NovelToon NovelToon
Langit Memerah Di Pajang

Langit Memerah Di Pajang

Status: sedang berlangsung
Genre:Matabatin / Dendam Kesumat
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: Zakaria Faizz

Pergolakan bathin , antara dendam dan kebenaran seorang anak manusia di masa itu.

Dengan segala kelemahan nya yg membuat diri nya terasa begitu di rendahkan oleh orang sekelilingnya.

Bahkan tanpa kemampuan apa pun , ia amat begitu menderita.

Hingga pada waktu nya , diri nya menemukan keberuntungan yg tidak terhingga,.

Apa yg selanjut nya terjadi ,,..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#9 Pendadaran di Pajang.

Danurwedha sendiri yg pada saat itu masih terlelap dalam tidur nya, lamat-lamat telinga nya mendengar suara-suara teriakan diantara sadar dan tidur nya ini.

Akan tetapi karena ia sudah sangat terbiasa dengan beberapa keadaan maka ia pun langsung terjaga begitu suara itu semakin jelas terdengar.

Hehh !, seperti nya tengah ada beberapa orang yg bertarung, berkata ia di dalam hati nya.

Dari duduk nya , ia pun langsung bangkit dan berjalan cepat ke arah asal suara tersebut.

Danurwedha pun melihat di antara ke remangan suasana sore yg temaram itu, ada seorang prajurit yv di tengah di keroyok oleh empat orang, dan sang prajurit dalam keadaan sangat terdesak meskipun ia masih berada di atas punggung kuda nya.

" Toloong,...!"

Dan kemudian terdengar suara jeritan yg melengking sangat keras dan itu berasal dari sebuah kereta kuda, jelas sekali itu adalah suara seorang perempuan.

Hufhh!

Tanpa menunggu lama , Danurwedha pun melesat ke arah asal suara perempuan yg masih berada di dalam kereta tersebut.

" Heahhh !"

Danurwedha pun langsung memberikan satu serangan dengan memperģunakan tendangan gledeknya.

Bruakkh !

Dinding kereta itu sampai hancur pada bagian sisi sebelah kanan akibat tendangan yg di lancarkan oleh Danurwedha tadi.

Salah seorang terlempar keluar akibat hantaman dar dalam kereta tersebut dan ia adalah pemimpin kelompok penghadang yg berusaha untuk berbuat tidak senonoh terhadap perempuan yg ada di dalam kereta tersebut.

Sedangkan seorang perempuan muda yg ada di dalam kereta tersebut nampak sangat ketakutan sekali, sambil buru-buru ia merapikan pakaian nya ia mengucapkan terima kasih kepada Danurwedha.

Di balas dengan anggukan kepala, Danurwedha langsung bergerak ke arah sisi sebelah kiri , dimana lelaki sangar yg berpakaian serba hitam ini terjatuh.

Ia memang berusaha untuk bangkit dan meraih senjata nya yg sempat terlempar tadi.

Tetapi begitu tangan nya tiba pada gagang senjata nya itu.

'' Dhieghh !"

" Dasar manusia laknat , yg berani hanya terhadap perempuan yg lemah, terima lah balasan nya, Hiyyahh !"

Kembali Danurwedha memberikan serangan untuk kedua kali nya sehingga lelaki yg bertampang sangar ini harus terjerembab lagi ke atas tanah dengan hidung nya mengeluarkan darah.

Dua kali serangan yg di lancarkan oleh Danurwedha memang mengandung tenaga penuh, selain rasa amarah remaja yg beranjak dewasa ini atas sikap lelaki itu, ia pun memang merasa sakit hati karena telah di depak keluar dari pendadaran calon prajurit pajang, sehingga ia pun dengan begitu mudah nya berhasil.menaklukan lelaki berpakaian hitam dan bertampang sangar ini.

" Baru tahu rasa kau sekarang, bangkit,...!?"

Danurwedha menjambak rambut lelaki itu dan membuat nya berdiri ,sedangkan kedua belah tangan nya ia tarik ke belakang , sehingga ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Dengan paksa , Danurwedha membawa lelaki itu berjalan menuju ke arah pertarungan yg terjadi antara empat orang yg mengeroyok satu orang prajurit pajang tersebut.

" Cepat perintahkan orang-orang mu untuk menghentikan pertarungan , atau kalau tidak nyawa mu lah sebagai ganti nya !"

