ANAK GENIUSKU
Judul Anak Genius ku
Bab 1
Margot Evans adalah anak angkat dari keluarga Lee Ryder, keluarga super kaya raya di Amerika. Semenjak kecil dia telah diambil anak oleh keluarga Lee Ryder dari sebuah panti asuhan saat perayaan tahun baru.
Ketika ayah dari Lee Ryder berkunjung ke panti asuhan untuk berbagi kebersamaan di malam tahun baru.
Namun kini usia Margot Evans sudah berusia 17 tahun sedangkan Won Shik Lee sudah berusia lanjut. Won Shik Lee sendiri memiliki anak, salah satunya adalah Lee Ryder.
Lee Ryder sendiri adalah seorang pengusaha minyak yang sangat kaya raya dan termasuk dari sembilan orang paling terkaya serta berpengaruh di dunia.
Gadis cantik itu tinggal dan tumbuh besar di rumah besar milik keluarga Lee Ryder dengan penuh kasih sayang.
"Pagi, ayah !", sapa Margot Evans.
"Selamat pagi, sayang !", sahut pria berambut putih yang sedang duduk di sebuah kursi kayu dekat jendela yang terbuka lebar.
"Aku sudah membuat pie apel kesukaan ayah", ucap Margot Evans.
"Kamu harus ingat akan gula darahku yang bisa naik, sayang", sahut Won Shik Lee.
Margot Evans tertawa pelan seraya memotong pie apel yang ada di atas meja makan untuk Won Shik Lee.
"Pie apel ini tidak terlalu manis, ayah", ucap Margot Evans.
Margot Evans menyodorkan sepotong pai apel kepada ayah angkatnya.
"Terimakasih, Margot", sahut Won Shik Lee.
"Bukankah hari ini jadwal ayah pergi ke dokter Andreas Simons", ucap Margot Evans.
"Hmmm..., iya...", Won Shik Lee terdiam.
"Aku antarkan ke sana, ya, ayah, karena hari ini aku libur sekolah", ucap Margot Evans.
"Kenapa libur ?", tanya ayah.
"Ada rapat di sekolah sehingga semua siswa terpaksa diliburkan", sahut Margot Evans.
"Hmmm, begitu ya..., tapi ayah akan pergi ke dokter Andreas diantar sopir saja", ucap Won Shik Lee.
"Umm..., baiklah, jika ayah pergi bersama sopir", sahut Margot.
"Kau istirahat saja di rumah dan nikmati hari liburmu", ucap ayah. "Ayah pergi dulu, ya ! Jaga rumah karena hari ini pekerja di rumah sedang libur juga sama sepertimu", sambungnya.
"Mmm..., iya !", sahut Margot Evans sembari mengunyah pai apel di garpunya.
"Ayah berencana mengadakan pesta tahun baru di rumah besar ini, akan ada banyak tamu yang hadir untuk merayakannya", kata Won Shik Lee.
"Woah..., asyik ! Pesta tahun baru !", seru Margot Evans riang.
"Apa kamu suka ?", tanya Won Shik Lee.
Won Shik Lee memperbaiki letak kacamatanya yang tergantung di hidungnya yang mancung.
"Sangat suka ! Apa ayah juga mengundang Lee Ryder ?", tanya Margot Evans.
"Tidak...", sahut ayah.
"Oh...", ucap Margot Evans.
Margot Evans terdiam sambil memotong pai apel di atas piring pipih yang ada di depannya.
"Aku tidak akan mengundangnya karena tanpa di undangpun dia pasti datang", sahut ayah.
"Tapi..., aku pikir sebaiknya ayah mengundangnya ke rumah besar untuk menghadiri pesta tahun baru", ucap Margot Evans.
"Sebentar lagi dia akan datang kemari, kamu saja yang memberitahukan jika akan ada pesta di rumah besar", sahut ayah.
"Aku !?", kata Margot Evans panik. "Mana mau dia berbicara denganku, ayah !?", sambungnya.
"Katakan saja padanya jika ada pesta tahun baru, tidak usah banyak bicara panjang lebar dengannya, akan percuma ! Buang-buang waktu saja !", kata ayah.
"Ayah tahu itu tetap saja menyuruhku memberitahukan padanya", sahut Margot merengut.
"Sudah ! Sudah ! Jangan cemberut begitu ! Atau kamu tulis saja pada selembar kertas lalu kamu berikan kepadanya, nanti dia pasti akan membaca pesan itu", kata ayah.
"Fuih ! Itu pasti sangat melelahkan..., lebih melelahkan dari lomba lari jarak jauh...", keluh Margot.
