Seira Adam Hanida adalah Ayi Mahogra atau Ratunya Kharisma Jagat yang harus memimpin pasukan kharisma jagat di zaman modern untuk melawan Bagaskara yang menggunakan makhluk ghaib untuk mengendalikan manusia agar menyembah iblis yang dia sembah.
Untuk melawan balik, Bagaskara hendak menculik anak kedua Ayi dan menggunakannya agar bisa mewujudkan kutukan kuno, kutukan itu adalah, setiap Ayi Mahogra atau ratunya kharisma jagat, kerajaannya akan runtuh digulingkan oleh anak perempuannya sendiri. Karena itu Ayi Mahogra meminta suaminya Malik Rainan dan juga pasukan kharisma jagat membawa kabur anaknya agar selamat dari penculikan dan dia bisa menjaga umat manusia dan kerajaannya dari serangan Bagaskara.
Selama proses pelarian ini, Malik dan pasukan kharisma jagat menemui banyak kesulitan karena serangan dari Bagaskara dan pasukannya, lalu apakah mereka berhasil melindungi anak perempuan Ayi Mahogra atau dia akan menjadi anak yang terkutuk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muka Kanvas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 27 : Mada 24
Yasa telah ditidurkan di kamarnya, Ayi sungguh merasa sangat senang karena akhirnya bisa memeluk anak itu dan menidurkannya dengan menyusui secara langsung. Sungguh sangat hebat perasaan itu.
Ayi duduk di ruang tengah, mereka menggelar karpet dan semua orang duduk membentuk lingkaran.
“Baiklah, aku tahu kalian pasti banyak pertanyaan, tapi tenang saja, aku tidak hanya mampir dan mengerjai kalian, aku ke sini untuk tinggal. Tidak selamanya, karena mungkin ada saatnya kita pulang.”
“Ayi, apakah ini benar?” Aditia terlihat berkaca-kaca, padahal beberapa waktu lalu dia sempat mengusir Mada agar tidak dikeroyok.
‘Alka, tidak perlu menyembunyikan wajahmu lagi, tenang saja, kau sudah jadi pasukanku, sudah menjadi pelindung anakku dan bahkan pelindung pernikahanku, bagaimana mungkin aku membencimu, apalagi, kau tidak benar-benar jahat, kau sudah membuktikan itu, tatap aku, tatap kakakmu ini.” Ayi berkata mengingatkan Alka, kalau Alka tidak perlu lagi untuk menyembunyikan wajahnya lagi, karena Ayi sudah tidak membenci wajah Alka.
“Terima kasih Ayi.” Alka berbalik dan menghadap Ayi, tapi dia masi terus menunduk, tidak berani menatap wajah Ayi, padahal beberapa waktu lalu Alka juga babak belur oleh Ayi.
“Aku datang sebagai Mada ada beberapa alasan, pertama, aku harus menguji ritual Raray Robah yang aku lakukan, apakah wajah Mada benar bisa menipu kalian, tentu kalian tidak akan tertipu jika saja hanya wajah, maka postur, gesture dan tinggi badanku semuanya dikunci oleh ritual itu, maka di mata siapapun aku akan terlihat sebagai Mada, bukan sebagai Ayi, selama aku merapal mantranya.
Maka setelah melakukan ritual itu, aku juga melanjutkan ritual dengan Datona, dia telah menjadi diriku sepenuhnya, dia sangat sempurna melakukan penyamaran itu, kami berdua telah menaruh energiku pada cawan emas dan mengujinya jika digunakan Datona untuk penyamaran, apakah berhasil atau tidak, ternyata berhasil, ritual yang sama beratnya seperti Raray Robah, aku cukup kehabisan tenaga, sebelum sampai sini, aku sekarat.” Ayi berkata dengan mudah, tapi Malik terlihat khawatir.
“Tapi tenang saja ya, itu memang proses ritual yang harus aku lalui, agar energi ghaibku benar-benar terkuras habis, tidak tersisa dan sekarang aku hanya menjadi manusia biasa.
Satu hal yang aku terkejut, meski energi ghaibku habis tak bersisa karena salurkan pada cawan emas itu, ternyata kekuatan tubuhku tetap sama, energi ghaibku selama bertahun-tahun ini membentuk fisikku menjadi sangat baik, makanya tak heran aku bisa melawan Alka dengan mudah meski tanpa energi ghaib, maaf soal … wajahmu yang babak belur itu ya.” Ayi berkata dengan tulus.
