Selama 20 tahun, dirinya menduduki tahta. Raja Lee Yun selalu tenggelam dalam ingatan kelam. Ingatan kelam yang membuatnya sulit untuk terlelap, bahkan sulit untuk melakukan segala hal. Karena tragedi buruk yang berhasil memecah belah dirinya dan sahabat karibnya, membuat Raja Lee Yun selalu bertahan agar tidak depresi karena rasa bersalah yang mendalam.
Suatu hari, saat putra mahkota JunHwa kembali dari pendidikan nya di Sungkyunkwan. Dan berhasil menjadi murid No. 1. Raja Lee Yun yang sudah tidak tahan, meminta bantuannya untuk menemukan dalang dari konspirasi 20 tahun lalu di balai kerajaan yang mengakibatkan perpecahan antara dirinya dan sahabat karibnya. Dan satu hal lagi yang dia minta, Yang Mulia Raja Lee Yun meminta agar putranya menemukan Sahabatnya yang pergi meninggalkan ibukota tanpa jejak.
Mampukah Putra Mahkota JunHwa memecahkan konspirasi 20 tahun lalu itu? dan apakah dia juga dapat menemukan dimana sahabat karibnya ayahnya.?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sequoia_caca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Luapan Emosi Menteri Seo
*Di istana, Lebih tepatnya Di Kediaman Raja.
"Menteri Seo, sudah tiba Yang Mulia.. "
"Biarkan dia masuk"
Pintu kediaman raja terbuka, Menteri Seo datang sesuai perintah Raja. Awalnya, menteri Seo merasa heran ada apa Raja memanggil nya di pagi hari seperti ini.
Baru saja menteri Seo membuka mulut untuk menyapa Raja, tapi Raja Lee Yun mendahului nya.
"Duduklah Nam Gil. "
"Baik yang mulia. "
Menteri Seo menuruti perintah Raja, sekarang mereka sedang duduk berhadapan.
"Kau masih saja kaku seperti dulu. "
Raja Lee Yun membuka pembicaraan dengan berusaha berbicara santai pada salah satu sahabatnya itu.
"Maaf apabila hamba lancang yang mulia, tapi bagi hamba tidak ada kata dulu yang mulia. Masa lalu, adalah masa lalu dan masa kini adalah masa kini. "
Menteri Seo mengatakan semua hal itu dengan ekspresi datar.
"Hmmmmmhhh kau benar, baiklah. Maksudku memanggilmu di pagi buta seperti ini karena aku ingin Seo Jae Gil menemani Putra Mahkota dalam penyambutan mahasiswa baru di sungkyunkwan. Dan bantu dia, dalam menjalankan misi yang aku berikan, dan temani dia juga dalam situasi apapun. Maka aku akan menjamin masa depan putramu dan keturunan mu ."
"Yang Mulia apa hamba boleh memberikan sebuah saran? "
"Tidak perlu bertanya, katakanlah Nam Gil"
"Jangan mencarinya, biarkan dia hidup damai setelah tragedi itu yang Mulia. "
"Kau tau apa yang aku maksud Nam Gil? "
"Iya.. Hamba mohon, biarkan dia hidup tenang dalam pelariannya. Hamba mengatakan hal ini pun bukan semata-mata hanya peduli padanya. Tapi hamba juga peduli pada anda Yang Mulia. Demi kebaikan bersama, maka lebih baik hidup seperti sekarang. Hidup seperti hal buruk itu tidak pernah terjadi. "
Menteri Seo masih dalam posisi berwajah datar. Padahal dalam dirinya, dia sedang menahan gejolak amarah dan kekecewaan yang mendalam yang biasa pendam selama bertahun-tahun.
"Jika tidak ada yang ingin disampaikan lagi, hamba mohon pamit undur diri yang mulia"
Menteri Seo memberi hormat kepada Raja setelah mengatakan hal itu dan langsung berbalik untuk meninggalkan kediaman Raja itu.
Namun, Raja Lee Yun menghentikannya.
"Nam Gil, tunggu.... Aku mohon kepadamu. Untuk kali ini saja.. Bantulah aku. Apa kau mau melihatku mati karena putus asa?!!! "
Menteri Seo, diam terpaku seperti sebuah patung mendengar permohonan Raja yang pernah menjadi sahabat nya itu.
"Biarkan putra ku menemukan Ryu, sekali lagi aku ingin memohon maaf padanya. Kalau perlu, aku akan bersujud di kakinya."
Raja sangat berapi-api mengatakannya. Dia seperti tidak peduli akan statusnya sebagai raja, demi bertemu dengan sahabat karibnya yang telah ia kecewakan.
"Apa kau tau, janji nya dahulu yang akan membunuhmu meski bertemu tanpa disengaja?!!!! Kau mau mati meninggalkan rakyatmu begitu saja? Asal kau tau Lee Yun... Dosamu terlalu banyak. Kau tidak pantas mati begitu saja.... Kau harus menebus kesalahan mu dulu.. Kau harus mengabulkan a pa yang pernah kau janjikan dulu padanya. Baru kau bisa menemuinya dan minta maaf padanya.. "
Menteri Seo sudah tidak sanggup menahan amarah dan kekesalan nya lagi terhadap Raja yang dahulu adalah sahabatnya itu. Dia melontarkan apa yang selama ini dia pendam. Setelah mengatakan semua itu, dadanya tampak naik turun karena luapan emosi yang ia keluarkan.
"Maka dari itu, Nam Gil. Aku bukan hanya memerintahkan putraku untuk menemukan keberadaan Ryu saja. Tapi aku juga meminta bantuannya untuk menemukan dalang konspirasi yang melibatkan aku. Aku tidak bisa mempercayai siapapun lagi selain kalian. Langkah ku tertahan oleh Status ku yang seorang Raja. Sekali lagi, aku memohon padamu agar putramu mau menemani putraku menjalankan misinya.. Aku mohon Nam Gil.. "
Menteri Seo menghela nafas panjang. Jika sudah begini dia tidak dapat menolak. Akhirnya, dia memutuskan untuk mendukung keinginan Raja.
"Hmmmhhh baiklah, aku akan mendukung mu"
"Sungguh...? Terimakasih banyak Nam Gil kau memang sahabatku"
Raja Lee Yun meraih tangan Seo untuk berjabat tangan dengannya. Ada seulas ketenangan dalam wajah Raja.
Berbanding terbalik dengan Menteri Seo yang tampak khawatir.