NovelToon NovelToon
Perjalanan Waktu Putri Mahkota

Perjalanan Waktu Putri Mahkota

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / TimeTravel / Tamat / duniamasadepan / Mengubah Takdir / kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita
Popularitas:6.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Riza melyn

Dalam masa Revisi
__________________________________________

Xian Liu Mei. Seorang gadis cantik bergelar putri mahkota dari kerajaan Xian, Zaman kultivator. Dia mendapat gelar "Dewi Perang" oleh para musuhnya. Liu Mei bukan seorang putri manja, tapi tomboy.

Liu Mei berpindah dimensi ke zaman modern dan menggantikan posisi seorang gadis yang di khianati oleh tunangan dan sahabatnya.

Dengan bantuan ingatan pemilik tubuh dan Ruang Dimensi yang ikut berpindah, Liu Mei memanfaatkan beberapa perhiasan dan koin emas yang dia miliki untuk bertahan hidup di era modern.

Bertemu dengan 4 Pria dengan karakter yang berbeda, manakah yang akan di pilih oleh Liu Mei sebagai pasangan hidupnya?

Bagaimana kisahnya? ayo ikuti cerita ini.

~~~~~~~~~~~~~~~~

Sedikit inspirasi dari novel-novel TimeTravel yang lain, selebihnya Drakor dan imajinasi Author sendiri.

Selamat Membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riza melyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makan Malam Keluarga

Yang tadinya terang karena cahaya sang mentari, kini cahayanya sudah meredup, menjadi tanda jika malam akan segera hadir.

Axila dengan tenang sedang menikmati waktunya diatas tempat tidur empuk berukuran Queen size, kamarnya lebih dominan dengan warna kelabu. Jika kamarnya Putra berwarna hijau daun, berbeda dengan Axila yang berwarna kelabu.

Mata Axila memandang ke langit-langit kamar yang berwarna putih, berfikir bagaimana bisa dia berada di dunia yang serba modern ini. Namun hanya diam yang terus dia lakukan saat ini, tak ada suara apapun yang dia ucapkan atau didengar.

Karena merasa sedikit bosan, kakinya melangkah kearah balkon kamar yang hanya di halangi oleh kaca transparan yang langsung menunjukkan apa dibalik sana.

Udara yang sedikit sejuk menerpa wajah gadis itu, rambutnya juga ikut menari mengikuti arah angin yang saat ini berhembus dengan tenang.

"Mustahil." itulah yang keluar dari bibir itu.

"Dek?" ujar seseorang yang kini sudah berdiri dibelakang Axila. Dia adalah Putra, kakak angkatnya.

"kakak, ada apa? kau membutuhkan sesuatu?" tanya Axila. Jika kalian bertanya bagaimana Putra berada dalam kamarnya, maka jawabannya adalah. Axila saat ini sedang berada di rumah orang tua angkatnya, itupun karena di minta oleh Maria, ibu angkatnya.

"Kamu belum mandi juga? baru bangun?" tanya Putra yang menatap mata Axila yang masih memerah, dan wajah khas baru bangun tidur.

"Hmmm... aku sedikit lelah dalam perjalanan tadi." tutur Axila dengan suaranya yang masih terdengar jika ia baru saja bangun dari tidurnya.

"ingin mengambil cuti dulu, kau bisa beristirahat untuk beberapa hari." ujar Putra mengelus puncak kepala adiknya dengan penuh kasih sayang. Seandainya, Axila tidak berurusan dengan militer, mungkin dia tak akan seperti ini dan menikmati waktunya dengan bebas.

"Aku memang berencana untuk mengambil cuti, kak. Aku akan membicarakan hal ini dengan Papa, dan juga letnan Andy." balas Axila. Semakin cepat semakin bagus, dia harus pergi dalam Minggu ini ke Seoul.

"Itu bagus." jeda Putra, "Bersiaplah, Papa mengajak kita makan di luar Malam ini." ujar Putra lalu meninggalkan gadis itu disana.

Axila menatap punggung Putra yang semakin menjauh dan menghilang dibalik pintu. Dulu, Liu Mei atau bisa dikatakan Axila dan kakaknya, Lio Guan. Tak sedekat ini, memang dekat namun pada saat mereka masih anak-anak, sebelum Axila mulai mengikuti peperangan di daerah perbatasan kerajaan.

Lio Guan sering mengunjungi adiknya di perbatasan, hanya untuk melepaskan rindu pada adiknya, namun malah ditanggapi dengan dingin oleh Axila.

Sebutan untuk nya adalah "Dewi Perang", gadis yang menjadi iblis saat berhadapan dengan para musuhnya, membuat mereka tunduk dalam genggaman tangannya. Entah bagaimana kabar dari putra mahkota Xian Lio Guan setelah Axila ditarik ke dimensi ini.