“Tidak apa Ayi, itu suatu kehormatan, aku bahkan bisa berlatih bertarung dengan Ayi, terima kasih Ayi.” Alka malu-malu masih tak berani menatap Ayi.
Walau saat menguji aku tahu, kemungkinan yang paling sulit kutipu adalah Yasa dan Malik, karena dengan Yasa aku memiliki hubungan rahim yang sangat erat, serta air susu yang meski tak diberikan secara langsung, tapi tak pernah putus selama ini, sedang dengan Malik, dia tahu semua hal tentangku. Beritahu aku, kapan kau merasa curiga padaku, Malik?” Ayi bertanya.
“Ketika kau datang ke rumah dan bilang butuh bantuan untuk membuat pagar di pekarangan belakang, kami curiga kalau kau adalah suruhan Bagaskara, aku bilang aku akan datang ke rumahmu, jujur saat itu, aku memiliki kecurigaan yang sama dengan yang lain, aku tidak pernah berpikir kau adalah seseorang yang aku curigai selain pasukan Bagaskara. Maka aku datang ke rumanku untuk memastikan, karena kalau kau musuh, semakin cepat dihabisi semakin baik, aku ikut ke rumahmu dan mulai membuat pagar itu.
Tapi, kau tahu, kejadian selanjutnya, aku menghirup serbuk ketamin sangat banyak hingga lemas terjatuh tepat di kakimu, saat itu aku bingung, aku bahkan menatapmu, meski terjatuh dan badanku tak bisa bergerak, aku masih sadar, kau mendekati tubuhku yang jatuh bukan? saat itu, saat itu wajahmu dekat sekali, aku melihat matamu … entah kenapa, mata Mada mengingatkanku padamu, pada istriku, aku sangat kenal matamu, kau memiliki bola mata yang khas, kecoklatan jika terkena matahari dengan lingkaran menghitam, bagaimana mungkin ada wanita lain memiliki bola mata yang persis seperti istriku.
Lalu kau menarik tubuhku dengan satu tangan ke kamarmu, kau bahkan membuka bajuku dan mengelap tubuhku, aku masih sadar saat kau melakukan itu, tapi memang tetap tak bisa bergerak, maka pada saat itu, aku mencium aroma tubuhmu, bukan parfume yang kau gunakan, atau wewangian apapun di tubuhmu, tapi benar-benar aroma yang keluar dari tubuhmu, kalian paham tidak?” Malik takut kalau penjelasannya tidak dipahami semua orang.
“Setiap manusia itu punya aroma dasar yang berbeda-beda, komposisi gen yang mempengaruhi produksi protein tertentu pada kulit dan kelenjar keringat yang membuat aroma dasar itu menjadi berbeda-beda. Bahkan aroma dasar seseorang itu bisa saja dianggap seperti sidik jari kimia, unik walaupun tidak selalu disadari langsung, kecuali oleh orang-orang yang sangat dekat, yang sering bersentuhan dengan intens dan dalam jangka waktu yang panjang, tak heran kak Malik menyadari aroma dasar tubuh Ayi, karena kalian kan suami istri.” Kalian pasti tahu siapa yang memberikan penjelasan ini.
“Ya, itu maksudku, aku menyadari aroma itu, mungkin kalian seringkali mencium aroma pandan jika berdekatan dengan Ayi, tapi sebenarnya jauh lebih wangi dari itu dan tidak bisa dijelaskan.
Dari sana aku merasa ada yang aneh, jujur, aku jadi berharap, Mada adalah kau, sayang. Aku memang sangat merindukanmu.”
“Itu kenapa aku ingin menidurkanmu, karena kalau kau terus melihatku, pada akhirnya kau akan sadar dengan cepat dan rencanaku mungkin berantakan, ketamin itu cukup berhasil ternyata, jadi soal mengirim pesan pada istrimu yang aku ancamkan, tidak membuatmu takut? Kau bertahan ingin bertemu denganku karena curiga Mada adalah aku?” Ayi bertanya.
“Ya, karena istriku tidak semudah itu cemburu, kau tahu dengan jelas bagaimana istriku, dia bahkan dulu sekali selalu menjadi orang ketiga dalam hubunganku dengan wanita manapun.” Malik menyindir istrinya sendiri yang dari tadi terus meledeknya.
“Ya, aku sangat kenal pada istrimu yang keras kepala itu.” Ayi berkelakar tentang dirinya sendiri.
