Arsenino dan Lisa saling mencintai satu sama lain. Hingga kesalahpahaman membuat Arsenino sangat membenci Lisa. Untuk membalas sakit hatinya, Arsenino membuat hidup Lisa kacau balau. Menjadikannya istri pertama namun terasa menjadi yang kedua. Menjadi istri yang di sembunyikan oleh Arsen. Lisa hanya di butuhkan menjadi pemuass birrahinya.
Mampukah Lisa bertahan di sisi Arsen?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon susi sartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Sofie
Sebelum membaca, budayakan Follow dulu. Terus jangan lupa tekan like. komen lebih afdal.. biar penulis semangat nulisnya...
...🌈🌈Instagram Author : Srt_tika92🌈🌈...
Selamat membaca......
🍁🍁🍁
Lisa terbangun saat mendengar bunyi alarm dari ponselnya. Wanita itu memang sudah men-setting ponselnya untuk membangunkan nya pukul 6 pagi, agar tidak terlambat bangun. Hari ini ia akan menemani Sofie untuk shooting.
Meski rasa kantuk masih melandanya, namun Lisa harus segera bangun. Tubuhnya pun terasa lelah. Semalam suntuk Arsen mengajaknya mencapai nirwana. Lisa mana bisa menolak? apalagi hasrat suaminya itu begitu tinggi.
Lisa bisa melihat dengan jelas wajah Arsen yang sedang terlelap di sampingnya. Suaminya itu memang sangat tampan, pesonanya bisa membuat gadis manapun terkesima. " Cih! fuc*kboy! " kesalnya mengingat jika Arsen selalu saja tebar pesona pada wanita di luar sana.
Lisa beranjak dari tempat tidur. Meraih handuk kimono yang semalam Arsen kenakan sebelum terlepas untuk memulai kegiatan panas itu. Meski bukan pertama kali bagi Lisa, namun Lisa sedikit merasakan perih di bawah sana. Dengan gerakan cepat Lisa memakai handuk kimono tersebut untuk menutupi tubuh polosnya. Lalu melangkahkan kakinya ke bathroom untuk membersihkan diri.
Seusai mandi dan bersiap, Lisa menuju dapur untuk membuat sarapan paginya. Karena waktu tersisa tidak terlalu banyak, Lisa memilih sarapan dengan dua helai roti di baluri dengan selai, serta susu coklat hangat. Walau sebenarnya Lisa tidak akan bertahan lama dengan sarapan seperti itu, dia lebih memilih sarapan dengan nasi dan telur ceplok untuk mengganjal perutnya hingga sampai siang nanti. Maklum orang kampung, tidak seperti suaminya yang sudah terbiasa dengan menu sarapan seperti itu.
Sebelum berangkat, Lisa membuat kan Arsen satu gelas coklat hangat. Dan menyiapkan berbagai aneka jenis roti dan selai di atas meja. Untuk mempermudah Arsen ketika bangun nanti.
***
Sofie telah bertekad untuk memiliki Arsen. Tidak mau kehilangan pria tampan itu dengan sumber uang yang melimpah.
Dengan perlakuan Arsen terhadapnya semalam, Sofie bisa menebak, jika cepat atau lambat Arsen akan pergi darinya. Maka dari itu, Sofie akan menjalankan rencananya.
" Lis, lu ke kantor aja ya. Temui Bela, tanyain kontrak kerja sama pak Sucipto jadi gak? " ucap Sofie ketika telah menyelesaikan shooting pertamanya hari ini.
" Loh. bukannya kita mau ke gedung RSTV? lu ada syuting kan? " heran Lisa.
" Udah gue cancel. Jadinya besok, jadi bintang tamu di acara talkshow. " jelas Sofie.
" Oh.. " Lisa mengangguk mengerti.
" Yaudah lu langsung ke HP aja. Gue ada pertemuan penting. " Sofie.