Mengingatnya membuat mata Axila mengeluarkan cairan bening, rasa bersalah saat bersikap dingin pada kakaknya membuat hatinya terasa sakit.

"Kakak, Ayah. Aku merindukan kalian." bisik Axila pada udara, menitipkan pesan untuk kedua pria itu. Meskipun pesannya tak apak tersampaikan, namun setidaknya hatinya merasa lebih baik.

Segera Axila melangkah kakinya menuju kamar mandi, membersihkan tubuhnya dari rasa lengket yang membuatnya tak nyaman.

"Dimana adikmu, Putra?" tanya Michael yang melihat Putra turun sendiri tanpa sosok gadis cantik yang menjadi adiknya.

"I don't know, Papa. Mungkin aja masih siap-siap." balas Putra dengan santai, meskipun Michael adalah atasannya, itu tak berlaku saat ini, dihadapan Maria.

"Kau lupa, Lian itu anak perempuan. Tentu saja dia masih bersiap-siap." timpal Maria sambil mencubit pelan pinggang Michael.

"Sayang, itu geli. Jangan membuatku membawamu ke kamar dan kita tak jadi makan malam bersama." balas Michael dengan menatap Maria dengan tatapan yang berarti.

"Oh, Papa. Tidak bisakah kalian berhenti saat ada aku, aku masih jomblo, ingat itu." sindir Putra pada kedua orang tuanya.

"Itulah mengapa kau harus cepat membawakan ku kakak ipar, kak. Aku ingin segera menggendong keponakan." Timpal Axila yang saat itu sudah berada dipertengahan tangga.

"Oh, ayolah. Jangan lupa jika umurku yang masih 23 tahun ini belum diijinkan untuk menikah, Lila. Aku juga tak ingin buru-buru untuk memiliki seorang pendamping, jika adikku saja sudah membuatku merasa lebih baik dan harus melindunginya." balas Putra. Yah, memang benar. Seorang prajurit yang ingin menikah akan melalui proses yang ribet, dan Putra bekum ingin melalui itu semua.

"Cih, melindungi atau dilindungi adikmu, Excel." timpal Michael, ia tahu jika Axila lebih hebat dibandingkan dengan Putra, atau biasa dipanggil Excel di rumah.

Axila masih terkekeh mendengar perdebatan kecil antara ayah dan anak itu. Kakinya yang berbalut sepatu kets putih segera melangkah menuruni anak tangga dan berdiri di anak tangga paling akhir.

"Sudahlah papa, aku juga tak ingin melihat kakakku terburu-buru memiliki keluarga sendiri. Aku masih ingin memeras semua gajinya dengan membelikan aku barang-barang kesukaanku." sambung Axila menatap Putra dengan mengejek.

"Lilaaaaaaa....." pekik Putra melototi Axila yang saat ini sedang tertawa lepas melihat wajah kesal kakak angkatnya itu.

Terjadilah kejar-kejaran ala Tom And Jerry.

Michael dan Maria terus tertawa melihat tingkah anak-anak mereka.

"Berhentilah kalian, jika tidak kita tak akan makan malam." tegur Maria membuat kedua kakak beradik itu menghentikan aksi mereka, namun tidak dengan Putra yang langsung menangkap Axila dengan memeluk nya dari belakang sambil memutar tubuh Axila membuat kaki gadis itu melayang-layang diudara.

Setelah puas dengan kejahilan mereka, Putra memperhatikan setelan Axila yang terlihat bar-bar.

"Kau mengenakan setelan seperti ini saat kita akan makan malam keluarga, Lila?"

Axila mengangguk, "Memangnya kenapa?" balas Axila sambil melihat bayangannya dilemari kaca yang memantulkan bayangannya.

Axila mengenakan celana sobek-sobek berwarna putih, dipadukan dengan Hoodie berwarna hijau stabilo, dan terakhir sepatu kets putih dan rambutnya dibiarkan terurai begitu saja.

Wajahnya hanya dihiasi dengan make-up tipis dan bibirnya berwarna pink.

"Pakai dress mu yang sudah kakak belikan gih." ujar Putra mendorong pelan gadis itu untuk mengganti pakaiannya.

"Nggak, aku nggak mau." balas Axila dengan melipat kedua tangannya didepan dada.

"Ayolah, kita akan makan malam keluarga, Dek." ulang Putra.

"Sudahlah, ayo kita pergi. Tak akan sempat jika Lian mengganti pakaiannya lagi." Michael angkat bicara, membuat Putra hanya mendengus kesal.

Michael, Maria dan kedua anak mereka segera berlalu dari mansion yang mewah itu. Axila dan Putra mengendarai mobil Axila, sedangkan Maria dan Michael dengan mobil milik Michael.