Kembali Danurwedha berseru keras kepada lelaki bertampang sangar ini untuk menghentikan pertarungan, karena keadaan sang prajurit pajang itu memang sudah sangat kepayahan sekali, senjata nya sebagai penopang nya untuk tetap bisa berdiri.

" Cepat !, lakukan perintah ku !" teriak Danurwedha lagi.

Sambil tangan kiri nya menekan ke arah urat leher lelaki itu.

Ia memang berusaha untuk menakuti lelaki bertampang sangar itu dengan lebih keras lagi menekan leher nya itu menyebabkan ia menjerit tertahan karena merasakan rasa sakit yg teramat sangat.

" Bb,..bb,baik lah " ucap lelaki itu dengan nada terbata-bata.

Ia pun kemudian berteriak memerintahkan kepada seluruh anak buah nya untuk menghentikan pertarungan , padahal saat itu, prajurit pajang itu seolah pengewan-ewan saja buat mereka ber empat, semacam ajang latihan saja mereka pergunakan lurah prajurit pajang ini, padahal kalau mau, mereka sudah dapat menghabisi nya.

Namun alangkah terkejut nya mereka ketika mereka mendengar suara teriakan dari pemimpin nya ini untuk menghentikan perbuatan nya.

Hahhh !

Ke empat nya pun sangat terkejut melihat apa yg terjadi di hadapan mereka sàat ini, sang pemimpin kini tengah tersandera oleh sesorang, dan di dalam keremangan senja dan hampir gelap karena malam mulai turun, ke empat nya melihat sosok orang yg telah berhasil menaklukan pemimpin nya ini.

Seolah tanpa sadar nya , ke empat orang itu pun meletak kan senjata.nya , karena mendapatkan perintah dari pemimpin nya ini untuk meletak kan senjata yg mereka punya itu.

" Cepat perintahkan kepada mereka untuk mengikat diri mereka sendiri " seru Danurwedha sekali lagi kepada lelaki yg di sandera nya ini.

" Cepat lakukan perintah nya , !" ucap lelaki bertampang sangar ini sekali lagi menuruti perkataan dari Danurwedha.

Tanpa banyak tanya keempat orang itu melakukan perintah pemimpin nya ini dan mengikat diri mereka dengan bantuan masing-masing teman nya.

Baru kemudian selesai, pada orang yg terakhir, lurah prajurit pajang itu lah yg mengikat nya, walaupun ia memang dalam keadaan payah tetapi berhasil melakukan nya , dan langsung di perintahkan oleh Danurwedha untuk naik ke atas kereta seraya menyerahkan kuda tunggangan nya untuk di pergunakan oleh Danurwedha.

" Bawalah kereta itu, dan tinggalkan lah kuda mu untuk ku !" ucap Danurwedha kepada lurah prajurit pajang.

Tanpa banyak kata dan tidak membantah sama sekali ,lurah prajurit pajang ini menuruti perintah dari Danurwedha itu.

Ia naik ke atas kereta pada bagian depan di tempat kusir yg biasa nya berada.

Sedangkan sang kusir yg lagi pingsan dan mengeluarkan banyak darah akibat dari luka yg dialami nya.

Sang lurah prajurit pun mulai menggerak kan kereta kuda nya secara perlahan, meskipun tubuh dari lurah prajurit pajang ini penuh dengan luka , tetapi ia tetap bersemangat melalukan nya.

Sedangkan Danurwedha sendiri mengekor di belakang kereta kuda itu sambil menunggangi kuda milik lurah prajurit pajang itu.

Namun sebelumnya ia telah menotok lelaki bertampang sangar itu sehingga diam mematung lagi tidak bisa bebuat apa-apa lagi.

Dalam kegelapan malam yg sudah menyelubungi alam mayapada, berderap langkah kaki-kaki kuda dari kereta dan juga kuda tunggangan Danurwedha.

Mereka memang menuju ke arah kotaraja Pajang.

Rombongan itu bergerak terus tanpa berhenti sama sekali , karena memang keadaan nya agak memaksa.

Sehingga pada saat pagi hari , kereta kuda yg di tumpangi oleh perempuan muda yg di kawal oleh dua orang prajurit pajang ini pun tiba di dalam kotaraja pajang.

Arah nya menuju ke kediaman salah seorang pembesar kerajaan Pajang.

