Mainan Tuan Dimitri

[Flashback 18 Tahun yang Lalu]

Edric Suarez mendekap erat tubuh wanita sintal tak berbusana di atas kasurnya. Bulir keringat membasahi tubuhnya karena mereka baru saja selesai berhubungan int*im, napas wanita itu masih terengah saat Edric mengecup keningnya lembut.

“Tuan Suarez, kita tidak bisa terus melakukan ini. Aku sudah mempunyai suami dan seorang anak. Ini akan jadi yang terakhir kalinya,” ucap wanita itu sendu.

Edric adalah duta besar kerajaan Azov yang ditempatkan di kerajaan Rudolmuv. Dia diberikan servis tempat tinggal dengan koki dan para pelayan oleh Raja Rudolmuv.

Salah satu pelayan yang langsung membuatnya tertarik adalah Sofia. Wanita ini mempunyai manik mata berwarna biru dan rambut pirang kecoklatan yang panjang bila digerai. Bau darahnya membangkitkan gelora Edric dan sebagai vampir, Edric tidak perlu waktu lama untuk menaklukkan hati manusia ini.

Saat pertama kali Edric menggigit dan menghisap leher Sofia, Edric langsung tau bahwa wanita ini adalah manusia yang ditakdirkan untuknya. Takdir telah mempertemukan mereka di umur Edric yang ke-690.

Edric mencium aroma di sekitar tubuh wanita itu, dan sedikit terkejut ketika dia berkata, “Kamu hamil, Sofia. Kamu telah hamil anakku.”

Sofia tersentak dan beranjak duduk di atas kasur, tangannya mendekap selimut untuk menutupi dadanya.

“Apa Tuan Suarez? Kita baru melakukannya sebulan yang lalu! Dan saya selalu mengingatkan anda jangan keluar di dalam! Saya tidak mungkin hamil secepat ini, tuan. Kamu menakuti saya saja.”

Pikiran Sofia kalut, dia tau mereka melakukan hubungan terlarang. Edric Suarez telah memiliki keluarga di kerajaan Azov. Dia hanya ditugaskan untuk bekerja disini sebagai duta besar. Tapi Sofia tidak bisa menahan dirinya, Edric adalah pria yang menawan dan baik.

Sofia juga bisa mengerti saat Edric mengatakan bahwa dia bukanlah manusia biasa. Bekas gigitan Edric tidak bisa hilang dari lehernya, setiap malam Edric akan memintanya masuk ke dalam kamar dan meminum darah Sofia.

Di satu sisi, Sofia ingin menolak karena dia sudah memiliki suami dan anak perempuan yang baru berumur 2 tahun. Sofia selalu berjanji tidak akan melanjutkan hubungan terlarang ini lagi, tapi satu malam berlanjut dengan malam berikutnya.

“Maaf, Sofia. Tapi di ronde pertama tadi aku telat mencabut keluar dan sepertinya benihku langsung tertanam di rahimmu. Tidak perlu takut, Sofia. Aku akan menjagamu.”

“Tidak bisa, tuan! Saya punya anak yang menunggu saya di rumah. Ini gila! Katakan bahwa kamu bercanda, Tuan Suarez.”

Sofia menunggu tawa dari mulut Edric, tapi wajah tampannya begitu serius. Edric memiliki manik mata hazel dan rambut coklat yang lembut, kulitnya putih bersih dan terawat. Tapi Sofia tidak mau bercerai dengan suami yang juga dia cintai.

“Bagaimana ini, tuan?”

Kepala Edric memikirkan segala cara untuk membuat Sofia dapat melahirkan anak mereka dengan selamat. Keluarga besar Suarez tidak boleh tau kalau Edric menghamili seorang manusia.

Suarez adalah keluarga vampir tertua dan terbesar di dunia, mereka tidak mengabdi pada salah satu kerajaan. Tapi memberikan kebebasan kepada anggota keluarganya untuk mengambil keputusan selama semuanya setuju.

Salah satu hal yang tidak boleh dilanggar adalah melahirkan bayi vampir dari rahim manusia. Vampir yang lahir dengan cara ini akan memiliki kekuatan yang tidak terbendung, mereka dapat menjadi ancaman bagi Suarez. Makanya hal itu sangat dilarang.

