NovelToon NovelToon
Secangkir Macchiato

Secangkir Macchiato

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Kehidupan Tentara / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

"Bang Akbar, aku hamil!" ucap Dea di sambungan telepon beberapa Minggu lalu.
Setelah hari pengakuan itu, Akbar menghilang bagai di telan bumi. Hingga Dea harus datang ke kesatuan kekasihnya untuk meminta pertanggungjawaban.
Bukannya mendapatkan perlindungan, Dea malah mendapatkan hal yang kurang menyenangkan.
"Kalau memang kamu perempuan baik-baik, sudah pasti tidak akan hamil di luar nikah, mba Dea," ucap Devan dengan nada mengejek.
Devan adalah Komandan Batalion di mana Akbar berdinas.
Semenjak itu, Kata-kata pedas Devan selalu terngiang di telinga Dea dan menjadi tamparan keras baginya. Kini ia percaya bahwa tidak ada cinta yang benar-benar menjadikannya 'rumah', ia hanyalah sebuah 'produk' yang harus diperbaiki.
Siapa sangka, orang yang pernah melontarkan hinaan dengan kata-kata pedas, kini sangat bergantung padanya. Devan terus mengejar cinta Dealova.
Akankah Dealova menerima cinta Devan dan hidup bahagia?
Ikuti perjalanan Cinta Dealova dan Devan hanya di NovelToon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 : Rencana

(Masih) Mencari Sekutu

Dengan dagu terangkat, Kassandra berjalan menyusuri lorong ruang kantor suaminya berada. Senyumannya tidak lepas dari wajahnya yang cantik dan sedikit oriental. Sapaan para anak buah suaminya ia jawab dengan sopan seperti biasanya. Prilaku yang bertolak belakang dengan sifat aslinya yang angkuh dan sombong.

'Dunia kecil' Devan tidak ada yang tahu bagaimana kondisi keluarga sang pimpinan. Rumah tangga yang tersisa hanya puing-puing tanpa dinding dan atap sempurna. Mereka tetap menghormati Kassandra sebagai istri sah dari orang yang mereka anggap bapak di kesatuannya.

Saat berjalan ke arah kantor Devan, ia bertemu Akbar.

"Mas Akbar!" panggilnya, Akbar menoleh lalu berjalan mendekatinya. Setelah jarak mereka tidak terlalu jauh, "bisa kita bicara?" tanyanya.

"Ada apa ya mbak?" tanya Akbar.

"Ada yang ingin aku bicarakan, serius." Kasandra memberi kode agar Akbar mengikutinya ke arah taman hidroponik.

Mereka sudah duduk di sebuah bangku taman. Posisi mereka dipisahkan meja bundar yang ditengahnya ada payung besar menaungi tubuh mereka dari sinar matahari. Derit suara kaki kursi kayu bergeser saat Akbar berusaha menjaga jarak duduk dan menyandarkan punggungnya. Ia duduk santai dengan menyilangkan kaki kanan di atas kaki kiri.

"Mba tahu kamu sedang naksir seseorang," ucap Kasandra to the point.

Tatapan mata Akbar jatuh pada jarinya yang sedang mengetuk-ngetuk meja kayu. "Lalu?" tanyanya, ia sudah meraba kemana arah pembicaraan Kassandra.

Karena malam itu, Akbar tahu Kassandra ada di halaman parkir kostan Dea saat atasannya bermesraan dengan gadis yang ia sukai.

"Bagaimana kalau kita kerjasama?" tantang Kassandra.

"Dalam hal apa?" tanya Akbar

"Pisahkan gadis murahan itu dari suamiku," pinta Kassandra

Akbar tersenyum sinis. Ia mencondongkan tubuhnya sedikit mendekati bibir meja. "Dalam hal penilaian, kurasa kita sudah tidak sejalan. Bagaimana kita bisa bekerjasama?" tanya Akbar penuh sindiran.

