Cerita ini adalah Sequel dari cerita (Salah Ranjang Hot Daddy).
Jessy selalu menghabiskan hari-harinya dengan kesenangan, pergi ke club' hingga bermain aplikasi daring dan mengenal satu pria di dalam aplikasi itu.
Daffin merasa waktu nya di Amerika hanya terbuang sia-sia dengan pekerjaan nya, iseng dia bermain aplikasi daring dan di sana Daffin menemukan teman chatting yang cukup membuat nya geleng-geleng.
"Bagiamana kalau malam ini kita melakukan nya"
"Apa? kau gila?"
"Ya, aku gila karena rasa penasaran"
"Baiklah, tapi setelah itu tidak ada kata tanggung jawab, kita hanya patner ranjang"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertengkaran kecil
"Hey bangun pemalas! cepat siapkan pakaian kerjaku!" kata Daffin sedikit berteriak.
Jessy yang tertidur mengerejapkan matanya berkali-kali, dia membuka matanya lalu melihat Daffin yang masih ada di samping nya.
"Kamu menyebut ku pemalas sedang kan kamu sendiri masih diam di balik selimut" Jessy memutar bola matanya malas.
"Tentu saja aku seorang suami dan kau harus melakukan tugasmu!" balas Daffin agak sewot.
"Oh ya? apa tugasmu?" tanya Jessy tak mau kalah dan lebih sewot.
Daffin mengeretakan gigi nya menahan kesal, lalu dia menatap tajam Jessy yang juga sedang menatap nya dengan tatapan yang takalah tajam.
"Tugasku mencari uang, dan kau cepat lakukan tugasmu" Daffin mendorong pelan tubuh Jessy.
Dan hampir membuat Jessy jatuh, jessy pun meringis kesakitan dia memegang perut nya.
"Kalau ada apa-apa dengan bayi ku aku sumpahin kamu selamanya nggak akan punya anak!" kata Jessy tak main-main.
Daffin mendengar itu langsung melihat ke arah Jessy, dia ingin memegang tangan Jessy tapi ego nya tinggi dia masih sangat yakin jika Jessy hamil anak pria lain.
"Kau benar-benar Ayah yang buruk" lanjut Jessy sambil memejamkan matanya, sakitnya sudah sedikit hilang tapi Jessy merasa yang sakit kali ini bukan lah perutnya melainkan hatinya.
No Jess, kau bisa mencintai pria manapun tapi jangan mencintai pria tua Bangka yang tidak tau diri ini. biarin Jessy mengontrol perasaan nya yang sekarang ini terasa aneh.
Jessy mencari pakaian kerja untuk Daffin, dan setelah mendapatkan Jessy menyimpan nya di atas ranjang.
"Sudahkan? aku bisa tidur lagi" Jessy menguap.
"Hey aku tidak suka warna merah, gantikan warna jelek itu!" tegas Daffin.
"Kalau tidak suka ya jangan di beli, ini malah di simpan di almari bukan itu aneh" sewot Jessy tahu jika Daffin hanya alasan saja.
Jessy menghela nafas nya panjang, dia mengambil stelan kerja baru untuk suami nya, hingga akhirnya dia melihat kemeja warna abu-abu yang menurutnya pas di pasangkan dengan jas nya.
"Kali ini jika kau tak suka ambil sendiri saja, aku malas berdiri" kata Jessy wajah nya di tekuk karena kesal.
"Aku cuty" ucap Daffin dengan santai nya.
Jessy mengepalkan tangan nya mendengar ucapan Daffin, secara tidak langsung Daffin telah mengerjai nya.
"Sabar Jess, dia sedang menguji mu." batin Jessy menahan kesal.
Tanpa mengatakan kekesalan nya Jessy langsung pergi, dia butuh menenangkan dirinya agar bisa menghadapi sikap Daffin yang menyebalkan.
"Mau kemana dia?" gumam Daffin melihat Jessy keluar dari kamar nya.
Daffin beranjak dari tempat tidur nya, dia berjalan ke kamar mandi untuk mencuci wajah nya.
Dan setelah itu Daffin keluar kamar nya, Daffin terlihat mencari-cari seseorang dan hal itu di lihat oleh Mom Tara yang kebetulan sudah bangun.
"Mau kemana? jangan coba-coba kabur ya!" kata Mom Tara tegas.
Membuat Daffin menghentikan langkah kaki nya, dia melirik Mommy nya dengan wajah malas nya.
"Mommy melihat wanita itu?" tanya Daffin.
"Siapa? istrimu?" tanya balik Mom Tara.
Daffin tidak menjawab, dan itu membuat Mom Tara langsung berjalan mendekati putranya.
"Jangan bilang kau membuat menantu ku sedih!" Mom Tara memberikan tatapan tajam nya.
Daffin menelan ludahnya melihat wajah marah Mommy nya, dia langsung mengalihkan perhatian nya pada Daddy nya yang baru keluar kamar.
"Daddy mencari Mommy" kata Daffin lalu kabur dari hadapan Mommy nya.
Mom Tara menatap kesal punggung putra nya.
"Awas saja kalau dia bertingkah, aku tidak akan membiarkan menantu ku tertindas oleh putra ku, tidak akan!" gumam Mom Tara.
"Sayang aku mau minum" kata Dad Darrel.
"Ahk iya, aku lupa sayangku tunggu di kamar" ucap Mom Tara langsung pergi ke dapur.
Daffin memilih keluar rumah dia melihat ke taman rumah nya, dan Daffin tidak menemukan sosok yang sedang dicarinya.
Kemana dia, jangan bilang dia pulang ke rumah nya. batin Daffin bertanya-tanya.
"Kau melihat istriku?" tanya Daffin pada bibi pembantu.
"Nona tadi keluar tuan, saya mencoba melarang nya tapi nona bilang dia lapar" jelas bibi pembantu.
Daffin melihat jam di ponselnya, ini masih jam enam lebih, dan mengingat Jessy yang keluar belum lama membuat Daffin yakin jika Jessy belum pergi jauh.
"Hari pertama saja sudah menyusahkan, benar-benar menyebalkan!" geram Daffin sambil berjalan masuk ke rumah untuk mengambil kunci motor.
🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