Gairah Dosen Introvert

Happy Reading.

Zoey merasa sangat mual dan lemah, saat ini dirinya berada di dalam kamar dan hanya sendirian. Semenjak menikah dengan Aaron, Zoey berhenti kuliah dan tidak diperbolehkan Aaron untuk keluar dari dalam rumah.

Padahal tidak ada larangan bagi orang hamil untuk kuliah, tapi Zoey hanya bisa menurut dan pasrah. Entah kenapa hidupnya semakin hari semakin lemah saja, rasanya hanya untuk berjalan ke arah dapur saja dia sudah merasa sangat lelah.

Terkadang Zoey juga merasakan perutnya begitu sakit, sakit yang menusuk-nusuk. Padahal kandungannya tidak bermasalah, tapi entah kenapa akhir-akhir ini perutnya terkadang semakin sakit.

"Aaarrggkk!"

Salah seorang pelayan yang mendengar teriakan dari kamar tuan mudanya langsung berlari mendekat.

Tok! Tok! Tok!

"Nyonya Zoey! Ada apa?" Pelayan itu masih berusaha mengetuk pintu, tapi yang terdengar hanya rintihan suara Zoey.

Dengan sedikit takut wanita paruh baya itupun memegang handle pintu dan memutarnya. Ternyata pintu itu tidak terkunci dan dia segera membuka masuk ke dalam.

"Astaga! Nyonya Zoey!!" Pelayan itu melihat Zoey sudah tergeletak di lantai.

"Tolong!! Tolong!!" Beberapa pelayan di rumah Aaron langsung berdatangan dan mereka juga terkejut melihat istri dari tuan mudanya itu sudah pingsan di lantai.

Aaron memang sudah membawa istrinya itu kembali ke rumahnya sendiri, semenjak menikah, Aaron membawa beberapa pelayan di rumah utama.

Karena Aaron tidak mau Zoey melakukan semua tugas rumah tangga. Sebenarnya pria itu terkadang merasa kasihan terhadap istrinya, tetapi entah kenapa dia tidak bisa menjadi sedikit lebih baik mengingat bagaimana dulu Zoey membuat dirinya tergoda dan akhirnya berpisah dari Devina.

Salah satu pelayan itu menelepon tuan mudanya, memberitahukan bahwa istrnya tengah tidak sadarkan diri.

*****

Alexander baru saja selesai kelas dan telah berjalan keluar dari gedung fakultas itu. Beberapa mahasiswi terlihat masih sering menggodanya dengan mengedipkan mata mereka, menebar pesona agar dilirik oleh Alexander.

Padahal mereka tahu bahwa Alexander sudah menikah, bukankah sama saja hal itu akan menyulut emosi dari istri nya yang juga masih kuliah di universitas itu.

Alexander tidak pernah menanggapi hal itu, apa jadinya jika Devina tahu dirinya masih sering digoda oleh mahasiswi nya sendiri, yang pasti Devina akan marah dan cemburu.

Lihat lah, baru saja di pikirkan Alexander bisa melihat tatapan mematikan dari Devina yang saay ini tengah bersedekap dada di depannya.

"Sayang, aku benar-benar tidak meladeni mereka, jangan marah dong!" Alexander langsung memeluk tubuh Devina dan mengecup bibir nya sekilas.

"Hah? Apa yang kamu bilang? Meladeni siapa?" Devina semakin melototi suaminya.

"Tunggu sebentar, aku kira kamu marah karena di goda sama perempuan lain," tanya Alexander.

"Kalau masalah itu aku tidak terkejut lagi, tapi yang membuatku kesal adalah wanita yang mengaku namanya Alice ke sini mencari mu!"

"Celine? mencari ku?" Alexander menunjuk wajahnya.

"Ya, siapa lagi kalau bukan kamu, di kampus ini hanya satu yang bernama Alexander William!"

"Alex, aku ingin bicara!" tiba-tiba terdengar suara seorang wanita yang memanggil namanya, membuat Alexander menoleh.

"Celine? apa yang kau lakukan di sini?"

Wanita yang bernama Celine itu berjalan mendekat.

"Apa kamu benar-benar tidak tertarik dengan sahamku di Dimitri Corp?"

"Tidak, sudah aku bilang bahwa aku sama sekali tidak tertarik," jawab Alexander memeluk tubuh Devina.

"Tapi ... !"

"Stop, apa anda tidak punya telinga, bukankah sudah jelas apa yang dikatakan oleh suami saya!"

"Suami? jadi kamu benar-benar sudah menikah?"

"Ya, maaf tidak mengundang mu, aku takut kalau kamu sedang sibuk." Sindir Alexander.

Celine mengepalkan kedua tangannya, terlihat tidak suka saat menatap kemesraan Alexander dengan istri nya.

Bersambung.