"Maksudmu?" Kassandra merasakan ejekan Akbar.

"Yang murahan bukan kekasihku, tapi suami mbak yang tidak tahu malu mendekatinya. Sudah memiliki keluarga masih mendekati wanita lain. Kurasa, mba salah menilai siapa sebenarnya yang murahan."

Kassandra mengepalkan kedua tangannya. Ia tidak terima Devan dihina bawahannya seperti itu. Matanya menatap tajam Akbar.

"Kalau dia bukan wanita murahan, mengapa ia mau menggoda lelaki yang sudah beristri. Kehidupannya saja berantakan, diperkosa keluarganya sendiri lalu meminta dan membujuk suamiku untuk membiayai visumnya di rumah sakit! Huh perempuan gila" cibir Kassandra untuk Dea.

Kini Akbar yang terperanjat, ia baru tahu cerita itu. Tapi sebisa mungkin ia bersikap biasa dan tidak terprovokasi ucapan Kassandra.

"Anda tidak bisa bicara seenaknya jika belum mengetahui kebenarannya. Apa bisa dibuktikan?!"

"Tentu! Aku masih pegang bukti-bukti ia melakukan visum." Kassandra menyodorkan ponsel pintarnya dan menggeser foto-foto Dea yang sedang melakukan visum.

Akbar hanya melirik sepintas foto-foto itu. Meski kini dadanya berdetak lebih kencang karena khawatir dengan keadaan Dea. Ia harus bersikap netral. Akbar bukan tidak tahu bagaimana sifat asli Kassandra. Justru ia sangat tahu sifat asli Kassandra di luaran, yang ia tampilkan di depan umum hanyalah topeng. Karena mama Akbar seringkali membicarakan perempuan yang ada di hadapannya ini, sebagai sesama teman bisnis dan aktif di dunia sosialita

"Tapi aku tidak yakin, karena tanggal yang ada di foto adalah hari dimana aku bertemu dengan Dea untuk melihat pameran Ndoyo' di TBJT, dan kami menghabiskan waktu seharian di sana. Mungkin orang yang mba tugaskan menggali informasi tentang Dea, memberikan informasi yang salah."

Kassandra semakin geram. Tujuannya menjadikan Akbar sekutu untuk memisahkan Devan dan Dea menemui jalan buntu. Akbar bukan orang yang mudah ia pengaruhi. Dia lelaki tegas dan memiliki prinsip.

Kassandra berdiri. "Terserah kamu!" Ia lalu berbalik hendak meninggalkan Akbar tapi kakinya terhenti, "asal kamu tahu yaa... Aku akan menghancurkannya, bagaimanapun caranya!"

Akbar pun berdiri, berbicara di balik punggung Kassandra dengan jarak yang terukur.

"Saran aku, mbak perbaiki keretakan di dalam rumah tangga mba dan Abang. Jangan Apatis saat Abang Devan memberikan seluruh perhatiannya padamu. Kuyakin ia tidak akan merayu perempuan lain jika perempuan yang ada di rumahnya menyambut sikap baiknya."

Kassandra berbalik lagi, menghadap Akbar. Jari telunjuknya menunju Akbar dengan gemetar. "Kamu! Anak kemarin sore sudah berani menasehati aku yang jauh lebih berpengalaman daripada kamu!"

"Aku hanya kasih masukan, di terima sukur... Ngga diterima ngga apa-apa," cibir Akbar, ia menurunkan kedua sudut bibirnya.

"Aarrgghkkk... Brengsek!" hardik Kassandra.

Setelah Kassandra pergi, Akbar terduduk dengan lemas. Sungguh, ia baru tahu kejadian buruk yang dialami Dea. Slide demi slide pertemuannya dengan Dea kini memutar di ingatannya. Di rest area, saat Dea ketakutan dan pingsan. Di gadis itu gemetarcafe saat tiga orang menghardiknya dengan ganas hingga tubuhan dan saat beberapa kali dia temukan Dea memeluk dirinya sendiri ala butterfly hug sambil bercucuran airmata saat di Bukit Sikunir.

