau nikah sama celine,"
"idih idih, terserah mama deh yang penting seneng,"
Bima berjalan masuk ke dalam kamarnya, ia rasanya sangat lelah.
✉️ cece: bima bisa minta tolong gas in gue gak?
"gas in? Apa maksudnya,"
^^^Gas in apa ya ce? ✉️^^^
✉️ cece: pasangin gas😭
^^^Ohh bentar, otw ✉️^^^
Bima langsung berjalan keluar dan menekan bel apartemen celine, "celine katanya mau di gas in," gurau bima.
"salah ketik, sorry sorry,"
"gue masuk ya," ucap bima.
"iya, gue baru inget kalau gue udah gak pernah masak jadi gak tau kalau gasnya abis. Biasanya daniel sih yang pasang,"
"sekarang ada gue gak usah panggil Daniel," kesal bima.
"iya iya kan kemarin kemarin gak punya tetangga,"
"udah nih, mau masak apa?" tanya bima melihat celine yang planga plongo di depan kulkas.
"bingung deh, gue gak bisa masak soalnya,"
"lahhh selama ini makan apa?" tanya bima heran.
"beli kalau enggak mie instan,"
"astaga gak sehat banget sih, sini gue masakin. Gak masalah gak bisa masak, tapi pola maknnya harus di atur. Lo kurus banget ini," ucap bima emosi sambil mengeluarkan beberapa sayur dari dalam kulkas.
"ya gue gak tau, gue sibuk urusin gabriel soalnya gak ada yang jagain dia selain gue," ucap celine kikuk, ia merasa tak enak karena pria tampan di depannya ini lebih pintar memasak darinya.
"iya gak papa, maaf udah jengkel. Lo bisa duduk dulu atau enggak mandi,"
"iya gue mau mandi dulu tolong gabriel ya kalau bangun, susu nya udah gue taruh di samping tempat tidur dia,"
Bima hanya mengangguk dan fokus memasak untuk celine, ia rasanya sedih jika celine tak sehat dan kesakitan. Ia sadar jika dari sudut pandang celine ataupun bima, keduanya sama sama saling tersakiti.
Maafin aku udah nuduh itu bukan anak aku, maafin aku ya udah raguin kamu. Maaf aku udah marah sama kamu karena kamu ninggalin aku disaat aku lagi rapuh dan sakit. Maaf karena aku gak tau kalau ternyata kamu sesakit ini disini.
Mata bima kembali memerah, ia selalu emosional jika menyangkut celine. Ia tak jarang menangis dan merengek jika itu tentang celine.
Oekk.... Oekkk.... (gak gini sih gimana sih suara bayi nangis umur 8 bulan😭)
Bima langsung mematikan kompor dan lari menghampiri gabriel, ia menggendongnya dan memberikan susu untuk gabriel.
Bima duduk di ranjang sambil menimang nimang anaknya, "ganteng banget anak ayah,"
Bima sangat senang melihat gabriel yang selalu tersenyum saat melihatnya. Ia sangat gemas dengan bayi mungil di gendongannya ini.
"aya...," ucap gabriel menunjuk hidung bima.
"ihhh udah bisa bilang ayah," ucap celine masuk ke dalam kamar.
"kayaknya udah mau ngomong deh,"
"iya dia udah ngoceh ngoceh, dia juga udah mulai berdiri walaupun pegangan,"
"pinter banget.....akhhh," bima tiba tiba kesakitan, ia langsung menurunkan gabriel di sebelahnya dan memegangi kakinya yang sakit.
"ehhh kenapa kenapa?" tanya celine panik.
"sakit, banget kaki gue,"
"selonjoran dulu," celine berusaha menarik bima ke atas agar bima bisa selonjoran.
"kenapa bisa?"
Aduh pasti gue gak bisa berdiri lagi nih harus istirahat gue hari ini. Sial banget kenapa harus sekarang sih, apa gak bisa di rumah aja.
"bima kenapa?" ulang celine.
"ha ini kaki gue tiba tiba sakit banget nih," gugup bima.
"Yaudah di buat selonjoran dulu gak papa,"
"lo bisa makan dulu udah mateng kok, ini gabriel biar sama gue dulu. Lo makan dulu sampai kenyang," perintah bima.
"ganti baju dulu deh gue,"
Bima makin panik karena takut celine mengusirnya keluar padahal ia tak bisa berjalan.
"aduhh kaki gue makin sakit, keram ahhhh lo ganti baju di kamar mandi ya. Sorry banget kayaknya gak bisa berdiri gue," teriak bima di buat buat, bahkan gabriel sampai tertawa melihat bima.
"oh gak papa tinggal pakai daster aja kok gak perlu keluar,"
Celine langsung membuka lemari dan mengambil baju, ia memakainya tanpa melepas handuknya dan stelah selesai baru ia menarik handuknya.
"ohh sorry ya, gue jadi gak enak ngrepotin lo," ucap bima menutup matanya, ia masih pria normal yang mencintai celine. Bahkan ia juga menginginkan hal itu dengan celine karena sudah lama mereka berdua tak bertemu dan tak menyalurkan hasrat mereka.
"ayo kita makan dulu, gue papah kalau gak bisa," ajak celine.
Bima langsung bingung, ia benar benar tak kuat untuk berdiri, "gak bisa ce, kaki gue rasanya kayak ager ager,"
"yaudah gue ambilin makan ya, tunggu bentar. Gak enak soalnya kalau makan sendiri. Sekalian gabriel juga makan,"
Ini gimana caranya gue pulang anjrit, bisa ketahuan dong kalau gue lumpuh. Anjir lah, fak kata gue teh gak bisa jalan di rumah cewek. Apa gue ngesot aja ya, tapi kalau di tanya gue mau jawab apa anjir.