NovelToon NovelToon
DELMAR

DELMAR

Status: tamat
Genre:Teen / Komedi / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:6.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

"Puas lo udah ngehancurin hidup gue. Inikan yang lo mau? gue tahu lo bahagia sekarang?" Ucap Delmar setelah dia sah menjadi suami Killa.

"Kenapa aku yang disalahin? disini yang korban itu aku apa dia? Aku yang diperkosa, aku yang hamil, tapi kenapa aku yang salah?" Killa bertanya dalam hati.

Siapa sih yang gak mau nikah sama orang yang dicintai? Begitupun Killa. Dia pengagum Delmar sejak dulu. Tapi bukan berarti dia rela mahkotanya direnggut paksa oleh Delmar. Apalagi sampai hamil diusia 16th, ini bukanlah keinginannya.

Cerita ini sekuel dari novel Harga sebuah kehormatan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERMINTAAN

Setelah Killa memasang sabuk pengaman, Del segera malajukan mobilnya meninggalkan Manu yang masih berdiri di halte. Namun perjalanan mereka tak berjalan lancar karena terjebak macet bertepatan dengan jam pulang kantor.

Delmar, cowok itu tak henti hentinya mengumpat karena kesal. Sudah kesal pada Killa, ditambah lagi kena macet, komplit sudah kekesalannya.

Mobilnya hanya bisa merambat sangat pelan. Ini salah satu alasan Del tak suka bawa mobil, dia paling benci terjebak macet. Dan hari ini karena mendung yang sangat gelap, terpaksa dia membawa mobil untuk mencari Killa yang belum pulang.

Del melirik ke arah Killa yang hanya diam saja sejak tadi. Cewek itu terlihat kedinginan karena bajunya basah.

Saat mobilnya berhenti dilampu merah. Del melepas safety belt lalu membalikkan badan untuk mengambil tasnya yang ada di bangku belakang.

"Ganti baju lo." Del memberikan tas yang tadi dia ambil pada Killa.

Killa mengernyitkan keningnya. Dia lalu membuka tas itu dan melihat isinya.

"Itu baju gue, bersih kok. Gue biasa bawa baju dan cd dimobil karena gue paling anti pakai baju yang udah bauk keringat." Jelasnya.

Killa diam saja, tak ada niat sama sekali untuk ganti baju.

"Kenapa diem aja, buruan ganti."

"Gak usah."

"Jangan bikin gue makin kesel ya Kil. Gue udah rela nyariin lo hujan hujan, dan nyatanya lo malah asyik pacaran sama Manu."

"Aku gak pacaran sama dia."

"Gak pacaran lo bilang? terus pelukan kayak tadi apa namanya?" Del mulai menaikkan nada bicaranya.

"Cepetan ganti baju, gue gak mau lo sampai sakit dan berimbas ke anak gue."

Killa menghela nafas lalu mengeluarkan isi dalam tas tersebut, benar saja, ada kaos oblong warna hitam dan cd.

"Cepetan ganti baju." Titahnya sambil melirik tajam kearah Killa.

Killa akhirnya mengalah, dia mulai melepaskan safety belt nya, beranjak dari duduknya dan berbalik kebelakang.

"Lo mau kemana?"

"Ganti baju dibelakang." Killa menunjuk celah diantara kursi. Mengingat posisi mobil Del ada ditengah, tak mungkin menyuruh dia menepi untuk keluar lewat pintu dan pindah ke belakang.

"Bahaya, celahnya sempit, lo lagi hamil."

"Lalu?"

"Ganti aja disitu."

Killa langsung melotot, mana mungkin dia ganti baju disebelah Del seperti ini.

"Kenapa? ada masalah?" Tanya Del saat melihat Killa hanya diam saja. "Kaca mobilnya gak tembus pandang, gak bakal ada yang ngeliat."

"Kamu?" Killa menatap tajam kearah Del.

"Emangnya kenapa kalau gue lihat? lupa kalau lo pernah goda gue dengan naked didepan gue?" Del tersenyum sinis. "Gak usah sok malu malu kucing."

