NovelToon NovelToon
Suamiku Ternyata CEO

Suamiku Ternyata CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / CEO Amnesia
Popularitas:97.9k
Nilai: 5
Nama Author: alisya_bunga

Bagaimana rasanya, jika dituduh menyembunyikan lelaki dan berbuat yang tidak-tidak, lalu dipaksa menikahi Lelaki yang baru ia kenal.

Hayu terpaksa menikah dengan Devan, seorang pria yang amnesia, dan membantu lelaki tersebut pulih. Disaat pernikahan berjalan mulus dan romantis, keluarga Devan datang dan membawa pria itu pergi.

Namun, dapatkah Hayu menerima identitas asli Suaminya itu? Dan, berjuang mendapatkan restu kedua orang tua Devan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alisya_bunga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 30 – Devan Vs Johan

Hari ini Devan libur karena hari Minggu. Mereka hanya bersantai-santai dirumah, dengan pikiran yang melayang hingga tak terhingga.

"Mas... Gimana kalo si Johan dateng kesini gara-gara aku gak nemuin dia?" tanya Hayu, duduk disamping sang Suami.

"Biarkan saja! Dia akan berhadapan denganku. Jangan dia pikir aku takut padanya," ujar Devan dingin, dengan mata elangnya.

Hayu mengangguk mengerti. Ia jarang melihat sisi Devan yang seperti ini menurutnya itu menyeramkan.

'Dia menyeramkan jika marah,' batin Hayu.

Betul saja yang dikatakan dengan Hayu, lelaki gila itu datang dengan gaya sombongnya.

Tok! Tok!

"Hayu! Darling!"

Teriakan-teriakan laknat itu membuat telinga Devan sakit. Ingin sekali menghantam wajah Johan, hanya saja ia harus tahan.

"Buka pintunya," titah Devan, membuat Hayu bingung.

'Tadi dia bilang dia mau hadapin, sekarang nyuruh aku. Emang dasar laki-laki,' gerutu Hayu dalam hatinya.

"Tadi katanya kamu mau hadapin gimana sih, Mas," rengek Hayu, dengan wajah bete.

"Ish... Ya udah. Iya," ucap Hayu saat melihat tatapan Devan.

Ceklek!

"Ada apa sih, Jo! Gak usah teriak-teriak gak jelas deh," ucap Hayu, dengan bete.

"Hei, kemana kau! Aku menunggumu sejam lebih dan kau tidak datang tidak tahu kita sudah berjanji, apa?" tanya Johan, merepet.

"Aku gak mau."

"Gak mau kamu bilang, hah!" Mendelik tajam Hayu, Hayu hanya dapat meneguk salivanya kasar.

Semoga nih orang gak ngusir kami,' batin Hayu cemas.

"Iya, gak mau."

Johan yang naik pitam mencoba meraih tangan Hayu, namun sebelum itu terjadi. Devan lebih cepat menahan tangan Johan dan mendorongnya hingga terjatuh.

"Akhh! Siala----" Johan nampak kaget dengan kehadiran Devan, bagaimanapun dia pikir Devan pergi.

"Apa yang ingin kau lakukan pada Istriku!" Devan menatap Johan nyalang.

Johan tampak takut, namun dirinya tidak ingin di pojokkan oleh orang seperti Devan, yang miskin dan sok kegantengan.

'Sialan! Aku tidak akan diam.'

"Ck! Kau kira aku takut padamu, hah!" Johan mencoba sekuat mungkin untuk bisa mengeluarkan suara itu.

"Oh, ya," jawab Devan enteng, menatap remeh Johan. 'Sok berani, padahal kaki udah gemetaran,' batin Devan, menahan tawanya.

Devan maju selangkah, hingga tepat didepan Johan. Lelaki itu tampak kecil dihadapan Devan yang tinggi juga bertubuh atletis.

"Apa yang kau lakukan menjauh dariku!" teriak Johan.

'Sebenarnya apa yang mau dilakukan Devan sih,' batin Hayu penasaran.

Devan menarik kerah Johan seraya berkata. "Jangan macam-macam denganku, jika kau masih menginginkan tanganmu! Dan, ingat dulu aku adalah petinju yang handal!" Ancaman Devan sontak membuat Johan takut dan lari terbirit-birit.

"A-awas kau ya!"

Hayu tercengang. "Dulu? Kamu ingin tentang masa lalu kamu!" pekik Hayu, antara senang juga gelisah.

Devan mengeleng. "Aku hanya menakutinya saja. Dia perlu diberi pelajaran," ujar Devan cuek.

Hayu menghela nafasnya lega. 'Entag kenapa, aku tidak menginginkan Devan mengingat masa lalunya,' batin Hayu.

Ia hanya takut, takut Devan tidak sebaik dan selembut sekarang lagi. Namun, ia juga ingin Devan tahu jati dirinya sendiri. Apa ia egois menginginkan Devan untuk tetap seperti ini, tetap menjadi Devan yang ia kenal.

