NovelToon NovelToon
Menikahi Wanita Tangguh

Menikahi Wanita Tangguh

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Tamat / Perjodohan / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Model / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Shan Syeera

Terpaksa.. demi memenuhi keinginan kakek nya, Devan Kanigara Elajar, menikahi seorang model yang penuh dengan skandal dan kontroversial. Pernikahan itu berlangsung di atas kesepakatan dan azas saling menguntungkan saja, tanpa melibatkan perasaan ataupun keinginan lebih.

Dalam perjalanan nya, kehidupan pernikahan mereka di warnai berbagai permasalahan hidup yang tidak mudah, sehingga membawa keduanya pada kedekatan serta rasa yang saling bergantung satu sama lain.. Mereka berdua ternyata memiliki
banyak kecocokan. Baik dalam segi sifat maupun karakter yang sama-sama keras di luar namun embut di dalam.

Bagaimanakah Devan dan Sherin melalui setiap masalah dengan kebersamaan dan kekompakan, Yuuk kita simak saja kisah selengkapnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1. Terjebak

***

Di sebuah hotel mewah di pusat kota..

Sherin berjalan perlahan, masuk ke dalam kamar

hotel yang sudah di pesankan khusus untuknya

oleh pihak manajemen perusahaan. Saat ini dia

sudah tidak kuat lagi menahan rasa sakit di

kepalanya yang semakin lama semakin terasa berdenyut nyeri. Entah apa yang telah tercampur

di dalam minuman yang tadi di teguknya, yang

jelas, saat ini kepalanya seakan berputar.

Dari dulu, Sherin memang tidak menyukai pesta,

karena semua itu hanya akan membawa dirinya

pada petaka serta hal-hal yang tak di inginkan.

Tapi, karena ini adalah pesta ulang tahun agensi tempat dirinya bernaung selama ini, mau tidak

mau dia harus datang dan terlibat di dalamnya. Apalagi, perusahaan ini milik pria yang selama

ini sudah berhasil mengisi hatinya.

Walaupun Sherin berprofesi sebagai seorang

model, namun dia memegang prinsip hidup

bersih dan tidak ingin terjerumus ke dalam

pergaulan bebas.

Tubuh Sherin membeku di tempat, matanya kini

melebar sempurna saat melihat ada seorang pria

yang telah menunggu nya di dalam kamar hotel mewah tersebut. Sherin mengenal betul siapa

pria itu. Dia adalah seorang pengusaha yang

cukup terkenal dan berpengaruh di negara ini.

Mata cantiknya menatap tajam ke arah pria yang sedang bertelanjang dada dan hanya berbalut

celana putih itu. Di tangannya ada gelas kecil

berisi minuman yang tengah di nikmatinya.

Mata pria itu tampak berkilat panas melahap

seluruh sosok Sherin.

Ada setumpuk pertanyaan dan kecurigaan

yang kini menghinggapi kepala Sherin.

"Tuan Arnold.? Kenapa anda ada di sini.?"

"Selamat datang..Nona Sherinda Maheswari.."

Sambut pria itu sambil meneguk minumannya

dengan tatapan tidak lepas dari wajah Sherin

yang semakin di liputi oleh kebingungan.

"Kenapa anda bisa ada di kamar ini.? "

Sherin bertanya sambil memegangi kepalanya

dan perlahan mundur saat pria tinggi kekar itu

maju mendekat dengan seringai tipis dan mata

yang sudah berkabut parah. Bagaimana tidak,

saat ini Sherin mengenakkan dress cantik ketat

di atas lutut yang terlihat begitu seksi dan

menggoda. Keindahan dan kesempurnaan

tubuhnya membuat nafas pria itu langsung

kacau dan berantakan.

"Kenapa harus bertanya Nona Sherinda.? Aku

sudah membayar mahal untuk bisa bermalam

denganmu.! Aku telah membayar mu dengan

harga yang sangat fantastis, 2 milyar.!"

What.?? Kepala Sherin semakin berdenyut nyeri

dengan mata yang membelalak. Apa-apaan ini.?

Apa yang terjadi.? Siapa lagi yang telah berani

dan tega-teganya menjual dirinya.? Ini bukanlah

kejadian pertama, sudah berulangkali.

"Tidak mungkin.! anda pasti salah. Aku tidak

pernah menjajakkan diriku.! Sepertinya anda

telah salah booking orang Tuan.!"

"Aku tidak mungkin salah Nona Sherin. Kau

adalah model yang selama ini aku inginkan.!"

