" Dasar sampah" ucap Sharon Senina menatap benci seorang pemuda culun di depannya
Semua menertawakan Seorang pemuda culun bernama Kenzio
" Apa salahku Sharon?" tanya Kenzio menatap tak percaya gadis di depannya
" Salah mu karena telah berani menyukai ku apa kamu tidak melihat perbedaan kita?" tanya Sharon marah
" karena kasta?" tanya Kenzio tersenyum menyeringai membuat semuanya terdiam
" Jika Kasta adalah tolak ukur mu mencari pasangan maka aku menyerah tapi ingatlah satu hal Sharon kehidupan seperti roda berputar " ucap Kenzio lalu meninggalkan lapangan kampus..
Apa yang akan terjadi pada Sharon dan Kenzio?
Apakah mereka akan bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 26 Zio sakit
" Vania Varo kemana Zio mengapa belum turun juga" tanya Sekar melihat jam menunjukkan pukul 20:12
" Tadi saat pulang kampus bunda melihat Zio kehujanan apa zio sakit?" tanya irma merasa Khawatir
" Biar Varo aja Bun yang membangunkan Zio " ucap Varo lalu menuju kamar Zio
Tok
Tok
Tok
" Zio ayo makan malam" panggil Varo tapi tidak ada jawaban
" Tumben Zio tidak menjawab panggilan ku" ucap Varo lalu mencoba membuka pintu kamar zio dan ternyata tidak di kunci
Gelap itulah yang di rasakan varo setelah membuka pintu lalu Varo menyalakan lampu kamar Zio
" Zio" panggil Varo melihat Zio yang terbaring dengan selimut di seluruh tubuhnya
" Zio apa kamu baik' saja?" tanya Varo tapi tidak ada jawaban
Varo mendekat lalu melihat Keringat di kening Zio Varo meletakkan tangannya di kening Zio panas
" badan kamu panas sekali zi" ucap Varo lalu bergegas menemui Bunda
" Ada apa Varo? dan kemana Zio?" tanya Sekar
" Bunda Zio deman badannya panas " ucap Varo panik
" Ya Allah nak " ucap Sekar dan irma lalu bergegas ke kamar Zio
" Bunda aku akan ke apotik membeli obat untuk Zio" ucap Vania
" Kamu disini saja bersama bunda sapa tau bunda butuh bantuan kamu biar aku saja yang ke apotik " ucap Varo tanpa menatap Vania semenjak kejadian Varo melihat Vania berbincang dan tertawa bersama dengan Anak bu Aira membuat Varo menjaga jarak bahkan mereka jarang bertengkar seperti dulu tanpa menunggu jawaban Vania Varo pun langsung pergi
" Ada apa dengan nya mengapa aku merasa jika Varo menjauhi ku" pikir Vania
" Zio " panggil bunda Irma dan Sekar
" Bunda" ucap Zio dengan suara pelan
" Kamu sakit pasti karena kehujanan nak" ucap Bunda irma
" Bunda ini Vania bawain air untuk mengompres Zio sambil menunggu Varo " ucap Vania
" Terimakasih nak " ucap Sekar lalu mengompres Zio
" Maaf Zio merepotkan semuanya " ucap Zio
" Tidak nak kamu tidak merepotkan kami " ucap Sekar
" Zio ini bunda bawakan makanan Zio makan ya setelah itu nanti minum obatnya " ucap Irma
Tidak lama Varo pun datang dengan obat di tangannya
" Bunda ini obat zio" ucap Varo
" Terimakasih nak sekarang Varo istirahat besok kan varo kerja pagi" ucap Sekar
" baik bunda Zi semoga lekas sembuh " ucap Varo lalu berjalan keluar
" Vania kamu juga istirahat nak " ucap Sekar
" Baik bunda jika perlu bantuan Vania bunda bilang aja ya " ucap Vania lalu pergi
" Varo tunggu " ucap Vania saat melihat Varo akan ke kamarnya
" Ada apa?" tanya Varo dengan ekspresi datar
" kamu kenapa menjauhi ku?" tanya Vania
" Aku tidak menjauhi mu Van aku ingin istirahat " ucap Varo
" Tapi kamu tidak biasanya seperti ini Var?" tanya Vania
" Van jangan seperti anak kecil " ucap Varo tegas Vania terkejut baru kali ini Varo berbicara dengan nada tinggi seperti ini
Vania berlari ke kamar nya dengan mata berkaca-kaca
" Maafkan aku Van aku tidak ingin kita saling menyakiti dengan perasaanku ini" ucap Varo dengan tatapan sendu
Di dalam kamar nya Vania terisak mengingat kejadian tadi
" Aku salah apa Var" tanya Vania seorang diri
" Hiks hiks Aku benci kamu " ucap Vania terisak
Setelah kejadian itu Varo dan Vania semakin menjauh mereka tidak seperti dulu lagi jika bunda mereka bertanya mereka hanya menjawab mereka baik' saja Vania merasa aneh dengan perasaan nya dan Vania sadar jika dia mulai memiliki perasaan pada Varo dan Vania berpikir untuk menjauh
" Bunda" panggil Vania pada Sekar dan Irma
" Iyah sayang ada apa?" tanya Sekar
" Bunda Vania ingin berbicara sesuatu" ucap Vania membuat Sekar dan Irma saling memandang
" Ada apa nak? Sepertinya ini serius bunda jadi penasaran?" tanya irma
" Bunda Vania sangat menyayangi bunda berdua hanya keluarga ini yang Vania punya " ucap Vania dengan mata berkaca-kaca
" Terimakasih nak bunda juga sangat menyayangi Vania" ucap Sekar dan di setujui Irma
" Bunda maaf Vania seperti nya ingin ngekost sendiri dulu tapi Vania janji akan sering kemari " ucap Vania
Sekar dan Irma sangat terkejut
" Apa ada masalah nak mengapa tiba'?" tanya Sekar
" Tidak bunda Vania hanya ingin mencoba menjadi anak kos heheh " ucap Vania tapi air mata nya menetes
Sekar menarik Vania kedalam pelukannya tangisan Vania pun pecah di pelukan Sekar
" Bunda tidak tau nak apa yang sedang terjadi sama Vania tapi bunda tidak bisa melarang keinginan Vania pesan bunda vania harus menjaga diri dan kesehatan" ucap Sekar mengelus punggung Vania
" Bunda akan selalu merindukan Vania ingat ya harus sering kemari " ucap Irma Memeluk Vania
" Bunda yakin nak ada sesuatu yang membuat kamu mengambil keputusan ini tapi bunda akan selalu mendoakan yang terbaik untuk mu " batin Sekar
Hari itu juga Vania membereskan barang nya di bantu sekar dan Irma Vania hanya menitipkan salam untuk Zio dan Varo
" Aku pergi semoga setelah ini perasaan ini hilang dengan sendirinya" batin Vania menatap rumah ini