NovelToon NovelToon
Tuhan Kita Tak Merestui

Tuhan Kita Tak Merestui

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Spiritual / Cinta Terlarang / Keluarga / Cinta Murni / Trauma masa lalu
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Pertemuan antara Yohanes dan Silla, seorang gadis muslimah yang taat membawa keduanya pada pertemanan berbeda keyakinan.

Namun, dibalik pertemanan itu, Yohanes yakin Tuhan telah membuat satu tujuan indah. Perkenalannya dengan Sila, membawa sebuah pandangan baru terhadap hidupnya.

Bisakah pertemanan itu bertahan tanpa ada perasaan lain yang mengikuti? Akankah perbedaan keyakinan itu membuat mereka terpesona dengan keindahan perbedaan yang ada?

Tulisan bersifat hiburan universal ya, MOHON BIJAK saat membacanya✌️. Jika ada kesamaan nama tokoh, peristiwa, dan beberapa annu merupakan ketidaksengajaan yang dianggap sengaja🥴✌️.
Semoga Semua Berbahagia.
---YoshuaSatio---

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tatapan sayu itu yang mengundangku

Waktu pun berlalu, hingga beberapa hari kemudian. Silla duduk bersama Usna, di meja yang sama, yang sebelumnya ia makan es krim bersama dengan Yohan.

“Atas nama Silla!” panggil seorang pegawai kedai.

”Biar gue yang ambil, lu udah mesen, gantian gue yang berdiri,” ucap Usna begitu pengertian.

Tak lama kemudian, Usna pun kembali dengan sebuah nampan berisi dua mangkok es krim beserta topingnya.

Usna duduk seraya menyipitkan mata, menatap curiga ke arah Silla yang tampak polos tersenyum antusias mengambil mangkok es krim pesanannya.

Usna semakin menyipitkan mata, “Ada apa dengan es durian? Tiba-tiba banget es durian?!” selorohnya penuh kecurigaan.

Silla terkekeh sambil mengambil sendok es krim durian, "Apaan? Apa yang salah dengan es durian…." Silla menjawab sambil terus menikmati es krimnya, tapi matanya sedikit menghindar dari tatapan Usna yang tajam.

Usna semakin menyipitkan mata, "Hmm… sangat mencurigakan! Nggak biasanya lu doyan aroma durian, Silla!" Usna sedikit meninggikan suaranya, tapi tetap berusaha tidak terlalu keras. Silla merasa sedikit tidak nyaman dengan tatapan Usna, tapi tetap berusaha terlihat santai.

Silla mengangkat bahu, "Dasar paranoid! Gue cuma lapar dan pilih es durian, nggak ada cerita lain." Silla menjawab santai, tapi Usna tetap menatapnya dengan mata yang tajam, seolah menunggu Silla untuk mengakui sesuatu.

"Ngaku, Silla! Gue tahu ada sesuatu yang nggak beres. Lu nggak mungkin tiba-tiba suka es durian tanpa alasan," Usna mendesak, mata curiga masih terfokus pada Silla.

"Oke-okelah ... beberapa hari lalu, gue makan es ini sama ...." Silla menjeda ucapannya, ada sedikit keraguan, ia menatap Usna untuk memastikan Usna tak terkejut dengan apa yang akan disebutkannya.

Usna terdiam menahan napas, menunggu dengan penuh penasaran.

"Yohan." Silla menyebut nama itu singkat, lalu segera menunduk berpura-pura sibuk dengan es krimnya.

Usna membuka mata lebar, ekspresi curiga dan penasaran di wajahnya langsung berubah menjadi ‘Aha!’ seperti telah menemukan jawaban yang dicari. "Jadi, ini tentang Yohan?" Usna bertanya dengan suara yang ditekan, tapi nada penasaran dan girang tidak bisa disembunyikan.

Usna mengangguk perlahan, matanya tetap fokus pada Silla.

Silla menunduk merasa sedikit tidak nyaman dengan reaksi Usna, tapi dia tidak bisa menyangkal perasaan yang mulai muncul di hatinya.

"Hmm, cuma sekali doang kok, tapi ternyata rasanya enak." Silla berusaha tetap terlihat natural, meski sebenarnya ia menahan degup jantung yang tak beraturan. Meski ia pun tak tahu kenapa harus deg-degan.

"Yakin cuma makan bareng sekali? Dalam rangka apa? Perpisahan karena projek selesai? Eh? Bukannya masih berlanjut ya?" cerocos Usna tak sabar hingga tanpa sadar melontarkan banyak pertanyaan sekaligus.