Debat pria itu sambil maju mendekat kearah

Sherin. Namun Sherin langsung mengangkat

tangannya ke atas dengan tatapan yang

terlihat semakin tajam penuh antisipasi.

"Berhenti Tuan Arnold ! jangan maju lagi.

Atau aku akan pastikan, kau tidak akan bisa

keluar dengan mudah dari tempat ini.!"

Pria itu menghentikan langkahnya, matanya

tampak menatap lekat wajah Sherin yang kini

semakin memerah. Dia terkekeh pelan melihat

reaksi wajah Sherin saat ini.

Sherin merasakan ada hantaman rasa panas

yang tiba-tiba saja membakar seluruh tubuhnya

saat ini, membuat dia kepanasan dan merasakan serbuan sensasi asing yang sangat kuat. Dia

mencoba untuk tetap mempertahankan segala kesadarannya. Sherin mengutuk siapa saja

yang telah tega menjebak dirinya saat ini.

"Kau butuh pelepasan sayangku..Dan aku ada

disini untuk membantumu meluapkan semua

itu. Ayolah..kita nikmati malam ini sepuasnya.!"

Desis pria itu sambil kembali maju mendekat.

Namun sesaat kemudian dia mundur terhuyung

ketika tanpa terlihat Sherin mengirimkan satu

tendangan keras kearah perutnya.

"Berhenti.! Aku sudah mengingatkanmu.!"

"Hei..aku sudah membayar mu mahal Sherin.

Kau tidak punya hak untuk menolak ku.!"

Geram pria itu sambil meringis memegangi

perutnya yang kini terasa kram hebat.

"Sudah aku bilang, aku tidak menjual diriku.!

Kau keliru kalau menganggap ku sebagai

wanita yang bisa di beli.!"

"Alaahh..tidak usah basa-basi.! Jangan munafik

kamu, semua model seperti mu sama saja.

Tubuh kalian adalah barang dagangan.!"

Ucapan pria itu tertahan saat dengan cepat Sherin maju menyerang nya memasukan pukulan dan tendangan bertubi-tubi ke tubuh pria itu karena terbakar amarah. Dia benar-benar tidak bisa

terima ucapan hina yang terlontar dari mulut

laki-laki itu.

Untuk sesaat, pria itu mencoba menahan serangan Sherin. Namun apa yang terjadi, wanita itu tenyata bukan sembarang wanita. Dalam waktu singkat,

dia sudah bisa merobohkan tubuh kekar pria itu, hingga kini dia terkapar tak berdaya di atas lantai dengan mulut dan hidung mengeluarkan darah.

Sherin berjongkok di hadapan pria itu dengan

satu lutut yang bertumpu di atas lantai. Matanya

yang cantik namun memiliki sorot setajam silet

tampak menatap geram wajah pria itu yang kini

mencoba beringsut ke pinggir kasur.

"Jangan pernah lagi melecehkan profesi kami.

Kau tidak akan pernah tahu seberapa keras

kami berjuang untuk berada di level ini.!"

Desis Sherin sambil kemudian berdiri, lalu

merapihkan kembali pakaiannya, bersamaan

dengan pintu kamar yang di buka dari luar. Dan tiba-tiba saja ada kilatan dan jepretan kamera

yang datang menyerbu ke arah keberadaan

Sherin serta pria itu.

"Ohh tidaakk.! ya ampun baby..apa yang terjadi

dengan mu.? Kenapa bisa begini.?"

Ada jeritan histeris dari seorang wanita yang

langsung berhambur dan memeluk sosok pria

itu. Sherin mundur dengan wajah yang terlihat

sedikit pias saat melihat ada sosok gagah yang

kini masuk ke dalam ruangan dengan wajah

yang sudah terlihat dingin cenderung emosi.

Matanya langsung bersitatap dengan mata

panas pria tampan itu.

"Brian.. aku bisa menjelaskan semuanya. Ini

semua adalah kesalahan management.!"

"Kesalahan management.? Sherin..aku kecewa

padamu.! Lagi-lagi kau membuat masalah.!"

"A-apa yang kau katakan.? Ini semua adalah

kesalahan orang dalam.!"

Ucap Sherin dengan nada sedikit gemetar sambil

maju mendekat ke arah pria tampan itu yang kini

semakin menatap nya tajam, gerah dan kecewa.

"Cukup Sherin, kau tidak perlu berdalih.!!"

