Dark Dragon adalah sebuah kelompok yang di buat oleh anak anak sekolah di tahun dua ribuan. mereka yang merupakan teman sekolah juga teman di tempat balapan setuju untuk membuat kelompok dengan nama itu agar mereka bisa tetap kompak dan punya wadah yang tepat untuk menyalurkan hobi mereka.
sang ketua yang bernama Adrian Wijaya merupakan anak dari seorang Kiai ternama di kotanya tapi dia tidak bisa meneruskan tanduk kepemimpinan pesantren di karenakan dia lebih suka tinggal dan sekolah di Jakarta dan mengelola bisnis orang tuanya.
hingga hidupnya berubah, dari yang hanya mengurus usaha keluarga dan Dark Dragon, tiba tiba ada seseorang yang masuk ke dalam hidupnya. siapakah dia? dan bagaimana kisah mereka juga teman temannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di jenguk
Hendra dan Samuel belum bisa masuk sekolah karena kondisinya saat ini, mereka masih menjalani perawatan, bahkan Samuel masih harus istirahat total
"DRA, Lo shalatnya disini aja, dan ngaji aja nggak usah ragu, karena gue nggak merasa terganggu kok, malah gue merasa lebih tenang saat dengar Lo ngaji" pinta Samuel tulus
"Iya, nanti gue shalat disini lagi, tadinya gue shalat di mushola rumah sakit, kerena takut ganggu istirahat Lo" jawab Hendra tersenyum teduh
"Nggak, gue malah pas sadar itu, karena dengar Lo ngaji" jawab Samuel serius
"Gue pikir pas Lo bangun itu, Lo lagi ngigau, atau efek dari obat bius yang masih ada" jawab Hendra tersenyum teduh
"Lo nggak sekolah, Vania pasti cemas" ucap Samuel serius
"Gue sebenarnya ingin sekolah tapi dokter malah nyuruh gue istirahat" ucap Hendra memelas
"Luka Lo juga parah Hendra!" Pekik Samuel serius
"Apa gue telepon Vania aja ya, gue kangen sama dia" ucap Hendra terkekeh
"Siap siap jadi nyamuk deh gue" gerutu Samuel malas
"Ini jam istirahat kan ya?" Tanya Hendra dan diangguki Samuel
"Tapi handphone kita kan di begal Sam, gimana gue telepon pujaan hati gue" keluh Hendra yang baru ingat kalau handphone miliknya ikut dirampas begal
"Udah lah, diam aja, berdo'a supaya Vania jenguk Lo disini" ucap Samuel terkekeh
"DRA, nanti gue minta buku tata cara shalat ya" pinta Samuel tulus
"Buat apa?" Tanya Hendra serius sambil menatap dalam Samuel
"Gue mau belajar tentang agama Lo, dan gue ingin lebih mengenal Tuhan, Yang selama ini gue anggap Tidak ada" jawab Samuel yakin
"Keluarga Lo gimana? Mereka pasti nentang Lo Sam" ucap Hendra mengingatkan
"Gue mau diri gue ini punya pegangan dan tujuan dalam hidup, dan tujuan itu gue temukan dalam agama Lo" jawab Samuel yakin dan diangguki Hendra
"Untuk itu, Lo nggak bisa belajar sendiri, nanti pas libur semester pertama, gue ajak Lo ke pesantren Abah Khalid, dan belajar disana" jawab Hendra tersenyum teduh dan membuat Samuel semakin semangat belajar tentang Islam
...............