Silla terkekeh gugup, berusaha menenangkan diri sambil memainkan sendok di mangkok es krimnya. "Ya, cuma sekali ... dan bukan karena projek selesai, kok. Gue cuma kebetulan aja ketemu, terus dia ngajakin makan es krim," Silla menjawab dengan nada santai, berusaha menyembunyikan rasa yang sebenarnya.

"Pokoknya, jangan mikirin yang nggak-nggak, ya! Gue cuma suka es krimnya, bukan dia," Silla menambahkan, meskipun dia sendiri tidak yakin dengan kata-katanya.

Usna sedikit mencebik, "Gue tunggu cerita sebenarnya, Silla!" Usna mengancam dengan senyum nakal.

"Asli nggak ada apa-apa, lagian dia udah pindah tugas ke luar kota," sahut Silla.

Usna semakin memicingkan mata, rasa curiga yang mulai terkikis, kini kembali meledak. "Kok lu tahu banyak? Bahkan sampai tahu dia udah nggak di kota ini? Kalian semakin dekat ya?" selidik Usna.

Silla merasa sedikit terpojok, berusaha mencari alasan yang masuk akal. "Ya, dia cerita pas kita ketemu buat makan es krim itu... dan gue cuma kebetulan inget, nggak ada apa-apa, kok," Silla menjawab dengan nada santai, tapi wajahnya sedikit memerah.

"Pokoknya, jangan curiga aja! Gue cuma kenal biasa aja sama Yohan," Silla menambahkan, meskipun dia sendiri merasa ada sesuatu yang berbeda.

Tapi Usna tetap menatap Silla dengan mata yang tajam, seolah menunggu Silla untuk mengakui sesuatu.

Silla menggaruk kepala, "Ya, pokoknya nggak ada apa-apa, serius! Gue cuma kenal biasa aja, jangan mikirin yang aneh-aneh," Silla menjawab dengan nada yang sedikit defensif.

“Semakin banyak lu menyangkal, semakin gue jadi curiga … jadi ceritakan kalian sudah sedekat apa?” Usna merendahkan nada bicaranya, kini terdengar lebih santai, seakan tak ingin sepupunya terluka dengan kecurigaannya yang berlebihan.

Silla menghela napas, merasa sedikit lelah dengan pertanyaan Usna yang terus-menerus. "Usna, serius, nggak ada apa-apa kok. Kita cuma kenal biasa, nggak ada hubungan spesial apa pun," Silla menjawab dengan nada yang sedikit resignatif.

Tapi Usna tetap menatapnya dengan mata yang tajam, seolah tidak percaya sepenuhnya. "Gue tunggu aja deh, nanti gue lihat sendiri," Usna menjawab dengan senyum kecil, seolah sudah tahu sesuatu yang tidak diketahui Silla.

"Ya ... memang sih, kalau misalnya ada kesempatan deket, mungkin gue pertimbangkan itu, tapi kan dia beda server sama kita, Us. Jadi gue juga tahu itu ... makanya sampai sekarang temenan baik aja sama Yohan." Ada nada merasa bersalah dalam ucapannya, Silla merasa tak enak jika tak jujur pada Usna.

Usna mengangguk pelan, seolah memahami penjelasan Silla. "Gue tahu, beda server memang bikin beda dinamika. Tapi gue cuma pengen tahu perasaan lu yang sebenarnya, Silla," Usna menjawab dengan nada yang lebih lembut, seolah ingin menunjukkan bahwa dia hanya peduli pada Silla.

"Gue cuma ingin lu bahagia, Silla. Kalau Yohan bisa buat kamu bahagia, gue nggak akan ganggu itu," Usna menambahkan, sambil menatap Silla dengan mata yang penuh perhatian.

"Jangan sejauh itu dulu, Usna. Gue masih di fase penasaran ... penasaran dengan luka batin apa yang mengganggu Yohan, sampai dia kelihatan ketakutan waktu itu, kamu ingat kan?" terang Silla kali ini jujur dengan perasaannya.

