Pria Arogan Idamanku

Antonio mendekat ke Leon Sahabatnya, Leon saat ini sedang bersama keluarga besarnya mengobrol ringan dengan candaan serta membahas perihal pertunangan nya dengan pewaris keluarga Alveric.

Saat Antonio mendekat Leon seketika berhenti bicara dah menoleh ke Antonio serta mendekat bersalaman layaknya teman.

"Thanks bro sudah datang dan merahasiakan dari yang lain..,biar nanti aku sendiri yang mengatakan nya."

"Hm its ok , ini privasi mu Leon aku akan menjaganya jika itu yang kamu mau."

Netra Antonio sempat melirik ke Lidya yang tampak biasa tidak terpengaruh oleh kehadiran Antonio.

Antonio menghela nafas, "Leon seperti nya aku harus pulang..., sekali lagi selamat atas pertunangan mu."

"Ok Antonio.., terimakasih jangan menggodaku saat di Kampus esok karena aku dah Lidya akan kembali ke kampus."

"Jadi dia akan kembali ke Kampus??"

"Ya! Karena dia kemarin hanya izin saja, kami mungkin akan berperan sebagai sepasang kekasih saja."

"Oh ok tidak masalah itu lebih baik untuk hubungan kalian."

"Ok thanks bro hati-hati, kau pulang sendiri atau bersama Om dan Tante?"

"Sendiri."

Tanpa kata lagi Antonio berbalik bahkan tidak menyapa Lidya, Lidya menatap sendu dihatinya nyeri namun ia tahan dan tutupi dengan senyum palsunya "Antonio ..,apa aku sanggup melihat mu esok..." batin Lidya menangis pilu

Antonio keluar setelah berpamitan ke orang tua Leon serta mom dan Daddy nya.

Didalam mobil Antonio menelungkup kan wajahnya disetir mobil, perasaan nya tidak menentu disaat dia mengingat semuanya tapi bersamaan dia harus kehilangan wanita yang ia tunggu selama ini.

"Rose..., aku kehilanganmu...lagi!! Takdir macam apa ini??" Pikiran Antonio berkecamuk

"Sembilan tahun Rose ..,dan selama itu aku hanya menunggu mu hingga kecelakaan itu terjadi bahkan namamu masih ku sebut saat motorku melesat jauh dan tubuhku terpelanting..,

Apa ini Rose..., Lidya Natalia Merie Sang bunga Mawar (Rose) Milik ku .., milik sahabat ku saat ini,.." Antonio masih terdiam dimobil tanpa menyalakan mobil yang masih terparkir di halaman Mansion Alexander.

.

.

Sementara di kediaman Ricardo Khumaira tiba-tiba merasakan jantungnya berdegup namun ada kesedihan disana, Khumaira bingung perasaan apa ini hatinya merasa sedih secara tiba-tiba tanpa sebab bahkan seluruh keluarga nya dalam keadaan sehat, ibu panti dan adik-adiknya pun keadaan nya baik dia sudah pastikan.

"Perasaan apa ini...,kenapa aku merasa sedih dan rapuh." gumam Khumaira dihatinya

Tanpa sadar perasaan kedua nya tersambung satu sama lain,rasa sedih juga di rasakan Khumaira dalam kesendirian nya saat ini berada di taman.

Dari kejauhan Bram menatap Khumaira dengan aneh dan bingung melihat ekspresi wanitanya yang hanya diam namun memegang dadanya.

"Apa dia sakit?? Tapi itu bukan ekspresi sakit namun bingung...,apa dia punya masalah?" Bram berbicara lirih sambil terus menatap ke arah taman.

Khumaira berdiri dipinggiran pagar yang langsung berhadapan dengan kolam ikan, dirinya terdiam dan mencoba tersenyum melupakan rasa yang aneh di dirinya saat ini.

(Anggap malam ya gaes)

"Huft... lupakan maira mungkin hanya perasaan cemas saja..,tapi cemas dalam hal apa." Khumaira bermonolog sendiri sambil menatap kolam menyenderkan tubuhnya di pegangan.

"Ada apa dengan diriku, aku merasakan perasaan sedih dan rapuh bersamaan sekarang ada yang berdenyut nyeri,tapi apa?"

Khumaira kembali terdiam setelah berbisik sendiri mencoba mengingat mungkin ada yang ia lupakan.

.

Disisi lain Antonio sudah sampai Kediaman nya para maid menatap bingung Tuan mudanya hanya masuk dan langsung naik ke atas.

"Kok Tuan muda pulang sendiri? Dimana nyonya dan tuan ya?"

"Mana kutahu.., mungkin tuan Antonio ingin pulang duluan ."

"Iya juga sih tapi aku tak lihat tadi muka nya masam banget kaya putus cinta."

"Hush tangan sok tahu kamu kalau tuan dengar bisa dihukum kamu..,mau??"

"Ih ogah .., mending aku ke belakang deh."

"Tau takut tapi herannya hobi gosip."

"Ish diamlah jangan menakuti ku terus."

Saat keduanya baru selesai berbicara dari arah atas suara Antonio memanggil keras dan spontan maid yang membicarakan nya tersentak kaget.

"Ya_Tuan!??" tubuhnya bergetar

"Bawakan orange juice dingin, cepat!!"

"Iya Tu_an...,siap!"

Suara Antonio tak terdengar lagi bahkan atas terasa sunyi.

"Tuh kan kualat kau jangan-jangan Tuan muda dengar??"

"Ih dibilang jangan nakutin juga, bagaimana ini aku tidak mau dipecat."

"Udah sana buatin berdoa saja hanya kebetulan tuan muda Panggil."

"Huft semoga deh."

.

.

🍊 BERSAMBUNG