Beringin Tujuh Ratapan Hantu

Beringin Tujuh Ratapan Hantu

Bab 1. Negeri Kalimuntiang

    Dalam sejarah lisan menurut penghulu suku Kingkiang Ate, Negeri atau Kampung Kalimuntiang tidak di huni lagi selama lebih kurang tiga ratus tahun, di sebab kan karena sering kebanjiran merendam Negeri Kalimuntiang oleh sungai Galodo Itam.

Negeri Kalimuntiang ini sangat luas, kawasan nya hampir lima kilo lebar nya, dan panjang nya hampir delapan kilo, negeri itu berada sepanjang sungai Galodo Itam, di apit oleh Gunung Togua, dan gunung Pusara Sakti, disana masih berdiri rumah gadang tanduk sebanyak lima puluh buah, dengan atap ijuk, dan dinding serta lantai dari bilah-bilah papan kayu, rumah kayu beranda sederhana, ada lebih kurang seratus.

Walaupun sudah ada daun pintu nya yang terbuka, dan tangga nya yang telah lapuk karena di makan rayap, serta lapuk termakan usia rumah itu sendiri, karena telah berdiri ratusan tahun, tiang-tiang hitam legam terbuat dari kayu kulim yang keras, masih berdiri kokoh dengan debu-debu membalut nya, serta batu minyak yang kokoh masih setia jadi alas tiap-tiap kaki tiang itu.

Sebagian atap ijuk nya, ada yang telah bolong di ambil oleh tupai untuk membuat sarang, apa lagi di tambah tiupan angin di lembah itu bertiup siang dan malam, saat masih dimana negeri kalimuntiang berpenghuni, di sana sulit mencari daun pisang untuk pembalut isi lemang atau buat lemper dan kerucut, makanan tradisional. semua pecah di terpa angin hingga menjadi seperti daun kelapa.

Bekas sawah yang luas masih terukir di kampung ini, serta pohon-pohon kelapa yang tinggi nya puluhan meter karena telah berusia ratusan tahun, serta dengan bekas pemakaman di mana-mana, batu nisan nya telah roboh berserakan, tapi satu kali dalam setahun, tempat ini akan tetap di kunjungi oleh ribuan masyarakat dari Negeri Hulu, menjelang saat bulan puasa akan hadir, para penduduk kampung hulu akan berziarah dan serta berdoa karena hari akan memasuki bulan puasa. Di tempat ini hanya tujuh suku yang di makam kan.

Tidak dengan Suku Kingkiang Ate, kalau suku Kingkiang Ate. Mereka ziarah di atas puncak gunung Pusara Sakti, gunung sebelah kiri mata hari terbenam, orang kampung sering bilang, pemakaman yang di atas gunung itu mereka beri nama Pusara Sakti, atau Pemakaman beringin tujuh ratapan Hantu.

Sebab di atas puncak gunung sana ada batu tempat dengan kedataran seratus meter bujur sangkar, yang di kelilingi pohon beringin sebanyak tujuh batang, pohon yang sangat besar, dahan-dahan yang sangat besar melebihi Drum minyak, saling bersalaman dengan pohon lain nya, dan juga akar jalar akar untaian nya seperti ular melilit satu sama lain.

Tempat itu seperti Gua dari kayu, dahan nya seperti tangan raksasa saling bersalaman dengan dahan lain, tapi di tengah atau tepat tentang pemakaman itu terbuka seluas lima puluh meter bujur sangkar, yang paling unik ialah, tempat masuk ke makam ini seperti gerbang pelaminan yang di dekorasi oleh akar-akar gantung, di hiasi paku tanduk rusa. Seperti di bina dan di rawat, tapi menurut keyakinan orang kampung, tempat ini di urus oleh kaum lelembut. Yang telah menghuni gunung dan pohon itu sejak ribuan tahun yang lalu, sebelum Negeri Kalimuntiang ada.

Sebenar nya di atas gunung ini cuma dua pemakaman, Ibu dan anak laki-laki nya, ibu nya bergelar Bundo Tak Batuan dan anak nya bergelar Panglimo Tak Batuan.