Killa menghela nafas lalu mulai membuka bajunya sambil membelakangi Del.

"Braa nya jangan lupa dilepas, cd juga ganti, percuma kalau cuma luarnya doang."

"Gak usah, aku gak mau pakai cd kamu."

"Gue gak penyakitan, udah gak usah rewel. Makanya lain kali gak usah sok main hujan hujanan. Lo pikir lagi syuting film india pakai pelukan dibawah hujan?"

Killa mendengus kesal lalu melakukan semua yang diperintah Del. "Lihat depan, gak usah nengok kesini." Peringatnya.

"Suka suka gue, orang mata mata gue."

Percuma juga ngomong sama cowok itu. Daripada berdebat, Killa memilih cepat cepat ganti baju. Bodo amatlah kalau Del melihat.

Karena tak ada celana, Killa hanya memakai kaos dan cd saja.

"Gue udah peringatin jangan deket deket sama Manu, tapi lo malah jalan sama dia." Omelan Del ternyata masih berlanjut.

"Aku gak jalan sama dia, gak sengaja saja ketemu di halte pas berteduh." Sangkal Killa.

"Kalau gak jalan sama dia, lo kemana sejak pulang pulang sekolah tadi. Kenapa lo bohong kalau mau belajar kelompok. Laura bikang gak ada tugas kelompok." Del sempat menanyakan pada Laura tentang tugas kelompok, sebelum cowok itu mencari Killa.

Killa diam saja tak menjawab, gak mungkinkan dia bilang males pulang karena lagi ngambek.

"Kok diem aja? lo masih marah sama gue gara gara yang kemarin?"

"Menurut kakak?"

"Ya gak tahulah gue, yang tahu perasaan lo ya lo sendiri, bukan gue."

Killa males menanggapi, dia memilih memejamkan matanya saja biar Del berhenti bicara dengan sendirinya.

"Dih, malah tidur nih cewek." Kesal Del.

Saat mobil berhenti dihalaman rumah, Killa buru buru melepas safety belt nya dan keluar dari mobil. Beruntung kaos Del lumayan panjang hingga pertengahan pahanya, jadi Killa tak terlalu malu. Cewek itu menggendong ranselnya didepan karena dia tidak memakai bra.

"Sialan, jadi dari tadi cuma pura pura tidur tuh cewek." Del yang kesal segera menyusul Killa.

"Kak Killa kok pakai bajunya kak Del?" Tanya Cea saat melihat penampilan Killa yang agak aneh menurutnya.

"Gak usah banyak nanyak." Sahut Del yang berada dibelakang Killa. "Buruan masuk kamar." Titah Del. Disana ada Dilan, dia tak mau saja adiknya melihat penampilan Killa.

"Suaminya galak banget woi.. " Ledek Cea sambil sedikit berteriak.

Sesampainya dikamar, Killa segera mengambil baju ganti lalu mandi. Dia sengaja berlama lama berendam di air hangat untuk menghindari Delmar.

Saat keluar kamar mandi, Killa tak menemukan Del. Mungkin cowok itu sudah mulai les privat. Tubuhnya yang lelah membuat Killa berbaring diatas ranjang dan memejamkan matanya.

"Bangun, bangun Kil."

Killa mengerjabkan matanya saat merasa ada yang menggoyangkan tubuhnya. Samar samar dia melihat Del duduk disampingnya.

"Makan dulu, kata mama, lo gak turun buat makan malem."

Sok perhatian banget, batin Killa.

"Aku gak lapar."

"Tapi anak gue butuh makan. Jangan egois, Yuk turun, gue temenin makan."

Kerasukan setan apa sih Kak Del? Kenapa tiba tiba baik gini.

Killa mengalah lalu turun kebawah bersama Del. Mereka hanya duduk berdua di meja makan karena yang lainnya sudah makan malam.

Del memakan sebuah apel sambil memperhatikan Killa yang sedang makan. Cowok itu tak terbiasa makan malam.

"Katanya gak lapar, kok lahap banget?" Sindir Del.

Killa diam saja, dia masih dalam mode ngambek, mogok bicara. Setelah makanannya habis, Killa segera kembali kekamar dan mulai belajar.