Tegas pria itu dengan suara yang sedikit keras

sambil memalingkan wajahnya. Terlihat sekali

kalau dia sangat tidak terima dengan apa yang

terjadi di depan matanya ini.

"Tidak Brian, ini semua tidak seperti yang kamu

lihat. Aku bisa menjelaskan semuanya. Aku

tidak melakukan apapun.!"

"Tidak melakukan apapun katamu.? Cihh..dasar

model murahan.! Kau pasti sudah menggoda

suamiku kan.? Tapi karena dia menolakmu,

lantas kau menganiaya nya, iya kan.?"

Wanita yang sedang memeluk erat tubuh si pria

berdarah tadi membentak dengan keras. Sherin menggeleng kuat. Sementara si pria gagah tadi

atau Brian tampak semakin muak.

"Ohh my God, Kak Sherin..? Apalagi sekarang

yang Kakak lakukan.?"

Tiba-tiba saja ada seruan histeris dari seorang

gadis cantik yang baru saja muncul ke tempat

itu seraya menutup mulutnya syok, melihat ke

arah Sherin dan pria berdarah di dekat kasur.

"Kita akan menyelesaikan semua ini di kantor

polisi. ! Ayo kawan-kawan, seret wanita itu ke

kantor polisi sekarang juga.!"

Teriak si wanita tadi dengan wajah berapi-api di

telan oleh kemarahan. Sherin lemas seketika.

Sedang Brian tampak terdiam membisu.

Tidak ada lagi yang bisa di lakukan oleh Sherin.

Kini dia hanya bisa pasrah saat dirinya di giring

oleh para wartawan, di bawa keluar dari hotel itu

langsung menuju ke kantor polisi terdekat. Di

ikuti oleh Brian juga si gadis cantik yang datang terakhir, serta semua orang yang menjadi saksi insiden berdarah di kamar hotel mewah tersebut.

***

Terpaksa..mau tidak mau..akhirnya Sherin

harus menghuni sel tahanan kantor polisi..

Selama tiga hari tiga malam dia harus menginap

di balik jeruji besi sambil menunggu pengacara perusahaan mengurus berkas kebebasannya.

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh

Sherin kalau dia akan mengalami semua ini.

Namun untunglah, tidak ada gangguan apapun

yang terjadi di dalam sel selama dia menghuni

tempat dingin dan pengap itu. Semua teman

satu selnya memperlakukan dia dengan baik.

Selama tiga hari itu, hanya Vincent lah, asisten pribadinya yang selalu setia mengunjunginya

setiap hari.

Sedang Brian, kekasihnya..hanya di hari pertama

saja dia datang berkunjung. Mungkin dia masih

kesal, atau bisa juga masih salah faham atas apa

yang terjadi kemarin. Dan hal itu membuat hati

Sherin merasa tidak nyaman, dia ingin segera meluruskan semua kesalahpahaman ini.

Setelah menunggu selama tiga hari, akhirnya kebebasan itu tiba..

"Perusahaan harus mengeluarkan banyak

biaya untuk bisa mengeluarkan mu Sherin.!"

Ucap sang pengacara perusahaan setelah dia

selesai mengurus semuanya, dan kini, Sherin

sudah bisa menghirup udara bebas.

"Maaf Pak Boby, aku juga tidak ingin semua

ini terjadi.!"

Lirih Sherin sambil menundukkan kepalanya.

"Saya harap jangan ada lagi masalah atau

skandal baru yang tercipta.!"

Tegas Pak Boby seraya berjabat tangan dengan

Sherin yang mengangguk pelan. Setelah itu pria

berumur 40 tahun itu masuk ke dalam mobilnya kemudian pergi dari area kantor polisi.

"Kita ke apartemen mu sekarang beb.?"

Vincent bertanya sambil memakaikan jaket kulit

ke tubuh Sherin yang kini masih berdiri tenang

menikmati hembusan angin kebebasan.

"Tidak, kita langsung ke kantor saja, ayo..!"

Sherin masuk ke balik kemudi yang membuat

pria kemayu itu mengerucutkan bibirnya. Tapi

tidak lama dia mengikuti majikannya masuk ke

dalam mobil yang seketika meluncur tenang

keluar dari area kantor polisi yang telah menjadi

saksi bisu bagaimana seorang Sherin mampu

melewati fase getir dalam hidupnya.

Setengah jam kemudian Sherin tiba di kantor

Starlight Management.. perusahaan agensi

tempat dirinya bernaung selama ini.

