NovelToon NovelToon
Gadis Penebus Hutang

Gadis Penebus Hutang

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / CEO / Anak Yatim Piatu / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:767.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Rita Tatha

"Jadilah istri Tuan Roger agar hutang paman menjadi lunas!"

Nazura tidak mampu menolak perintah sang paman untuk menikah dengan orang yang bahkan sama sekali belum pernah ia temui. Namun, meskipun berat tetap ia lakukan untuk membalas jasa sang paman yang sudah membesarkan.

Setelah pernikahan itu terjadi, ternyata kehidupan Nazura tidaklah lebih baik. Justru kesabarannya terus diuji.

Lantas, bagaimana kisah Nazura selanjutnya? Akankah gadis itu menemukan kebahagiaan?

Simak Kisahnya di sini.
Jangan lupa dukung karena dukungan kalian sangat berarti ☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GPH 30

"Na, sekarang tugas kamu mengirim kue ke perusahaan yang waktu itu lagi, ya. Aku tidak bisa," suruh salah seorang rekan kerja Nazura. 

Ingin sekali Nazura menolak, tetapi itu tidak mungkin. Pada akhirnya Nazura pun hanya menyanggupi meskipun dalam hati ia merapalkan banyak doa semoga tidak bertemu dengan Roger di sana. 

Ketika sudah masuk ke perusahaan, Nazura kembali memakai masker dan topi agar tidak ketahuan. Lalu ia segera memberikan kue tersebut ke resepsionis.

"Maaf, Nona. Tapi Tuan Roger berpesan agar Anda sendiri yang mengantarnya ke ruangan beliau," ucap resepsionis tersebut. 

"Tapi saya sedang terburu-buru, Mbak." Nazura beralasan untuk menolak karena ia tidak ingin masuk ke ruangan itu. 

"Ini perintah atasan, Nona. Silakan Anda naik saja ke lantai dua puluh," perintahnya. Namun, Nazura hanya bergeming di tempatnya dan raut wajahnya dipenuhi keraguan. "Lebih baik Anda naik saja, Nona. Daripada Anda harus kehilangan pekerjaan karena setahu saya Tuan Roger itu sangat tegas." 

Nazura pun mengiyakan karena tidak ingin kehilangan pekerjaan yang sudah susah payah ia dapatkan. Ia berharap semoga Roger sedang tidak ada di ruangannya. 

"Semoga dia sedang rapat," gumam Nazura cemas. 

Dengan perlahan ia mengetuk pintu ruangan. Namun, tidak ada sahutan sama sekali. Nazura pun menunggu di depan pintu dan tiba-tiba seorang lelaki tampan memakai jas rapi mendatanginya. 

"Kamu pengirim kue pesanan Tuan Roger?" tanya lelaki itu. Nazura mengangguk cepat. "Kalau begitu, kita bawa kue ini ke ruang rapat karena sudah ditunggu dari tadi," perintahnya. 

"Haruskah saya yang mengantarnya, Tuan?" tanya Nazura ragu. 

"Tentu saja. Memang siapa lagi?" ujarnya ketus. 

"Tapi saya sedang flu, Tuan." Nazura masih mencoba untuk terus mencari alasan. 

"Bukankah kamu sudah memakai masker? Atau aku adukan kamu ke—"

"Jangan, Tuan. Baiklah, saya akan ikut." Nazura pun tidak bisa lagi menolak dan dengan penuh keraguan ia mengikuti langkah kaki lelaki di depannya. Menuju ke sebuah ruangan yang terletak di paling ujung. 

Jantung Nazura terasa berdegup kencang ketika ekor matanya tanpa sengaja melihat Roger yang sedang duduk mengobrol bersama salah seorang rekan kerjanya. Langkah Nazura terasa amat berat dan ia hanya berdiri di ambang pintu untuk beberapa saat. Namun, tiba-tiba ia tersentak ketika mendengar lelaki yang tadi bersamanya. Memanggil dengan cukup keras. Nazura pun berjalan setengah berlari mendekati meja tersebut. 

"Ini pesanan kuenya, Tuan." Lelaki itu berbicara sangat sopan kepada Roger.

"Baiklah. Taruh saja di sini." 

Demi apa pun, Nazura merasa sangat gugup ketika mendengar suara lelaki itu. Suara yang dulu setiap hari selalu ia dengar dan sekarang mungkin saja wanita itu—merindukannya. Tangan Nazura pun terlihat gemetar ketika menaruh kue tersebut dan hal itu tidak luput dari penglihatan Roger. 

