EXCHANGE LOVERS

“Vel!” Allan berjalan mendekati Velvet saat ia melihatnya di lobby Perusahaan Romano.

Velvet yang melihat kehadiran Allan di sana, justru mempercepat langkah kakinya. Ia sudah berjalan dengan perlahan sejak tadi agar tak menimbulkan gerakan berlebih yang membuatnya menjadi perhatian orang banyak.

Namun kini, Allan justru mendekatinya dan membuatnya dilihat oleh pegawai yang juga akan pulang. Velvet sangat benci dengan situasi ini.

“Lepaskan aku!” teriak Velvet saat Allan memegang prrgelangan tangannya.

“Vel, ada apa denganmu?” tanya Allan.

“Menjauhlah dariku, aku tak ingin berada di dekatmu,” jawab Velvet.

Saat melihat Lyora begitu terkesima dengan Cord di meeting hall tadi, Allan seakan mendapat lampu hijau bahwa tanpa diminta pun, Lyora akan menjauh darinya dan mendekati Cord kembali.

Allan yang memang sudah bosan dengan Lyora, ingin kembali mendekati Velvet. Ia sudah pernah merasakan Lyora bahkan sampai ia sudah tak ingin lagi, kecuali terpaksa. Tapi dengan Velvet, ia belum pernah melakukannya dan ia penasaran.

Velvet yang sekarang terlihat berbeda dan membuatnya semakin tertantang. Untuk kali ini, Allan sangat yakin bahwa ia akan kembali mendapatkan hati Velvet.

“Aku akan mengantarmu pulang,” kata Allan.

“Tidak perlu, terima kasih,” Velvet langsung bergegas pergi dari sana. Ia menghentikan taksi yang pertama melintas di depannya. Ia ingin segera pulang karena merasa lebih aman di dalam apartemennya.

**

“Bagaimana keadaannya?” tanya Dad Alessandro saat sampai di rumah sakit. Ia sangat kaget hingga langsung meninggalkan perusahaan, tanpa berbicara pada Javer.

Mom Bianca menggelengkan kepalanya karena saat ini Dwyne sedang ditangani oleh pihak rumah sakit. Dad Alessandro kemudian mendekati Cord dan bertanya apa yang terjadi sebenarnya.

“Dwyne mendaki bersama seorang pria, namanya Albert Austin. Saat mereka sampai di titik tertentu, bebatuan yang mereka injak mengalami keretakan, hingga terjadi musibah.

Teman mendakinya, Albert, meninggal di lokasi kejadian, sementara Dwyne mengalami patah tulang kaki,” Cord menjelaskan apa yang tadi ia ketahui dari pihak kepolisian.

Dad Alessandro mengela nafasnya sedikit kasar. Sejak dulu sebenarnya ia tak suka jika Dwyne pergi mendaki, tapi ia juga tak ingin melihat putri kesayangannya itu bersedih, hingga ia menuruti keinginan Dwyne pada akhirnya.

Seorang dokter keluar dari ruang gawat darurat. Dad Alessandro, Mom Bianca, dan Cord langsung menghampiri.

“Bagaimana keadaan putriku?” tanya Dad Alessandro.

“Saat ini keadaannya lebih stabil. Ia mengalami cedera patah kaki dan beberapa luka di tangannya. Namun, yang paling terlihat adalah kesehatan mentalnya. Ia sepertinya syok karena melihat kematian seseorang secara langsung,” jelas sang dokter, yang merupakan dokter kepolisian.

Dad Alessandro dan Mom Bianca sedikit bernafas lega, tapi kekuatiran akan mental Dwyne kini yang mulai merasuki mereka.

“Apa kami bisa melihatnya sekarang?” tanya Mom Bianca.

“Kami akan memindahkannya ke ruang perawatan,” jelas sang dokter.

“Beri kamar yang terbaik, Dok,” kata Dad Alessandro dan diangguki oleh sang dokter.

Cord pun langsung pergi ke bagian administrasi untuk mengurus semuanya.

**

Karena terlalu senang dengan kehadiran Cord, yang ternyata adalah putra seorang pengusaha sukses yakni Alessandro Romano, membuat Lyora lupa bahwa dirinya ingin memberitahu Allan tentang kehamilannya.

Sesampainya ia di apartemen, ia baru menyadari test pack yang tersimpan dalam saku. Ia mengeluarkannya dan meletakannya di dalam tas kerjanya. Lyora sangat bersyukur ia tidak sempat memberitahu Allan tadi. Kalau sampai Allan tahu, tunangannya itu mungkin akan langsung menikahinya, tentu saja atas paksaan dari calon mertuanya.

Lyora masuk ke dalam kamar mandi. Ia masuk ke dalam bathtub di mana ia telah menyiapkan air hangat untuk merilekskan tubuhnya. Setelah selesai, ia pergi ke bawah shower dan membilas tubuhnya.

Ia mengeringkan tubuhnya dengan handuk, kemudian berjalan tanpa pakaian ke depan cermin. Ia memegang perutnya yang belum membuncit itu dan mengelusnya perlahan.

“Kita harus mulai berpikir bersama, bagaimana cara mendapatkan seorang Daddy yang bisa mencukupi hidup kita, tanpa kita harus bekerja keras. Kamu akan membantu Mommy mendapatkannya,” gumam Lyora tersenyum.

“Kalau saja dulu aku mengetahui bahwa Cord adalah putra dari pengusaha Kerajaan bisnis Romano, aku akan memanfaatkannya dengan baik dan tak akan beralih pada pria yang harus bekerja untuk mendapatkan uang banyak, meski ia memiliki posisi bagus di perusahaan,” kata Lyora bermonolog dengan dirinya sendiri di depan cermin.

“Ayo sekarang kita beristirahat, karena banyak hal yang harus kita lakukan untuk menjerat pria yang akan menjadi Daddy-mu,” kata Lyora sambil mengelus perutnya lagi.

🌹🌹🌹