Tema cerita: Fantasi, Petualangan, Pedang dan Sihir
Update 1-2 Bab/hari, setiap jam 20:00 WIB.
Caelum Aurelius adalah seorang penyihir dan peneliti dari sebuah organisasi bernama Arcana, sebuah organisasi sihir yang telah berdiri sejak abad pertengahan di bumi dan merupakan salah satu organisasi sihir tertua.
Pada suatu malam Caelum mencoba melakukan penelitian untuk "melintasi dinding realitas". Namun percobaan tersebut mengalami kegagalan yang mengakibatkan Caelum terlempar dalam dimensi hampa.
Saat Caelum tersadar dia melihat pemandangan asing disekitarnya.
"Berdasarkan pengamatan awal, lokasi ini tidak identik dengan satupun wilayah yang ada di bumi, terutama bulannya" sambil menatap ke arah langit, Caelum melihat 2 Bulan yang bersinar berdampingan.
Dan semuanya dimulai dari sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilhamkn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8: Roh Agung
Sudah seminggu sejak Caelum tinggal dan belajar bersama Lira, kini sebagian besar waktunya dia habiskan untuk, belajar di rumah dan dalam seminggu terakhir juga dia akhirnya mengetahui kenapa Lira mengatakan bahwa rumah ini terasa seperti bangunan yang sepi, sebelum Caelum tinggal disini hanya ada Lira dan 3 orang pembantu serta 2 pengawal yang tinggal, kedua orang tua Lira telah meninggal beberapa tahun yang lalu dan statusnya dan gelarnya diwariskan kepada Lira, namun karena usianya yang belum mencukupi untuk secara formal menerima gelar sebagai pelindung, maka belum ada penobatan dan pengangkatan secara resmi oleh sebab itu kebanyak warga elf dikota masih memanggil Lira dengan namanya, adapun nama keluarga Lira adalah Aesylphin, satu dari 5 keluarga yang menjadi pelindung hutan elf, dan keluarga Lira menjadi pelindung untuk kota suci ini yang dikenal dengan nama Silvaren.
Karena Lira belum secara formal memegang gelar sebagai pelindung untuk memimpin kota ini maka kekuasaan sementara di pegang oleh 8 Tetua yang juga merupakan anggota keluarga Aesylphin, dan Tuan Elarion yang menjadi Mentor Lira adalah adik dari ayahnya, Sedangkan Tuan Xavier adalah saudara dari Kakek Lira.
Dalam seminggu ini Caelum sudah semakin fasih dan lancar dalam bahasa Arkheim, meskipun dia masih kesulitan dalam mempelajari bahasa Elvin milik para elf namun Lira mengajarinya dengan perlahan dan itu sangat membantu Caelum dalam belajar, Bahasa Para beastkin adalah bahasa lain yang di ajarkan oleh Lira, bahasa ini sama sulitnya dengan bahasa elf namun masih memiliki beberapa kesamaan dalam pengucapan, untuk bahasa Naga dan Aquanos Caelum mengalami kendala karena Lira sendiri tidak terlalu menguasainya, jadi dia belar secara mandiri.
Dalam ruang belajar, Caelum masih fokus dalam membandingkan beberapa kata yang dia buat dalam buku catatan kecil untuk menterjemahkan sebuah buku yang membahasa tentang sejarah sihir.
Saat sedang tenggelam dalam bacaannya terdengar suara langkah kaki berjalan mendekat.
"Cael, apakah kamu masih belajar?"
Lira mengenakan pakaian berburu ketat baru saja kembali dari hutan untuk mengumpulkan beberapa sampel penelitian perlahan berjalan ke arah Caelum.
"Selamat datang kembali Lira, bagaimana hasil pengumpulan bahan hari ini, apakah ada masalah?" Melihat ekspresi Lira yang cukup kurang bersemangat seperti biasanya Caelum punya beberapa tebakan.
"Aku mencoba mengumpulkan beberapa sampel bubuk dari tanaman ilusi untuk menyempurnakan ramuan ku tapi aku diserang oleh sekelompok grion", Grion adalah binatang magis mirip monyet namun memiliki 3 ekor dan empat lengan, sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah buku ensiklopedia hewan magis yang dibacanya tiga hari yang lalu.
"Bukankah kamu dapat membeli bahan itu dipasar?" tanya Caelum sambil menutup buku catatannya.
"Aku butuh sample murni yang belum si simpan dalam botol dan layu". balas Lira dengan muka masih merasa tidak senang.
"Ngomong-ngomong kamu masih belajar dengan tekun, sudah sejauh mana perkembangannya?". Lira melepas tas kecilnya dan menyimpan di samping meja kemudian duduk di samping Caelum, aroma jaringan bercampur dengan wangi tubuh Lira sesaat sesaat membuat Caelum merasa malu.