Jika ketahuan, maka ibu dan bayi akan dibunuh dan dibakar hidup-hidup!

“Pakai bajumu, kita akan pergi ke suatu tempat, Sofia.”

Mereka berkuda ke sebuah gubuk tua di dalam hutan yang lebat, angin malam berhembus dingin menembus mantel murah Sofia. Edric mengetuk pintu dengan keras.

Tok! Tok! Tok!

Pintu kayu itu terbuka dan seorang kakek berwajah keriput dan rambut yang tidak tertata rapi, muncul dari balik pintu.

“Ah! Tuan Edric Suarez. Apa yang penyihir tua ini bisa lakukan untuk anda?”

Penyihir?

Bulu kuduk Sofia berdiri dan dia melirik Edric dengan khawatir.

Apa Tuan Suarez ingin menggugurkan kandungan ini? Ya Tuhan, aku telah berzinah tapi anak ini tidak berdosa. Walaupun aku tidak percaya bahwa aku bisa hamil secepat ini, tapi kalau memang ada anak di dalam rahimku, aku akan membesarkannya.

“Sirius, aku perlu bantuanmu untuk melindungi anak yang ada di dalam rahim wanita ini.”

Penyihir tua itu, Sirius, mendelik dan melihat perut Sofia yang tertutup mantel kain.

“Silahkan masuk, tuan, nona.”

Mereka melangkah masuk ke gubuk gelap dan pengap yang hanya diterangi beberapa lilin. Api di tungku membara, sepertinya Sirius sedang memasak sesuatu.

“Maafkan tempat hamba yang sempit ini. Silahkan duduk, tuan dan nona…” dia menunjuk pada kursi kayu.

“Sofia, wanita ini namanya Sofia dan dia baru saja mengandung anakku. Aku ingin anak ini terlahir dengan selamat ke dunia, tapi identitasnya tidak boleh diketahui. Tidak boleh ada yang tahu kalau anak ini adalah seorang vampir.”

Sirius mengangguk, “Aku mengerti, tuan… Aku sudah bisa merasakan kekuatan anak yang berada di dalam rahimmu, nona Sofia. Tapi dia tidak akan berubah menjadi vampir sebelum umur 18 tahun, benar?”

Edric Suarez mengangguk, “Benar. Anak ini akan tumbuh layaknya manusia normal sampai dia berumur 18 tahun. Tapi kamu harus mengunci kekuatannya, Sirius. Kalau tidak anggota keluargaku bisa menemukan keberadaanya.”

Sirius melangkah ke belakang, terdengar sedang menyiapkan sesuatu.

Edric mengelus bahu Sofia yang tegang, “Tenang saja, Sofia. Penyihir tua ini adalah kawan lamaku. Dia dapat membantu kita.”

Sirius kembali dan di tangannya ada sebuah cangkir, “Minumlah. Ini akan memperkuat tubuhmu karena mantra yang akan kuberikan dapat berdampak pada tubuhmu juga. Apa kamu sudah yakin akan mengunci kekuatan anak ini, Suarez?”

Edric Suarez mengangguk yakin. Keselamatan anak ini lebih penting dibanding apapun.

“Tapi mantra ini ada efek sampingnya. Anak ini mungkin dapat terlahir cacat.”

Sofia baru saja minum setengah teguk dan terbatuk ketika mendengar perkataan Sirius.

“Apa? Kamu mau mengucapkan mantra yang dapat membuat anak ini cacat? Sebaiknya kita tidak usah melakukannya, Tuan Suarez. Pasti ada cara lain.”

“Tenang dulu, nona Sofia. Dia memang dapat terlahir cacat, ntah itu bisu, tuli atau tidak bisa berjalan. Tapi setelah melewati umur 18, anak ini akan berubah menjadi vampir. Semua penyakitnya akan pulih dan dia akan menjadi abadi.”

Sofia mengernyitkan dahinya pada Edric, dengan satu anggukan dari tuannya itu, Sofia pun menerima kenyataan bahwa dia akan melahirkan seorang anak cacat.

Setelah itu Sirius memegang perut Sofia dan mengucapkan mantra dengan bahasa yang tidak Sofia mengerti. Tapi tidak ada rasa sakit atau aneh saat dia melakukannya.