“Dan Yasa, kalau aku ingat lagi, Yasa itu sangat pemilih, dia tak mudah suka dengan orang, tidak mudah digendong dengan sembarang orang, ingat tidak, ketika kita belanja ke kota untuk mengisi bahan pokok, setiap kali orang ingin menggoda Yasa dan hendak menggendongnya, Yasa sangatlah galak, tapi dengan Mada, Yasa yang ditarik dari gendongan Alka saja bisa sepasrah itu dan tidak memberontak, bahkan tidak meminta digendong balik. Sungguh itu sebuah tanda, tapi kita terlalu marah untuk paham.” Alisha yang paling vokal saat membenci Mada akhirnya sadar.
“Ayi aku melihat telepon genggammu itu ada foto Mada yang memeluk kak Malik, kenapa kau melakukan itu juga? Maksudku … apakah itu perlu? Karena foto itu membuatku semakin yakin kalau kau adalah pelakor yang mungkin akan membuat Ayi sedih karena foto itu.” Alka memberanikan diri bertanya, dia ingat ketika dia datang ke rumah Mada malam itu.
Ayi tertawa dan menjawab, “Aku melihatmu melayang ke sana ke mari di rumah Mada itu, tapi aku pura-pura tak lihat, foto itu? aku perlu untuk mengirim foto itu untuk istri sahnya Malik,” Ayi menjawab.
“Hah?” Semua orang bingung.
“Aku memberi Datona kode, melalui foto Mada yang memeluk Malik tanpa baju itu, pesan untuk Datona kalau aku sudah sampai di sini, pesang singkat itu adalah, ‘Lelaki ini sudah bersamaku’, yang berarti Ayi atau Datona yang sedang menyamar menjadi aku, harus bersiap untuk menjadi AYI MAHOGRA tanpa cela, harus sempurna dan hati-hati, karena aku juga bersiap untuk rencanaku selanjutnya.
Semua orang menggeleng, betapa rapinya Ayi membuat rencana itu, kalian juga tertipua kan?
“Baiklah Ayi, kami sudah paham kenapa kau harus menyamar ke sini, karena untuk memastikan penyamaranmu tidak mudah diketahui kan? kau menguji ritual Raray Robah sudah sempurna atau belum, supaya kau bisa tinggal dengan kami tanpa dicurigai siapapun, kan? kalau kami saja sudah tertipu, apalagi orang lain yang tidak begitu mengenalmu.
Tapi Ayi … apa yang membuatmu berubah pikiran? Kenapa Ayi memilih penyamaran dan berkata akan tinggal bersama kami? Bukankah Ayi meminta kami menjaga Yasa agar tidak digunakan Bagaskara untuk menjadi senjata, Ayi bahkan mengatakan kalau perpisahan ini satu-satunya jalan agar kutukan itu tidak terjadi, dengan menyembunyikan Yasa.” Ganding bertanya.
“Aku telah salah membaca petunjuk Ayi Sarika, seperti Ayi Sarika salah membaca petunjukku, kami terjebak dalam paradoks waktu, di mana awal dan akhir tidak bisa diketemukan karena perjalanan waktu yang menjadi anomali.
Aku melakukan ritual lontar waktu mengguankan benda-benda milik Ayi sarika.”
“Ayi! Itu adalah ritual yang sangat berbahaya, katanya dulu ada kharisma jagat yang melakukan itu untuk menolong istrinya yang meninggal dunia karena kecelakaan, dia ingin mencegah kecelakaan itu, tapi sayang, energi yang terkuras sangat banyak, tubuhnya hancur entah di waktu yang mana, karena istrinya tetap meninggal sedang dia hilang.” Aditia berkata dengan khawatir.
“Ya, Hanif sempat marah, tapi bisikan terakhir Ayi Sarika, membuatku sungguh gusar, aku merasa bahwa bisikan itu membuatku menjadi ragu, ragu tentang keputusanku memisahkan Yasa dengan diriku dan semua pasukanku yang adalah lingkungan hidupnya, lingkungan teramannya.”
“Bisikan apa itu?” Malik bertanya.
