NovelToon NovelToon
Sukma Dukun Santet, Dalam Tubuh Detektif Tampan.

Sukma Dukun Santet, Dalam Tubuh Detektif Tampan.

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Mata-mata/Agen / Roh Supernatural
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yuni_Hasibuan

Tentang Dukun Santet Legendaris — yang berjaya dalam Mengusir Belanda, Tiga Abad Silam.
Tapi nasibnya berakhir tragis: dibakar hidup-hidup hingga arwahnya gentayangan

Sampai tahun 2025..
Jiwa LANANG JAGAD SEGARA:
tiba-tiba tersedot ke dalam tubuh ADAM SUKMA TANTRA, seorang INTERPOL Jenius, Muda dan Tampan.
Syarat tinggal di tubuh itu: cari dalang di balik pembunuhan Adam.

Maka dimulailah petualangannya menyelidiki kasus-kasus kriminal dengan cara aneh: Lewat Santet, Jimat Ghoib, dan Mantra Terlarang yang tak sesuai zaman. Tapi, justru cara kuno ini paling ampuh dan bikin partnernya cuma bisa terpana.

“Lho, kok jimatku lebih nendang daripada granat?!” — ujar Lanang, si Dukun Gaptek yang kini terjebak dalam lumpur misteri masa lalu.

Sanggupkah ia mewujudkan keinginan Jiwa asli sang pemilik tubuh?
Atau jangan-jangan justru terhantui rasa bersalah karena ternyata, penyebab Matinya Adam masih....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuni_Hasibuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Munculnya Roh Pelindung: KWANGIM

...********** ...

"Apa?! Jadi, gadis perapal mantra itu kakakmu? Tapi mana mungkin?" sang Entitas bertanya heran, saat Lanang menyebut gadis dalam visualisasi itu adalah kakak perempuannya.

"Bukannya dia... seharusnya sudah tiada ratusan tahun lalu, bahkan jauh sebelum kau mati?"

Lanang mengerjapkan matanya berkali-kali. Ia sendiri hampir tak percaya dengan penampakan itu. Roro Ajeng Wening Sari, kakak perempuannya, memang telah tiada dibantai serdadu Belanda ratusan tahun silam. Mungkinkah ini reinkarnasinya? Tapi sejak kapan rambut kakaknya yang dulu lurus kini menjadi ikal? Kulitnya yang dulu kuning langsat, kini tampak lebih gelap?

"Wajahnya memang terlalu mirip dengan Mbakyuku. Tapi dia jelas bukan Mbak Yu-ku," desis Lanang lirih, setelah menyadari perbedaan yang terlalu mencolok itu.

"Jadi, mungkin dia reinkarnasi kakakmu?" tanya Sang Entitas mencoba memastikan.

"Yah... mungkin saja," jawab Lanang berat. "Lagipula... Mbak Yu-ku dulu benci klenik. Dia sangat tidak percaya takhayul. Kalau saja dia melihatku menjadi dukun santet waktu itu, mungkin dialah orang pertama yang akan melarangku, bukan Saloka." Lanang menghela napas, mengenang masa lalu yang masih menyisakan luka.

"Tapi kenapa penampakannya bisa muncul sekarang? Apa mungkin ini berkaitan dengan kasus-kasus yang ditangani Adam...?"

Pertanyaan sang Entitas itu juga menggantung di pikiran Lanang. Ia belum tahu jawabannya. Siapa sebenarnya gadis itu? Ia pun memusatkan pikirannya sekali lagi, mencoba mendengar lebih jelas mantra yang dilafalkan gadis berwajah familiar itu. Gadis itu mengulanginya dengan penuh khidmat.

^^^"Hong. Weninging tyas, kabyaktèn ing rahsa. Sang Hyang Maha Amisesa, anunggil ing urip. Tityang nyuwun pangupadosa: Kawula lanang, Adam Sukma Tantra, mugi pinaringan rahayu. Marakna waras saking lara, Marakna sentosa saking kasangsaran. Kadya weśma, raga kabawah ayu. Kadya telaga, jiwa kabawah tentrem. Sinukma tan kena diraga, supaya slamat saking samubaya bilahi. Dana dene rejeki, tumutup sadaya kabetahanipun. Muga samubarang tumiba, dados berkah ing pangupa-jiwa. Santih, santih, santih. Hong."^^^

Mendengar keseluruhan isi mantra itu, Lanang langsung paham. Itu adalah Mantra Suci penyelamat jiwa, sebuah mantra yang sangat murni, dan hanya bisa dirapalkan oleh seseorang yang mencintai seseorang dengan tulus. Dan nama yang disebut adalah Adam Sukma Tantra, dengan sebutan "saudara lelakinya". Itu artinya...

"Gadis itu... Kirani Tantri. Dia adik perempuannya Adam, yang saat ini berada di Indonesia," ucap Lanang, suaranya penuh keyakinan sekaligus haru.