Sebab mereka beri nama beringin tujuh ratapan Hantu, karena jika terdengar dari arah pohon ini, saat tengah malam, ada suara anak gadis menangis, itu bertanda orang yang belum lewat umur nya sembilan belas tahun akan meninggal lebih kurang empat belas hari kedepan nya, walau pun jarak Negeri Hulu dan gunung Pusara Sakti ini, lebih kurang lima kiloan, tapi masih terdengar jelas hingga ke Negeri Hulu, ratapan atau tawa, atau bunyi salung dan Talempong pacik yang  berasal dari atas gunung Pusara Sakti ini.

Menurut para cerita tetua dan orang tua-tua, para kaum bunian sedang mengadakan hajatan atau acara nikah kawin, banyak lagi cerita yang aneh berasal dari tempat ini.

Dan juga berapa pun panjang nya musim kemarau, tapi pohon ini akan tetap berembun dan menetes kan air dari pori-pori dahan dan batang nya.

Juga di tempat ini ada kolam kecil buatan alam sendiri seperti bulan sabit sebesar paha orang dewasa, juga ada penghuni nya ikan Seluang emas dan Toman sisik perak, sebesar ibu jari anak kecil, ikan ini hadir jika Suku Kingkiang Ate yang memanggil, jika musim hujan terlalu panjang, mereka mengambil ikan ini, untuk di jemur, maka hari akan musim panas atau kemarau, begitu juga sebalik nya, setelah itu mereka antar kan lagi ikan ini ke tempat semula, sebab ikan ini tidak mati di bakar, atau di jemur.

Sebenar nya dari inti cerita yang pernah ada di desa kalimuntiang, penyebab mereka pindah dari sana ialah.

Sebut saja nama nya Gura, dia masih duduk di kelas lima SD, hujan malam itu turun sangat lebat, Papa dan Mama Yana belum pulang dari rumah etek Lia (Tante Lia).

Ayah Yana berempat bersaudara.

Yang sulung Ayah nya Yana, yaitu Rama.

Setelah itu mama nya Gura, yaitu Anti.

Setelah itu mamanya Aldi, yaitu Nita.

Dan yang bungsu mama nya Lusia, yaitu Lia.

Karena tradisi Minang kalau sekali-kali itu pulang ke kampung, harus main kerumah keluarga yang sesuku.

Kakek, Yana, dan gura duduk di tempat anjungan padi, nenek, dan juga etek, bapak etek, duduk di depan tv yg telah di matikan saat petir dan kilat menyambar.

Kakek nya sangat suka bercerita masa-masa dahulu apa lagi saat itu tv di matikan, malam itu kakek nya bercerita tentang kakek buyut nya yang berkelahi dengan bantuan tujuh belas orang teman nya, yang hanya menghadapi satu orang. Saat kampung kalimuntiang masih dihuni dan masih di tempati penduduk, jauh kejadian nya sebelum negeri itu di tinggal kan.

"Yana dari pado awak duduak aniang, elok bacurito awak di, lai namuah kalian mandanga carito Atuak".(Yana dari pada kita duduk diam, lebih bagus kita bercerita, apa kalian mau mendengar cerita kakek). Ucap kakek nya, Yana hanya terbengong menatap Gura, sebab Yana tidak begitu paham bahasa minang, tapi hanya dikit-dikit maklum dia orang seberang lautan.

Di saat papa Yana masih remaja, Rama. Dia seorang pekerja PT membawa alat berat, dan mama Yana saat remaja juga bekerja di rumah sakit PT itu, Mama Yana