“Perang saudara, Ayi Sarika berbisik itu, aku melakukan ritual lontar waktu, meski aku sempat tersadar, datang pada zaman yang salah dan membuat Ayi Sarika jadi tahu tentang kutukan itu, ya, kutukan itu dikatakan oleh Ayi Sarika padaku untuk memperingatkanku di zaman ini, tapi pada lontar waktu itu aku yang memperingatkan Ayi Sarika, maka kami berdua terjebak dalam paradoks waktu yang tidak diketahui mana awal dan mana akhir, ayi Sarika yang memberitahuku tentang kutukan itu, atau aku yang memberitahunya tentang kutukan itu, tapi siapapun awal dan siapapun akhhir, tetaplah menjadi penyebab Bagaskara memegang kartu kunci itu untuk menghabisiku di zaman ini.”
“Apa? Kenapa Bagaskara Ayi? Apa hubungannya?” Hartino tidak paham, sedari tadi dia hanya diam mendengarkan dengan seksama, takut tertinggal, tapi sekarang dia sungguh penasaran.
“Bagaskara ternyata adalah orang kepercayaan Ayi Sarika, tidak ada literasi apapun tentang manusia satu itu di zaman manapun bukan? karena dia memang sengaja menyembunyikan nama aslinya, hanya Ayi Sarika yang tahu, makanya dia sempat memberitahuku tentang nama itu pada pertemuan lain yang dia lakukan untukku di zaman ini.”
“Ayi sebentar aku sakit kepala.” Hartino sesak napas mendengar itu, semua cerita itu seperti lingkaran tanpa titik awal, seolah terjadi begitu saja, takdir Tuhan yang membingungkan.
“Jadi, apa yang dimaksud dengan perang saudara itu, sayang?” Malik bertanya.
“Bahwa, di zaman Ayi Sarika, dia pernah salah mengambil keputusan, memaksa kharisma jagat untuk hidup seperti manusia biasa tanpa menyandang keistimewaannya, memaksa mereka berbaur dan berakhir dengan dihina, dianggap aneh dan bahkan dikucilkan, sementara Ambawani anaknya telah memberitahu soal ini, tapi Ayi Sarika tidak mau mendengar, kutukan yang aku beritahu padanya di zaman yang salah itu, bahkakan membuat Ayi Sarika menjadi begitu keras terhadap anaknya.
Dia taku kalau anaknya akan menjadi jahat, dia juga tak menyangka kalau … kalau anak perempuannya benar menjadi pencetus pemberotakan bersama dengan pengikutnya, yaitu para kharisma jagat yang marah karena dipaksa melepas status dan keistimewaannya, hidup dengan orang yang berbeda dan menganggap mereka aib menjijikan.”
“Oh tidak!” Alka menutup matanya, membayangkan betapa mengerikannya itu jika terjadi di zaman ini, anakmu menjadi pemimpin pemberontakan atas dirimu sendiri.
“Kasihan sekali nenek moyangku.” Aditia sedih, Alka mengusap punggung Aditia.
“Maka ketika aku datang pada zaman yang tepat, di mana jawaban tentang kutukan itu telah Ayi Sarika dapat, aku tahu semua kisahnya, saat dia sudah melepas statusnya sebagai Ayi Mahogra, saat dia sudah tua.
Kami berbicara di ruang ghaib yang aku buat di dimensi ananta, Ayi memintaku untuk tidak mengulang kesalahannya, perang saudara itu terjadi di halaman istana yang membuat anaknya meninggal dunia, tidak boleh terjadi padaku.”
“Anaknya meninggal dunia!” Aditia jadi kaget, kalau anaknya Ayi Sarika meninggal, lalu siapa nenek moyangnya? Bukankah Ayi Sarika tak punya anak lain selain Ambawani?
________________________________________
Catatan Penulis :
Aku up 2 part ya hari ini, supaya part Mada TAMAT, jangan lupa bacanya berurutan, part satunya lagi nanti jam 11:30 malam ya, baca besok aja part satunya lagi.
I love you all, media healingku adalah pembacaku, semoga tulisanku bisa jadi media healing kalian.
PKJ 2 akan publish setiap hari jam 19:00 (Semoga aku bisa menepati janji)
Jangan lupa like, coment dan follow akun Noveltoonku ya.
Jangan lupa untuk follow aku juga di :
IG : @mukakanvas
Tiktok : mukakanvas_horor
Youtube : @mukakanvas
kalo ibunya termasuk karisma jagad berarti akan ada karuhun yg menurun
coba amati Dita dari jauh
sapa tau ngerti ttg Dita yg diawasi
oleh dokter Hanan
dan juga didatangi ruh mama Reisa
ksrna ada kata nikah karna jodoh adat
yg di suka dita dr Bari kali ya...