" Oke. " Dengan senang hati Lisa menurutinya. Pergienemui Bela dan bergosip ria di jam kerja sungguh menyenangkan.
Sofie mengendarai mobilnya sendiri. Kali ini tujuan wanita itu adalah bertandang ke rumah calon mertuanya. Orang tua Arsen.
Kedatangan Sofie di rumah keluarga Haidar di sambut baik oleh Elsa, tapi tidak dengan Wina. Awalnya Wina sangat menyukai Sofie untuk di jadikan nya sebagai cucu menantu. Tapi setelah melihat berita yang beredar Wina berpaling. " Ini mah sama aja uler keket oplasan! aku carinya cucu menantu yang orisinil. bukan kaleng-kaleng! " ucap Wina pada Elsa kala berita itu beredar. Wina tidak mau keturunan keluarga Haidar menjadi buruk di masa depan. Keturunan nya harus cantik dan tampan secara alami.
" Gimana kabar kamu? " tanya Elsa pada Sofie yang sudah duduk bersama di ruang keluarga.
" Baik tan. Tante sama oma sendiri gimana kabarnya. Maaf jika kedatangan ku mengganggu. " ucap Sofie basa-basi.
" Alhamdulillah kami sehat semua. " jawab Elsa. Wina hanya diam, tidak tertarik ikut mengobrol. Tapi itu hanya bertahan sebentar. Mulutnya itu ingin sekali mengucapkan yang ada di hatinya.
" Elsa. tolong buatin mama teh hijau. Mama gak mau teh yang ini. " ucap Wina yang menolak minuman yang di suguhkan oleh pelayan.
" Baik mah. Kamu mau ganti minuman juga? " tanya Elsa pada Sofie.
" Gak tan, ini aja. " Sofie.
Sofie merasa canggung duduk berdua bersama Wina. Apalagi tatapan Wina terlihat begitu sinis.
" Kamu oplas dimana? dalam negeri atau luar? " pertanyaan Wina yang begitu antimainstream. Wina tak mau berbasa-basi lagi. Wanita berkulit keriput itu tak meninggalkan jati dirinya ketika masih muda. Masih tetap sama dengan mulutnya yang begitu pedas.
Sofie terkejut. Bingung harus menjawab apa. Nenek dari calon suaminya itu memiliki mulut beracun. " Emm... luar oma. " akhirnya Sofie mengakui bahwa dirinya memang melakukan oplas di wajahnya. Mengelak pun seperti nya percuma. Tatapan Wina begitu menghujam.
" Pantes, gak keliatan! pembohongan public namanya. " ketus Wina.
Ketegangan Sofie berkurang saat Elsa kembali datang dengan membawa secangkir teh hijau permintaan Wina. Sebenarnya Wina tidak benar-benar menginginkan teh hijau itu. Dia hanya tidak ingin Elsa mendengar nya mencecar Sofie.
" Terimakasih sayang, mama mau ke kamar aja deh. " ujar Wina sembari mengambil secangkir teh hijau di tangan Elsa.
Setelah kepergian Wina. Sofie kembali mengobrol dengan Elsa. Tentu Sofie tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Sofie langsung membahas pertunangannya dengan Arsen agar segera di percepat.
" Jadi kalian mau mempercepat tunangannya? " tanya Elsa.
" Iya tan. Tunangan ini harus di percepat. " jawab Sofie tanpa ragu.
" Apa Arsen udah setuju? " tanya Elsa kembali. Pasalnya putranya itu sering menolak jika ia membicarakan pertunangan nya.
" Arsen udah setuju kok tan. Bahkan pengin cepet-cepet nikah. " bohong Sofie.
Kening Elsa berkerut. Tidak yakin! tidak semudah itu membujuk Arsen untuk menikah. Elsa membeliak. " Kamu lagi gak hamil kan? " terkanya. Jika Arsen ingin cepat-cepat menikah, pasti ada sesuatu yang membuat pria itu setuju.