Sisi hatinya tersentuh melihat wajah gadis yang mirip kakaknya itu sedang merapalkan mantra suci keselamatan untuk Adam. Dam kalau ditanya apakah Lanang merasa iri? Tentu saja ia merasa iri, karena ia yakin Mbakyu Wening dulu tidak akan sudi melakukan hal seperti itu untuknya. Tapi ia juga tahu, Mbakyu Wening tetap menyayanginya. Bahkan rela mati demi menyembunyikan Lanang dalam lemari saat serdadu Belanda menyerbu Pademangan mereka.

"Hei, kau melamun?! Padahal ini bukan waktu yang tepat untuk melamun!" Omelan sang Entitas membuyarkan lamunan Lanang seketika.

Lanang pun mendesah berat.

"Ternyata... baik di kehidupan ini maupun kehidupan dahulu, jiwa Mbakyu Wening tetap penuh welas asih dan sangat menyayangi saudaranya," ucap Lanang mendesah lega. Rasa irinya pun menghilang.

Tapi ekspresinya langsung membeku begitu teringat akan satu hal. "Tunggu dulu, kenapa Tantri nekat membaca mantra dan melakukan ritual berat itu untuk Adam? Apa jangan-jangan dia sudah tahu kalau kakaknya sudah... Mati?" tanya Lanang pada dirinya sendiri.

"Hmm... Dari mantranya, aku tahu itu bukan mantra untuk jiwa yang sudah tiada, juga bukan mantra Pemanggilan Roh. Itu adalah mantra keselamatan. Mungkin... dia sedang mendapat firasat bahwa Adam sedang tidak baik-baik saja," sahut sang Entitas.

Mendengar itu, jiwa Lanang langsung merasa bersalah. Meski ia tahu kematian Adam adalah pilihan bocah itu untuk memanggilnya, tetap saja hal itu meninggalkan duka bagi orang-orang yang mencintainya. Itu sama menyakitkannya, meski dilakukan demi pengorbanan.

Namun, perhatian Lanang tiba-tiba buyar. Ketika sebuah sosok gelap terlihat merayap masuk ke dalam air di sekitar Tantri.

Byur!

Bayangan itu bergerak lambat, mendekati Tantri yang sedang khusyuk melakukan ritual.

"Jancuk!!! Apa itu tadi? Kau lihat juga kan?" ucap Lanang terkejut, hampir melompat dari tempatnya, saat melihat bayangan hitam itu yang terlalu cepat menghilang ke dalam air

"Gawat, Lanang! Adiknya Adam sedang diganggu iblis!" balas sang Entitas, tak kalah kaget.

"I... Itu iblis air? Celaka, kalau sampai dia kenapa-napa..."

Lanang mulai panik. Gerakannya jadi grasah-grusuh, seperti ingin menjebol dinding pembatas Limbo. Tapi usahanya sia-sia. Sekeras apa pun ia dan sang Entitas mengeluarkan energi, mereka tetap terjebak di tempat itu.

Blar! Blar!!!

Serangan energi terus mereka lontarkan, meski tahu itu mungkin tidak ada gunanya.

Dan ketika Lanang hampir kelelahan, tiba-tiba ia melihat pergerakan lain dalam penampakan itu, sebuah cahaya putih menyilaukan meluncur dari puncak bukit dekat telaga, bergerak cepat seperti kilat.

Blar!

Suara gemuruh menggelegar ketika cahaya putih itu menyambar bayangan hitam yang hampir mencekik Tantri dari dalam air.

Iblis air yang awalnya hanya sebentuk kabut hitam langsung menjerit kesakitan.

"Wargkkkk! Dasar laknat! Siapa yang berani mengganggu waktu makan ku?!"

Lalu terdengar suara menggema yang menjawab teriakan itu, nadanya penuh wibawa dan ketegasan,

"Dasar makhluk kotor! Beraninya kau mengganggu ritual suci keturunanku?"

Suara itu terdengar jelas, dan anehnya, justru membawa ketenangan bagi jiwa Lanang. Bahkan untuk sepersekian detik, ia nyaris menangis mendengar suara yang terasa begitu akrab dan melindungi.

Sayangnya, suara itu justru memancing amarah iblis air.

"BWHA-HA-HA... Ternyata cuma roh leluhur tua! Berani sekali kau menantangku?" ejek iblis itu, sambil menggerakkan kabut hitamnya untuk membentuk gelombang air yang siap menerjang Tantri.

Blar!

Benturan keras kembali terdengar. Cahaya keemasan sekali lagi berhasil menggagalkan serangan si iblis. Tantri, yang nyaris diserang, terlihat cemas dalam meditasinya, tapi tak goyah.

"Tenanglah, Putriku. Teruskan ritualmu. Aku akan menjagamu dari iblis ini," ucap suara itu lagi, terdengar menenangkan.

