Melodi gadis ceria dan memiliki suara merdu mencintai seorang lelaki bernama Nathan yang tak lain tetangganya sendiri,namun dia patah hati setelah mengetahui kalo cintanya tak pernah mendapat balasan,namun setelah cinta itu pergi Nathan malah mengejar cinta Melodi,entah apa yang terjadi pada kisah mereka selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kailah haplah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
Melodi dan Nathan sudah berada di depan gedung pencakar langit,sebelum masuk Melodi memandang gedung itu.
Hari ini dia merasa sudah menjadi anak yang tak berguna,baru kali ini dia menginjakkan kaki di perusahaan ayahnya sendiri,seharusnya dia lebih dulu tahu di bandingkan Nathan.
Sebelum masuk Nathan mengulurkan tangannya sambil berkata,"ayo kita masuk".
Melodi menatap tangan Nathan,"marilah saling menggenggam,agar tidak ada yang meremehkan kekuatan kita,"lanjut Nathan.
Melodi pun mengulurkan tangannya agar bisa di genggam oleh Nathan,"tidak apa jika kita seperti ini?",tanya Melodi.
"berapa kali lagi aku harus mengingatkan mu kalo kita adalah sepasang suami istri",jawab Nathan.
Melodi terdiam lalu Nathan menariknya agar mengikuti langkahnya masuk kedalam perusahaan ayah mertuanya.
Nathan dan Melodi jalan beriringan,di ujung sana seseorang tengah menunggu kedatangan mereka,"selamat pagi tuan dan nyonya,senang bisa bertemu dengan kalian",ucap salah seorang yang tak lain adalah orang kepercayaan Farhan.
Nathan dan Melodi hanya mengangguk,"perkenalkan nama saya Alex,saya seorang asisten tuan Farhan di New sini dan sudah mengabdi cukup lama",ujarnya.
Saat nama ayahnya di sebut Melodi langsung tersenyum,"senang bertemu dengan mu,aku Melodi dan ini..."
"dia sudah mengenalku", timpal Nathan.
"ehm pasti kamu tahu kedatangan kami ke sini jadi ku mohon kerjasamanya",timpal Nathan tanpa basa basi.
"tentu tuan saya akan membantu anda,kebetulan para pemilik saham sudah berada di ruangan rapat lebih baik kita segera ke sana".
Nathan pun mengangguk dan menoleh kearah Melodi,"kau akan ikut atau di ruangan ayahmu saja".
"aku akan ikut".
"kau yakin?",
"ya aku sudah mempersiapkannya sedari kemarin".
"baiklah kalau begitu antar kami ke sana",ucap Nathan tanpa melepaskan tangan Melodi.
Dan kini mereka mengikuti langkah Alex untuk menuju ruang meeting.Sesampainya di sana semua orang yang ada di dalam ruangan itu menatap kearah Melodi dan Nathan.
Mereka saling berbisik ketika kedua orang itu duduk di depan untuk menggantikan almarhum Farhan.
Selama beberapa jam Nathan mencoba bernegosiasi dengan para pemegang saham dan meyakinkan mereka untuk tetap bergabung dengan perusahaannya.
Hal itu cukup menguras tenaga,Nathan yang dengan kepintarannya bisa menyelesaikan masalah untuk sementara waktu,sedangkan Melodi dia hanya memperhatikan ketegangan di antara mereka,di sini dia sungguh menjadi orang yang tak berguna karena tidak bisa melakukan apapun,semuanya di kerjakan oleh Nathan.
Setelah selesai rapat yang lumayan menguras tenaga,akhirnya Nathan dan Melodi bisa beristirahat di ruangan direktur,kini Nathan tengah duduk di sofa sambil menyandarkan tubuhnya,sedangkan Melodi dia berjalan mengelilingi setiap sudut ruangan.
Melodi benar-benar baru tahu kalo pemilik perusahaan ini adalah ayahnya,sayangnya dulu dia tidak pernah ingin tahu soal ini.
Melodi melihat kearah Nathan yang tengah memijit keningnya,lalu dia bertanya,"apa kakak sering datang ke sini?".
Nathan menjawab,"hanya beberapa kali itu pun kalo ayahmu yang memintanya untuk berkunjung",jawab Nathan.
Melodi pun berubah jadi murung,dia tak bertanya lagi.Hal itu dapat di lihat oleh Nathan,"kenapa Mel...?".
Melodi menggelengkan kepalanya,"tidak apa,aku hanya merasa bukan anak dari ayah,seharusnya aku tahu semua ini tapi...",Melodi tak melanjutkan ucapannya karena dia tak ingin menangis.
Nathan segera berdiri mendekati Melodi dan berdiri di hadapannya,"jangan punya pikiran yang tidak-tidak tentang ayah mu,biarkan dia pergi dengan tenang,dan mulai hari ini aku akan menjaga perusahaan ini untuk mu,untuk impian ayah dan kakek mu",ucap Nathan.
