NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Brondong

Menikah Dengan Brondong

Status: tamat
Genre:Berondong / Pengantin Pengganti / One Night Stand / Tamat
Popularitas:770.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Sonata 85

Rara Winarti , seorang wanita dewasa yang berpenampilan cuek gaya bicaranya ceplos-ceplos. Ia pengacara (penganguran banyak acara) baginya 'Hidup sekali dan matipun sekali' selama menjalani hidup. Rara selalu bersikap tenang dan tidak pernah berpikir untuk masa depan. Semua tampak rata, seperti jalan tol di matanya. Hingga ibunya lelah melihat Rara, keluarga memaksanya menikah , denga duda beranak satu yang tak lain tetangganya sendiri. Tetapi pernikahan itu gagal, dibatalkan sepihak dari pihak laki-laki .Rara dan kelurganya merasa malu. Ia kabur dari rumah orang tuanya. Tetaapi takdir mempertempurkan dengan seorang pria muda yang memiliki gaya hidup perfeksionis seorang Aktor, sekaligus pengusaha muda yang jadi majikannya.
Bastian Salim, tidak pernah menduga di usianya yang terbilang masih muda harus menikahi wanita yang umurnya lebih tua darinya, karena sebuah kesalahan, seorang wanita yang bekerja di rumahnya sendiri, Tetapi. Apakah keluarga besarnya mau menerima Rara, jadi menantu di kelurga Bastian setelah mereka menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sonata 85, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anak yang pintar

Lalu Rara membawa Calvin ke apartemen Bastian, ke apartemen super mewah milik majikanya yang akan membuat putranya menatap takjub.

“OH, kita sudah sampai”

Lelaki kecil bermata indah , berdiri masih kebingungan , karena ibunya mengajaknya ketempat yang asing di matanya.

“Ini di rumah siapa, Bu?” Calvin masih berdiri dengan diam.

“Jangan takut sayang, ini rumah teman, Ibu”

“Bagus,  seperti rumah Om Danu.” Danu yang dimaksud tunangan dari adeknya Aisa. Ia sering main ke rumah calon suami tantenya.

“ OH bagusan ini dong, iya, kan?” ujar Rara sedikit memaksa,  ia berjongkok menjajarkan tubuhnya dengan Calvin, satu tangan mencubit pipi putra tampannya.

“Iya lebih bagus ini Bu,” ujarnya bocah laki-laki itu setelah matanya menyusuri setiap sudut ruangan.

“Tapi tidak boleh pegang –pegang ya sayang, teman ibu tidak suka barang-baranya di pegang,” ujar Rara mengingatkan.

“Terus …  Alvin harus bagaimana dong , Bu?”

“Kita  nonton saja iya dan duduk manis,  kalau kamu bisa mengikuti kata Ibu. Besok kita kan main bola di luar, ada lapangan yang luas di luar sana. kalau kamu jadi anak penurut dan baik akan membawamu jalan-jalan”

“Baik Bu,” kata Calvin, ia anak yang baik dan penurut.

Rara membuat peringatan karena ia merasa tidak enak nantinya, bila anaknya memegangi semua barang- barang milik Bastian.

Bastian punya koleksi mobil mainan yang yang semuanya barang -barang mewah dan import,  tentunya harga selangit.

Calvin sangat suka dengan namanya  mobil mainan. Pada hal barang koleksi mobil-mobilan skuil, milik Bastian sangat banyak di pajang dalam kaca lemari pajangan yang besar. Ia mulai melihat-lihatnya dari balik kaca lemari,

Mobil-mobilan impor itu harganya sangat mahal, karena ia pernah beres-beres kolong lemari ia menemukan struk nominalnya bikin Rara kesendak ludah sendiri, harga satu mobil mainan  koleksi itu  setara dengan harga ponsel miliknya.

Calvin hanya menatapnya sebentar, ia duduk seperti yang di instruksikan Ibunya.

Hari sudah mulai gelap, Rara sudah memandikan Calvin terlebih dulu dan anak itu sudah duduk anteng, menonton kartun kesukaannya, ia sengaja memasang YouTube agar ia bisa duduk  diam dan ibunya bisa mandi.

“Tunggu disini ya, Vin, Ibu mau mandi,  kalau ada yang telepon mungkin emak atau babeh, bilang saja ibu mandi ya”

“Iya, Bu”

Kalau di rumahnya biasanya , jam malam, Calvin sudah tidak ada jatah untuk nonton acara televisi lagi,  karena biasanya menjelang malam, emak Imah yang menguasai remote televisi, ia akan menonton acara pencarian bakat dangdut, yang disiarkan di salah satu stasiun televisi swasta setiap mala.  Maklum , emaknya  Rara  mantan biduan dangdut dulunya. Maka saat Rara membawanya ke apartemen Bastian,  mata bocah tampan itu tidak henti menatap takjub. Bahkan saat Rara membiarkannya menonton kartun kesukaannya, ia langsung mengambil posisi duduk manis.

Saat ia asik menonton, ponsel Rara berdering.

Kriiing ….!

Kriiing ….!

Di nada suara kedua, ia baru mengangkatnya,

“Halo, Ra,” suara Bastian dari ujung telepon

“Waalaikumsalam” jawab Calvin dengan sopan dan hormat , padahal Bastian tidak mengucapkan salam.

“Eh … oh ….?”

Bastian  menatap layar ponselnya memastikan yang dipanggil adalah Rara, karena biasanya, tidak ada salam seperti itu setiap ia menelepon Rara, ia baru ingat tentang anak Rara yang yang dibawa ke apartemennya.