Namun, tak lama, suara itu berubah penuh amarah.

"Aku memang hanya leluhur tua, tapi jangan harap kau bisa menghadapiku, apalagi mengganggu keturunanku!"

Kali ini, sosok itu mulai menampakkan wujudnya dari balik rerimbunan hutan pinggir telaga. Lanang langsung di sergap dengan kehangatan aneh, seperti rasa damai dan perlindungan yang sangat kuat dari perwujudannya.

Tubuh Tantri yang semula goyah, perlahan menjadi tenang kembali.

Dan dari sudut pandang Lanang, ia kini melihat sosok tinggi dengan hiasan bulu Cendrawasih yang seolah menyatu dengan alam. Pola ukiran tradisional suku Ekari, berkilau samar di "kulit"-nya.

Fitur wajahnya memang tidak terlihat jelas karena tertutupi cahaya samar, tapi matanya bersinar lembut seperti kunang-kunang hutan. Lanang sama sekali tidak takut, ia justru merasa aman saat melihatnya.

"Duh, Sang Hyang Widhi... Itu KWANGIM!" seru sang Entitas, suaranya penuh hormat.

Ia langsung mengenali sosok itu:

Kwangim, adalah roh leluhur agung yang telah ratusan tahun setia menjaga keturunan suku Papua.

Dan di saat yang sama, Tantri, tanpa membuka mata, nampak tersenyum lembut, seolah ia pun bisa merasakan kehadiran sang penjaga...

"Terimakasih Kwangim! Aku yakin kau akan datang melindungi ku." batinnya bersyukur lirih, di sela pertapaan itu.

...**************** ...

1
Nana Colen
hahaha kebohongan yang hakiki bryan
Maulana Alfauzi
Thor mau nanya nih, di awal bab kayaknya Lanang atau Adam punya jimat atau batu yang hilang, di kantong celananya. batu itu yang di buru sama musuh Adam kan ya ? itu gimana ceritanya??????
Nana Colen: ceritanya lagi dicari cuman waktu mau mencari dperjalanan banyak masalah
total 1 replies
Maulana Alfauzi
hmmm.
lanjut Thor 😍
Nana Colen
nah looooo baru sadar kau bryan
Nana Colen
aku bingung jadi nyimak aja yaaaa 😁😁😁
Yuni_Hasibuan: 😍Sabar dulu ya kakak, semua akan terbuka pada waktunya.

Semangat...... 💪🤭
total 3 replies
Maulana Alfauzi
Lanjut Thor
Nana Colen
ai si lanang bodoh kho dipelihara 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️dasar oon 😡😡😡
Yuni_Hasibuan: Tenang kakak... 🤭

Oon nya Lanang di flash light bentar aja kok, dia kan masih gaptek baru bangun dari mati. 🤭

Besok-besok dia langsung pakek jurus ultimate 💪
total 1 replies
Maulana Alfauzi
Lanjut Thor.
gimana itu kalau Lanang nggak bisa balik. kasian tubuh nya Adam Thor
Yuni_Hasibuan: Sama Jiwanya Adam, kasian nggak bang? 🤣
total 1 replies
Nana Colen
ada ada saja kau lanang disaat genting malah salah merapalkan mantra 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Yuni_Hasibuan: 🤭🤣 Selain Gaptek, ada goblok-gobloknya juga ya kak?
🙏
total 1 replies
Maulana Alfauzi
Tegang banget bacanya
tapi cuma dikit
Nana Colen
kenapa kau bodoh sekali lanang.... aduuuh sekarang lawan mu adalah kawanmu sendiri
Yuni_Hasibuan: Sabar kakak... sabar... /Applaud/

Lanjutannya masih OTW. Masih di review editor... /Kiss/
total 1 replies
Maulana Alfauzi
LANJUT THOR
Yuni_Hasibuan: Yuk, Lanjut Bang!
total 1 replies
Maulana Alfauzi
setiap episodenya menegangkan Thor
Maulana Alfauzi
Ok Thor.👍
Thor ada nggak mantra yang bisa bikin cepat kaya???🤣🤣
Yuni_Hasibuan: Kalau beneran ada, Othor juga mau bang..… /Facepalm/
total 1 replies
Maulana Alfauzi
Wow amazing
Nana Colen
lanjut thooooor aku suka 😍😍😍😍😍
Yuni_Hasibuan: Sabar kakak...
OTW... Bruuummmmm...
total 1 replies
Nana Colen
lanjut thooooor❤❤❤❤🥰🥰
Yuni_Hasibuan: Terimakasih udah mau mampir kakak 🥰🥰🥰
total 1 replies
Maulana Alfauzi
Belanda memang licik
Yuni_Hasibuan: Liciknya kebangetan Bang.
total 1 replies
Maulana Alfauzi
hmm...
seru dan menyeramkan.
tapi suka
Maulana Alfauzi
Aku suka aja sama novel fantasi begini.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!