"Bersabarlah, kita harus sabar dengan sikapnya yang seperti itu ! Pada dasarnya dia, anak laki-laki yang baik budi", kata ayah.
Won Shik Lee lalu melangkah pergi dari ruangan tengah rumah besar.
Suasanan rumah mendadak sepi tanpa seorangpun di rumah besar, tinggal Margot Evans yang ada di dalam ruangan sambil duduk menghadap meja makan.
Menikmati pai apel buatannya dengan lahapnya.
"Bicara dengannya ? Itu sama saja dengan menaruh kepala di kandang buaya !?", gerutu Margot.
Margot Evans memainkan garpu di tangannya ke atas piring berisi pai apel yang tinggal sedikit.
"Dia tidak pernah merasa suka padaku sejak aku datang ke rumah besar bahkan sejak dia menikah", ucap Margot.
Margot Evans memandangi piring makannya lalu meletakkan garpu yang dia pegang.
"Kapan dia bisa menerimaku dengan tulus di rumah ini ?", kata Margot.
Pandangan Margot Evans terhenti pada sesosok pria bertubuh tinggi yang berdiri di luar ruangan tengah.
Melepaskan jaket panjangnya dan berjalan masuk ke dalam ruang tengah.
Margot Evans tercekat kaget ketika pria berambut perak itu mendekat ke arahnya.
"Apa yang kamu lihat ?", ucap pria berwajah tampan itu.
"A--anjing... Ya..., anjing pudel yang ada di wallpaper handphoneku !?", sahut Margot gugup.
"Hmmm..., kamu tidak akan mengatakan bahwa wajahku mirip dengan hewan mamalia itu, bukan ?", kata pria berambut perak.
"Tidak ! Aku tidak mengatakannya seperti itu karena aku berkata yang sebenarnya...", jawab Margot menelan ludah.
Margot Evans dengan cepat mengalihkan pandangannya ke arah piring makannya.
"Kapan Lee Ryder datang ? Dia masuk tiba-tiba ke dalam rumah besar tanpa terdengar sama sekali !? Setidaknya dia membunyikan bel rumah !"
Margot Evans bergumam pelan seraya melirik ke arah Lee Ryder yang berjalan ke dekat televisi.
Pria berambut perak itu duduk dengan santainya sambil menyaksikan layar televisi tanpa menghiraukan keberadaan Margot Evans di ruang tengah.
"Oh, iya, tadi ayah berpesan padaku untuk memberitahukan bahwa akan ada pesta tahun baru di rumah nanti, ayah mengundangmu untuk datang", kata Margot.
"Pesta tahun baru ?", jawab Lee Ryder.
"Iya, ayah mengharap kedatanganmu ke pesta nanti dan aku juga berharap kamu suka dengan undangan ini", kata Margot.
Margot Evans beranjak dari kursi seraya membersihkan piring makan.
"Hari ini para pekerja di rumah besar semua libur, jadi tidak ada yang memasak seperti biasanya sedangkan ayah pergi ke dokter Andreas", lanjut Margot.
Lee Ryder masih memperhatikan layar televisi yang ada di depannya tanpa bersuara.
"Aku pergi ke kamar dulu, jika kamu butuh sesuatu kamu bisa memanggilku atau jika kamu lapar, pesan saja layanan cepat saji", ucap Margot Evans.
Margot Evans selesai mencuci piring kemudian dia melangkah keluar ruangan tengah.
"Dan beritahu aku jika kamu akan pulang agar aku mengunci pintu rumah karena tidak ada siapa-siapa di rumah", ucap Margot.
"Aku akan pulang nanti malam..., jangan kuatirkan hal itu !", sahut Lee Ryder.
"Mmm..., baiklah...", kata Margot Evans.
"Kenapa kamu tidak sekolah hari ini ?", tanya Lee Ryder.
"Libur, sekolah ada rapat", sahut Margot Evans.
Margot Evans berlari keluar ruangan menuju kamar tidurnya yang ada di lantai atas rumah besar.
Lee Ryder menolehkan kepalanya dan melihat ke arah luar ruangan.
Menghela nafasnya sambil bergumam pelan.
"Tidak bisakah gadis centil itu berbicara menghadap padaku ? Fuih..., dasar gadis manja !", ucap Lee Ryder agak mengeluh kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Afny
hm hm seru nampak nya nih.
2023-10-01
1
Widya Pratama
really .. q baru nemu novel ini ... asli q pernahh baca novel yg kakak nya apa ya .. lupa q thor... pkoke margot ini muncul di sana sama aroon nya wkwkwkwkw .. mohon petujuk suhu
2023-08-08
1