"Aku sudah hampir menguasai bahasa Arkheim, namun untuk basa Elvis dan beast aku masih dalam perkembangan yang lambat, dan untuk bahasa Naga dan Aquanos aku belum ada perkembangan, tapi Lira sebaiknya kau pergi mandi dulu". Tegur Caelum dengan nada bercanda
"Ayolah Cael, dengan sifatmu itu kau tidak akan pernah bisa dekat dengan gadis manapun". Lira perlahan berdiri dan berjalan keluar dengan memasang ekspresi lucu namun sekilas itu nampak imut dimata Caelum.
"Tapi selamat karena akhirnya bisa membaca secara mandiri, setidaknya kamu sekarang lebih mirip orang normal dibandingkan terus berbicara dengan bahasa aneh itu sepen jangan malam" Lira kemudian keluar dari ruangan sambil membawa tasnya.
"itu semua berkatmu" Namun karena Lira yang sudah berjalan jauh dari ruangan kata-kata Caelum hanya menggantung di udara.
Setelah Lira pergi Caelum kembali fokus membaca buku sejarah sihir yang di sembunyikan saat Lira datang, untungnya Lira nampak tidak curiga.
Saat membuka halaman buku itu sebuah kata menarik perhatian Caelum.
"Sihir yang kami peroleh berasal dari berkat roh agung"
"Roh" Caelum bergumam, seakan ada sesuatu yang berdenging di kepalanya, karena bagaimanapun hal ini mirip dengan teori sihir klasik dibumi bahwa Djin adalah eksistensi mirip roh yang dipercaya sebagai pengajar sihir pertama bagi manusia.
"Apakah sihir pada hakikatnya adalah sesuatu yang berasal dari dunia imaterial?"
Bagaimanapun roh dan Djin diyakini sebagai eksistensi yang terpisah dari dunia material namun tetap dapat menampakkan proyeksinya di dunia materi/dunia nyata.
Menarik, Caelum memiliki gambaran kasar berdasarkan kalimat pendek itu tentang bagaimana sihir bekerja di dunia ini, jika teorinya benar maka ada kemungkinan untuk mewujudkan sihir yang dia kuasai dibumi di dunia ini dengan melakukan beberapa percobaan dan penyesuaian.
Saat membolak-balikan buku tersebut tidak banyak informasi, yang semenarik informasi di awal sebagiannya membahas tentang tokoh-tokoh elf yang menerima berkat langsung dari roh agung sehingga punya ciri khas sihir dan penguasaan yang lebih kuat dibandingkan elf lainnya, meski demikian banyak roh lain dibawah roh agung yang dekat dengan elf dan memberikan berkahnya sehingga selama ribuan tahun semua elf dapat menggunakan sihir, dari sini juga Caelum tahu kalau awal mula sihir berasal dari berkah yang diberikan oleh roh agung dan roh-roh lain kepada para elf dan berkah tersebut dapat diwariskan kepada keterunan melalui darah.
Jadi meskipun dikatakan kalau elf dapat menggunakan sihir karena karakteristiknya mungkin berkah juga memiliki pengaruh, itulah kenapa manusia tidak dapat menggunakan sihir? karena berkah manusia mengarah kepada sesuatu yang lain? jika demikian maka siapa yang memberikan berkah kepada Manusia, dan bagaimana dengan para ras beastkin, Naga, Dwarf, dan para Aquanos? apakah mereka juga menerima berkah atas kekuatan dan keunikannya?, apakah dengan berkah ini mereka dapat mengendalikan energi alam seperti elf menggunakan mana? dan menjadi alasan kenapa aku tidak dapat menggunakan sihir di dunia ini adalah karena aku tidak mewarisi berkah apapun sebab tubuh ini adalah tubuh dari dimensi asing?.
Berbagai pertanyaan muncul satu demi satu dan hal itu membuat kepala Caelum seakan ingin pecah, karena terlalu banyak informasi yang dia ketahui, maka Caelum memutuskan untuk menyimpan pertanyaan ini hingga dia memiliki lebih banyak bukti untuk mendukung teorinya, dan kembali fokus mempelajari bahasa asing.
"Argggg belajar bahasa asing mengingatkan ku saat pertama kali belajar kanji dan tulisan arab"
Meskipun mengeluh dan merasa sakit kepala, namun Caelum tetap fokus mempelajari itu semua bagaimanapun hal-hal yang menanti di depannya adalah sesuatu yang sangat menarik dan tentu saja sifat keras kepalanya belum berubah.
Dengan ditemani suara-suara alam yang dibawa oleh angin dan suasana damai kota elf, Caelum perlahan mulai menerima dirinya sebagai bagian dari dunia ini.