"Ada yang sulit gak? kalau ada, sini gue ajarin." Tawar Del sambil menarik kursi belajarnya mendekat kearah Killa.

Hening, Killa sama sekali tak berminat bicara. Cewek itu justru makin bertanya tanya, kenapa Del jadi baik seperti ini, kayak bukan Delmar saja.

"Gak bosen diem mulu? biasanya nyerocos minta diajarin."

Del garuk garuk kepala, dia tak menyangka Killa beneran marah padanya.

"Sorry, gue minta maaf karena kemarin gak dateng. Sorry juga jika omongan gue tadi pagi keterlaluan. Udah jangan ngambek lagi. Lo udah jelek, makin jelek kalau ngambek."

"Kata Kak Manu, Killa cantik kok."

Sial, sekali ngomong nyekak banget nih cewek, batin Del.

Del kembali kemeja belajarnya, menyobek sebuah memo kecil lalu menyerahkannya pada Killa.

"Nih, gue kasih kupon permintaan sebagai tanda permintaan maaf gue. Gue bakal ngabulin satu permintaan lo." Del menyodorkan memo yang baru disobeknya kedepan Killa..

"Apapun?" Tanya Killa sambil menoleh kearah Del.

"Apapun, asal lo gak nyuruh gue menghilang dari muka bumi ini aja."

Killa mengambil bolpoin BT21 kesayangannya untuk menulis dimemo itu.

"Gak usah tergesa gesa, lo pikir dulu aja permintaan yang paling tepat." Ujar Del lalu kembali duduk didepan meja belajarnya.

"Gak perlu mikir lagi, Killa udah tahu apa yang harus Killa minta." Ucap Killa sambil menulis. Setelah selesai menulis, Killa berjalan kearah meja Del.

"Nih." Killa meletakkan kertas memo yang dia lipat diatas meja tepat didepan cowok itu.

Del yang penasaran segera membuka dan membacanya.

PUTUSIN LAURA

Mata Del membulat sempurna melihat permintaan Killa.

1
Eko Nur Yanto
Luar biasa
➳ᴹᴿˢ᭄ᴾᵘᵗᵃᵉ_𝐖𝐈𝐋𝐆𝐀⛅️🍒⃞⃟🦅
aku tim Manu Killa
➳ᴹᴿˢ᭄ᴾᵘᵗᵃᵉ_𝐖𝐈𝐋𝐆𝐀⛅️🍒⃞⃟🦅
mau aja kill sama manu panas panasin dia lah biar delmal cemburu
Rahimab Ima
kehidupan Aiden dan Sasa setelah nikah gimna yaa jadi penasaran
Rahimab Ima
sejauh ini baru ikut komen
🥹😭😭dada aq Thor sesak juga baca chapter ini
Rahimab Ima
antara Miko dan ray
Amalia Khaer
bahaya bener ya pergaulan anak SMA
Amalia Khaer
Sasa
Amalia Khaer
liat hp nya hadehhhh
Amalia Khaer
kira2 siapa yaa dalangnya
Amalia Khaer
ahahahaaaa rasain Del. pengen jdi penyelamat sang mantan yaa jdi hrus bnget sndirian nolongnya.
Amalia Khaer
sayangnya GK bisa liat karmanya Sasa krna mening**l
Amalia Khaer
yakin 100% persen ank Rey Klo GK salah 🤣
Amalia Khaer
Sasa pastinya
Borahe 🍉🧡
Posesif amat pak hahah
Amalia Khaer
🤣😂😂😂😂
Amalia Khaer
pengen muntah.
belajar dri sikapnya Del yg terdahulu, awalnya manis berakhir dengan kata2 yg bener2 GK masuk di akal saking sakitnya.
Amalia Khaer
ckk.. msih rapuh pendiriannya si Kila. jgn kalah dri si Delmar dong, Kil. KLO GK di tegasin, bakal semena2 dianya
Amalia Khaer
ck.. knpa kamarnya TDK di kunci sih
Amalia Khaer
bener2 ngeblank gue liat pola pikir si Del ttg suami istri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!