Akbar memandang sayuran hijau yang bergoyang ditiup angin di atas paralon hidroponik. Baginya, Dea adalah gadis yang masih hijau. Hanya saja takdir merampas kebahagiaannya dan membuat ia berada di posisi yang selalu salah di mata orang lain.

Ketemu Mantan

Setelah mengikuti rangkaian acara , Kassandra masih

Tanpa mengetuk pintu, ia masuk ke ruang kerja Devan dengan suara renyah dan manjanya. "Hallo papa sayang, semangat pagi... " ucapnya dengan suara riang.

Semua orang dibuat melongo dengan kehadiran Kassandra. Saat itu Devan sedang kedatangan tamu, relasi dari usaha pengolahan limbah yang baru ia bangun. Tiga orang pria bermata sipit dan satu orang sebagai translator duduk di kursi tamu dengan wajah-wajah serius. Ia terpaksa menerima tamu bisnis di kesatuannya, karena jadwalnya yang sangat padat hari itu.

Devan mendengus kesal.

Ia berdiri, lalu berjalan ke arah Kassandra yang terpaku melihat pada satu titik. Devan membalik tubuh Kasandra dan mengajaknya keluar ruangan. Saat di depan pintu, Devan memindai penampilan Kasandra yang berbeda. Tapi ia tidak terkecoh dengan sikap dan penampilan Kassandra yang selalu berubah-ubah. Ia memanggil ajudannya dengan lambaian tangannya.

"Wisnu, bawa ibu ke ruang pertemuan. Jangan ganggu kami sampai jam dua siang," ucapnya dengan tegas. "Dan kamu, Ca. Aku larang kamu menginjakkan kaki di ruanganku lagi. Aku sudah siapkan ruangan khusus untukmu." Devan langsung membalik badan untuk kembali ke ruangannya.

Kasandra masih terpaku saat Devan berbicara padanya dan memberi arahan pada ajudannya. Pikiran Kasandra masih tertinggal di ruangan Devan, pada sosok yang pria yang memakai stelan jas slim fit berwarna abu tua. Sosok pria yang menghilang meninggalkannya saat ia masih terlalu cinta padanya.

Dimas Wibowo.

Kassandra urung ke ruangan yang katanya sudah disiapkan Devan untuknya. Ia lebih memilih ke parkiran dan menunggu Dimas di dalam mobil. Ia duduk di dalam mobil dengan wajah memucat. Setelah sepuluh tahun, semesta baru mempertemukannya dengan Dimas.

'Kemana saja kamu selama ini, Dim. Tidakkah kamu merindukanku?' ucap Kasandra dalam hatinya.

Tepat pukul lima sore, para driver tamu Devan sudah bersiap di balik kemudi untuk menjemput atasannya di lobi. Sementara Dimas yang tidak memakai supir berjalan ke arah parkiran di temani Devan. Mereka masih membicarakan masalah bisnis. Keduanya terlihat begitu akrab, sepertinya Devan menaruh simpatik pada Dimas yang cerdas dan visioner.

"Kami harap pak Devano mau berkunjung ke pabrik kami," ucap Dimas.

Devan mengangguk dengan yakin lalu tersenyum sopan, "Tentu, dalam waktu dekat saya akan kosongkan jadwal. Khusus untuk mempelajari ritme kerja, reduksi dan reuse nya."

"Oke, pak Devano... Senang bekerjasama dengan anda," ucap Dimas sambil mengulurkan tangan lalu disambut oleh Devan.

Dimas pamit lalu masuk ke dalam mobilnya, ia melambaikan tangan sebagai perpisahan. Mobil Dimas meluncur meninggalkan halaman parkir. Tidak berselang lama mobil Kassandra mengikuti mobil Dimas.

Sementara, Devan menelpon seseorang untuk mengikuti kedua mobil yang saling beriringan.