Mereka pergi dari gubuk tua Sirius. Dalam perjalanan pulang, Sofia mendekap tubuh Edric dari belakang dan menyandarkan kepalanya di punggung pria itu.

“Apa ini akan menjadi terakhir kalinya kita bertemu, Tuan Suarez?”

Edric menarik pelananya dan kuda yang mereka naiki berhenti di tengah hutan yang hanya disinari cahaya rembulan.

“Sofia… Tidak ada manusia lain yang dapat menggantikan tempatmu di hatiku. Aku terpaksa harus merelakanmu pergi demi menjamin keselamatan dirimu dan anak kita.”

Wanita itu semakin mendekapnya erat, “Aku mengerti, Tuan Suarez. Cepat atau lambat hubungan kita harus dihentikan. Aku akan melahirkan anak ini dengan selamat, tuan.”

Tangan Edric mengelus tangan dingin Sofia, “Terima kasih, Sofia… Aku akan datang kembali setelah 18 tahun dan menjemput anak ini. Kita akan bertemu lagi, Sofia… Tapi maaf kamu harus melupakanku, Sofia.”

Edric turun dari kudanya dan Sofia menatapnya dengan bingung dan mengikutinya turun. Pria itu memberinya ciuman yang dalam untuk terakhir kalinya dan menghisap darahnya yang sudah menjadi candu untuk Edric Suarez.

“Ahhh, Tuan Suarez… Jangan berhenti,” erang Sofia saat Edric melepas gigitannya.

“Aku mencintaimu, Tuan Suarez,” ucap wanita itu dengan mata lembut menatap pria di depannya.

Edric tersenyum sedih dan sebelum menjentikkan jarinya, dia berkata, “Sofia, aku juga mencintaimu… Aku tidak akan pernah melupakanmu seumur hidupku. Jika anak ini lahir, berilah dia nama Elizabeth.”

SNAP!

Edric Suarez menghapus semua ingatan Sofia tentang dirinya yang seorang vampir. Di dalam benak wanita itu, Sofia telah berselingkuh dengan Tuan Suarez, duta besar kerajaan Azov dan telah mengandung selama 8 bulan. 1 bulan lagi dia akan melahirkan seorang bayi perempuan ke dunia.

Edric Suarez melempar kepalanya ke atas dan melolong dalam sunyinya malam. Hatinya pedih tapi dia rela berkorban demi keselamatan dua orang yang penting di dalam hidupnya.

Melepaskan adalah hal biasa yang harus dilakukan seorang vampir. Tapi ini terlalu berat bagi seorang Edric Suarez yang telah hidup selama 690 tahun. Tidak terasa, air matanya mengalir deras.

***

[Rumah Erik & Sofia 18 Tahun yang Lalu]

“Kamu hamil anak siapa, Sofia??! Katakan dengan jujur sekarang juga! Aku hanya pergi melaut selama 1 tahun dan pulang-pulang hanya untuk mendapati istriku telah berbadan dua?! Kamu selingkuh!!”

Erik adalah seorang pelaut, jika kapten kapal memberinya pekerjaan, dia bisa pergi melaut selama 1 tahun lebih. Dia orang yang bertanggung jawab dalam menafkahi keluarganya walaupun uang yang dia dapat tidak banyak. Dia jatuh cinta dengan Sofia dan mereka menikah 3 tahun yang lalu, menunggu 1 tahun dan lahirlah Sierra.

Sebelum pergi melaut, Sofia sudah mengatakan keinginannya untuk bekerja juga. Membantu pengeluaran keluarga kecil mereka dan Erik menyetujuinya karena merasa Sofia bukanlah istri yang macam-macam. Dia rajin bekerja dan tidak pernah tergoda dengan pria lain.

Erik bisa pergi meninggalkan keluarga kecilnya dengan tenang dan percaya kalau Sofia akan setia. Dia tidak menyangka, Sofia berani selingkuh sampai mengandung seorang anak!

Sofia terisak sambil menutup wajah dengan kedua tangannya, “Maaf, Erik… Semuanya terjadi begitu saja. Dia adalah seorang duta besar aku tidak sanggup menolaknya… Aku takut kehilangan pekerjaanku.”

“Jangan mencari alasan!! Aku juga bisa menghasilkan uang kalau kamu dipecat, keluarga kita tidak akan sengsara!” Erik mengambil vas bunga yang terletak di atas meja dan melemparnya ke dinding dengan keras.