"Hendra nggak sekolah ya?" Tanya Farhana penasaran
"Hendra lagi liburan bareng keluarganya ke luar negri selama seminggu" jawab Saraswati asal
"Oh.. lagi liburan, ya Udah nanti aja aku kasih bekal ini kalau Hendra sudah pulang" ucap Farhana tersenyum
"Ini masakan kamu Vania?" Tanya Farhana mencibir
"Udah sana kak, pergi aja" pinta Kirana kesal
"Heh, kamu itu adik kelas, jadi harus menghormati kakak kelas" ucap Farhana ketus lalu dia seenaknya mencicipi bekal Vania
"Huekk.... Masakan apa ini? Puih..... Nggak enak banget!" Pekik Farhan dan membuat Vania menunduk
"Heh ulat, Lo ya Udah di sabarin malah ngelunjak, lo pikir masakan Lo enak, gue yakin bukan Lo yang masak itu!" Pekik Sari yang mulai kesal
"Emang ini nggak enak ko!" Ucap Farhana ngotot, dan membuat Sari melemparkan bekal Vania ke wajah Farhana
"Mulut Lo yang nggak enak! Kak Hendra aja suka sama masakan Vania, dan Lo dengan seenaknya mengejek masakannya!" Ucap Sari melotot
"Udah Hana, pergi sana!" Ucap Septian ikut kesal
"Harusnya kamu tahu Nia, Hendra bilang masakan kamu enak pasti karena kasihan" ledek Farhana sinis
"Seenggaknya kak Hendra kasih perhatiannya ke gue dan di mau berkorban buat makan makanan gue yang Lo bilang nggak enak ini!" Pekik Vania yang sekarang emosi dan membuat Adrian menyeringai
"Aslinya keluar, dia bisa jadi pendamping Hendra" bisik Mahesa pada Mandala
"Jangan suka Geer deh, Hendra itu nggak cinta sama Lo" umpat Farhana ketus
"Dia emang nggak cinta sama gue tapi dia CINTA MATI sama gue, Lo bisa lihat saat kami menikah nanti dan Lo cukup nangis di pojokan itu juga kalau Lo kami undang!" Jawab Vania lantang
"Keren" gumam Sintia kagum
"Iya" jawab Dela mengangguk polos
"Pergi sana sebelum semua benda yang ada di meja ini melayang ke wajah Lo yang pasaran itu" umpat Vania menatap tajam Farhana
"Awas Lo Nia" ancam Farhana lalu pergi dari sana
"Iya awas Lo jangan ngalangin jalan orang" pekik Sari senang melihat Farhana malu
"Gitu dong Nia, Hendra pasti senang kalau lihat Lo begini" ucap Saraswati yakin
"Iya, tapi kak Hendra bohongin Nia, masakan Nia nggak enak" keluh Vania kesal
"Hendra mau ngasih resep masakan mamanya sama kamu, tapi keburu di begal, jadi tertunda deh" jawab Mandala serius dan membuat Vania khawatir
"Tapi kak Hendra nggak apa apa kan?" Tanya Vania cemas
"Bahunya kena sabetan samurai, dan dapat 28 jahitan" jawab Irsyad serius
"Nia mau jenguk kak Hendra kak" pinta Vania memelas
"Iya nanti kakak antar" jawab Irsyad tersenyum lembut dan membuat Vania senang
"Aku juga mau jenguk" ucap Sari semangat
"Aku juga" ucap Dela
"Aku juga mau" rengek Kirana
"Kamu berangkat bareng aku" ucap Mahesa sebelum Sintia membuka mulutnya dan membuat Sintia tersenyum senang
"Gue nggak bisa ikut, mami gue ngajak belanja ke mall" ucap Saraswati lesu
"Gue juga, soalnya gue harus kerja sampai malam di pasar" ucap Septian memelas
"Iya nggak apa apa" jawab Adrian tersenyum lembut
"Gue mau ke markas nengok si chaki" ucap Mandala serius
"Bilang aja Lo malas jadi nyamuk" ledek Septian terkekeh
"Itu Lo tahu, gue berbaik hati sama si Sam, nanti dia disana jadi nyamuk sendirian" jawab Mandala tertawa senang
"Kasihan si Sam" ucap Irsyad terkekeh
"Lo juga sama dodol" umpat Mandala tertawa
"Gue mah bawa obat nyamuk tiap hari" jawab Irsyad tersenyum manis
"Apaan emang?" Tanya Septian penasaran
"Ini" jawab Irsyad menunjukan papan catur kecil yang selalu dia bawa di dalam tasnya
"Niat banget Lo, sampai bawa beginian" ucap Sandi terkekeh
"Gue ini selalu penuh antisipasi" jawab Irsyad tersenyum manis
"Nanti disana gue ajak Samuel main ini" ucap Irsyad yakin
Jam pelajaran sudah selesai dan merekapun langsung keluar, lalu berangkat ke rumah sakit setelah Vania, Sintia, Dela dan Kirana meminta ijin orang tuanya melalui sambungan telepon.