Usna mengangguk, "Ingat, waktu di pasar festival itu kan? Sampai lu nganterin dia pulang ….” Usna menjawab dengan nada yang penuh penasaran. "Gue rasa ada sesuatu yang berat buat dia,”

"Itu dia yang bikin gue jadi ... ah, entah kenapa kadang kepikiran. Terkadang gue lihat tatapan sayu di matanya, seolah Yohan tengah pura-pura baik-baik saja. Tatapan itu rasanya menular dan bikin gue ikut merasakan kesedihan dan luka itu, meski gue nggak tahu itu apa." terang Silla lirih seraya menerawang, mengingat betapa sayu tatapan Yohan setiap harinya, bahkan di saat tertawa.

Usna menatap Silla dengan penuh perhatian, "Lu peduli banget sama dia, ya? Mungkin karena itu lu bisa merasakan apa yang dia rasakan," Usna menjawab dengan nada yang lembut.

“Hmm … mungkin.”

Usna mengangguk pelan, "Gue tahu apa yang kamu maksud. Tatapan itu kayak... kayak ada sesuatu yang berat di baliknya. Mungkin kita harus lebih dekat sama dia, buat tahu apa yang sebenarnya terjadi," Usna menjawab dengan nada yang penuh penasaran, sambil menatap Silla dengan mata yang penuh perhatian.

"Tapi dia bilang di tugas di kota M hampir dua bulan, gimana caranya bisa deket, coba?" Kali ini Silla keceplosan, secara tidak langsung ia mengakui ketertarikannya pada Yohan.

"Oooh ... jadi begitu ya ... nampaknya mulai ada yang kesetrum api rindu ya ...." ledek Usna.

Silla langsung memerah wajahnya, merasa malu karena keceplosan. "Ah, bukan begitu, Us! Gue cuma penasaran aja, bukan karena … lu tahu lah," Silla menjawab dengan nada yang sedikit defensif, sambil berusaha menyembunyikan rasa malunya.

Usna tertawa kecil, "Haha, gue tahu, gue tahu. Lu emang mulai kesetrum api Jimin Silla!" Usna meledek lagi, sambil terus tertawa.

"Gue nggak masalah Sil, lu deket sama siapa aja, cuman lu harus inget, batasannya. Apalagi kita dan Yohan itu beda Tuhan. Jangan ada yang tersakiti karena hal itu. Paham kan maksud gue, sepupu tersayangku?" nasehat bijak Usna dengan tatapan teduh fokus pada Silla.

Silla mengangguk pelan, memahami maksud Usna. "Gue paham, Us. Gue nggak akan melupakan batasan itu, dan akan berhati-hati dalam bertindak," Silla menjawab dengan nada yang serius, sambil menatap Usna dengan mata yang penuh pengertian.

"Gue hanya ingin tahu lebih banyak tentang Yohan, bukan untuk melanggar batasan atau menyakiti siapa pun," Silla menambahkan, sambil berusaha meyakinkan Usna bahwa dia tidak memiliki niat buruk.

...****************...

Bersambung ....

1
⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᴳᴿ🐅Ꮶ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Jadi penasaran sama kata goplok tau nya galfok 🤭🤭
⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᴳᴿ🐅Ꮶ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ: Oh begitu tho
𝕐𝕆𝕊ℍ𝕌𝔸ˢ: annu umma, ceritanya Silla mmg suka pakai kata 'goplok' kalau meledek si Yohan. 🥴
total 2 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Setuju 👍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Aamiin 🤲
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
wah berarti udah sembuh nih Silla 🤭🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
gak masalah, yg masalah justru knp tiba tiba ada tyo nongol dimari /Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: bang bayiikkk/Facepalm/
𝕐𝕆𝕊ℍ𝕌𝔸ˢ: annu, kurang ngopi itu🥴
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
seonsaengnim apa artinya thor?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: ooohhh...gitu
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Semoga Fardan lebih pengertian 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Yohan 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
waduh😣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
sejak kapan tyo pindah lapak ini thor?
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Waduh,ga semua orang gitu Bu 😤
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
laaahhh...kok ada tyo di sini???
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
diihh...siti yg bikin masalah orang lain yg suruh selesai in..situ waras kah???
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
astaghfirullah... ibu aida ini sepertinya baru keluar dari lembah tempatnya raise lee disekap keknya 🤭
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
ibu aja temannya, berbeda beda, tetapi tetap rukup dan menjaga toleransi tuh...
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
tak lantas mungkin?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
kok bu lilis thor... bu aida mereun?
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Silla pingsan 🥺
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: lah baru mau ngetik udah ada yg duluan 🤭🤧
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Nenek aja ngerti 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Hadeuh, Bu Aida sempit banget pemikirannya 😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!