CORA'S TRANSMIGRATION

Cora baru saja bertemu dengan teman satu kelas Ivana yang menghadiri acara ulang tahun salah satu teman mereka. Menurut teman dekat Ivana, saat itu mereka hanya minum sedikit alkohol dan tidak sampai mabuk. Mereka sangat yakin dengan hal itu.

Seandainya saat itu, mereka mengantar Ivana mungkin teman mereka tidak akan mengalami kejadian naas itu. Cora semakin yakin jika pihak kepolisian itu bekerjasama dengan pelakunya

Cora melihat jam ditangannya, sekarang sudah jam dua kurang. Cora harus pergi ke rumah Bianca untuk menjemput atasannya itu.

Setibanya di kediaman Bianca, Cora turun dari mobilnya. Di sana Bianca sudah menunggunya.

Bianca melempar kunci mobilnya pada Cora.

"Ke kantor agency," tukas Bianca masuk ke dalam mobilnya. Cora mengangguk. Ia kemudian masuk ke dalam kursi pengemudi. Hari ini dia punya kesempatan membawa mobil mewah milik atasannya itu.

Setengah jam perjalanan, keduanya tiba di gedung kantor agency Bianca. Cora berjalan dibelakang Bianca membawa tas wanita itu. Sebagai asisten Cora harus selalu siap siaga jika atasannya itu memanggilnya meskipun dalam agendanya tidak ada acara yang akan dihadiri wanita itu hari ini.

"Hai Cora.." sapa Elizya yang baru saja keluar dari ruang pemotretan saat mereka berpapasan.

"Hai Elizya," balas Cora.

Cora dan Bianca berhenti disebuah ruangan yang terlihat ramai. Di dalam ruangan itu sedang mengadakan wawancara model-model baru yang mendaftar ke agensi. GV Agency adalah salah satu agensi bakat yang berbasis di California.

"Wow, ternyata peminat dunia modeling banyak juga," batin Cora.

"Halo Bi, kamu sedang apa?" tanya seorang pria yang menjadi kepala HRD di agensi tersebut.

"Aku pikir Mr. Gustav ada di sini," ujar Bianca.

"Bos baru saja pergi dari sini Bi. Kamu bisa menemuinya di ruangannya," ujar pria itu. Bianca lalu mengangguk.

Bianca berjalan menuju lift, kantor CEO berada di lantai 7. Setibanya di depan ruangan CEO, mereka tak sengaja bertemu dengan sekretaris Gustav.

"Apa Mr. Gustav ada di dalam?" tanya Bianca. Sekretaris wanita itu lalu mengangguk. Bianca membuka pintu dan melihat Gustav sedang duduk di kursi kebesarannya memangku seorang wanita. Gustav tampak sedang memainkan dada wanita itu dengan tangan dan mulutnya.

"Pergilah!" perintah pria itu mengusir wanita di pangkuannya. Wanita itu merapikan pakaiannya lalu pergi dengan kesal karena merasa rencananya gagal menggoda Gustav.

"Silahkan duduk Bianca," ucap Gustav memutar kursi kebesarannya menghadap Bianca. Cora membulatkan kedua matanya saat melihat pria itu. Pria yang bertemu dengannya saat di bar hotel waktu itu. Pantas saja saat itu, ia ingin membantu memapah tubuh Bianca yang sedang mabuk. Cora pikir ia hanya modus saja. Ternyata pria itu adalah pemilik agency atasannya.

"Ada apa Mr. Gustav, tidak biasanya anda mengajak saya bertemu secara langsung," ucap Bianca menatap pria di depannya itu. Jika kalian mengira pemilik agency itu adalah pria tua buncit maka kalian salah besar. Pemilik agensi itu adalah pria matang berusia 40 tahun dengan tubuh atletis dengan wajah tampan khas pria italia. Banyak model wanita yang menggilai pria itu. Tak jarang mereka dengan sengaja menggoda pria itu untuk mencari perhatiannya bahkan rela menjadi penghangat ranjangnya.

"Hei Nona, kenapa kamu berdiri saja. Silahkan duduk," ujar Gustav melihat Cora yan berdiri di dekat pintu.

"Tidak perlu Mr. Gustav, biarkan dia menunggu di luar saja."

"Aku tidak meminta pendapatmu Bianca," tukas Gustav membuat Bianca mengangkat satu alisnya. Sejak kapan Gustav peduli dengan staf modelnya.

"Saya menunggu di luar saja Tuan," kata Cora keluar. Gustav dibuat kesal. Ketiga kalinya wanita itu seperti menghindarinya.

"Aku ingin menawarkan pekerjaan untukmu," ujar Gustav pada wanita yang pernah menjadi teman ranjangnya itu sebelum Bianca menjalin hubungan dengan Mark. Tapi Gustav tidak yakin dengan hubungan Bianca dan Mark bertahan lama. Mengingat Bianca tipe wanita yang cepat bosan. dalam 4 tahun terakhir ini saja, ia sudah mengencani 3 pria.

"Aku punya teman di Italia. Dia punya bisnis kecantikan yang terkenal. Dia memintaku untuk mencari seorang brand ambasador dan aku merekomendasikan mu. Kontraknya satu tahun dengan gaji yang sangat tinggi. Lebih tinggi dari brand yang pernah bekerjasama denganmu," ujar Gustav membuat Bianca membulatkan matanya. Ternyata ia tidak sia-sia datang menemui Gustav.

"Kalau kamu tertarik aku akan menghubunginya untuk mengatur jadwal pertemuan kalian," kata Gustav.

"Tentu saja, aku setuju. Terima kasih karena sudah merekomendasikan ku," ujar Bianca senang. Bagaimana tidak, gajinya sangat tinggi. Bianca tidak akan menyia-nyiakannya.