Diam-diam Roger mengamati postur tubuh Nazura dari atas sampai bawah. Ia merasa tidak asing meskipun wanita itu memakai masker, sementara Nazura langsung pamit karena khawatir Roger akan mengenalinya. 

"Tunggu!" Teriakan Roger berhasil menghentikan langkah Nazura yang sudah sampai di ambang pintu. Nazura pun berhenti, tetapi ia tidak berani berbalik sama sekali. Ia justru menunduk dalam dan makin merasa gugup ketika mendengar suara langkah Roger yang sedang mendekat. 

"Berbaliklah dan menghadap padaku," perintah Roger. Ia merasa sangat penasaran dengan wanita itu. Namun, Nazura tetap saja bergeming di tempatnya. "Kalau kamu tidak mau berbalik, jangan salahkan aku kalau toko tempatmu bekerja akan hancur," ancamnya. 

Nazura ngedumel dalam hati. Merasa kesal karena Roger suka sekali memberikan ancaman. Dengan ragu, Nazura berbalik dan tetap saja menunduk. Ia tidak berani mendongak sama sekali. 

"Kenapa kamu memakai masker?" tanya Roger. Berusaha mengamati wajah wanita itu dengan sangat lekat. Sungguh, ia merasa sangat tidak asing dengan wanita itu. 

"Saya sedang flu, Tuan." Nazura menjawab gugup. 

Kening Roger pun makin mengerut dalam karena ia merasa sangat kenal dengan suara wanita itu. 

"Buka maskermu," perintah Roger. Namun, Nazura menggeleng dengan cepat. "Kamu yakin tidak mau—"

"Maaf, saya harus pergi, Tuan." Nazura berbalik dan langsung berlari kencang meninggalkan  ruangan itu. 

Sementara Roger berusaha mengejar wanita itu bahkan ia memberi perintah kepada security untuk menahan wanita tersebut di pintu gerbang. Roger berdecak kesal ketika Nazura sudah masuk ke lift. Ia tidak bisa menunggu lama dan dengan segera Roger berlari menuruni tangga sampai satu lantai di bawahnya. Dalam hati geram sendiri karena hanya menaruh satu lift yang sampai ke ruangannya. 

"Semoga Tuan Roger tidak bisa menangkapku," kata Nazura. Ia berlari kencang dan beberapa kali menoleh ke belakang. Berharap Roger tidak mengejarnya. 

Para karyawan Roger pun hanya menatap heran ke arah Nazura yang seperti sedang dikejar setan. Tidak ada yang menangkap ataupun menghentikan wanita itu karena mereka semua tidak ada yang tahu kalau Nazura adalah buronan Roger. 

"Berhenti, Nona! Anda tidak boleh pergi dari perusahaan ini." Dua orang keamanan bertubuh kekar menahan langkah Nazura yang sudah sampai di pintu gerbang. 

"Lepaskan saya, Pak. Saya harus pergi karena tugas saya mengantar kue sudah selesai." Nazura meronta sekuat tenaga. Namun, ia kalah. Kedua orang itu sudah mencekal tangannya dengan sangat kuat. "Lepaskan!" 

"Lepaskan dia dan tutup pintu gerbangnya!" perintah Roger yang sudah sampai di depan mereka. 

"Jangan, saya harus kembali bekerja." Nazura berusaha memohon, tetapi dua orang keamanan itu lebih memilih untuk mengikuti perintah atasannya. Salah seorang memegang lengan Nazura dengan kuat, sedangkan satu lagi menutup pintu gerbang. 

Nazura pun kian menunduk dalam saat ia sudah merasa kalah dan tidak mungkin bisa kabur lagi dari sana. Tubuhnya gemetar ketika melihat Roger sudah berdiri di depannya. 

"Jangan apa-apakan saya, Tuan. Tugas saya sudah selesai." Nazura berbicara lirih. Bahkan, suaranya terdengar bergetar saking takut dan cemasnya. 

"Aku tidak akan melakukan apa pun, hanya ingin memastikan kalau kamu bukan wanita yang kucari." Roger membuka paksa masker yang dikenakan Nazura. Lalu menyentuh dagu wanita itu dan sedikit mengangkatnya. 

Sepersekian detik selanjutnya, Roger terdiam beberapa saat ketika tatapan matanya bertemu dengan Nazura. Ia mematung dan lidahnya mendadak kelu saat menatap wanita yang selama ini dicarinya. Wanita yang selalu memenuhi pikirannya, sedangkan Nazura sudah memejamkan mata karena tidak sanggup jika harus terus bertatapan dengan Roger. 