"Assalamu'alaikum" sapa semua yang datang
"Wa'alaikumussalam" sapa Hendra yang sedang duduk di ranjangnya karena bosan
"Nia!" Pekik Hendra senang dan diangguki Vania
"Kak Hendra apa kabar?" Tanya Sari semangat
"Kabar gue tadi nggak baik, tapi sekarang Udah baik" jawab Hendra tersenyum cerah
"Ini ada buah dari kami semua" ucap Vania tersenyum lembut
"Terima kasih ya, kamu kupasin dong buat aku" pinta Hendra manja
"Menyebalkan!" Sinis Samuel ketus
"Ayo Sam, kita main catur aja" ajak Irsyad dan diangguki Samuel
"Kak Samuel sudah baikan?" Tanya Sintia sopan
"Masih suka ngilu, kalau terlalu banyak gerak dan tertawa" jawab Samuel jujur
"Yang luka yang sebelah mana kak?" Tanya Vania lembut
"Yang ini, sakit banget" jawab Hendra manja sambil menunjukkan bahu kirinya
"Manja Lo, tadi aja Lo bilang kuat buat sekolah" gerutu Samuel yang sedang sibuk bermain catur dengan Irsyad
"Tadi kan cuma ada Lo doang, kalau sekarang ada Vania tersayang" jawab Hendra cuek
"Kenapa si Hendra jadi kaya orang stress sih tinggal di rumah sakit baru sehari?" Tanya Angga terkekeh
"Maklum, baru merasakan jatuh cinta" ledek Sandi ikut terkekeh
"Kalian sudah makan?" Tanya Hendra serius
"Belum kak" jawab Kirana jujur dan diangguki yang lain
"Kalau mau makan, itu masih ada makanan yang di bawa mama kesini, makanlah, jangan sampai sakit juga" pinta Hendra lembut
"Nggak apa apa DRA?" Tanya Adrian semangat
"Iya, kata mama, nanti di bawakan lagi karena semalam, Kalain Tristan sama Mario menginap disini" jawab Hendra jujur
"Hari ini kamu dan Samuel siapa yang jaga?" Tanya Adrian serius
"Hari ini katanya pak Jamal Yang mau menginap disini" jawab Hendra tersenyum manis
"Kak kita nginap di mana malam ini?" Tanya Sari serius
"Kalian Udah kaya setrikaan, bolak balik sana sini" ledek Sandi terkekeh
"Maklum pengantin baru" ledek Mahesa datar
"Nginap di rumah Abi aja lagi" bujuk Adrian lembut
"Nginap di rumah ayah aja kan kita mau buka kado" bisik Sari Tersenyum manis dan diangguki Adrian sambil memeluk Sari
"Curiga gue" gumam Angga memicing matanya
"Nggak usah curiga, mereka kan memang begitu" jawab Mahesa tegas
kalah Hendra
Samuel siap2emdapatkan model baru adek nya 🫢
Samuel ada2 aja tingkah nya SM Hendra
Marina senjata makan tuan
sari dari HBS dah sama adrian
semoga Adrian dan sari bisa meyelesaikan masalah nya
Hendra kalah cepat SM Septian 😀😀