Setiba nya di kediaman yg cukup baik juga megah ini, perempuan muda yg berada di dalam kereta itu langsung melompat turun dan berusaha cepat untuk masuk ke dalam rumah besar tersebut.

" Ada apa Ndhuk !?"

Seorang perempuan paruh baya yg masih terlihat muda dan juga masih memiliki kecantikan di wajah nya yg bertanya kepada perempuan muda yg berlari mendekati nya itu.

Tanpa basa-basi lagi perempuan muda itu pun menangis sesenggukan dan lansgung menceritakan apa yg telah terjadi.

Sebelum cerita perempuan muda itu berakhir, dari arah dalam muncul lah seorang lelaki paruh baya yg memiliki postur tinggi tegap dengan kumis nya melintang tebal di atas bibir nya.

Ia yg turut mendengar sedikit pembicaraan antara istri nya dan juga putri nya ini pun kemudian bertanya,

" Apa yg telah terjadi dengan mu anak ku, mengapa baru pagi ini kalian tiba disini dan mana itu lurah Baruna ?" tanya nya kepada sang anak.

Sedangkan perempuan muda yg baru datang ini masih berpelukan dengan ibunda nya, seolah ada perasaan yg di tumpahkan sesaat ia dapat lagi melihat kedua orang tua nya ini.

Secara ringkas perempuan muda ini pun menceritaka n apa yg telah menimpa mereka , saat ada lima orang yg telah menghadang perjalanan mereka dan berhasil.membunuh salah seorang prajurit pengawal dan juga hampir melakukan sesuatu yg tidak senonoh atas diri nya.

" Akan tetapi kami berhasil di selamatkan oleh orang itu !" ucap nya mengakhiri kisah nya.

Dan pada saat bersamaan , Lurah prajurit pajang itu datang menghadap bersama Danurwedha.

" Mohon ampun kanjeng Tumenngung , adi Karpani telah tewas , dan kami masih meninggalkan nya !"

Ungkap lurah prajurit pajang ini sambil menjura hormat ke arah lelaki berbadan tinggi tegap ini.

" Apa yg telah terjadi pada kalian , Lurah Baruna ?" tanya lelaki berkumis tebal ini.

Ia memang ingin mendengar penjelasan yg lebih rinci lagi.

Lurah Baruna pun menjelaskan secara rinci apa yg terjadi , dan pada ujung kata-kata nya ia menyebutkan dewa penolong yg ada bersama nýa itu.

Hahhh !

1
Ali Gilih
up terus kang
Ali Gilih
apa kira kira senjata dari danurwendha ini
Ali Gilih
seru bagus alur ceritanya..
Ali Gilih
bagus banget alur ceritanya..
Ali Gilih
bagus banget loo bang alur ceritanya..👍
Ali Gilih
awal saya membaca sperti alur cerita ini bagus..saya kan lanjut baca semoga novel Sampek slesai..
Amit
novelnya bnyak g udte
Agus Leo
Lanjuuuuuuut thor.......
Camad Pener
tugas yang sangat berat bagi lurah prajurit baru danurwenda untuk menumpas gerombolan begal
Camad Pener
apakah pertaruhan tumenggung wira prakarya berhasil untuk menjadikan danurwenda berhasil untuk menumpas gerombolan perampok
Rafly Rafly
Raden n Pabelan... pengeran yg terkenal dgn sifat mesumnya...yg menjadi salah satu sebab pecahnya perang pajang dan Mataram
dik chimot
joss
Windy Veriyanti
kerja bagus, Danurwendha 👍👏
Cilel Cilel
akhirnya tamat juga cerita nya
Camad Pener
ternyata menjadi prajurit pajang emang susah Tampa perantara jalur langit dan akhirnya danurweda berasil akan menjadi prajurit pajang lewat anak temenggung yang di tolong nya
Night Watcher
mending jd pendekar pengembara aja, menumpas kejahatan sendir, mungkin lbh bermanfaat utk masyarakat..🤭
Agus Leo
ayo segera tolong...
jalan menuju menjadi prajurit...
Aang Aang anwari
seru nih....
pasti jadi prajurit mataram
Sekar Taji
bagus, tapi sayang jarang update.
walaupun autornya banyak karya yg lain minimal jangan terlalu lamalah updatenye.
selebihnya saya ucapkan semangat berkarya.
angin kelana
lanjjjut hidup...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!