Saat semua mahasiswi mencari muka di hadapan Revan, si dosen tampan tapi dingin. Ayunda justru sudah kehilangan mukanya. Setiap kali bertemu Revan, Ayunda selalu dalam masalah yang membuatnya malu di hadapan dosennya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Lantunan musik remix menggema di seluruh ruangan, membuat siapa saja ingin menggoyangkan tubuh sesuai irama. Begitu juga dengan Ayunda yang kini sedang menari- nari bersama pengunjung club yang lain.
Ya, Raya sudah berhasil membuat Ayunda mabuk dengan mencampurkan sebutir pil setan ke dalam minuman gadis itu. Sehingga membuat Ayunda lupa dengan dirinya. Lupa dengan sifat malunya.
"Tampang doang polos, ternyata liar! ha ha ha..." Raya tertawa puas.
Klik
Raya mengunggah video Ayunda yang sedang menari di club bersama beberapa orang pria.
Dalam beberapa menit saja video tiga puluh detik itu sudah menyebar di kalangan mahasiswa. Ada juga yang membagikan ulang video itu di story media sosial mereka. Sampai akhirnya video itu sampai kepada Revan.
"Sial!" Revan menggenggam kuat ponselnya.
*
"Bagai mana? kau sudah puas sekarang?" tanya salah seorang teman pada Raya.
"Belum. Aku mau melihat dia lebih buruk dari ini?" jawab Raya sambil tersenyum devil.
Raya tidak akan puas jika belum membuat citra Ayunda buruk di hadapan semua orang.
"Ya ampun, Raya. Apa yang kau rencanakan lagi?" tanya temannya penasaran.
Raya kemudian memberi isyarat kepada dua orang temannya untuk mendekat. Karena dia akan membisikkan sebuah rencana besar untuk Ayunda. Rencana yang akan menghancurkan hidup Ayunda menjadi sehancur-hancurnya.
"Ayunda minumlah." seseorang memberikan segelas minuman kepada Ayunda.
Minuman yang sudah diberi campuran sesuatu oleh Raya. Ayunda yang sedang menikmati musik langsung meminumnya.
Raya tersenyum penuh kemenangan ketika melihat Ayunda sudah menghabiskan minumannya.
"Ayo, guys. Kita pergi melihat pertunjukan Ayunda yang lebih wow." ucap Raya pada kedua temannya.
Huh, Raya sudah tidak sabar ingin menjalankan rencana selanjutnya.
Raya kemudian memberi kode kepada seseorang untuk membawa Ayunda. Kemudian dia dan kedua temannya juga pergi meninggalkan club itu.
"Hey kau mau bawa aku ke mana?" tanya Ayunda ketika seseorang menariknya dengan paksa.
Ayunda masih terus berjoget meski kini sudah tidak terdengar suara musik. Sehingga membuat orang yang membawanya kesusahan berjalan.
"Merepotkan sekali." umpat seorang pria yang membawa Ayunda.
Pria itu mengangkat tubuh Ayunda dan langsung membawanya masuk ke sebuah mobil.
"Hey, aku masih mau menari. Kenapa kau membawa ku pulang!" protes Ayunda yang masih dalam keadaan mabuk.
Ocehan Ayunda sama sekali tidak di gubris. Pria itu terus saja menjalankan mobilnya. Namun Ayunda terus saja meliuk-liukkan tubuhnya meski dalam keadaan duduk.
"Hey tampan, kenapa kau diam saja? Ayolah menari." racau Ayunda dalam keadaan tidak waras menggoda pria di sebelahnya.
Ayunda bahkan menggelantungkan kedua tangannya di leher pria itu. Sehingga membuat tubuhnya terasa panas sendiri.
"Astaga. Kau tampan sekali. Aku jadi ingin mencium mu." kata Ayunda lagi sambil mendekatkan wajahnya.
Pria itu jadi tidak berkonsentrasi menyetir dan langsung menghentikan mobilnya.
"Kenapa berhenti? apa kita akan berciuman di sini?" suara Ayunda berisik.
Pria itu lalu mendorong tubuh Ayunda dan menatapnya dengan intens. Mengikis jarak menjadi semakin dekat. Ayunda pikir pria itu akan menciumnya, tapi...
"Belum saatnya!" ucap pria itu sambil memakaikan seatbelt di tubuh Ayunda agar tetap duduk di tempatnya.
Harum napas pria itu yang menerpa wajah Ayunda tiba-tiba membuat tubuh Ayunda jadi berdesir hebat.
"Ah tubuh ku panas sekali." racau Ayunda sambil berusaha membuka kancing kebaya yang masih dikenakannya.
Satu, dua, tiga kancing atas sudah berhasil dia buka. Namun lagi-lagi pria itu menghentikan mobilnya dan langsung keluar dari mobil.
"Ayo, cepat keluar!" kata pria itu setelah membuka pintu mobil di sebelah Ayunda.
Sekarang mereka sudah sampai di tempat tujuan.
Revan pasti mau melanjutkan pengobatan kakinya apabila Ayunda sudah bersamanya...
ko pindah kota macam mana cerita ma dosennya