Semua karyawan dan para model yang kebetulan

sedang ada di lobby depan terlihat memperhatikan kedatangannya dengan tampang aneh, dan sorot

mata tidak biasanya. Mereka semua langsung saja

kasak-kusuk tidak jelas. Sherin hanya menarik

nafas panjang, berusaha untuk tetap tenang.

"Aku akan ke kantor Brian sendiri.! Kau tunggu

saja di ruangan biasa.!"

Titah Sherin pada Vincent yang terlihat berat

melepas kepergian Sherin.

Tidak lama Sherin sudah keluar dari lift di lantai teratas gedung milik kekasihnya itu. Dengan

tenang dia berjalan melewati koridor menuju

ruangan CEO. Karena saat ini adalah waktunya

istirahat, keadaan tampak sepi, tidak terlihat ada

para staf dan sekretaris di ruangan tersebut.

Tiba di dalam ruangan, tubuh Sherin tiba-tiba membeku melihat pemandangan yang sangat menyakitkan matanya. Di depan matanya, dia

melihat sendiri, saat ini Brian sedang bercumbu

mesra dengan seorang gadis. Mereka berdua

terlihat begitu panas, setengah tubuh si gadis

dalam keadaan polos. Dan Brian tampaknya

sangat menikmati aksinya mencumbu tubuh

bagian atas gadis cantik itu.

"Ohh Brian sayang.. aku tidak tahan lagi..!"

Desah si gadis sebelum akhirnya dia menyadari

kedatangan Sherin di ruangan itu. Matanya kini

saling menatap dengan mata panas Sherin.

"Kak Sherin..kau ada di sini.."

Desis gadis itu dengan sesungging senyum aneh

yang terlukis di sudut bibirnya. Brian tampak

terperanjat kaget, matanya kini bersirobos tatap

dengan mata Sherin yang sedang menatapnya

tajam. Tanpa kata, Sherin membalikan badan,

lalu pergi dari ruangan itu.

"Sherin... tunggu..!"

Teriakan Brian tidak di pedulikan oleh Sherin.

Dia berjalan cepat menuju ke dalam lift. Brian

berhasil menyusulnya kemudian menahan

pintu lift agar tetap terbuka.

"Sherin.. kita harus bicara sekarang.!"

Ucap Brian dengan wajah yang terlihat dingin.

Kaki jenjang Sherin sebelah kiri kini maju untuk

menahan pintu lift, tatapannya jatuh menghujam

wajah tampan Brian.

"Tentu saja, kita memang perlu membicarakan

semuanya. Tapi tidak sekarang Tuan Brian..!!"

Tegas Sherin sambil kemudian menggerakkan

kakinya menendang ************ Brian yang

langsung meringis, terhuyung ke belakang. Lalu

dengan santainya Sherin mundur, menatap diam wajah Brian sampai akhirnya pintu lift tertutup

rapat memutus pandangan mereka.

"Sherin..Sherin..kita harus bicara sekarang..!"

*****

Bersambung...

1
zena
nama ku itu thor😅
Dewi Shandra
😆😆😆😆
✨rielz✨
baca lagi..🤩
Nunnamin_shaqi
Bisa dibayangkan 😭🥰🥰
anninayah karim karim
devan kerjaan nya ikutin Sherin 😂😂
Amang Firmansyah
love u 2 othor kesayangankuuu...ditunggu karya2 berikutnya
Dewi Shandra
baca lagi setelah khatam berpuluh-puluh kali 😂
Amang Firmansyah
Lumayan
Tri Arrum
Luar biasa
Rohayani Faisal
udh baca ke 3x nya...ngga bosen bosen

d tunggu karya selanjutnya author kesayanganku😍😍😍
Irma herfiana
kak kapan up lagi hampir 4thn ini nunggu
Rohayani Faisal
kaka ...ditunggu karyamu selanjutnya
Hetty Marawemay
Pamela jahat bangat
Annsyi
Kak, hadirlah dengan karya barumuuu..... Kutunggu ceritamu selanjutnya.....

ceritamu luat biasa semuaaaaa 🥹🥹🥹👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
Muh Asrul
Author aku tunggu karya barumu.
Muh Asrul
entah sudah berapa kali membaca novel ini, author kemana engkau berada aku menunggu karya barumu suda 4 tahun tidak ad kabar
PJ92
Kecantikan sherin kyanya melebihi maharaya sma mayra deh
PJ92
Cusss thor bikin novel kisah little queen
Nurhawathy
/Good/
Fisca vis vis
baguuusss bngeettt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!