Axila tak mau menggunakan mobil Lambo milik Putra, mereka bahkan sempat berdebat ketika berada di parkiran rumah.

finish nya, mereka menggunakan mobil Mercedes Benz milik Axila dengan sang pengendara adalah Putra, dengan disisinya Axila yang sedang bermain game online dengan serunya.

Dua mobil berjalan dengan kecepatan sedang dan memasuki kawasan restoran terkenal. Mobil sedan yang dikendarai oleh seorang sopir sudah berhenti, diikuti mobil yang selalu membuntutinya dari belakang.

Sang sopir turun dan membukakan pintu penumpang untuk kedua tuannya, lalu mempersilakan mereka keluar dari sana.

Maria dan Michael sudah berada diluar, dengan tangan yang digandeng, menunggu Axila dan Putra yang baru saja turun dari mobil Axila.

"Ayo masuk." ajak Michael, melangkah kakinya memasuki restoran dan diikuti oleh istri dan anak-anaknya.

Salah seorang pelayan mendekat dan menyambut mereka, membawa keluarga itu pada salah satu meja yang sudah dipesan.

Mata mereka menatap Axila dan Putra yang berada persis dibelakang Maria dan Michael.

Keduanya sama seperti orang lain, karena Axila yang berpenampilan berbeda. Namun tidak dengan Putra yang mengenakan setelan jas tanpa dasi.

Axila menatap mereka dengan memasang wajah pokernya, memangnya salah jika dia berpenampilan beda.

Tak mempedulikan orang-orang yang menatap mereka, Michael menuntun keluarga kecilnya untuk duduk di meja yang sudah dipesan.

Disela-sela makannya, Axila mencari kata yang tepat untuk membicarakan tentang rencana cutinya.

"Papa." panggil Axila.

Michael menghentikan tangannya yang sedang memotong steak, lalu menatap Axila.

"Ada apa, Lian?" tanya Michael.

"Aku berencana untuk ambil cuti, apa boleh?"

Michael mengangguk, "kau ingin cuti berapa lama?"

"Aku tak tahu, yang pasti jangka panjang. Ada urusan pribadi yang harus diselesaikan."  balas Axila.

"Hmm,, buat surat pengajuan cuti mu dan serahkan ke kantor besok." balas Michael, lalu kembali memotong steak nya.

"Jangka panjang? memangnya apa yang ingin kau lakukan, Lila?" tanya Putra. Maria juga ikut menghentikan makannya dan menatap Putrinya.

"Ada yang harus kulakukan sendiri kak, maaf tak bisa mengatakannya pada kalian."

"Tak apa, selesaikan semua urusanmu dan kembali dengan selamat. Bunda mengijinkan mu." sambung Maria, meski dia tak tahu apa yang harus dilakukan Putrinya, dia tetap mendukungnya. Asalkan itu berada dijalan yang baik.

"Terima kasih, bunda."

Semua kembali hening, menikmati makan makan mereka dengan pikiran masing-masing.

"Lian." panggil Michael, "setelah kembali, ada yang ingin papa bicara denganmu." ujar Michael.

Axila mengangguk, "Baik, Papa."

1
Yoni Hartati
padahal dgn kemampuan hacker nya bisa menghancurkan mantan tunangan dan mantan sahabat nya. hancurkan perusahaan nya 😁😁
Nitnot
Luar biasa
Pipit Pipit
baca 3 kali malah😊
Astuti tutik2022
sdah pernah bca di thun 2021,tpi ingin bca lagi 🤭🤭
maria handayani
/Sweat/
Ida. Rusmawati.
/Smile/
X'tine
gilaaa... bisa kayak mendadak nich Axila... menyala Bosque 🔥 ketemu sama musuh... santuy aja Thor.. kami selalu setia pada cerita mu...
X'tine
ceritanya bikin gak bisa lepas, thor... walau mata berat... tetap lanjut Thor.. alias bergadang He He he...
X'tine
aku 💚 padamu Thor.. karena cerita nya gak bertele2..
X'tine
mantap otak Axila, cerdas dan pintar... suka... 💚
X'tine
iihhhh... mantap bgt Axila... tentara wanita.. kuat dan tangguh... keren Thor...💚
X'tine
ikut terharu Thor.. cerita author keren... tiada banding..
X'tine
waaa... tambah semangat nie prajurit berperang... ada senior Cantikkk...💪
X'tine
pasti salah asumsi nie para prajurit..'berperang' melawan musuh maksudnya
X'tine
waaa... dah mulai seru nie Thor... dah mulai berubah Axila nya.. berubah syantikkk...😜
X'tine
rasa nya terharu di rumah Mei'er...
X'tine
baru mampir Thor... menarik nich thor.. penasaran sama alur ceritanya lain dari yg lain...👍
Buke Chika
g perlu romantis thor yg begini asik dibaca,seru.romantis sudah g seru.nek kadang bacanya g sampai akhir
Buke Chika
buang aja ke laut si mike jauh2 dari si axila
Buke Chika
kira2 sm siapa ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!