'Apa jika ingatanmu kembali, kau akan melupakan aku, Mass...' Hayu menatap sendu punggung sang Suami.

"Aku harap kita bisa selalu bersama. Selamanya," gumam Hayu.

"Sini."

Hayu terdiam mematung. Kesini? Maksudnya apa itu!

'Kesini kemana?' batin Hayu dengan ragu.

Lalu, Devan menepuk-nepuk kasur disampingnya.

"Sini, tidur," ajak Devan, membuat Hayu menunduk malu.

Dia gila, ya! Jangan bilang siang-siang bolong mau itu...'

Hayu mendekat dengan perlahan dan membaringkan tubuhnya disebelah Devan.

Canggung!

Tentu saja, ia tidak tahu harus apa. Apa ia hanya akan terlentang kaku saja tanpa apa-apa. Apa hanya dirinya saja yang berpikir jorok.

Greb!

Hayu melotot saat tangan besar Devan memeluknya.

"Ma-Mas..."

"Diamlah. Aku lelah, kita tidur saja," ucap Devan, memeluk Hayu erat.

Menenggelamkan kepalanya di cengkuk leher Istrinya.

'Nyaman sekali. Jika tahu senyaman ini, dari lama harusnya sudah aku lakukan.'

'Akhh... Dia tampan sekali jika seperti ini,' batin Hayu, melirik Devan diam-diam.

"Seperti mimpi memiliki Suami setampan dia," gumam Hayu tanpa sadar. Membuat Devan tersenyum seringai.

"Kau memang beruntung," ucap Devan, membuat Hayu kaget. Pipinya memerah karena malu, ketahuan sedang memuji sang Suami.

"Diam." Hayu memeluk Devan erat hingga tanpa diduga kepala Devan sudah terbenam diantara gunung sang Istri.

'Astaga... Ya Allah, kuatkanlah imanku ini. Dia benar-benar...' Devan berdoa dalam hatinya menahan gejolak gila dalam dirinya. Ia masih belum bisa melakukannya lagi.

Mereka tertidur pulas, hingga menjelang sore. Kenyamanan yang membuat mereka bahagia. Suara azan ashar membangunkan dirinya tidur. Hayu menatap kebawah melihat wajah tidur Suaminya.

Dia sangat tampan saat tidur. Wajahnya bak patung,' batin Hayu, kagum.

Tanpa sadar tangannya menelusuri setiap lekuk wajah Devan. Mulai dari rambutnya, ia usap pelan. "Rambutnya bahkan lebih halus dari punyaku," gumam Hayu kagum.

Tangannya turun ke alis Devan yang tebal dan rapi, turun lagi ke hidungnya.

Hidung apa ini? Mancung sekali, aku bahkan tidak memiliki batang hidung,' batin Hayu tak terima.

Lalu, saat tangannya tanpa sadar akan turun ke bibir Devan. Devan lebih dulu bangun dan menahan tangan Hayu.

"Jika maju lagi kau akan menyesal," ujar Devan, dengan mata tertutup. Membuat tubuh Hayu menengang.

"Hah!"

"Ma-Mas Devan!" Pekik Hayu kaget. Langsung menarik tangannya. Malu? Tentu saja ia malu dengan tindakan bodohnya yang memegang Devan saat lelaki itu sedang tertidur.

Hayu langsung bangun dari tempat tidurnya, namun Devan menahan tangan Hayu.

"Ada apa, Ma--- mphhhh."

Devan meraup bibir kenyal sang Istri, yang sejak tadi ingin ia lakukan. Mereka terlihat sangat menikmati satu sama lain.

1
alyssa bunga
bukan tamat, tapi authornya kehilangan akunnya gengs😭
Rohamatin Pamenang
lanjutnya dong thorrr
Zizzah Fa
lanjut thoorr
Chit Chot
bagus dan seru tapi kenapa ga up LG dah lama
Santi Susanti
masa tamat nya kaya gitu kk.
Cantikawiwin Wiwin
knpa TDK up lagi torr
Cantikawiwin Wiwin
knpa TDK up lagi torr
dah tamatkah ?
sedih
cowok ngidam juga ya
yah Devan ☹️
Lintang Kartika
kpn up crtanya lagi nih....udah gemes bangetx cz
kenapa orang kecil selalu teraniaya
semakin seru
Norintan Nazmie Tim's Sha
luar biasa
Keizerz
cerita ini udah tamat ya thor?
Keizerz
terkadang disitu saya merasa heran
Keizerz
begitu lama ku nanti belum up lagi kak?
Jumiatin
semangT thoor
🥀Roses🦋: dukung terus yakk♥
total 1 replies
Agatha Pricilla
nextt othor, semangat ngerjainnya. aku doain kok, semangat yahhh!!♥♥♥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!