Lisa, seorang istri yang disia-siakan oleh suaminya. Status pernikahannya digantung karena suaminya menikah lagi dan Lisa tidak mendapatkan nafkah yang layak. Tetapi Lisa harus kuat karena ada 3 orang anak yang masih membutuhkannya. Sandi, Rizki dan Shanum masih memerlukan kasih sayang dari Lisa dan tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk bertahan hidup dan pendidikannya. Sementara Dani suaminya hanya perduli dengan istri keduanya walaupun hanya dinikahi secara siri. Bagaimana nasib Lisa dan ketiga anaknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yayuk riyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29. Bohong
Akhir-akhir ini, Lisa perhatikan suaminya agak sibuk bekerja. Terkadang bilangnya lembur. Pulang kerja pun suka telat dari jam kerja padahal tempat kerja suaminya dekat dengan rumah kontrakan mereka. Lisa sebenarnya percaya dengan suaminya. Namun, ada sedikit keganjilan jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Namun, Lisa tidak ingin menuduh tanpa bukti. Kalau sudah ada bukti yang mengarah ke arah sana, barulah Lisa bisa percaya. Untuk saat ini, dia tetap percaya pada suaminya. Dia tidak ingin bertindak gegabah yang bisa menghancurkan rumah tangganya. Apalagi kedua anaknya masih kecil-kecil. Kasihan mereka jika harus menjadi korban keretakan rumah tangga apalagi kalau sampai bercerai. Jangan sampai.
Hari ini, suaminya kerja shift pagi. Seharusnya nanti malam, selambat-lambatnya jam 8 malam suaminya sudah sampai di rumah karena jarak dari rumah ke tempat kerja hanya sekitar 15 menit kalau lancar, kalau macet ya kurang lebih setengah jam sampai seharusnya. Sore itu, Lisa sedang duduk-duduk di teras rumahnya sambil bermain dengan Rizki dan Sandi. Habis solat maghrib, rencananya dia akan memasak untuk makan malam suaminya. Sedang Lisa sendiri, dia sudah makan barusan karena dia malas menunggu makan malam bareng suaminya karena pulang nya selalu malam, bilangnya lembur. Biasanya, Lisa selalu menunggu suaminya untuk makan malam bersama. Namun, terlalu malam suaminya pulang sehingga Lisa kelaparan apalagi dia masih menyusui. Sehingga Lisa memilih makan lebih awal saja, nanti kalau suaminya minta temani makan barulah dia makan lagi sedikit.
Sehabis solat maghrib, Lisa mulai memasak. Saat Lisa memasak, Sandi menemani adiknya bermain. Sambil memasak, Lisa mengawasi kedua anaknya.
"Sandi, jagain dedek Rizki dulu ya. Mama mau masak buat makan ayah nanti." , pinta Lisa.
"Siap mama." , jawab Sandi.
"Ayok dek, kita main." , ucap Sandi pada adeknya.
Rizki hanya tertawa-tawa diajak ngobrol abangnya.
Kemudian, Lisa segera memasak. Tidak sampai setengah jam, masakan Lisa matang karena tadi sore sudah dia siapin, jadi tinggal dimasak saja. Selesai memasak, Lisa mengajari Sandi mengenal huruf alphabet juga huruf hijaiyah. Tahun ajaran baru ini, Lisa akan menyekolahkan Sandi di TK karena umurnya saat ini sudah genap 5 tahun.
Selesai belajar, Lisa menidurkan Rizki. Sandi juga disuruh tidur karena sudah malam. Lisa melihat jam sudah jam 8 malam. Namun, suaminya belum pulang. Sambil menyusui Rizki, Lisa mencoba menelpon suaminya. Sudah 3 kali panggilan belum diangkat. Di panggilan ke empat baru diangkat oleh suaminya.
"Assalamu'alaikum mas." , ucap Lisa.
"Wa'alaikumsalam dek. Maaf , mas lembur ini dek. Mungkin besok pagi baru mas pulang." , jawab Dani.
"Kok nggak kasih tau dari tadi mas? Aku kan sudah masak mas." , ucap Lisa sedih. Merasa sia-sia sudah memasak capek-capek.
"Iya, ini teman baru ngomong. Gantiin sebentar sampai besok pagi. Dia lagi ngantar anaknya berobat." , ucap Dani.
"Iya mas." jawab Lisa lesu.
Kemudian, setelah Rizki tidur Lisa segera ke belakang untuk memasukkan ke kulkas makanan yang dia masak tadi. Lisa pikir sayang kalau kebuang, maka dia simpan saja di kulkas biar besok pagi bisa dipanaskan buat sarapan.
Kemudian, Lisa tidur disamping Rizki. Untuk Sandi, dia sudah diajarkan tidur terpisah di kamar sebelah. Namun, sesekali Lisa tetap mengecek Sandi. Takut terjadi apa-apa atau jatuh dari tempat tidur.
Sudah hampir 1 jam Lisa memejamkan matanya, namun dia tidak bisa tidur. Dia masih kepikiran dengan ucapan suaminya tadi. Apa benar, dia lembur karena menggantikan temannya atau suaminya berbohong. Entahlah, dia ingin percaya ucapan suaminya namun firasat buruk terus menghantuinya. Akhirnya, Lisa pasrah, semoga saja suaminya tidak berbohong. Lisa pun berusaha untuk tidur walaupun sulit. Entah jam berapa dia baru bisa tidur.
Tingkatkan terus...