’Oh anaknya, aku lupa, jadi malu’ Bastian membatin

“Oh kamu Calvin ya, ada ibumu gak?’ tanya Bastian, melembutkan nada suaranya, kalau sama Rara ia selalu ngegas pakai gigi tiga, kali ini ia menurunkannya jadi gigi satu.

“Om belum jawab salam aku, jawab dulu baru aku jawab pertanyaan Om, kata guru ngajiku, untuk menyapa dan memanggil orang itu, ucapkan dengan salam”

“Eh?” Kedua alis Bastian menyeingit bingung, karena anaknya Rara mengajarinya.

‘Aduh ini bocah, gak emaknya gak anaknya, nyusahin saja sih’ rutuk Bastian dalam benaknya.

“Baiklah assalamualaikum!”

“Wa'alaikumsalam, ada apa, Om?”

“Apa ibu kamu ada?” tanya Bastian mengulangi pertanyaannya.

“Ada, Ibunya lagi mandi, ini om siapa?” tanya Bastian

“Ini Om Bastian, bilang Ibu nanti om telepon, ya”

“Untuk apa, om apanya ibu saya?”

“Eh …!”

“Alvin bertanya , Om teman Ibu atau pacar Ibu?”

“E-a-itu biar ibumu yang cerita”

“Oh, iya Om”

“Baiklah om tutup telepon, ya”

“Wassalamalaikum.” Malu sama anak kecil Bastian hanya diam sejenak.

Lagi-lagi ia menutup teleponnya tidak mengucapkan salam , membuat Bastian merasa tidak enak hati, karena ia jarang mengucapkan salam seperti yang dilakukan akan anak Rara.

Rara masih mandi, setelah beberapa lama, ia keluar dan anak langsung memberi laporan.

”Om Bastian, tadi menelepon, Ibu”

“Oh ngomong apa?”

“Ia hanya mau ngomong sama Ibu,” tapi matanya menatap layar televisi dengan sesekali tertawa.

“Apa Alvin tidak tanya dia siapa?”

“Sudah, ia tidak menjawabnya, om itu hanya ingin bicara pada ibu saja”

“Apa kamu tidak menginterogasinya lagi, atau barang kali kamu membentaknya atau mengguruinya, apa yang kamu lakukan tadi?” tanya Rara menatap dengan wajah tersenyum pada putranya.

“Alvin mengajarinya cara memberi salam”

“Eh … kan, benar kata ibu, sayang tidak baik mengajari orang yang lebih tua dari kamu”

“Ibu, kata guru ngaji Alvin, kita wajib mengingatkan  orang kalau ia salah”

“Tapi, sayang kamu tahu gak lelaki itu siapa?”

“Teman Ibu,  Alvin tidak mau Ibu dekat sama orang  yang jahat, di hati ibu, harus ada aku, tidak boleh ada lelaki lain”

“Baiklah Sayang, dia orang baik kok, dia pemilik rumah ini, pemilik  mobil-mobilan bagus itu, kalau kamu baik, ia juga baik,” ujar Rara meyakinkan putranya.

"Tapi dia tadi ...." Matanya menatap ibunya dengan ragu.

"Tadi apa? apa dia bicara tidak sopan padamu atau  dia bicara kasar?" Rara  menatap dengan penasaran, putranya anak yang sangat pintar dan kadang terlalu dewasa dalam hal berpikir.

Rara tidak pernah dekat dengan lelaki lain karena putranya, baginya tidak semua lelaki bisa menerima wanita yang membawa anak.

"Baiklah, Alvin lihat dulu baru tahu,  apa teman ibu itu baik apa tidak"

Bagaimana reaksi Bastian saat melihat anak Rara, seorang anak yang sangat tampan dan pintar, apa mereka akan akrap?

Bersambung ....

1
Alpa P
Buruk
Alpa P
Kecewa
N Wage
ahaiiii...si bos ada bau2 cemburu nih😂
N Wage
njuuuut
N Wage
mungkin usia si oma lebih dr setengah abad kali thor.utk ukuran umur bastiannyg 24 thn,umurnya ya kira2 lebih dr 60an lah.
N Wage
kalau bastian bocah...berapa umur si rara thor?
N Wage
next
N Wage
siapa suami pertama rara,bapaknya calvin?
N Wage
lanjut baca.
N Wage
lah kok ngilang lagi?
N Wage
ada apa yg melatari sikap urakan rara?
N Wage
sekarang drama dr keluarga betawi ya kak?
sebelumnya sdh baca yg dari batak,sunda.
gak tau nih novel yg lain latar belakangnya dr suku mana lagi.
belum baca semua novel karya2 mu.
Ucan ucan
semoga Rara tidak dipecat
Hadimulya Mulya
klo Bastian bos nya,Ara mengundurkan diri mau di tuntut mertuanya,kn Bastian bisa ksh surat Ara memecat nya ngapain susah amat
Hadimulya Mulya
critanya gk nya nyambung,katanya harker nyalesein masalah gitu gk bisa,kn gk nyambung
Hadimulya Mulya
Rara itu banyak bicara tapi gk da buktinya
Hadimulya Mulya
kepala rumah ttg gk tanggung jwb,gk bisa melindung pasangan,gunanya kmu jadi bos trs apa,lebih baik jadi pengemis yg bisa melindungi pasangan nya
Hadimulya Mulya
critanya gk nyambung ,katanya. heiker katanya membalas,katanya mau menghancurkan tapi cuman omongan doang,z lama2 gk da org zy percaya
Hadimulya Mulya
bisanya cuman ngancam,tapi gk da buktinya,menghancurkan2
Andra Mahardika
senduuuuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!