" Emm gak tau tan, tapi... takutnya.. " lirih Sofie.
" Iya.. iya.. tante tau. " ucap Elsa sembari memijit keningnya. Benar juga apa yang di katakan Sofie. Jika sekarang belum, mungkin saja itu akan terjadi di kemudian hari. Mengingat Arsen selalu menginap di tempat Sofie.
" Tante akan bicarakan ini. " Elsa.
***
" Shit!! " umpat Arsen. Dia yang sedang sibuk bekerja di buat kesal dengan pesan Junet yang mengirimkan beberapa foto gadis seksi, bahkan video vulgar.
" Ada apa? " tanya Karin. Saat ini Karin sedang bersama Arsen. Memberitahu kan bagaimana sistem kerja dari Haidar Productions.
" Eh.. gak tan. " Arsen kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. Namun konsentrasi nya menjadi buyar. ' Junet emang sialan! ' Arsen pria yang mempunyai gairah tinggi. Melihat foto wanita sexy sudah membuat si Beo On Fire.
" Pelajari ini dulu. " Karin memberikan setumpuk berkas pada Arsen. " Sore nanti kamu ikut tante menyeleksi artis pendatang baru. Tante mau samperin mas Umar di restoran. Kamu mau ikut? sekalian makan siang bareng. " ucap Karin.
" Gak tan. Tante duluan aja. " Arsen.
Arsen mengusap wajahnya kasar setelah Karin pergi dari ruangan meeting. " Junet sialan! " pria itu frustasi. Apa dia harus pulang untuk menuntaskan hasratnya? tapi Lisa juga tidak ada di apartemen. Lalu apa yang harus dia lakukan untuk menidurkan si Beo laknutnya.
Mungkin Arsen harus mencari udara segar agar hasratnya reda dengan sendirinya.
Pucuk di cinta ulam pun tiba. Wajah Arsen berbinar saat menemukan wanitanya tengah berjalan menyusuri koridor. Tanpa ragu, dengan langkah seribu Arsen mendekati mangsanya. Menariknya, membawanya.
" Arsen! " pekik Lisa. Wanita itu begitu terkejut saat tangannya tiba-tiba di tarik. " Mau ngapain? "
" Ikut aku! " Arsen membawa Lisa ke ruangannya.
" Kemana? " Lisa panik saat Arsen membawa masuk ke lift, lalu memencet angka 4. Dimana ruangan Arsen berada.
Arsen menatap Lisa. " Aku ingin! "
Lisa membeliak. " Gak mau! ini di kantor! aku mau ketemu sama Bela. "
" Gak peduli. " jawab Arsen.
Benar saja, saat mereka berdua masuk ke ruangan Arsen. Pria itu langsung menyerang Lisa. Lisa terkejut saat Arsen menciumnya dengan menggebu.
" Balas aku. " ucapnya. Karena Lisa hanya diam tak membalas. Arsen tidak suka jika sentuhannya tidak mendapatkan respon.
Sekuat apapun menahan. Diam dalam pendiriannya agar tak terbuai oleh sentuhan Arsen. Pertahanan Lisa runtuh saat gelayar itu menjalar ke seluruh tubuhnya. Sentuhan Arsen sangat nikmat untuk di abaikan.
Siang ini, Lisa kembali lagi ke dalam kungkungan pria itu. Lisa sangat menyesali datang ke gedung ini. Niat hati ingin bertemu dengan Bela, malah berakhir dengan bertukar keringat bersama suaminya di ruang kerja.
- TBC -
...Yang mau liat visual Arsen, Lisa bisa follow IG author Srt_tika92...
...Bye.. bye.....
Karya ini belum kontrak, judul masih sama belum berubah.
hihihi...
ya jangan ganggu hubungan orang dong junet, jangan ngejar ngejar pacar orang.kamu juga nggak mau kan kalau pacar kamu diambil orang