Mata mereka saling bertemu,seketika tangan Nathan membelai pipi Melodi dan wanita itu tidak menepisnya membiarkan tangan Nathan mengelusnya.
Jantung mereka berdegup kencang,ada rasa yang tidak bisa di gambarkan,tidak ingin berlarut akhirnya Nathan menghentikannya dan memalingkan wajahnya,begitu juga dengan Melodi,dia pun menundukkan kepalanya karena tidak mau Nathan melihat wajahnya yang merah karena malu.
"oh aku lupa...ada yang harus aku kerjakan",ucap Nathan menghilangkan rasa gugupnya.
Lelaki itu berjalan ke meja direktur dan mengambil beberapa berkas lalu dia mempelajarinya.
Melodi tak bergerak sedikit pun,kerena dia tidak tahu harus melakukan apa,"kak...apa aku bisa membantu mu?",tanya Melodi.
"kamu istirahat saja,biar aku yang mempelajarinya",ucap Nathan.
Karena tidak ada pekerjaan akhirnya Melodi berpamitan untuk keluar dari ruangan,Nathan pun bernafas lega,lelaki itu menghela nafasnya,"astaga...apa yang sudah aku lakukan...tangan ini sudah lancang menyentuhnya",ucap Nathan sambil menatap tangannya sendiri.
Di luar sana,Melodi meraba dadanya entah apa yang sudah terjadi padanya,dia menikmati sentuhan Nathan bagi Melodi ini sangat memalukan.
Melodi berpikir,Nathan berhak menyentuhnya karena mereka suami istri,tapi tidak dengan hatinya,bagaimana pun lelaki itu tidak pernah menyukainya.
Melodi menarik nafasnya,sampai kapan dia akan seperti ini,status boleh jelas tapi perasaan dia tidak tahu.
Di tempat lain Kenzo tengah sibuk dengan pekerjaannya,tapi sesekali dia melihat ke layar ponselnya berharap Melodi menghubunginya karena sedari kemarin sahabatnya itu seperti lupa dengan kehadirannya.
Sampai saat ini Kenzo masih belum tahu alasan mereka di jodohkan rasa penasarannya begitu besar,hal itu ia akan tanyakan pada ayahnya nanti.
Kembali ke Nathan,lelaki itu tengah mencari keberadaan Melodi,karena sejak dia keluar sampai saat ini Melodi tidak kembali.
Alex mengerahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan Melodi,berharap nyonya nya akan segera di temukan.
Melodi kini tengah duduk di sebuah taman tak jauh dari kantor ayahnya,wanita itu melihat sebuah keluarga kecil yang sedang bermain di taman itu.
Seorang ayah tengah mengajari putranya yang sedang belajar berjalan,sedangkan ibunya mengabadikan momen mereka dengan beberapa bidikan kamera.
Hal itu mencuri pandangan Melodi,dia berpikir jika dia memiliki keluarga seperti mereka pasti akan bahagia,apalagi di karunia seorang anak kebahagiaan itu akan terasa lengkap.
Seketika bibirnya tersenyum namun tiba-tiba pudar kala mengingat kisah hidupnya saat ini,dia harus menikah dengan lelaki yang tidak mencintainya,sungguh menyakitkan bukan...
Tapi bagi Melodi tidak apa,karena dia tidak bisa memaksakan kehendaknya sendiri,dia akan menjalankan hidupnya sesuai alurnya,mungkin suatu hari dia akan menemukan cinta sejatinya.
Setelah dirasa cukup lama dia berdiam diri di taman,akhirnya dia memutuskan untuk kembali kekantor.
Di kantor,Nathan tak bisa duduk saja karena dia begitu khawatir dengan keberadaan Melodi saat ini,seharusnya dia tidak membiarkan Melodi pergi.
"apa sudah ketemu?",tanya Nathan ketika berpapasan dengan Alex,"maaf tuan kami sudah mencarinya ke seluruh ruangan tapi tidak menemukan nyonya",jawab Alex.
Nathan semakin tak tenang dan akhirnya dia memutuskan untuk mencarinya di luar gedung,"tuan mau kemana?",tanya Alex.
"tentu saja aku akan mencari istriku,dia baru di sini aku takut kalo dia nyasar",bentak Nathan yang tidak bisa mengendalikan kekesalannya.
Saat dia membalikan tubuhnya,terlihat sosok Melodi yang keluar dari lift.Melodi mengernyitkan keningnya kala melihat ekspresi Nathan dan Alex.
Nathan segera menghampiri Melodi dan memeluknya,"kamu dari mana saja,aku mencari mu dari tadi",ucap Nathan.
Melodi hanya diam terpaku saat melihat sikap Nathan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
