Seorang budak korporat yang tidak terlalu istimewa, bangun dengan kejutan dan kebingungan. Ia terjebak dalam suatu kotak yang gelap dan pengap, memicu kepanikan dan kegagapan. Namun, saat kotak itu hancur, dia menemukan dirinya terlahir kembali sebagai naga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Calliga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
S2 - Report / Laporan
Raja Theovilus membaca laporan dengan wajah penuh pertanyaan.
Informasi tentang monster-monster yang muncul di hutan elysian membuatnya semakin penasaran.
Hutan yang dianggap sebagai Tanah Kematian tiba-tiba menjadi tempat berkembangbiaknya kumbang tanduk besar.
Kumbang tanduk besar, monster serangga yang kuat dan merepotkan.
Mereka biasanya tidak berani mendekati Naga Blue Enclave, namun laporan mengindikasikan bahwa jumlah mereka meningkat pesat. Theovilus merasa ada sesuatu yang aneh.
"Dalam situasi normal, monster seperti itu akan menghindari Naga Blue Enclave. Mengapa mereka mengambil risiko dan membangun sarang di hutan elysian?" gumam Theovilus dengan pikiran yang menerawang.
"Apakah ini kebetulan belaka?"
"Atau ada sesuatu yang lebih dalam di baliknya?"
Pertanyaan-pertanyaan tersebut mengganggu pikiran sang raja. Dia mencoba mencari alasan di balik tindakan monster-monster ini.
Mungkin mereka membangun sarang untuk melindungi diri dari musuh-musuh mereka.
Tapi itu tidak menjelaskan mengapa mereka memilih hutan elysian.
Ada banyak tempat lain yang lebih baik dan lebih aman untuk membangun sarang.
Theovilus merenung sejenak, mencoba mencari petunjuk dalam pikirannya.
Ada kemungkinan bahwa ada sesuatu di dalam hutan elysian yang menarik bagi monster-monster ini.
Sesuatu yang mungkin berhubungan dengan kejadian penurunan penyerapan batu sihir.
"Mungkin ada sesuatu yang mereka cari di hutan elysian. Sesuatu yang terkait dengan batu sihir. Namun, apa itu?" gumam Theovilus dengan nada penasaran.
Dia tahu bahwa dia perlu mengungkap misteri di balik tindakan monster-monster ini.
Mungkin ada hubungan antara penurunan penyerapan batu sihir dan aktivitas monster di hutan elysian.
Theovilus merasa ada sesuatu yang tersembunyi di balik aktivitas monster-monster di hutan elysian.
Meskipun secara logis tidak mungkin ada monster yang bisa hidup berdampingan dengan kumbang, namun perasaannya mengatakan sebaliknya.
"Hmm, mengapa aku merasa ada sesuatu yang lain yang mereka lindungi?" gumam Theovilus sambil memikirkan kemungkinan tersebut.
Namun, dia cepat menyingkirkan gagasan tersebut karena dianggap mustahil.
Kumbang tanduk besar memang memiliki hubungan simbiosis dengan monster lain, tetapi tidak ada monster di hutan elysian yang cocok untuk hidup berdampingan dengan mereka.
Monster serangga yang agresif seperti kumbang akan menjadi musuh bagi monster lain seperti Naga Blue Enclave dan snake worm.
"Jadi, mengapa mereka membangun sarang meskipun mengetahui bahayanya?"
Theovilus memperhatikan pikirannya yang terus merenung.
Secara logika, hubungan antara kumbang dan monster lain tidak terlihat di hutan elysian.
Namun, ada sesuatu yang tidak bisa dia lepaskan. Itu adalah intuisi, perasaan yang mengarahkannya pada teori-teori yang berdasarkan naluri.
"Apakah ada sesuatu yang tersembunyi di balik semua ini? Sesuatu yang belum kita ketahui?" Theovilus bertanya pada dirinya sendiri sambil mencoba menghubungkan titik-titik yang ada dalam pikirannya.
Hutan elysian dan aktivitas monster di dalamnya menjadi teka-teki yang perlu dipecahkan.
Rio, sang sekretaris dan penasehat, melihat kekhawatiran yang terpancar dari wajah Raja Theovilus.
Dia menyadari bahwa sang raja tengah memikirkan sesuatu yang membebani pikirannya.
Dalam upaya untuk membantu raja, Rio mengajukan diri untuk meringankan beban pikiran sang raja.
"Demi kepentingan rakyat, Yang Mulia, apakah ada yang bisa saya bantu? Saya melihat Anda tengah memikirkan sesuatu yang kompleks, jika Anda bersedia berbagi, saya harap saya dapat membantu meringankan beban pikiran Anda," ucap Rio dengan tulus.
Theovilus, yang terdistraksi oleh pikiran-pikirannya sendiri, kembali ke kesadaran dan melihat kepedulian Rio.
"Oh, maafkanku. Seperti yang kau tahu, Rio, ada sesuatu yang aneh dengan semua laporan ini," ucap Theovilus.
Rio, dengan penuh perhatian, menanyakan apa yang dimaksud oleh sang raja.
"Apakah yang Mulia maksudkan?" tanya Rio.
Theovilus memberikan laporan kepada Rio dan menjelaskan situasinya.
"Apakah kita harus mengirim seluruh pasukan terkuat kita untuk menyelidiki semua anomali ini?" ucap Theovilus, menunjukkan kekhawatirannya.
mencari jawaban dan mengatasi masalah yang mengancam Kerajaan Arvandor.