"Na-Nazura." Roger langsung menarik tubuh wanita itu masuk dalam pelukan eratnya, sedangkan lelaki yang tadi memegang Nazura langsung memundurkan diri dengan cepat. 

"Lepaskan saya, Tuan!" Nazura berusaha melepaskan pelukan tersebut. 

"Biarkan aku memelukmu sebentar saja, Na. Aku mohon." Suara Roger begitu lirih dan penuh meminta. Nazura pun diam dan merasakan pelukan yang terasa nyaman itu.

Aku tidak menyangka akan dipertemukan denganmu lagi, Na. Apakah kamu tahu kalau aku selalu memikirkanmu dan hatiku pun sangat—merindukanmu. 

1
Dwi Estuning
thor... ceritamu makin lama makin lucu
Yuningsih Nining
nazura jangan sampe temen baikmu akal itu sm si Lolita, mungkin km coba comblangin sm sobat mu ,devi
Yuningsih Nining
wooww baguus lah ancaman mu buat si Lolita, biar kapok
Qaisaa Nazarudin
Hanya di dunia novel ada gadis bodoh seperti Nazura,Yg berkali2 di hina dan di sakiti,masih aja mau berbuat baik,Kalo aku mah,masa bodoh, sekali ditolak dan dihina aja,sampai ke mati pun aku gak bakalan mau ngelihatnya lagi..
Qaisaa Nazarudin
Omg jangan bilang yg kecelakaan dengan Soraya dan Rosa itu adalah Akmal..🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Bagus lah..mati aja sono...
Qaisaa Nazarudin
Semoga Akmal JODOH nya Nazura..
Aku bukannya gak suka Nazura sama Roger,Tapi Roger itu PLIN PLAN dan GAK TEGAS dengan SORAYA,Nazura mau,Dengan Soraya juga dia Mau..Makanya aku gak suka Nazura balik lagi ke Roger,Karena aku g suka Nazura dihina dan direndahin terus..a
Qaisaa Nazarudin
Lha bukannya kamu udah sadar dari kemaren,Makanya kamu pergi meninggalkan rumah,Tapi kenapa kamu masih aja menjerat Roger dgn masakan mu,Itu membuktikan seolah kamu yg gak mau meninggalkan Roger,Apa karena Roger orang kaya kah, aku paling gak suka CEWEK PLIN PLAN DAN LEMAH...
Qaisaa Nazarudin
Cvkkk Nazura,Pergi ya pergi aja ngapain masih mikirin Roger, kayak Roger orang Miskin aja..Atau mmg Nazura yg gak bisa move on??🤦🤦
Qaisaa Nazarudin
Boong banget,udah jelas2 itu Nazura yg masak sebelum pergi..Apa dirumah ini gak ada CCTV nya ya...
Qaisaa Nazarudin
Pasti makanan itu juga go food..
Qaisaa Nazarudin
LELAKI PLIN PLAN KAYAK GINI,UDAH BENAR TINDAKAN NAZURA MENINGGALKANNYA...
Qaisaa Nazarudin
Roger salah orang..
Qaisaa Nazarudin
Bagus Nazura, jangan jadi LEMAH dan mau diinjak2 dan dihina2,Walaupun kita miskin tapi punya harga diri..Menjauhlah dulu, biarkan Roger menyelesaikan masalahnya terlebih dulu.
kalau mmg kalian berjodoh pasti akan bertemu lagi..
Yuningsih Nining
dari keseharian juga masakan yang sllu di buat sm nazura dan km Mrs cocok,sbnr tnp km sadar km udah jatuh sm pesona nya nazura roger
Yuningsih Nining
🤦‍♀️🤦‍♀️waduuuh duh duhh gawat ini , malh si soraya udah tau aja klo nazura masih ada sekitaran mereka
roger jangan sampe si soraya duluan nemuin nazura
Yuningsih Nining
roger bener kata nazura, seandai mo pergi pamitlah baik sblm zura jatuh se-dalam² nya ke km
Yuningsih Nining
lho.... ternyata yang hampir buat Nazura ketabrak si calon ulat keket ni
Nazura semoga si roger venerannudahnjatuh sm. kamu dan perhatahanin pernikahan dgn kamu
Yuningsih Nining
duuuhh yang katanya seOrang Model koq duit Nazura buat bibi senewen nya di embat juga.....
nadine_1998
soraya siapanya si roger?? Mantan istri atau siapa? greget aku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!