Terpopuler

Comments

choowie

choowie

masih nyimak ya kka...sAlam kenal🙏

2025-04-15

1

choowie

choowie

wooowww

2025-04-15

1

choowie

choowie

serem amat ya

2025-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Negeri Kalimuntiang
2 Bab 2. Panglimo Tak Batuan
3 Bab 3. Nindian
4 Bab 4. Tusuk Konde
5 Bab 5. Klewang Pandore
6 Bab 6. Bintang Gilang Gemilang
7 Bab 7. Dari Pada Gila
8 Bab 8. Tasapo Setan
9 Bab 9. Bukuik
10 Bab 10. Datuk Apuang
11 Bab 11. Diara
12 Bab 12. Acigobah
13 Bab 13. Makam Kayu Aro
14 Bab 14. Jasad Acigobah Tersangkut
15 Bab 15. Yuni
16 Bab 16. Anak Tiri Dan Anak Kandung
17 Bab 17. Pendatang Di Negeri Kami
18 Bab 18. Panggil Aku Kakak
19 Bab 19. Jaga Hati Ku Dari Luka
20 Bab 20. Kampung Bungsu Tanula
21 Bab 21. Syarat Nya Lima Emas
22 Bab 22. Ingat Siapa Diri Mu
23 Bab 23. Hutan Kulindan
24 Bab 24. Mahluk Putih Tampa Wajah
25 Bab 25. Teguran Dari Nagari Ulu
26 Bab 26. Sebesar Biji Jagung
27 Bab 27. Tawar Sakit
28 Bab 28. Kuburan Kayu Aro
29 Bab 29. Lintah
30 Bab 30. Lubuk Jonggi
31 Bab 31. Buat Jimat
32 Bab 32. Luna
33 Bab 33. Penawar Seribu Sakit
34 Bab 34. Okni
35 Bab 35. Bakar Saja
36 Bab 36. Hantu Kuncung Mawe
37 Bab 37. Ampuni Aku
38 Bab 38. Jika Mencari Ku
39 Bab 39. Gunung Penyamun
40 bab 40. Haus Ingin Minum
41 Bab 41. Aku Ini Kakak Mu
42 Bab 42. Voli Persahabatan
43 Bab 43. Apa Benar Ini Tim Nakoda
44 Bab 44. Lemang Campur Sarikaya
45 Bab 45. Kita Sering Mencuri Pisang
46 Bab 46. Mendahului Kita Semua
47 Bab 47. Cerita Hisapan Jempol
48 Bab 48. Kesaktian Negeri
49 Bab 49. Ahli Gaib.
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Bab 1. Negeri Kalimuntiang
2
Bab 2. Panglimo Tak Batuan
3
Bab 3. Nindian
4
Bab 4. Tusuk Konde
5
Bab 5. Klewang Pandore
6
Bab 6. Bintang Gilang Gemilang
7
Bab 7. Dari Pada Gila
8
Bab 8. Tasapo Setan
9
Bab 9. Bukuik
10
Bab 10. Datuk Apuang
11
Bab 11. Diara
12
Bab 12. Acigobah
13
Bab 13. Makam Kayu Aro
14
Bab 14. Jasad Acigobah Tersangkut
15
Bab 15. Yuni
16
Bab 16. Anak Tiri Dan Anak Kandung
17
Bab 17. Pendatang Di Negeri Kami
18
Bab 18. Panggil Aku Kakak
19
Bab 19. Jaga Hati Ku Dari Luka
20
Bab 20. Kampung Bungsu Tanula
21
Bab 21. Syarat Nya Lima Emas
22
Bab 22. Ingat Siapa Diri Mu
23
Bab 23. Hutan Kulindan
24
Bab 24. Mahluk Putih Tampa Wajah
25
Bab 25. Teguran Dari Nagari Ulu
26
Bab 26. Sebesar Biji Jagung
27
Bab 27. Tawar Sakit
28
Bab 28. Kuburan Kayu Aro
29
Bab 29. Lintah
30
Bab 30. Lubuk Jonggi
31
Bab 31. Buat Jimat
32
Bab 32. Luna
33
Bab 33. Penawar Seribu Sakit
34
Bab 34. Okni
35
Bab 35. Bakar Saja
36
Bab 36. Hantu Kuncung Mawe
37
Bab 37. Ampuni Aku
38
Bab 38. Jika Mencari Ku
39
Bab 39. Gunung Penyamun
40
bab 40. Haus Ingin Minum
41
Bab 41. Aku Ini Kakak Mu
42
Bab 42. Voli Persahabatan
43
Bab 43. Apa Benar Ini Tim Nakoda
44
Bab 44. Lemang Campur Sarikaya
45
Bab 45. Kita Sering Mencuri Pisang
46
Bab 46. Mendahului Kita Semua
47
Bab 47. Cerita Hisapan Jempol
48
Bab 48. Kesaktian Negeri
49
Bab 49. Ahli Gaib.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!