"Yus, ikuti keduanya. Ambil foto-foto perjumpaan pertama mereka.

Yusron tertawa renyah di ujung telepon, "Apa ini rencana serangan balasan?"

1
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
dua kali dea kecewa. kejujuran yang seharusnya akbar katakan malah diketahui dari devan.
status pernikahan devan dulu pun diketahui bukan dari devan.
kasihan dea.
Aksara_Dee: kayaknya mending jauh dari kedua orang itu ya ka 😅
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
kalian sudah menikah secara agama. sudah kuat dimata ALLAH. pemberkasan itu urusan duniawi.
berarti dea tidak hamil diluar nikah.
Aksara_Dee: keduanya berjuang utk mendapatkan Dea. tapi malah melukai
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ: masih harus berjuang
total 5 replies
🌞Oma Yeni💝💞
pria kalo udah posesif berarti dia cinta sama cweknya/Facepalm/
Aksara_Dee: Cinta dan protektif
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
Laras jadi kena imbasnya
Aksara_Dee: untung Laras setia bgt sama Dea
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
jujur aja, seorang lelaki sejati itu berani bertanggung jawab atas semua kesalahan. lebih baik ketahuan skrg drpd entar. itu lebih menyakitkan
Aksara_Dee: kejujuran yang pahit ya ka, buah simalakama
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
wkwkwk,, ini rekayasa Dea apa si ibuk/Facepalm/
🌞Oma Yeni💝💞: ibuknya jago juga ya /Facepalm/ tahu keadaan genting
Aksara_Dee: rekayasa ibuk 🤭
total 2 replies
🌞Oma Yeni💝💞
kasihan, malah jadi salah orang
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
awal mulanya dea hamil anak akbar?
Aksara_Dee: iya kaa...
total 1 replies
Abu Yub
Aku bukan peli, tapi aku orangnya sangat hemat
Aksara_Dee: beda tipis ah
total 1 replies
Abu Yub
Terus kamu ngak suka iya, yang murahan
Aksara_Dee: iya aku suka yg mehong
total 1 replies
Abu Yub
Abang sudar sadar dek, makanya jadi begitu
Aksara_Dee: bukan begini
total 1 replies
R 💤
sok sweet 😘
🌹untuk Akbar
Aksara_Dee: tapi memang Akbar cinta banget sama Dea. tapi takdirnya gimana author xixixixi
R 💤: makanya Dea sampai terhanyut...
total 3 replies
R 💤
Dan itu karena babang Devan hhhh
Aksara_Dee: cinta pertama memang full of love
total 1 replies
R 💤
baru aja berbaikan dengan Dea, pegang2an tangan... wes malah amburadul gara2 Caca,, serahkan dulu Dea ke Akbar Dev, lilakno.. lilakno hohoho
Aksara_Dee: emang blegedes
R 💤: gak jelas emang si Devan ..
total 3 replies
R 💤
Nyai Maheswari aja kalah...
Aksara_Dee: wkwkwkwk
total 1 replies
R 💤
Licik bangtt woy Kasandra...
Aksara_Dee: semesta masih membelanya
total 1 replies
R 💤
Alamak ! 🙈 nggak bakalan nyangka kan Dev .
Aksara_Dee: terlalu tenang ternyata di tusuk dari belakang
total 1 replies
R 💤
yang terlihat romantis di publik belum tentu romantis dalam kluarga...
Aksara_Dee: makasih Kaka, Kaka juga cakep... cyuss 😘😘
R 💤: nah, cakep Thor...
total 3 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
semangat dea. kamu berhak punya tujuan.
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ: iya. seru pasti perjuangan dea ya
Aksara_Dee: dari perasaan rendah diri membakar semangatnya utk balas dendam
total 6 replies
Dee
Hah! Apa Kasandra sudah baikan sama mamannya Devan?
Dee: Sudah kuduga🤔
Aksara_Dee: sudah karena ada maksud
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!