Sofia menjerit takut. Suaminya bukan orang yang ringan tangan. Baru kali ini dia melihat wajah suaminya begitu berang.

Erik menarik lengan Sofia, membuatnya berdiri dari duduknya, “Bagaimana dengan Sierra? Kamu tidak memikirkan perasaannya kalau dia tau anak di rahimmu ini bukan adik kandungnya?”

Sofia telah menitipkan Sierra pada tetangga. Anak kecil itu tidak boleh mendengar keributan orang tuanya.

“Sierra tidak harus tau, Erik. Kita bisa menyembunyikan kebenaran ini… Aku tau kamu pasti bisa sayang pada anak ini, Erik. Walaupun dia bukan anak kandungmu.”

Erik mengernyitkan dahinya dan menampar pipi Sofia dengan keras sampai wanita itu menjerit terkejut.

“Dasar wanita ja*lang!! Dosa apa yang kuperbuat sehingga bisa menikah dengan wanita sepertimu! Aku sudah salah, mengira kamu wanita baik-baik dan setia. Kamu pikir tetangga tidak akan bergosip? Aku pergi melaut selama 1 tahun dan kamu akan melahirkan 1 bulan lagi!!”

Sofia menangis, para tetangga memang sudah berbisik dan menatapnya sinis saat perut Sofia membesar dan tidak dapat disembunyikan lagi.

“Kamu dapat berapa dari dia hah?”

Sofia menggelengkan kepalanya, “Tidak ada, Erik. Aku bukan menjual tubuhku!”

“Dasar wanita bodoh! Kamu hanya dipermainkan oleh orang kaya dan dicampakkan begitu saja! Jangan harap aku mau membesarkan anak yang bukan darah dagingku. Kita akan bercerai!!”

Sofia mendelik, dan berlutut di kaki suaminya, memohon ampun akan dosa-dosanya. Tapi Erik sudah tidak memiliki perasaan terhadap wanita itu. Dia tidak dapat merasa iba lagi.

Jijik! Itu yang dirasakan oleh Erik.

***

“Aaaarggghhh!!!”

Sofia menjerit sekuat tenaga dan menggenggam erat sprei di bawah tubuhnya yang berkeringat. Dia pikir dia akan pingsan sebentar lagi jika anak ini tidak kunjung keluar.

Ibu Bidan memberi semangat, “Dorong terus, Sofia! Kepalanya sudah kelihatan.”

“Ugghhhh!!”

Sofia merasa bayi itu sudah keluar, tapi hening. Tidak ada suara apapun.

“Selamat, Sofia… Kamu melahirkan bayi perempuan. Tapi….”

Di tangan bidan itu ada seorang bayi mungil yang masih penuh darah, wajah bayi itu mengerut dan mulutnya terbuka.

Tapi tidak ada suara yang keluar!

Setetes air mata jatuh dari mata Sofia.

Bayiku bisu. Bayi yang kulahirkan bisu! Mungkin ini hukuman dari Tuhan karena aku telah melakukan perbuatan terlarang. Kenapa kamu menghukum bayiku, Tuhan? Dia tidak bersalah! Bayi ini tidak berdosa karena ibunya telah berselingkuh!

“Ini dosaku… Ini dosaku…” ucap Sofia pelan.

“Hush! Apa yang kamu katakan Sofia? Setiap anak yang lahir ke dunia memiliki keunikannya sendiri. Mereka adalah anugerah, Sofia. Lihat, kamu melahirkan bayi yang sehat dan aku percaya anak ini akan membuat banyak keajaiban.”

Ibu bidan tersenyum dan memandikan bayi itu, “Ah! Di punggungnya bahkan ada tanda lahir kelopak bunga mawar yang begitu indah. Apa nama yang akan kau berikan, Sofia?”

Sofia memejamkan matanya lelah dan berkata, “Chloe. Namanya Chloe Isabel.”

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Agak panjang ya Flashback ini karna othor harap bisa merangkum semuanya dalam satu bab.

Bab selanjutnya adalah lanjutan setelah Chloe dicambuk di istana ya.

...Othor lanjut nulis dulu… Jangan lupa ...

...Like & Favorit guysss (⋈◍＞◡＜◍)。✧♡...